Anda di halaman 1dari 50

SELAYANG PANDANG

COVID-19
Substansi Penyakit Infeksi Emerging
Dit. Surveilans dan Karantina Kesehatan

disampaikan pada Pelatihan Pelayanan Kesehatan Haji Pada Masa Pandemi COVID-19, Mei 2021
UPDATE SITUASI
COVID-19
UPDATE SITUASI GLOBAL COVID-19
(PER TANGGAL 5 MEI 2021)

CFR
2,2%

https://covid19.who.int/
UPDATE SITUASI WHO REGION COVID-19
(PER TANGGAL 5 MEI 2021)

https://covid19.who.int/
UPDATE SITUASI
REGION SOUTH EAST ASIA COVID-19
(PER TANGGAL 5 MEI 2021)

https://covid19.who.int/
UPDATE SITUASI
REGION EASTERN MEDITERRAN
COVID-19
(PER TANGGAL 5 MEI 2021)

https://covid19.who.int/
SEBARAN KASUS DAN CFR MENURUT UMUR
KASUS + 1,25% 5,37% 27,3%
32% 10,7% 13,2% 18,2% 12,6% 6,6% 4,5%

KORSEL 0-9 th 10-19 th 20-29 th 30-39 th 40-49 th 50-59 th 60-69 th 70-79 th ≥ 80 th

CFR 0% 0% 0% 0,4% 1,3% 6,2% 14,7% 30% 47%

KASUS + 0,9% 1,2% 8,1% 17% 19,2% 22,4% 19,2% 8,8% 3,2%

CHINA 0-9 th 10-19 th 20-29 th 30-39 th 40-49 th 50-59 th 60-69 th 70-79 th ≥ 80 th

CFR 0% 0,18% 0,19% 0,23% 0,4% 1,3% 3,6% 7,9% 14.8%


https://www.cdc.go.kr/board/board.es?mid=a30402000000&bid=0030 UPDATE 15 APRIL 2020
Verity, et al. 2020. Estimates of the severity of coronavirus disease 2019: a model-based analysis
Situasi COVID-19 di Indonesia
Update hingga 05 Mei 2021 Pukul 16.00 WIB

Peta Sebaran di 34 Provinsi 10 Provinsi Tertinggi


1. DKI Jakarta 6. Sulsel
2. Jawa Barat 7. Banten
3. Jawa Tengah 8. Bali
4. Jawa Timur 9. Riau
5. Kaltim 10. DI Yogyakarta

Upcoming Deposits Jumlah Kasus


1.691.658
Kasus Konfirmasi 5.285

1.547.092
Jumlah Kasus Kasus Sembuh 5.943

Spesimen Diperiksa 14.926.016 Kasus Meninggal 46.349 212


10.033.957
Orang Diperiksa Kasus Aktif 98.217

8.342.299
Hasil Negatif

Kasus Suspek 76.660


Perkembangan Kasus Konfirmasi COVID-19 di Indonesia
Update hingga 05 Mei 2021 Pukul 16.00 WIB

16000 1800000

14000 1600000

12000 1400000

Cumulative Confirmed Cases


1200000
Daily Confirmed Cases

10000
1000000
8000
800000
6000
600000
4000 400000
2000 200000
0 0

12-Jul

8-Oct
19-Oct
30-Oct

13-Apr
24-Apr
1-Jul

23-Jul
2-Mar
13-Mar
24-Mar
4-Apr
15-Apr
26-Apr

11-Mar
22-Mar
2-Apr
14-Aug
25-Aug

10-Nov

26-Jan
7-May
18-May
29-May
9-Jun

3-Aug

5-Sep

27-Sep

21-Nov
2-Dec
13-Dec
24-Dec
4-Jan
15-Jan

6-Feb

28-Feb

5-May
20-Jun

16-Sep

17-Feb
Konfirmasi Harian Konfirmasi Total Linear (Konfirmasi Total)

*KENAIKAN TERTINGGI DILAPORKAN TANGGAL 30 JANUARI 2021 DENGAN 14,518 KASUS.


**JUMLAH KASUS HARIAN YANG DILAPORKAN, BUKAN MENGGAMBARKAN JUMLAH KASUS YANG
TERINFEKSI PADA HARI TERSEBUT
%
100

10
20
30
40
50
60
70
80
90

0
1-Apr
10-Apr
19-Apr
28-Apr
7-May
16-May
25-May

CFR 2,7%
3-Jun

(N = 46.349)
12-Jun
21-Jun
30-Jun
9-Jul
18-Jul
27-Jul
5-Aug
14-Aug
Update hingga 05 Mei 2021 Pukul 16.00 WIB

23-Aug
1-Sep

212 KASUS
CFR and Recovery Rate (%)

10-Sep

MENINGGAL
BERTAMBAH
CFR (%)

19-Sep
28-Sep
7-Oct
16-Oct
25-Oct
3-Nov
12-Nov
21-Nov
30-Nov
9-Dec
18-Dec
27-Dec
Recovery Rate (%)

5-Jan
14-Jan
23-Jan
1-Feb
(N = 1.547.092)

10-Feb
19-Feb
28-Feb
9-Mar
RECOVERY RATE 91,5%

18-Mar
27-Mar
5-Apr
14-Apr
23-Apr
2-May
CFR
2,7%
91,5%
Recovery Rate

SEMBUH
5.943 KASUS
BERTAMBAH
Positivity Rate dan Pencapaian Threshold Pemeriksaan Laboratorium
Update hingga 02 Mei 2021 Pukul 16.00 WIB

1.40 35%

1.20 30%

1.00 25%

0.80 20%

0.60 15%

0.40 10%

0.20 5%

- 0%
2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5/ 5/ 5/ 6/ 6/ 7/ 7/ 8/ 8/ 9/ 9/ 0/ 0/ 1/ 1/ 1/ 2 02 2 02 2 02 2 02 2 02 2 02 2 02 2 02 2 02 2 02 2 02
3 /0 7 /0 1 /0 4 /0 8 /0 2 /0 6 /0 9 /0 3 /0 6 /0 0 /0 4 /1 8 /1 1 /1 5 /1 9 /1 3/ 7/ 0/ 4/ / 7/ 1/ / 7/ 1/ / 4/ 8/ / 2/
1 2 1 2 2 2 1
-0 -1 -3 -1 -2 -1 -2 -0 -2 -0 -2 -0 -1 -0 -1 -2 2/ 2/ 1/ 1/ -2 2/ -3 3/ -4 4/ -5
/2
0
/2
0
/2
0
/2
0
/2
0
/2
0
/2
0
/2
0
/2
0
/2
0
/2
0
/2
0
/2
0
/2
0
/2
0
/2
0 -1 -1 - - 1 - 1 - 1 - 1
4 5 5 6 6 7 7 8 8 8 9 9 0 0 1 1 0 0 2 1 2 1
2 02 2 1
2 02 2 1 02 2 1 02
/0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /1 /1 /1 /1 02 02 20 20 1/ 20 1/ 20 9/
2 20 6/
2
27 11 25 08 22 06 20 03 17 31 14 28 12 26 09 23 7/
2
1/
2 4/ 18
/
2/ 15
/
3/ 15
/ 2 12
/ 2
/ 2 1/ 1/ 2/ 3/ 3/ 4/ 4/
12 1 2/

Suspected cases tested/1000 pop/week Positivity Rate

POSITIVITY RATE MASIH DIATAS PENCAPAIAN UNTUK THRESHOLD PEMERIKSAAN LABORATORIUM 1


10% ORANG PER 1000 PENDUDUK PER MINGGU, PADA MINGGU
(STANDAR WHO <5%) TERKAKHIR SUDAH MENCAPAI ANGKA TARGET
JENIS VARIANT BARU YANG DITEMUKAN DI
INDONESIA: B.1.1.7, B.1.351, B. 1.617
Jejaring Lab. Genom Sequencing
• Balitbangkes • BPPT, • UIN Jakarta, • UPN Veteran Jakarta,
• LBM Eijkman, • UI, • UNPAD, • Universitas Tanjungpura,
• Labkesda Jabar, • UGM, • ITB, • Universitas Hasanudin,
• LIPI, • UNS, • UNAIR, • Universitas Andalas
GAMBARAN UMUM
COVID-19
7 CORONAVIRUS YANG TERIDENTIFIKASI MENGINFEKSI MANUSIA
CoVs 4 genus : ALPHA, BETA, gamma, delta 
CoVs yang umum menginfeksi CoVs lain menginfeksi manusia (bahaya): beta
manusia
1.229E (alpha)
2.NL63 (alpha)
3.OC43 (beta)
4.HKU1 (beta) DROMEDARY PANGOLIN,
CIVET
CAMEL MINK
• Common cold SARS-CoV MERS-CoV SARS-CoV-2

• Ringan SARS MERS COVID-19


(2002-2003) (2012-Skr) (2019-- Skr)
CFR 9% CFR 35% CFR 3%

• Pneumonia berat
• Distres syndrome

https://jvi.asm.org/content/jvi/86/7/3995.full.pdf
LAMA VIRUS BERTAHAN DI PERMUKAAN
• Aerosol 3 jam (waktu paruh 1,5 jam)
• Tembaga :4 jam (1 jam)
• Kardus 24 jam (3 jam)
• Stainless steel: 72 jam (6 jam)
• Plastik 72 jam (7 jam)

• Penting untuk melakukan


disinfeksi pada permukaan yang
sering disentuh
• Cuci tangan dengan air dan sabun,
atau hand-sanitizer berbasis
alkohol.
Doremalen N, Bushmaker T, Morris DH, Holbrook MG, Gamble A, Williamson BN, et al. 2020. Aerosol and Surface Stability of SARS-CoV-2 as Compared with SARS-CoV-1. N Engl J
Med. 2020 Apr 16;382(16):1564-1567. doi
STABILITAS CORONAVIRUS
 Coronavirus sensitive thdp panas dan diinaktifkan pelarut lipid 56oC pada 30 menit, eter alcohol 75%,
disinfektan chlorin
 Alkohol 75% untuk kulit
 Bleach 1-3% dan clorin untuk meja, kursi, lantai dll
 Steril alat (mainan, botol susu dll) panaskan 100oC.
 Pertukaran ventilasi
 Sinar ultraviolet alamiah
REPLIKASI VIRUS Nama virus
penyebab COVID-19:
SARS-CoV-2

Reseptor ACE2:
Paru-paru, saluran cerna, jantung dan
pembuluh darah, organ berotot polos,
ginjal, kulit, mulut, hidung, hati,otak
MANIFESTASI KLINIS (1)
Sakit kepala Demam

Hilang pembau (anosmia) Coryza/pilek


Hilang perasa (ageusia)
Nyeri tenggorokan

Mual/muntah
Batuk
myalgia
sesak
Kelelahan / fatique
Berat: Pneumonia, ARDS, Gagal Ginjal

diare

^ttps://apps.who.int/iris/handle/10665/333752
*https://doi.org/10.1038/s41591020-0916-2. . 25
MANIFESTASI KLINIS (2)

Kasus berat dan kematian meningkat pada lansia dan orang


yang dengan kondisi penyerta

Comorbidity and its Impact on Patients with COVID.https://doi.org/10.1007/s42399-020-00363-49


Distribusi Kasus Konfirmasi dengan Penyakit Komorbid
Update hingga 26 Februari 2021 Pukul 16.00 WIB

Penyakit Komorbid Pada Pasien Kasus Konfirmasi


1711
1600
1188
1200
800 594
400 214 166 90 60 53 37 28 28
0

Upcoming
Penyakit Komorbid Deposits
Pada Pasien Kasus Meninggal
316 310
300
191
200
100 78 56 26 15 9 9 8 7
0
CARA PENULARAN (1)

utamanya ditularkan dari orang yang bergejala (simptomatik)


melalui
• melalui droplet saluran napas (batuk, bersin, bicara) Asimptomatis Berpotensi menularkan
• ventilasi yang buruk
• kontak dengan benda atau permukaan yang terkontaminasi
lalu menyentuh mulut, hidung atau mata
CARA PENULARAN (2)
Transmisi airborne saat prosedur atau perawatan suportif
yang menghasilkan aerosol (bronkoskopi, intubasi dll)

Kemungkinan transmisi airborne di setting publik,


terutama pada kondisi padat, tertutup, dan berventilasi
burukKombinasi dengan tranmisi droplet dan kontak
RISIKO
PENULARAN
 TEMPAT KERJA
 TEMPAT UMUM 1 Pergerakan Orang
(Mall, Pertokoan, Berkumpulnya sejumlah/banyak
Pelabuhan, 2 orang dalam satu lokasi (mass
terminal)
 TRANSPORTASI gathering)
 TEMPAT IBADAH 3 Interaksi beragam Individu (usia,
 INSTITUSI kondisi penyerta, pengetahuan, gaya
PENDIDIKAN hidup)
(termasuk 4 Lingkungan
Pesantren)
MASA PENULARAN

Tidak menemukan virus yang dapat 31


dikultur setelah onset gejala hari ke-8

Studi lain# ketidakmampuan untuk


membiakkan virus setelah onset gejala
hari ke 7-9.
*emporal dynamics in viral shedding and transmissibility of COVID-19. https://doi.org/10.1038/s41591-020-0869-5Virological assessment of hospitalized patients with COVID-2019. https://doi.org/10.1038/s41586-020-2196-x R
#
Bullard J, Dusk K, Funk D, et al. Predicting infectious SARS-CoV-2 from diagnostic samples, Clin Infect Dis. 2020 doi: 10.1093/cid/ciaa638: Centers for Disease Control and Prevention, Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Symptom-
Based Strategy to Discontinue Isolation for Persons with COVID-19. Website, accessed on 12 June 2020.
FAKTOR RISIKO
Penyakit Komorbid (hipertensi, • Riwayat perjalanan/tinggal daerah
Diabetes Militus, PPOK, dll) tranmisi
• Kontak kasus konfirmasi /probable

Merokok, Obesitas USIA


PEMERIKSAAN LABORATORIUM
DETEKSI MOLEKULER dengan NAAT
• Sebagai gold standar untuk menegakan diagnosis
• Penggunaan mengikuti KMK 3602/2021
• sudah tersedia 786 jejaring laboratorium pemeriksa COVID-19.

RAPID DIAGNOSTIC TEST ANTIGEN


• Alternatif alat diagnosis pada wilayah yang hasil pemeriksaan RT-PCR delay atau keterbatasan akses
pemeriksaan RT-PCR
• Penggunaan RDT-Ag untuk pelacakan kontak, penegakan diagnosis, dan skrining COVID-19 sesuai
dengan kriteria wilayah.
• Penggunaan mengikuti KMK 3602/2021

RAPID TEST ANTIBODI


• Tidak dapat digunakan untuk diagnosis
• Rekomendasi WHO hanya digunakan untuk keperluan penelitian  serosurvei
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
• Saat ini, belum ada terapi spesifik seperti antiviral untuk COVID-19.
• Pengobatan ditujukan sebagai terapi simptomatis dan suportif.
• Sudah tersedia vaksin yang dapat digunakan. Mayoritas vaksin masih dalam
tahap pengembangan.
• Pencegahan perlu dilakukan di masyarakat dan fasilitas pelayanan
kesehatan
AGEN, HOST, ENVIRONMENT
• Sangat Infeksius, Angka Reproduksi : 2-
4
• Masa laten < Masa Inkubasi
• Mayoritas vaksin masih dalam proses
pengembangan
• Pengobatan simptomatis

• Kelompok Usia dengan


rentang berbeda antar • Lingkungan yang
negara feasible menyimpan
• Penderita Penyakit droplet
Kronis: seperti hipertensi • Mobilitas penduduk
(15-30%), penyakit yang meningkat
jantung (2,5-15%), • Tingkat Kepadatan
diabetes, penyakit penduduk yang tinggi
pernafasan, dll (perkotaan)
PENCEGAHAN &
PENGENDALIAN
Revisi 1 Revisi 2 Revisi 5

Perubahan isi
pada setiap
BAB

Revisi 3 Revisi 4

Dilakukan revisi ke-5,


sesuai dengan:
• Perkembangan kasus
• Pekembangan informasi
• Penyesuaian pengambilan
kebijakan
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
Surveilans

KOLABORASI & KOORDINASI


Diagnosis laboratorium

Manajemen Klinis

LINTAS SEKTOR
Pencegahan dan Pengendalian
Penularan
Komunikasi Risiko dan Pemberdayaan
Masyarakat

Pelayanan Kesehatan Esensial

Penyediaan Sumber Daya


STRATEGI PENANGANAN PANDEMI
DETEKSI TERAPI VAKSINASI

• Scaling up testing di • Meningkatkan • Menjamin ketersediaan


seluruh Indonesia pemantauan isolasi vaksin dan logistik cold
• Meningkatkan pelacakan
mandiri dan terpusat chain
kontak erat • Memastikan ketersediaan • Memastikan distribusi
• Strategi surveilans
layanan RS (tempat tidur, vaksin berjalan dengan baik
genomik untuk tenaga kesehatan, alat • Akselerasi vaksinasi:
mendeteksi strain baru kesehatan, dan obat)  Vaksinasi massal
virus SARS-CoV-2 • Melakukan penelitian uji  Vaksinasi gotong-
klinis terapi royong

SISTEM KESEHATAN
• Penguatan implementasi protokol kesehatan
• Penguatan sistem data dan informasi kesehatan nasional
PROTOKOL KESEHATAN
Pakai masker

ADAPTASI KEBIASAAN BARU


Cuci tangan
3 PESAN KUNCI (MASKER, MENCUCI

Jaga jarak
TANGAN, MENJAGA JARAK)

disinfeksi
Gizi seimbang

Kelola stress

Mandi setelah
bepergian

olahraga Tidur cukup Kelola komorbid


PELACAKAN KONTAK
“kunci utama dalam memutus rantai transmisi COVID-19”

Proses untuk mengidentifikasi, menilai dan mengelola orang-orang yang berkontak dengan
kasus konfirmasi/probabel untuk memutus rantai transmisi dan mencegah penularan lebih
lanjut.

Gambaran jika tidak dilakukan pelacakan kontak dan karantina


41
TAHAPAN PELACAKAN KONTAK
ELEMEN UTAMA
1. dukungan masyarakat;
1. IDENTIFIKASI KONTAK
2. perencanaan yang matang (CONTACT IDENTIFICATION)

TAHAPAN
dengan mempertimbangkan 2.PENCATATAN DETIL KONTAK
situasi wilayah; (CONTACT LISTING)
3. dukungan logistik;
3.TINDAK LANJUT KONTAK
4. pelatihan dan supervisi;
5. sistem manajemen data
(CONTACT FOLLOW UP)
pelacakan kontak
KASUS KONFIRMASI

KONTAK ERAT
DIWAWANCARA
KONTAK RUMAH
TANGGA 

Anggota Keluarga,
Kunjungan Kerabat

yaitu ERAT
 Pembantu rumah tangga

orang yang memiliki riwayat: MASYARAKAT


 Tetangga, Teman sekolah,
 Kontak tatap muka/berdekatan Teman Kerja/ Kolega
 Pedagang keliling
dengan kasus konfirmasi dalam jarak 1  Warung kopi/makan,
restoran
meter selama 15 menit atau lebih;  Kerumunan masyarakat

atau PERJALANAN Rekan seperjalanan di dalam


penerbangan/ kereta api /
 Bersentuhan fisik langsung dengan bis / taksi / angkutan umum,
dan lain-lain.
kasus konfirmasi seperti berjabat PERTEMUAN Pernikahan, pesta perayaan
tangan, berpegangan tangan, SOSIAL lainnya, melayat,
pemakaman, pertemuan
berpelukan, dan lain-lain; atau keagamaan, rapat/pertemuan
di masyarakat
 Merawat langsung kasus konfirmasi
tanpa menggunakan alat pelindung
diri (APD) sesuai standar; atau *Identifikasi diprioritaskan untuk orang yang tinggal serumah, sekolah, dan tempat kerja.
 Situasi lainnya yang dianggap berisiko Namun perlu diidentifikasi lebih lanjut sumber paparan lain seperti restoran, pusat
perbelanjaan, tempat ibadah, tempat berkumpul dan tempat umum lainnnya.
terjadinya kontak, sebagai berikut:
BAGAIMANA MENENTUKAN KONTAK ERAT?
(1/1)
A. KASUS KONFIRMASI BERGEJALA, maka tanyakan bertemu siapa saja dalam 2 hari sebelum bergejala hingga
kasus melakukan isolasi.

B. KASUS KONFIRMASI TIDAK BERGEJALA, maka tanyakan bertemu siapa saja dalam 2 hari sebelum pemeriksaan
dengan hasil positif hingga kasus melakukan isolasi.
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMROH
PADA MASA PANDEMI COVID-19

• DILAKSANAKAN SECARA TERBATAS


• MENERAPKAN PROTOKOL
KESEHATAN

PELAYANAN OPTIMAL BERKAITAN DENGAN


KESEHATAN KEPADA JEMAAH HAJI AGAR TETAP
BERADA DALAM KEADAAN SEHAT ATAU KONDISI
OPTIMAL.
PROTOKOL KESEHATAN UMUM HAJI DAN UMRAH
KMK NOMOR HK.01.07/MENKES/9838/2020KP.04.03/Menkes/ TENTANG PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN CORONA
VIRUS 2019 (COVID-19) BAGI PETUGAS DAN JEMAAH HAJI DAN UMRAH

Menggunakan APD berupa membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan
masker pakai sabun dengan air mengalir atau menggunakan
HANDSANITIZER

Menjaga jarak minimal 1 Meningkatkan daya tahan tubuh


meter dengan orang lain dengan PHBS

membawa perlengkapan pribadi (alat


mandi, alat makan, perlengkapan • senantiasa mematuhi arahan petugas;
shalat); • menghubungi petugas kesehatan bilamana sakit;

Saat operasional di Saudi, mematuhi protokol pencegahan dan pengendalian Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) yang berlaku di Arab Saudi.
PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN
SELAMA HAJI DAN UMRAH
 Protokol Kesehatan Persiapan Keberangkatan dari Daerah
Asal
 Protokol Kesehatan di Alat Angkutan/Kendaraan
 Protokol Kesehatan di Pelabuhan/Bandar Udara
 Protokol Kesehatan di Pesawat
 Protokol Kesehatan di Asrama Haji/Hotel
 Protokol Kesehatan di Pasar/Pusat
Perbelanjaan/Mall/Pertokoan dan sejenisnya
 Protokol Kesehatan di Rumah Makan/Restoran dan
sejenisnya
 Protokol Kesehatan di Lokasi Ziarah
 Protokol Kesehatan saat Kegiatan di Masjid
 Protokol Kesehatan di Arafah, Muzdalifah dan Mina
 Protokol Kesehatan pada Kasus Meninggal Dunia
KESIMPUL COVID-19 merupakan penyakit baru yang akan terus
berkembang sehingga penyesuaian kebijakan akan
AN selalu dilakukan

Perlunya persiapan yang baik dalam penyelenggaraan


haji pada masa pandemi Covid-19, terutama penetapan
persyaratan kesehatan

Dibutuhkan komitmen seluruh pihak antara Pemerintah


Pusat, Pemerintah Daerah dan masyarakat agar
implementasi berjalan sesuai

Utamakan protokol kesehatan untuk mengurangi risiko


morbiditas dan mortalitas pada penyelenggaraan haji
dan umrah
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai