PENANGGULANGAN TUBERCULOSIS
DI PUSKESMAS
50,000
150,000
2005 259,969
2006 277,589
2007 275,193
2008 298,329
2009 294,730
2010 302,861
2011 321,308
2012 331,441
2013 327,103
TAHUN 2005-2018
TB di Indonesia
2014 324,539
2015 330,729
NOTIFIKASI KASUS TUBERKULOSIS
2016 360,565
2017 446,732
2018 466,150
Case Detection Rate ( CDR )
Persentase Jumlah penderita baru BTA(+)yg
ditemukan dibanding jumlah penderita baru BTA
(+) yg diperkirakan ada di wilayah tsb
2017
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2018
Data Tahun 2018 per 14 Januari 2019
Program TB di Puskesmas
Strategi : DOTS
(Directly Observed Treatment Short-course)
4
1 Komitmen politis
Jaminan
Ketersediaan OAT 2 Diagnosa dengan
Yg bermutu mikroskop
3
5
Monitoring dan Pengobatan
evaluasi jangka pendek dgn
pengawasan langsung
DOTS
Directly Observed Treatment Shortcourse chemoterapy
kuman
Cara Minum OAT
OAT (obat anti tuberkulosis) harus
diminum teratur, dalam keadaan perut
kosong sebelum & beberapa saat
sesudahnya
Bila ada penyakit lain, minum bersama-
sama. Beritahu yg merawat bhw anda
minum obat TB
Lama pengobatan 6 bln.
2 bln pertama minum obat tiap hari.
4 bln berikutnya 3 x seminggu
Bila bepergian/ pindah beritahu
puskesmas, RS
Tahap awal (intensif) 2 bulan
Menelan obat setiap hari, diawasi langsung mencegah
resistensi obat, dapat menjadi tidak menular dalam
kurun waktu 2 minggu.
Sebagian besar pasien TB BTA positif menjadi BTA
negatif (konversi) dalam 2 bulan.
Tahap Lanjutan 4 bulan
jenis obat lebih sedikit, namun dalam jangka waktu yang
lebih lama
Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman
persister sehingga mencegah terjadinya kekambuhan
Efek Samping OAT
Mual, muntah, pusing
Tidak ada nafsu makan
Sakit perut
Kencing kuning/kemerahan
Kesemutan, pegal, nyeri sendi
Gatal-gatal
Gangguan penglihatan
Kekuningan
Minum Obat Tidak Teratur, apa yang akan
terjadi ??
o Petugas kesehatan
o Kader kesehatan
o Guru,tokoh masyarakat
o Anggota keluarga pasien
o Atasan pasien
o Mantan pasien TB.
Cara Mencegah Penularan, Etika Batuk