Anda di halaman 1dari 34

PROGRAM

PENANGGULANGAN TUBERCULOSIS
DI PUSKESMAS

DR. FATMA JAUHAR


Definisi

 Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung


yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium
Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang
paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh
lainnya.
-
100,000
200,000
250,000
300,000
350,000
400,000
450,000
500,000

50,000
150,000
2005 259,969

2006 277,589

2007 275,193

2008 298,329

2009 294,730

2010 302,861

2011 321,308

2012 331,441

2013 327,103
TAHUN 2005-2018
TB di Indonesia

2014 324,539

2015 330,729
NOTIFIKASI KASUS TUBERKULOSIS

2016 360,565

2017 446,732

2018 466,150
Case Detection Rate ( CDR )
Persentase Jumlah penderita baru BTA(+)yg
ditemukan dibanding jumlah penderita baru BTA
(+) yg diperkirakan ada di wilayah tsb

Jml penderita baru BTA (+) x 100%


Target CDRJml
Perkiraan PenanggulanganTBC
penderita baru BTA (+)Nasional : 70 %
CASE DETECTION RATE/CDR (%)
TAHUN 2005-2018
100
90
80
70
60
50
40
30 55
53
20 38 39 39 38 39 43
31 34 33 36 35 36
10
-

2017
2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2018
Data Tahun 2018 per 14 Januari 2019
Program TB di Puskesmas
Strategi : DOTS
(Directly Observed Treatment Short-course)

4
1 Komitmen politis
Jaminan
Ketersediaan OAT 2 Diagnosa dengan
Yg bermutu mikroskop

3
5
Monitoring dan Pengobatan
evaluasi jangka pendek dgn
pengawasan langsung
DOTS
Directly Observed Treatment Shortcourse chemoterapy

1. Komitmen politis (pemerintah, manajemen, staf).


2. Pemeriksaan dahak mikroskopis (BTA, SPS) yang
terjamin mutunya.
3. Pengobatan jangka pendek yang standar bagi semua
kasus TB dengan tatalaksana kasus yang tepat,
termasuk pengawasan langsung pengobatan (PMO).
4. Jaminan ketersediaan OAT yang bermutu.
5. Sistem pencatatan dan pelaporan yang mampu
memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan
pasien dan kinerja program secara keseluruhan.
 Sumber penularan pasien TB (dengan dahak yang
banyak mengandung kuman)
 Setiap pasien batuk, bersin mengeluarkan ribuan
percikan dahak.
 Kuman bertahan beberapa jam pada ruangan
gelap, lembab
 Percikan dahak akan banyak terkumpul bila
ventilasi dan atau cahaya matahari langsung
kurang
 Dalam jaringan tubuh kuman dapat tertidur lama
selama beberapa tahun
 Seorang pasien yg banyak kuman dalam dahaknya
menularkan pada 10 orang lain dalam setahun.
 Daya penularan meningkat bila makin
banyak kuman (hasil BTA positif 2–3)
 Lama menghirup atau terpapar dengan
udara yang mengandung kuman
 Daya tahan tubuh kurang, gizi kurang,
HIV AIDS akan meningkatkan terjadinya
penularan
Apa yang dapat kita lakukan untuk
meningkatkan angka kesembuhan?
Anggota masyarakat:
 Jangan membuat penderita
makin menderita ( jangan
dikucilkan )
 Motivasi Penderita agar
teratur menelan Obat sampai
sembuh
 Katakan kepada mereka
bahwa bila sudah sembuh
mereka dapat bekerja kembali
 Jadilah PMO untuk membantu
kesembuhan penderita
Sabar dalam menghadapi
penderita
Investigasi kasus

Dewasa  anak Anak dari Dewasa


Penularan TB

 Bila penderita TB meludah, batuk, bersin ,


kuman TB akan menyebar ke udara.

 Kuman TB tsb dpt terhirup oleh org lain yg


berada disekitar pasien secara tidak
sengaja.
Pemeriksaan Pasien TB

 harus diperiksa dahaknya dgn


menggunakan mikroskop
 pemeriksaan lain sebagai tambahan.

Pemeriksaan dahak untuk :


- diagnosis
- menilai kemajuan pengobatan
- menentukan potensi penularan
(positif 1 - 2 - 3).
berisi
10 7 –10 9

kuman
Cara Minum OAT
 OAT (obat anti tuberkulosis) harus
diminum teratur, dalam keadaan perut
kosong sebelum & beberapa saat
sesudahnya
 Bila ada penyakit lain, minum bersama-
sama. Beritahu yg merawat bhw anda
minum obat TB
 Lama pengobatan 6 bln.
 2 bln pertama minum obat tiap hari.
 4 bln berikutnya 3 x seminggu
 Bila bepergian/ pindah beritahu
puskesmas, RS
 Tahap awal (intensif) 2 bulan
 Menelan obat setiap hari, diawasi langsung mencegah
resistensi obat, dapat menjadi tidak menular dalam
kurun waktu 2 minggu.
 Sebagian besar pasien TB BTA positif menjadi BTA
negatif (konversi) dalam 2 bulan.
 Tahap Lanjutan 4 bulan
 jenis obat lebih sedikit, namun dalam jangka waktu yang
lebih lama
 Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman
persister sehingga mencegah terjadinya kekambuhan
Efek Samping OAT
 Mual, muntah, pusing
 Tidak ada nafsu makan
 Sakit perut
 Kencing kuning/kemerahan
 Kesemutan, pegal, nyeri sendi
 Gatal-gatal
 Gangguan penglihatan
 Kekuningan
Minum Obat Tidak Teratur, apa yang akan
terjadi ??

 Penyakit akan lebih sukar diobati 


kemungkinan kebal terhdp OAT.
 Kuman TB dlm tubuh  berkembang lebih
banyak.
 Terus menularkan pada orang lain
 Perlu obat yg lebih ampuh dan lebih banyak
jenisnya  biaya lebih besar
 Waktu lebih lama untuk sembuh, (tidak
sembuh)
 Kehilangan waktu kerja.
PMO, Pengawas Menelan Obat
(DOT = Directly Observed Treatment)

 Orang yg dikenal, dipercaya, disegani,


disetujui oleh pasien
 Org yg tinggal dekat dg pasien
 Bersedia membantu pasien dg sukarela
 Mendapat penyuluhan bersama dg pasien.
 Untuk mengawasi , memberikan dorongan dan
memastikan pasien menelan obat secara
teratur.
 Mengingatkan kapan pemeriksaan dahak ulang
o Memberi penyuluhan anggota keluarga, kontak
lainnya, untuk mencegah dan bila ada gejala
agar diperiksa ke puskesmas, BP4, RS, DPS.
Siapa yang Jadi PMO ?

o Petugas kesehatan
o Kader kesehatan
o Guru,tokoh masyarakat
o Anggota keluarga pasien
o Atasan pasien
o Mantan pasien TB.
Cara Mencegah Penularan, Etika Batuk

 Batuk tutup mulut (kain, tisu, kertas)


 Jangan meludah di sembarang tempat.
 Gunakan kaleng bertutup diisi dgn lisol
(beri sedikit minyak tanah)
 Buang dahak ke lubang WC atau timbun
dgn tanah.
 Bila berdekatan dengan pasien batuk 
jaga jarak
Pencegahan TB

o Minum obat teratur


o Immunisasi BCG
oEtika batuk
o Gizi yang seimbang
o Rumah sehat ( lingkungan, ventilasi)
 Tidak ada pantangan (makanan, kerja,
bepergian, lingkungan, mandi malam)
 Hindari rokok, bagadang, m. keras, ngebut
 Cukup istirahat
 Kamar tidur pasien terpisah untuk beberapa
lama sampai hasil labor negatif
 Kamar cukup luas, cukup ventilasi, terang,
tidak lembab, masuk cahaya matahari
langsung
 Kasur sering dijemur, kain tidur dijemur,
dicuci
 Kontak diperiksa
Bekas pasien TB

 Bila telah dinyatakan sembuh, mungkin


masih ada gejala batuk, sesak nafas dsb 
gejala sisa lantaran kerusakan paru atau
penyebab lain
 Kadang-kadang cukup mengganggu 
periksakan diri ke puskesmas, BP4, RS

Anda mungkin juga menyukai