Disusun Oleh:
1. Aji Saputra (17501241003)
2. Rudi Alam Formas (17501241014)
3. Ramadhan Dwi Saputro (17501241018)
4. Azimatul Ismi Azzah (17501241016)
5. Eti Rodiyana (17501241027)
6. Alfi Bachtiar PA (17501241037)
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan nikmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “Komponen Utama
dalam Sistem Pembangkit”
Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembangkit
Tenaga Listrik di Prodi Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Yogyakarta yang di ampu oleh Dr. phil Nurhening Yuniarti, S.T., M.T.
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Kami
menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan karena
keterbatasan wawasan kami. Oleh karena itu, kami memohon kritik dan saran yang
membangun sehingga dapat membuat tulisan yang lebih baik kedepannya. Semoga
mkalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Tim Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................. 2
Daftar Isi............................................................................................................ 3
Daftar Gambar ................................................................................................... 4
Daftar Tabel ....................................................................................................... 6
Bab I Pendahuluan ............................................................................................ 7
A. Latar Belakang ..............................................................................................7
B. Rumusan Masalah .........................................................................................7
C. Tujuan..........................................................................................................7
Bab II Pembahasan ........................................................................................... 8
A. Pengertian Pembangkit Tenaga Listrik .............................................................8
B. Komponen Utama dalam Sistem Pembangkit Listrik ..........................................9
C. Komponen Pelengkap .................................................................................. 11
D. Komponen pada Jenis-jenis Pembangkit ........................................................ 15
Bab III Penutup .............................................................................................. 52
A. Kesimpulan ................................................................................................. 52
Daftar Pustaka................................................................................................. 53
3
DAFTAR GAMBAR
4
Gambar 27. Komponen PLTPB ........................................................................... 40
5
DAFTAR TABEL
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem Pembangkit Tenaga Listrik berfungsi untuk membangkitkan energi
listrik. Pada pembangkit sumber-sumber energi alam dirubah oleh penggerak mula
menjadi energi mekanis yang berupa kecepatan atau putaran, selanjutnya energi
mekanis tersebut dirubah menjadi energi listrik oleh generator. Secara umum
pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu
pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis. Pembangkit listrik
thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik. Sedangkan pembangkit non
thermis penggerak mulanya bukan dari panas.
Pembangkit Tenaga Listrik merupakan bagian hulu dari sistem transmisi dan
distribusi tenaga listrik. Dalam pembangkit tenaga listrik terjadi berbagai jenis
perubahan energi bergantung pada setiap jenis pembangkitnya, seperti Pembangkit
Listrik Tenaga Air, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Pembangkit Listrik Tenaga Uap,
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas. Perubahan
energi tersebut melibatkan berbagai komponen yang membentuk sistem terintegrasi
sehingga dapat menghasilkan energi listrik yang kemudian akan didistribusikan ke
konsumen melalui sistem distribusi. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas
mengenai komponen-komponen dan apa saja yang digunakan sehingga dapat
menghasilkan energi listrik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pembangkit tenaga listrik?
2. Apa komponen utama dalam sistem pengbangkit tenaga listrik?
3. Apa komponen pelengkap dalam sistem pengbangkit tenaga listrik?
4. Apa komponen pada tiap-tiap jenis pembangkit tenaga listrik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pembangkit tenaga listrik.
2. Untuk mengetahui komponen utama dalam sistem pengbangkit tenaga listrik.
3. Untuk mengetahui komponen pelengkap dalam sistem pengbangkit tenaga
listrik.
4. Untuk mengetahui komponen pada tiap-tiap jenis pembangkit tenaga listrik.
7
BAB II
PEMBAHASAN
Pembangkit Tenaga Listrik adalah salah satu bagian dari sistem tenaga listrik,
pada Pembangkit Tenaga Listrik terdapat peralatan elektrikal, mekanikal, dan bangunan
kerja. Terdapat juga komponen-komponen utama pembangkitan yaitu generator, turbin
yang berfungsi untuk mengkonversi energi(potensi) mekanik menjadi energi(potensi)
listrik.
8
B. Komponen Utama Dalam Sistem Pembangkit Listrik
1. Penggerak Mula (prime mover)
a. Mesin Diesel
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah pembangkit listrik yang
menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover). Prime
mover merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi
mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator. Mesin diesel
sebagai penggerak mula PLTD berfungsi menghasilkan tenaga mekanis yang
dipergunakan untuk memutar rotor generator.
9
Gambar 3. Turbin gas
(sumber:https://kabar-energi.com/2019/02/03/nrg-menyelesaikan-pengujian-baja-
khusus-untuk-iter/)
1. Generator
Generator adalah sebuah mesin yang dapat mengubah energi gerak
(mekanik) menjadi energi listrik (elektrik). Generator atau yang biasa disingkat
dengan genset merupakan perangkat yang berguna untuk menghasilkan energi
listrik. Generator set pada dasarnya terdiri atas dua piranti yang berbeda, yakni
alternator atau generator dan engine. Alternator atau generator berfungsi
sebagai perangkat pembangkit listrik, sedangkan engine mengemban tugas
sebagai piranti pemutar.
Generator bekerja berdasarkan hukum faraday yakni apabila suatu
penghantar diputarkan didalam sebuah medan magnet sehingga memotong garis
garis gaya magnet maka pada ujung penghantar tersebut akan timbulkan ggl
(garis gaya listrik) yang mempunyai satuan volt.
Gambar4. Generator
(sumber:https://rangkaianelektronika.info/fungsi-generator-pada-
pembangkit-listrik-serta-prinsip-kerja/
10
2. Transformator
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan
mengubah energi listrik satu atau lebih rangkaian listrik satu atau lebih rangkaian
listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu magnet berdasarkan prinsip
induksi-elektromagnet. Transformator adalah alat yang digunakan untuk
mengubah tegangan bolak balik (ac) dari suatu nilai tertentu ke nilai yang kita
inginkan terdiri dari kumparan primer dan sekunder. Dalam siste pembangkit
umumnya trafo yang digunakan berupa trafo Step-Up yang digunakan untuk
menaikkan tegangan yang dihasilkan dari pembangkit
Gambar5. Transformator
(sumber:https://www.canaleenergia.com/rubriche/interviste/anie-enea/)
C. Komponen Pelengkap
1. Peralatan proteksi
Peralatan proteksi berfungsi untuk melindungi sistem pembangkit dari
berbagai gangguan yang dapat mengganggu sistem maupun manusia.
a. Macam-Macam Relai Proteksi Generator Dan Fungsinya
11
2 Relai periksa sinkron Pengaman bantu generator untuk
(synchron check relay) mendeteksi persyaratan sinkronisasi
atau paralel
12
2. Bila terpasang pada terminal
generator : untuk mendeteksi
tegangan lebih
15 Relai pengunci (lock out Untuk menerima signal trip dari relai-
relay) relai proteksi dan kemudian
meneruskan signal trip ke PMT, alarm,
dan peralatan lain serta penguncinya
13
b. Relai Proteksi Trafo Pembangkit dan Fungsinya
Tabel II. Macam- macam Relai Proteksi Trafo Pembangkit dan Fungsinya
14
7 Relai Relai ini berfungsi untuk mengamankan
differensial transformator terhadap gangguan hubung singkat
yang terjadi di dalam daerah pengamanan
transformator
15
D. Komponen pada Jenis-Jenis Pembangkit
1. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
16
sistem. Pitch System dapat digerakkan secara mekanik, hidrolik maupun
secara elektrikal.
d. Nacelle
Nacelle adalah rumah yang melindungi kerangka utama dan komponen
yang melekat padanya. penutup ini sangat penting untuk sistem listrik angin,
tetapi tidak ada di mesin pompa air.
e. Rotor Hub
Sudu-sudu dan poros yang terhubung disebut rotor/bagian yang
berputar. Fixed hub adalah jenis yang banyak digunakan.
f. Bantalan Rotor
Untuk menahan pisau dan hub rotor akibat tenaga yang diberikan angin.
g. Main Shaft
Untuk menahan pisau dan hub rotor akibat tenaga yang diberikan angin.
h. Gearbox
Meningkatkan kecepatan putaran yang semula rendah dari main shaft
untuk digunakan generator yang membutuhkan kecepatan putaran tinggi.
Putaran rotor biasanya 18-50 rpm sedangkan kecepatan putaran yang
dibutuhkan generator sekitar 1500 rpm.
i. Cakram rem
Rem bertipe cakram atau piringan yang berfungsi menghentikan turbin
seketika jika terjadi kondisi darurat atau berbahaya. Umumnya ada dua tipe,
rem sistem aerodinamik dan sistem mekanik.
j. Generator
Mengubah energi mekanik menjadi energi elektrik. Generator yang
digunakan biasanya generator sinkron dan asinkron.
k. Yaw System
Sebagai pemutar nacelle agar rotor tetap menghadap ke arah angin saat
terjadi perubahan arah angin. Yaw system didukung dengan yaw drive.
17
2. Pembangkit Listrik Tenaga Air
b. Dam/Bendungan
Fungsi bendungan adalah untuk meningkatkan ketinggian permukaan air
(peningkatan energi potensial) yang pada akhirnya meningkatkan kapasitas
reservoir. Bendungan juga membantu dalam meningkatkan kerja pembangkit
listrik. Bendungan umumnya dibangun untuk menahan laju air sehingga
mencapai ketinggian tertentu agar memberikan energi yang besar saat air
dialirkan.
c. Intake
Intake adalah fasilitas yang digunakan untuk mengambil air dari reservoir
ke dalam saluran air dan untuk mengatur kebutuhan air yang masuk ke dalam
saluran air.
18
d. Control Gate
Control Gate adalah gerbang yang dibangun di bagian dalam bendungan.
Air dari reservoir dilepaskan dan dikendalikan melalui gerbang ini. Ini disebut
gerbang masuk karena air memasuki unit pembangkit listrik melalui gerbang
ini. Ketika gerbang kontrol dibuka, air mengalir karena gravitasi melalui
penstock dan menuju turbin. Air yang mengalir melalui gerbang memiliki
energi potensial dan kinetik.
e. Penstock
Penstock adalah pipa panjang atau poros yang membawa air yang
mengalir dari reservoir menuju unit pembangkit listrik, yang terdiri dari turbin
dan generator. Air di penstock memiliki energi kinetik karena gerakannya dan
energi potensial karena tingginya. Jumlah total daya yang dihasilkan dalam
pembangkit listrik tenaga air tergantung pada ketinggian reservoir air dan
jumlah air yang mengalir melalui penstock. Jumlah air yang mengalir melalui
penstock dikendalikan oleh gerbang kontrol (Control Gate).
f. Power House
Power House adalah suatu bangunan yang didalamnya terdapat beberapa
komponen yaitu turbin, generatorn dan transformator.
g. Turbin
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi
mekanik. Air akan memukul susu – sudu dari turbin sehingga turbin berputar.
Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator. Turbin terdiri dari berbagai
jenis yaitu:
1) Turbin Impulse
Turbin impulse umumnya menggunakan kecepatan dari air untuk
menggerakkan runner dan dilepaskan pada tekanan atmosfir. Aliran air
menyemprot setiap piringan pada runner. Tidak ada bagian yang
menghisap dibawah turbin dan air mengalir kebawah rumah turbin
setelah mengenai runner. Turbin impulse umumnya cocok untuk yang
memiliki ketinggian air yang tinggi dan volume air rendah.
19
Gambar8. Turbin Impulse
(sumber: https://lh3.googleusercontent.com)
2) Turbin Pelton
Turbin Pelton ditemukan pada tahun 1870an oleh Lester Allan
Pelton. Jenis Turbin ini memiliki satu atau beberapa jet penyemprot air
untuk memutar piringan.Tak seperti turbin jenis reaksi, turbin ini tidak
memerlukan tabung diffuser. Turbin jenis ini digunakan untuk yang
memiliki ketinggian air (head) = 200 s.d 2000 meter dan debit air = 4 s.d
15 m3/s.
20
dikarenakan aliran air secara axial maupun radial, pada turbin Cross Flow
air mengalir secara melintang atau memotong blade turbin. Turbin Cross
Flow didesain untuk mengakomodasi debit air yang lebih besar dan
ketinggian air yang lebih rendah dibanding turbin Pelton. Headnya
(ketinggian air) kurang dari 200 meter.
4) Turbin Reaksi
Turbin Reaksi menghasilkan daya dari kombinasi tekanan dan
pergerakan air. Runner di letakkan langsung pada aliran arus. Turbin
reaksi biasanya digunakan untuk lokasi PLTA yang memiliki ketinggain air
yang lebih rendah dan debit yang lebih besar dibandingkan dengan turbin
Impulse.
5) Turbin Propeller
Turbin propeller pada umumnya memiliki runner dengan 3 sampai
dengan 6 blade dimana air mengenai semua blade secara konstan. Pitch
dari blade dapat fix atau diadjust. Ada beberapa macam turbin propeller
yaitu: turbin bulb, turbin Straflo, turbin tube dan turbin KAPLAN.
21
6) Turbin Francis
Turbin Francis memiliki runner dengan baling-baling tetap,
biasanya jumlahnya 9 atau lebih. Air dimasukkan tepat diatas runner dan
mengelilinginya dan jatuh melalui runner dan memutarnya. Selain Runner
komponen lainnya adalah scroll case, wicket gate dan draft tube.
7) Turbin Kinectic
Turbin kinetik juga disebut turbin aliran bebas, menghasilkan
listrik dari energi kinetik di dalam air yang mengalir, alih-alih dari energi
potensial dari ketinggian. Sistem dapat beroperasi di sungai, saluran
buatan manusia, air pasang surut, atau arus laut. Sistem Kinetic
memanfaatkan jalur alami aliran air. Turbin ini tidak memerlukan
pengalihan air melalui saluran buatan manusia, dasar sungai, atau pipa,
meskipun mungkin memiliki aplikasi dalam saluran tersebut. Sistem
Kinetic tidak memerlukan pekerjaan sipil yang besar, namun dapat
menggunakan struktur yang ada seperti jembatan, tailraces dan saluran.
h. Generator
Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox.
Memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam
generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan arus
AC. Generator di PLTA bekerja seperti halnya generator pembangkit listrik
lainnya.
22
i. Transformator
Transformator digunakan untuk menaikkan tegangan sehingga mencapai
nilai yang diinginkan untuk tegangan transmisi. Transformator yang
digunakan jenis trafo step up. Transformator terdiri dari sebuah inti dari
susunan lapisan yang mempunyai dua isolasi yaitu dari sisi tegangan rendah
dan dari sisi tegangan tinggi.
j. Outflow
Outflow adalah saluran keluaran air yang telah digunakan setelah
menggerakkan turbin. Air tersebut disalurkan ke sungai digunakan untuk
sistem pengairan persawahan dan lainnya.
k. Power Lines
Power Lines atau jalur transmisi berfungsi menyalurkan energi listrik dari
PLTA menuju rumah-rumah dan pusat industri. Sebelum listrik kita pakai
tegangannya di turunkan lagi dengan trafo step down.
23
b. Turbin Uap
Turbin uap berfungsi untuk mengkonversi energi panas yang dikandung
oleh uap menjadi energi putar (energi mekanik). Poros turbin dikopel dengan
poros generator sehingga ketika turbin berputar generator juga ikut berputar.
c. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk mengkondensasikan uap bekas dari turbin
(uap yang telah digunakan untuk memutar turbin).
d. Generator
Prinsip Kerja Prinsip kerja generator serempak berdasarkan induksi
elektromagnetik. Setelah rotor digerakan pengerak mula maka kutub-kutub
pada rotor akan berputar. Jika kumparan kutub diberi arus searah maka pada
permukaan kutub akan timbul medan magnet searah yang berputar dan
kecepatannya sama dengan putaran kutub. Garis-garis gaya yang berputar
akan memotong kumparan jangkar tersebut sehingga timbul EMF atau GGL
atau tegangan induksi.
24
e. Generator Transformer (GT)
f. Komponen Penunjang
1) Desalination Plant, Peralatan ini berfungsi untuk mengubah air laut(brine)
menjadi air tawar(fresh water) dengan metode penyulingan(kombinasi
evaporasi dan kondensasi). Hal ini dikarenakan sifat air laut yang korosif,
sehingga jika air laut tersebut dibiarkan langsung masuk ke dalam unit
utama, maka dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan PLTU.
2) Reverse Osmosis (RO), Mempunyai fungsi yang sama seperti desalination
plant namun metode yang digunakan berbeda. Pada peralatan ini
digunakan membran semi permeabel yang dapat menyaring garam-
garam yang terkandung pada air laut, sehingga dapat dihasilkan air tawar
seperti pada desalination plant.
3) Demineralizer Plant, Berfungsi untuk menghilangkan kadar mineral(ion)
yang terkandung dalam air tawar. Air sebagai fluida kerja PLTU harus
bebas dari mineral, karena jika air masih mengandung mineral berarti
konduktivitasnya masih tinggi sehingga dapat menyebabkan terjadinya
GGL induksi pada saat air tersebut melewati jalur perpipaan di dalam
PLTU. Hal ini dapat menimbulkan korosi pada peralatan PLTU.
25
4) Hydrogen Plant Pada PLTU digunakan hydrogen(H2) sebagai pendingin
Generator.
5) Chlorination Plant, Berfungsi untuk menghasilkan senyawa natrium
hipoclorit(NaOCl) yang digunakan untuk memabukkan/melemahkan
mikro organisme laut pada area water intake. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari terjadinya pengerakkan pada pipa-pipa kondensor maupun
unit desal akibat perkembangbiakan mikro organisme laut tersebut.
26
Dari hasil pembakaran bahan bakar, gas panas yang dihasilkan
digunakan untuk menggerakkan turbin.
4) Turbin
Turbin adalah bagian yang terpenting dari perangkat PLTG, turbin
merupakan perangkat yang mengkonversikan energi panas dari hasil
pembakaran di ruang bakar yang bertemperatur dan bertekanan tinggi
ke suatu energi yang baru yaitu energi mekanik. Kecepatan aliran gas
panas yang melalui sudu tetap dan sudu gerak adalah momentum gaya
aksial kecepatan mendorong sudu yang disatukan dengan rotor
menimbulkan energi baru yaitu energi mekanik gerak putar poros.
5) Saluran gas buang
Saluran gas buang adalah suatu bagian dari sistem turbine,
dimana gas yang telah dipergunakan untuk memutar poros turbin dan
kemudian dibuang pada atmosfer udara. Rangka saluran gas buang
dipasang pada bagian turbine shell dan diperkuat dengan baut. Pada
rangka ini terdapat silinder - silinder luar dan dalam. Pada bagian luar
dan dalam terdapat diffuser, dimana aliran gas bekas menjadi radial.
6) Bantalan
Unit turbin gas menggunakan dua bantalan, yaitu Journal bearing
dan Thrust bearing. Fungsi bagian ini untuk menunjang rotor turbin
sebagai penghubung rotor dan stator turbin.
27
Gambar16. Bagian-bagian Utama Sebuah Turbin Gas
(sumber: https://artikel-teknologi.com/prinsip-kerja-turbin-gas/)
b. Generator
Prinsip Kerja Prinsip kerja generator serempak berdasarkan induksi
elektromagnetik. Setelah rotor digerakan pengerak mula maka kutub-kutub
pada rotor akan berputar. Jika kumparan kutub diberi arus searah maka pada
permukaan kutub akan timbul medan magnet searah yang berputar dan
kecepatannya sama dengan putaran kutub. Garis-garis gaya yang berputar
akan memotong kumparan jangkar tersebut sehingga timbul EMF atau GGL
atau tegangan induksi.
28
Gambar17. Bagian-bagian Utama Generator
(sumber: https://rakhman.net/electrical-id/prinsip-kerja- generator/)
29
a. Inti reactor
30
Biasanya dibuat dari granit yang membungkus bahan bakar, api bisa juga
berbent air berat, air ringan(normal), atau berilium. Moderator dapat juga
dicampur dengan bahan bakar.
c. Perisai Termal
Dalam hal ini perisai thermal berfungsi menyerap radiasi(parikelb, nutron
yang terlepas, dan sinar gamma) pada saat proses reaksi pembelahan.
Karena itu perisai menyelubungi inti reaktor yang akan menahan perpindahan
kalor, biasanya dibuat dari besi, menyerap energi dan akan menambah nilai
panas.
d. Reflektor
Berfungsi untuk memantulkan kembali nutron yang meninggalkan inti
bahan bakar. biyasanya reflektor diletakkan di dalam perisai termal dan
menyelubungi inti reaktor.
e. Tangki Reaktor
Berfungsi untuk sebagai wadah(tabung) atau casing yang melindungi dan
membungkus yang di dalam nya terdapat inti reaktor , reflektor dan perisai
termal. Dan juga tangki reaktor terdapat pula saluran untuk mengatur aliran
pendingin melalui tangki reaktor dan mengelilingi inti reaktor.
f. Fluida Pendingin
Fluida ini berguna untuk membawa panas yang dihasilkan dari proses fisi
untuk keperluan lain seperti pemanas air ketel pada pusat tenaga uap.
Sebagai pemanas atau pengatur suhu bahan bakar reaktor dan peralatan
nya tetap pada suhu yang telah di tentukan(aman dan baik).
g. Perisai Biologi
Perisai ini berguna sebagai pengaman yang menyelubungi reaktor untuk
menghalan dan melemahkan semua radiasi yang berbahaya sebagai akibat
dari proses fisi. Biyasa terbuat dari besi, timah hitam atau beton tebal
dicampur oksida besi.
h. Batang-batang kendali
Batang kendali berfungsi sebagai penyerap neutron untuk mengendalikan
reaksi fisi yang terjadi(tingkat kekritisan reaktor). Batang kendali terbuat dari
bahan yang mudah menyerap neutron, misalnya kadmium. Reaktor
dikatakan dalam keadaan kritis jika neutron rata-rata yang melakukan reaksi
sama dengan satu. Jika neutron ratarata kurang dari satu dikatakan reaktor
31
dalam keadaan subkritis. Jika neutron rata-rata lebih dari satu, reaktor
dikatakan dalam keadaan superkritis. Keadaan ini sangat membahayakan
reaktor karena dapat menyebabkan reaktor meledak.
32
komponen pengabut(nozzle), bahan bakar dinaikan temperaturnya hingga
manjadi kabut.
e. Mesin diesel
Mesin disel adalah suatu mesin yang digunakan untuk proses pembakaran
dalam yang menggunakan panas kompresi untuk menciptakan penyalaan
dan membakar bahan bakar yang telah diinjeksikan ke dalam ruang bakar.
Pada dasarnya prinsip kerja mesin diesel adalah merubah energi kimia
menjadi energi mekanis. Energi kimia di dapatkan melalui proses pembakaran
dari bahan bakar di dalam silinder(ruang bakar). Pada mesin diesel, terdapat
ruangan yang dirancang khusus agar di ruangan itu dapat terjadi peningkatan
suhu hingga mencapai titik nyala yang sanggup membakar bahan bakar.
f. Turbo charger
Turbo charger adalah sebuah kompresor sentrifugal yang mendapat daya
dari turbin yang sumber tenaganya berasal dari asap gas buang kendaraan.
Biasanya digunakan di mesin pembakaran dalam untuk meningkatkan
keluaran tenaga dan efisiensi mesin dengan meningkatkan tekanan udara
yang memasuki mesin. Kunci keuntungan dari turbocharger adalah mereka
menawarkan sebuah peningkatan yang lumayan banyak dalam tenaga mesin
hanya dengan sedikit menambah berat. Didalam turbo charger tersebut akan
dinaikkan tekanan dan temperaturnya mencapai 500 psi dan suhunya 600°
C untuk kemudian udara yang bertemperatur dan bertekanan tinggi tersebut
akan dialirkan ke dalam ruang bakar.
g. Penyaring gas pembuangan
Penyaring gas pembuangan adalah suatu komponen untuk menyaring
gas sisa hasil pembakaran dalam untuk selanjutnya membuang gas sisa hasil
pembakaran pada mesin pembakaran dalam.
h. Tempat pembuangan gas(bahan bakar yang disaring)
Dalam suatu mesin pembakaran dalam tentunya menghasilkan suatu gas
sisa hasil pembakarn. Gas sisi hasil pembakaran ini selanjutnya akan di
buang. Sebelum di buang, gas sisa hasil pembakaran terlebih dahulu di
saring. Tempat pembuangan gas sendiru merupakan suatu komponen yang
di fungsikan sebagai saluran untuk membuang gas sisa hasil pembakaran
dalam.
33
i. Combustion Chamber
34
balik torak pada langkah kompresi. Poros engkol mesin diesel digunakan
untuk menggerakan poros rotor generator.
k. Trafo
Trafo adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan
AC ke taraf yang lain. Hampir setiap pembangkit mempunyai suatu
tranformator untuk menaikkan tegangan sebelum energi listrik di salurkan ke
saluran transmisi.
35
3) Struktur penopang adalah struktur pemasangan yang menopang modul
fotovoltaik dan menentukan sudut kemiringan, azimut, dan ketinggian
rangkaian modul fotovoltaik.
4) Pondasi digunakan sebagai angkur struktur pemasangan ke dalam tanah.
Bahan yang digunakan untuk pondasi harus berkualitas baik dan
tertanam secara dalam agar memiliki sistem yang stabil.
b. Kotak penggabung
Kotak penggabung atau combiner box menggabungkan beberapa string
modul surya atau modul surya dalam konfigurasi paralel. Kotak penggabung
ini juga dilengkapi perangkat proteksi untuk melindungi setiap string modul
fotovoltaik.
Gambar23. Fotovoltaik
(sumber:https://innergy-global.com/es/soluciones/string-combiner-box)
36
Gambar24. SSC
(sumber: https://kentshardware.com/solar-charge-controller-pwm-kenika-50048-
12-24)
e. Panel distribusi DC
Panel distribusi DC digunakan sebagai titik sambungan (bus) untuk
tegangan DC. Panel ini menghubungkan SCC, bank baterai, dan inverter.
f. Bank baterai
Bank baterai menyimpan energi yang dihasilkan modul surya di siang hari
dan digunakan ketika beban meningkat dan energi dari modul fotovoltaik
tidak mencukupi untuk memasok energi.
g. Inverter baterai
Inverter baterai atau juga dikenal sebagai inverter yang berdiri sendiri
(stand-alone) adalah otak dari sistem PLTS off-grid berbasis komunal.
Inverter baterai bertugas untuk membentuk jaringan distribusi AC dengan
mengatur tegangan dan frekuensi dalam batas yang diijinkan dan menjaga
37
keseimbangan energi di dalam jaringan. Inverter baterai biasanya dapat
digunakan secara dua arah(bidirectional) atau satu arah(unidirectional)
tergantung pada konfigurasi dari sistem. Dalam sistem penyambungan AC-
coupling, inverter baterai berfungsi sebagai inverter(pengubah tegangan
DC-AC) serta charger(pengubah tegangan AC-DC). Jika terdapat kelebihan
energi dari modul fotovoltaik dan baterai tidak terisi penuh, inverter baterai
bertindak sebagai charger. Dan jika terdapat kekurangan energi dan baterai
masih memiliki energi yang tersisa, baterai akan mengeluarkan daya untuk
memenuhi permintaan melalui inverter. Beberapa inverter baterai dapat
ditingkatkan dayanya atau diinterkoneksikan secara modular untuk
mencapai keluaran(output) yang lebih besar. Inverter baterai dapat
dikonfigurasi secara paralel sebagai klaster tunggal(single-cluster) dalam
konfigurasi satu fasa atau tiga fasa serta beberapa klaster(multi-cluster)
dengan panel distribusi tambahan. Dalam konfigurasi multi-cluster, jika satu
klaster tambahan bermasalah, yang lainnya masih dapat beroperasi.
h. Panel distribusi AC
Panel distribusi AC atau dikenal juga sebagai AC power distribution
box (ACPDB) digunakan untuk membagi dan mendistribusikan daya dari
inverter baterai untuk dialirkan pada beban melalui beberapa lateral
penyulang (sub-feeder). Panel ini adalah tempat di mana inverter baterai
terhubung secara paralel untuk menggabungkan daya keluaran serta
38
perangkat proteksi dari seluruh penyulang. Pada umumnya panel distribusi
AC berisikan busbar, perangkat proteksi arus lebih, perangkat proteksi
tegangan surja, serta sistem pemantauan lokal seperti energi meter. Panel
distribusi AC dapat dikonfigurasikan dalam sususan satu fasa atau tiga fasa,
tergantung pada kapasitas dan topologi sistem.
i. Sistem pemantauan dan pyranometer
Pemantauan(monitoring) adalah aktivitas yang sangat penting untuk
mengevaluasi kinerja sistem serta mendapatkan masukan untuk perbaikan
sistem di masa yang akan datang. Pemantauan dapat juga dikategorikan
sebagai pemeliharaan prediktif dimana kinerja sistem diukur secara
berkelanjutan selama beroperasi. Pemantauan sistem dapat dilakukan
dengan pemeriksaan secara local dan/atau dari jarak jauh menggunakan
perangkat penyimpan dan pengirim data.Rumah pembangkit
j. Rumah pembangkit
Rumah pembangkit adalah bangunan tempat dipasangnya sebagian
besar komponen elektronik termasuk inverter baterai, panel distribusi AC ,
SCC, dan bank baterai. Rumah pembangkit melindungi komponen-
komponen yang sensitif terhadap cuaca buruk atau kondisi lingkungan
lainnya yang dapat merusak sistem PLTS.
k. Penangkal petir
Penangkal petir digunakan untuk menangkap sambaran petir untuk
menghindari sambaran langsung ke bagian-bagian yang berbahan
konduktor lainnya di area sistem pembangkit. Sistem PLTS juga harus
didukung pembumian yang baik dan perangkat proteksi tegangan surja
(surge protection device) tambahan untuk melindungi perangkat elektronik
dari efek tak langsung dari sambaran petir.
l. Kotak pembumian
Kotak pembumian(grounding box) berfungsi sebagai tempat penanaman
elektroda pembumian dan ikatan ekipotensial dari semua sistem pentanahan
komponen PLTS termasuk rangkaian modul surya, rumah pembangkit, dan
penangkal petir.
39
8. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
40
Gambar28. Separator
(Sumber:https://ecanblue.wordpress.com/2014/01/09/peralatan-pada-pembangkit-
listrik-tenaga-panas-bumi/)
b. Demister
Demister adalah sebuah alat yang berbentuk tabung silinder yang pada
umumnya berukuran 14.5 m3 yang didalamnya terdapat kisi-kisi baja yang
berfungsi untuk mengeliminasi butir-butir air yang terbawa oleh uap dari
sumur-sumur panas bumi. Demister ini dipasang pada jalur uap utama
setelah alat pemisah akhir(final separator) yang ditempatkan pada bangunan
rangka besi yang sangat kokoh dan terletak di luar gedung pembangkit.
Gambar29. Demister
(Sumber:https://ecanblue.wordpress.com/2014/01/09/peralatan-pada-pembangkit-
listrik-tenaga-panas-bumi/)
41
c. Turbin-Generator
Turbin adalah suatu mesin penggerak dimana energi fluida kerja, dalam
hal ini adalah uap, dipergunakan langsung untuk memutar roda turbin.
Bagian turbin yang berputar dinamakan roda turbin. Roda turbin ini terletak
didalam rumah turbin. Roda turbin memutar poros yang menggerakan atau
memutar bebannya, yang dalam hal ini adalah generator listrik. Generator
disini berfungsi untuk mengubah energi mekanis menjadi energi listrik.
Gambar30. Turbin-Generator
(Sumber:turbinsumber: http://www.geothermal.marin.org)
42
dengan fluida pendingin. Sedangkan pada surface condenser, uap yang
keluar dari turbin tidak bersentuhan langsung dengan fluida pendingin.
Proses pendinginannya terjadi pada alat penukar kalor(heat exchanger) yang
umumnya berupa Shell and Tube Heat Exchanger.
Gambar31. Condensor
(Sumber:turbinsumber: http://www.geothermal.marin.org)
43
kandungan non-condensable gas(NCG) dalam uap. Kriteria utama dalam
pemilihan peralatan gas removal system sebagai berikut:
1) Tekanan kondenser(derajat kevakuman kondenser)
2) Jumlah laju alir massa gas yang akan diambil dari condenser
3) Konsumsi energi yang dibutuhkan oleh peralatan gas ekstraksi
4) Jumlah massa dan temperatur air pendingin yang dibutuhkan dalam
condenser
44
Gambar32. Steam Jet Ejector
(Sumber: http://kucing2000.blogspot.com/2017/01/steam-ejector-dan-starting-
ejector.html)
Tingkat kevakuman atau tekanan yang dapat dicapai oleh steam jet
ejector bervariasi antara 0,13 bar untuk single stage sampai dengan 0,03 bar
untuk two stage steam jet ejector. Kebutuhan uap untuk motive steam
tergantung dari jumlah aliran gas yang akan diekstraksi. Kondisi motive
steam harus uap kering dan jenuh. Minimum dryness steam yang dianjurkan
adalah 99.5%. Kualitas uap yang buruk tidak akan membahayakan sistem,
tetapi dapat menyebabkan erosi di steam nozzle dan diffuser.
Gambar33. LRVP
(Sumber: https://ecanblue.wordpress.com/2014/01/09/peralatan-pada-
pembangkit-listrik-tenaga-panas-bumi/)
45
h. Intercondenser dan Aftercondenser
Intercondenser merupakan kondenser yang dipasang setelah stage
pertama steam jet ejector, sementara aftercondenser dipasang setelah stage
kedua steam jet ejector untuk ejector system. Tujuan dari pemasangan
intercondenser dan aftercondenser ini adalah untuk mengkondensasi motive
steam dan steam yang terikut dengan NCG pada proses pembuangan NCG.
Kondensat yang dihasilkan lalu dialirkan ke kondenser utama sedangkan NCG
dibuang melalui cooling tower stack.
j. Cooling tower
Cooling tower berfungsi untuk mendinginkan kondensat dari pompa HWP
agar selanjutnya kondesat ini dapat disirkulasikan sebagai air pendingin.
Cooling tower yang biasa digunakan adalah di PLTP adalah jenis mechanical
draft cross flow tower. Cooling tower ini menggunakan kipas untuk
mengalirkan udara sebagai pendingin. Pada mechanical draft cooling tower
air panas dari kondensor disemprotkan pada struktur kayu yang berlapis-lapis
yang disebut fill. Pada saat air mengalir melalui fill, perpindahan panas akan
terjadi dari air panas ke udara (dibagian atas dari cooling tower ini terdapat
kipas angin/fan). Air kemudian dipompakan kembali ke kondensor.
46
Gambar34. Jenis Cooling Tower
(Sumber:https://ecanblue.wordpress.com/2014/01/09/peralatan-pada-
pembangkit-listrik-tenaga-panas-bumi/)
b. Turbin
Pada Prinsipnya turbin bekerja sebagai "Penerima Energi", artinya turbin
menerima energi(kinetik) dari angin dan mengubahnya menjadi energi lain
yang dapat digunakan seperti listrik. Angin yang datang akan menumbuk
baling-baling pada kincir angin, sehingga baling-baling akan berputar dan
memutar generator.
47
c. Generator
Jenis generator yang digunakan pada PLTGL ialah jenis Generator
Asinkron (generator tak-serempak) yang merupakan motor induksi yang
diubah menjadi generator, generator ini dipilih karena PLTGL sebagai energi
alternatif tidak banyak membutuhkan perawatan seperti halnya generator
sinkron, lebih kuat, handal, harga lebih murah dan tidak membutuhkan bahan
bakar pada saat diaplikasikan di lapangan, tapi cukup bergantung pada
sumber energi terbarukan seperti air, angin, dan lain - lain sebagai prime
over (penggerak mula). Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini
disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh
masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini
berupa AC (Alternating Current).
Gambar36. Generator
(Sumber: Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (Jilid 1). Yogyakarta: Leutikaprio)
48
a. Bendungan (Weir)
Bendungan (weir) atau waduk dapat adalah bangunan yang berada
melintang sungai yang berfungsi untuk membelokkan arah aliran air.
Konstruksi bendungan (weir) bertujuan untuk menaikkan dan
mengontrol tinggi air dalam sungai secara signifikan sehingga elevasi
muka air cukup untuk dialihkan ke dalam intake pembangkit listrik
tenaga mikrohidro.
b. Saluran Penyadap (Intake)
Saluran penyadap adalah bagian dari konstruksi sipil yang
digunakan untuk masuknya air dari sungai menuju saluran pembawa
dengan dilengkapi penghalang sampah.
c. Saluran Pembawa (Headrace)
Saluran pembawa berfungsi untuk mengalirkan air dari intake
sampai ke kolam penenang. Selain itu, saluran ini juga berfungsi untuk
mempertahankan kestabilan debit air. Saluran air untuk sebuah
pembangkit skala kecil cenderung untuk memiliki bangunan yang
terbuka.
d. Saluran Pelimpah (Spillway)
Saluran pelimpah berfungsi untuk mengurangi kelebihan air pada
saluran pembawa.
e. Kolam Penenang (Forebay)
Kolam penenang berfungsi untuk mengendapkan dan menyaring
kembali air agar kotoran tidak masuk dan merusak turbin. Selain itu,
kolam penenang ini juga berfungsi untuk menenangkan aliran air yang
akan masuk ke dalam pipa pesat.
f. Pipa Pesat (Penstock)
Pipa pesat (penstock) adalah pipa yang yang berfungsi untuk
mengalirkan air dari kolam penenang (forebay) menuju turbin air.
g. Rumah Pembangkit (Power House)
Pada rumah pembangkit ini terdapat turbin, generator dan
peralatan lainnya. Bangunan ini menyerupai rumah dan diberi atap
49
untuk melindungi peralatan dari hujan dan gangguan-gangguan
lainnya.
h. Saluran Pembuang (Tailrace)
Saluran pembuang berfungsi untuk mengalirkan air keluar setelah
memutar turbin.
i. Turbin
50
k. Sistem Kontrol
Sistem kontrol berfungsi untuk menyeimbangkan energi input dan
energi output dengan cara mengatur input(flow) atau mengatur
output(listrik) sehingga sistem akan seimbang. Perubahan beban
terhadap waktu peran sistem kontrol sangat penting untuk menjaga
stabilitas sistem terutama kualitas listrik yang dihasilkan
pembangkit(tegangan dan frekuensi). Tujuan pengontrolan pada
PLTMH adalah untuk menjaga sistem elektrik dan mesin agar selalu
berada pada daerah kerja yang diperbolehkan. Flow control dapat
diartikan sebagai pengaturan besarnya daya hidrolik berupa debit air
yang masuk ke turbin dengan mengatur katup turbin(guide vane).
l. Panel Hubung dan Lemari Hubung
Jenis dan pengaturan suatu panel hubung(switch board) ditentukan
dengan memperhatikan jumlah unit peralatan, jumlah rangkaian
saluran transmisi, sistem kontrol, jumlah petugas kerja serta skala dan
pentingnya pusat listrik yang bersangkutan.
m. Jaringan Distribusi
Jaringan distribusi terdiri dari kawat penghantar, tiang, isolator, dan
transformator. Jaringan tersebut dapat menggunakan kawat
penghantar berbahan aluminium atau bahan campuran lain. Pada
jaringan distribusi tegangan rendah biasanya digunakan kawat
penghantar berisolasi. Tiang pada saluran distribusi dapat berupa tiang
baja, beton atau kayu. Isolator digunakan untuk memisahkan bagian-
bagian yang aktif atau bertegangan jika penghantar yang digunakan
merupakan konduktor tanpa isolasi.
51
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pembangkit Tenaga Listrik adalah salah satu bagian dari sistem tenaga listrik,
pada Pembangkit Tenaga Listrik terdapat peralatan elektrikal, mekanikal, dan
bangunan kerja. Terdapat juga komponen-komponen utama pembangkitan
yaitu generator, turbin yang berfungsi untuk mengkonversi energi(potensi)
mekanik menjadi energi(potensi) listrik.
2. Komponen utama dalam sistem pembangkit tenaga listrik yaitu Prime Mover,
generator dan transformator.
3. Komponen pelengkap dalam sistem pembangkit tenaga listrik yaitu komponen
dan komponen mekanisasi
4. Terdapat komponen pada tiap-tiap pembangkit tenaga listrik yang berbeda
berdasarkan jenis pembangkitnya, yaitu PLTA, PLTB, PLTU, PLTG, PLTN, PLTD,
PLTS, PLTPB PLTMH, dan PLTGL.
52
DAFTAR PUSTAKA
Azhar Rizzarauf. (2014). Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (JILID 1).
Yogyakarta: Leutikaprio.
Bagus Ramadhani, M.Sc. (2018). Solar Power Plant Installation Dos & Don’ts. Jakarta:
Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ).
Leda, Jeremias. 2010. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Ujung Pandang. Program
Studi Teknik Elektro Universitas Atma Jaya Makassar.
Liton H, dkk. (2018). Methods for Advanced Wind Turbine Condition Monitoring and Early
Diagnosis: A Literature Review. Australia: Department of Electrical and
Computer Engnineering, Curtin Universit
Prof. DR. HAMKA. (2017). Jurnal Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Menopang Kebutuhan Eenergi Listrik Nasional. Jakarta.
Subagyo, Dimas Irawan, Joko Santosa. (2007). Listrik Dari Energi Nuklir. Jakarta:
Kementrian Negara Riset dan Teknologi.
Vineet K.S. (2015). An Overview Of Hydro-Electric Power Plant. India : Indian Institute
of Technology.
Yuniarti, Nurhening dan Eko Printo. Pembangkit Tenaga Listrik. Bahan ajar Universita
Negeri Yogyakarta.
Yunar, Alifi. (2009). Perencanaan Low Head Mikro Hidro Di Dusun Iv Desa
Walatanakec. Dolo Selatan Kabupaten Sigi. Media Litbang Sulteng.
53