Anda di halaman 1dari 6

Mata Kul

Bahasa Ind
Lembar Kerja Mahasiswa

Nama :Marta Rosela


NIM :82110657
Prodi/Kelas :Ilmu Administrasi Negara/B

A. Kompetensi Dasar :
Menulis teks akademik bergenre makro (rangkuman) dengan
memerhatikan aspek kebahasaan.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi:
1. Mengidentifikasi pokok-pokok pikiran sebuah teks.
2. Menulis teks akademik bergenre makro (rangkuman) dengan
memerhatikan aspek kebahasaan.
C. Tujuan :
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi pokok-pokok pikiran sebuah
teks dengan kerja keras, cermat, dan teliti.
2. Mahasiswa mampu menulis teks akademik bergenre makro
(rangkuman) dengan memerhatikan aspek kebahasaan dengan kerja
keras, cermat, teliti, dan penuh tanggung jawab.
D. Prosedur :
1. Bacalah teks pada bagian lampiran dengan cermat dan teliti!
2. Identifikasi pokok-pokok pikiran tiap paragraf!
3. Susunlah rangkuman berdasarkan pokok-pokok pikiran yang
ditemukan!
4. Perhatikan perbandingan panjang teks asli dengan rangkuman
yang disusun (seperlima teks asli)!
E. Alokasi Waktu :
Bacaan

PERAN LITERASI BAHASA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4.0


Oleh: Mulyadi

Perkembangan teknologi dan informasi Abad 21 sudah didepan mata. Perkembangan


teknologi dan informasi ini memberikan dampak perubahan pada makna hubungan sosial
yang jauh menjadi lebih dekat tanpa terkendala jarak, ruang dan waktu. Pada era ini,
pengambilan keputusan bersama, beradaptasi, dan berinovasi menjadi salah satu aspek yang
sangat penting. Oleh karena itu, sekolah ditantang untuk mampu membuat peserta didik
memiliki kecakapan berbahasa dalam berkomunikasi, berpikir kritis, menggunakan teknologi
untuk memecahkan masalah, beradaptasi, berinovasi meningkatkan literasi serta memperkaya
kemampuan teknologi untuk menciptakan pengetahuan baru.
Untuk membantu menjawab tantangan tersebut, pemerintah menginisiasi
terbentuknya Era Industri Revolusi 4.0. Untuk menghadapi era rovolusi industri 4,0 ini
memerlukan kemampuan berbahasa meliputi, menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Novelti (2018) menjelaskan bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual,
sosial, dan emosional peserta didik. Keterampilan membaca dapat membantu peserta didik
dalam memperoleh informasi dan memahami berbagai konsep dengan mudah. Mursal (2018)
menjelaskan bahwa membaca dan menulis sangat terkait dan merupakan pintu gerbang untuk
mempelajari produktivitas di era digital saat ini. Menurut Sari (2018) membaca secara
komunikatif digunakan untuk mencari, menemukan, dan memperoleh informasi dari berbagai
sumber sesuai dengan pemahaman masing-masing individu yang diperoleh. Dengan
pembiasaan budaya literasi di era 4.0 ini, kemampuan membaca, menganalisis dan membuat
konklusi berpikir berdasarkan data dan informasi (big data) yang diperoleh.
Literasi pada era revolusi industri 4.0 menjadi pusat perhatian para akademisi, karena
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah upaya untuk memahami kondisi
zaman. Kemampuan literasi bahasa siswa, diuji dengan mengukur aspek memahami,
meggunakan, dan merefleksikan hasil membaca dalam bentuk tulisan. Indriyani (2019)
mengungkapkan literasi siswa perlu ditingkatkan terutama literasi baca tulis. Selain diketahui
melalui uji literasi yang telah dilakukan beberapa lembaga, perlu mengetahui bagaimana
pelaksanaan literasi yang telah diterapkan oleh sekolah. Selain itu, perlu diketahui juga hasil
dari pelaksanaan literasi tersebut pada aspek mendasar melalui respon siswa.
Menurut Ghuron (2018) Perkembangan teknologi industri mengubah cara beraktifitas
manusia dalam skala, ruang lingkup, kompleksitas, dan transformasi dari pengalaman hidup
sebelumnya. Masyarakat bahkan akan hidup dalam ketidakpastian (uncertainty) global, oleh
karena itu masyarakat harus memiliki kemampuan untuk memprediksi masa depan yang
berubah sangat cepat. Mau tidak mau masyarakat harus mengambil bagian di dalamnya
supaya tidak tertinggal pada perkembangan zaman. Masyarakat perlu memperbarui pola
hidup dan pemikiran setiap terjadinya revolusi pada semua ranah. Berbagai tantangan yang
bertubu-tubi, siap tidak siap kita harus mampu dan berani menghadapinya, pengaruh era
revulusi industri 4.0 akan masuk dalam berbagai celah. bangsa Indonesia terutama generasi
milenial diharapkan terjun lansung dalam urusan perubahan tersebut dan ikut berperan aktif
dalam era revolusi industri 4.0 bahkan mampu mengambil peluang sebesar-besarnya agar
dapat memanfaatkannya untuk peningkatan kesejahteraan dirinya sendiri, bangsa dan negara.
Peran bahasa sangat sentral dalam berkomunikasi yang sering digunakan dalam
bermasyarakat. maraknya media sosial seperti facebook, twitter, whatshap setidaknya telah
membuka mindset tentang pentingnya bahasa dalam bersosial. Kita harus mampu menyikapi
dengan bijaksana menginplementasikan bahasa dalam bermasyarakat dalam cara penggunaan
dan pemakaian bahasa seperti, kesantunan berbahasa dan estetika berbahasa. Halawa (2019)
menjelaskan secara umum kesantunan berbahasa dikelompokkan kedalam dua jenis, yaitu,
kesantunan tingkat pertama (first order politeness), yang merujuk pada etiket atau kaidah
kepatutan bertingkah laku dalam suatu kelompok masyarakat tertentu. kesantunan berbahasa
sangat penting dalam pranata sosio kultural masyarakat. Tidak jarang bahasa yang digunakan
dalam media sosial mengarah ke cyber bullying yang membentuk kekerasan dalam internet,
melalui media sosial seseorang dengan mudahnya memberi komentar radikal yang cendrung
bermakna kasar sehingga terjadi kesalahpahaman sehingga mengakibatkan kekerasan fisik di
dunia nyata.
Pengguna bahasa dalam berkomunikasi di media sosail sering tidak mempedulikan
kesantunan berbahasa. Menurut Halawa (2019) ada tiga hal yang harus diperhatikan agar
kegiatan itu mencerminkan diri kita sebagai manusia yang beradab. Ketiga hal tersebut
adalah (1) kesantunan berbahasa, (2) kesopanan berbahasa, dan (3) etika berbahasa.
Ketiganya bukan merupakan hal yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan merupakan satu
kesatuan tak terpisahkan yang harus ada dalam berkomunikasi atau berinteraksi. Pada
hakikatnya kesantunan berbahasa memiliki empat prinsip yaitu (1) berbicara jujur, (2)
berbicara efektif, (3) berbicara cermat, (4) berbicara lugas dan simpel karena bahasa
Indonesia lahir sesuai dengan citra bangsa Indonesia yang memilihara kesopanansantunan
dalam bahasa Indonesia sebagai warisan budaya yang sangat menjunjung etika budaya timur.
Bahasa memiliki kemampuan untuk untuk meningkatkan kemampuan manusia
sampai titik homo humanus, yaitu manusia berbahasa dengan jiwa yang halus, dengan rasa
kemanusia dan berbudaya. Putri (2019) menjelaskan penggunaan gaya bahasa mencerminkan
sifat dan karakter seseorang. Hal ini dikarenakan dalam berbahasa tiap-tiap orang memiiki
kebebasan dalam menggunakan pilihan kata atau diksi yang mengandung arti-arti sesuatu,
sehingga maksud dari penggunaan bahasa tersebut dapat tersampaikan kepada orang lain.
Bangsa Indonesia yang terdiri dari multietnik yang berfungsi sebagai alat komunikasi dan
Interaksi antarmasyarakat dan sarana pengungkap perasaan dan pikiran manusia. Namum,
apabila tidak diantisipasi dengan tidak seksama, maka akan timbul dan berkembang sebagai
sisi negatif sebagai pemicu konflik dan kesalahpahaman yang sering terjadi akhir-akhir ini.

Sumber:
https://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:eYjJSnphB1UJ:https://osf.io/mr36w/download/%3Fformat
%3Dpdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id
Latihan
PARAGRAF POKOK-POKOK PIKIRAN

1 Perkembangan teknologi dan informasi abad 21

2 Cara menghadapi era revolusi indsutri4.0

3 Memulai budaya literasi pada era revolusi industri 4.0

4 Perubahan aktivitas manusia dalam perkembangan revolusi industri 4.0

5 Pentingnya berbahasa dengan baik dalam bersosial

6 Penggunaan bahasa dalam berkomunikasi di media sosial

7 Kemampuan manusia dalam berbahasa

RANGKUMAN
Perkembangan teknologi dan informasi Abad 21 sudah didepan mata. Perkembangan teknologi dan
informasi ini memberikan dampak perubahan pada makna hubungan sosial yang jauh menjadi lebih
dekat tanpa terkendala jarak, ruang dan waktu. Pada era ini, pengambilan keputusan bersama,
beradaptasi, dan berinovasi menjadi salah satu aspek yang sangat penting. Untuk membantu
menjawab tantangan tersebut, pemerintah menginisiasi terbentuknya Era Industri Revolusi 4.0.
Untuk menghadapi era rovolusi industri 4,0 ini memerlukan kemampuan berbahasa meliputi,
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Novelti (2018) menjelaskan bahasa memiliki peran
sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Keterampilan
membaca dapat membantu peserta didik dalam memperoleh informasi dan memahami berbagai
konsep dengan mudah. Mursal (2018) menjelaskan bahwa membaca dan menulis sangat terkait dan
merupakan pintu gerbang untuk mempelajari produktivitas di era digital saat ini. Menurut Sari
(2018) membaca secara komunikatif digunakan untuk mencari, menemukan, dan memperoleh
informasi dari berbagai sumber sesuai dengan pemahaman masing-masing individu yang diperoleh.
Dengan pembiasaan budaya literasi di era 4.0 ini, kemampuan membaca, menganalisis dan
membuat konklusi berpikir berdasarkan data dan informasi (big data) yang diperoleh. Literasi pada
era revolusi industri 4.0 menjadi pusat perhatian para akademisi, karena perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi adalah upaya untuk memahami kondisi zaman. Selain itu, perlu
diketahui juga hasil dari pelaksanaan literasi tersebut pada aspek mendasar melalui respon siswa.
Menurut Ghuron (2018) Perkembangan teknologi industri mengubah cara beraktifitas manusia
dalam skala, ruang lingkup, kompleksitas, dan transformasi dari pengalaman hidup sebelumnya.
Masyarakat perlu memperbarui pola hidup dan pemikiran setiap terjadinya revolusi pada semua
ranah. Berbagai tantangan yang bertubu-tubi, siap tidak siap kita harus mampu dan berani
menghadapinya, pengaruh era revulusi industri 4.0 akan masuk dalam berbagai celah. bangsa
Indonesia terutama generasi milenial diharapkan terjun lansung dalam urusan perubahan tersebut
dan ikut berperan aktif dalam era revolusi industri 4.0 bahkan mampu mengambil peluang sebesar-
besarnya agar dapat memanfaatkannya untuk peningkatan kesejahteraan dirinya sendiri, bangsa
dan negara. Peran bahasa sangat sentral dalam berkomunikasi yang sering digunakan dalam
bermasyarakat. maraknya media sosial seperti facebook, twitter, whatshap setidaknya telah
membuka mindset tentang pentingnya bahasa dalam bersosial. Tidak jarang bahasa yang digunakan
dalam media sosial mengarah ke cyber bullying yang membentuk kekerasan dalam internet, melalui
media sosial seseorang dengan mudahnya memberi komentar radikal yang cendrung bermakna
kasar sehingga terjadi kesalahpahaman sehingga mengakibatkan kekerasan fisik di dunia nyata.
mengakibatkan kekerasan fisik di dunia nyata.  
Pengguna bahasa dalam berkomunikasi di media sosail sering tidak mempedulikan kesantunan
berbahasa. Menurut Halawa (2019) ada tiga hal yang harus diperhatikan agar kegiatan itu
mencerminkan diri kita sebagai manusia yang beradab. Ketiga hal tersebut adalah (1) kesantunan
berbahasa, (2) kesopanan berbahasa, dan (3) etika berbahasa. Pada hakikatnya kesantunan
berbahasa memiliki empat prinsip yaitu (1) berbicara jujur, (2) berbicara efektif, (3) berbicara
cermat, (4) berbicara lugas dan simpel karena bahasa Indonesia lahir sesuai dengan citra bangsa
Indonesia yang memilihara kesopanansantunan dalam bahasa Indonesia sebagai warisan budaya
yang sangat menjunjung etika budaya timur. Bahasa memiliki kemampuan untuk untuk
meningkatkan kemampuan manusia sampai titik homo humanus, yaitu manusia berbahasa dengan
jiwa yang halus, dengan rasa kemanusia dan berbudaya. Putri (2019) menjelaskan penggunaan gaya
bahasa mencerminkan sifat dan karakter seseorang. Hal ini dikarenakan dalam berbahasa tiap-tiap
orang memiiki kebebasan dalam menggunakan pilihan kata atau diksi yang mengandung arti-arti
sesuatu, sehingga maksud dari penggunaan bahasa tersebut dapat tersampaikan kepada orang
lain.................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai