Anda di halaman 1dari 51

PENDERITA TB PARU BEROBAT

SESUAI STANDAR (INDIKATOR 6)

SESU
Definisi Operasional
Penderita Tuberkulosis Paru yang berobat sesuai standar
adalah :

 Terduga TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar,


yang dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai
kewenangannya di FKTP (puskesmas dan jaringannya)

Pengobatan dengan menggunakan Obat Anti Tuberkulosis


(OAT) dengan panduan OAT standar.

 Pasien meminum obat sesuai jadwal sampai tuntas dibantu


PMO
STRATEGI DOTS

Pengobatan jangka pendek dengan pengawasan langsung dapat memberi


angka kesembuhan yang tinggi, dengan biaya paling efektif.
Komponen Strategi DOTS:
• Komitmen politis
• Pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya.
• Pengobatan jangka pendek yang standar dengan tatalaksana kasus yang
tepat, pengawasan langsung pengobatan.
• Jaminan ketersediaan OAT yang bermutu
• Sistem pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian
terhadap hasil pengobatan
Beban TB, Indonesia, 1990-2014
Sebelum dan Setelah Survey Prevalensi TB 2013-2014
1200 1200
Sebelum Setelah
1,0
1000 1000 45

800
800

647
600
600

443 453
399
400
400
272
200 206
183 200
70 65 41
0 25
1990
1992
1994

2006
1996
1998
2000
2002
2004

2008
2010
2012

Prevalens Insidens Mortalitas


Kasus TB yang Hilang (Missing Cases)
1200

1000

800 680.000
68%
600

400
1.000.000

200
324.000
0
Target

• Target Program Penanggulangan TB sesuai dengan target


eliminasi global adalah Eliminasi TB pada tahun 2035 dan
Indonesia bebas TB tahun 2050. EliminasiTB adalah
tercapainya cakupan kasus TB 1 per 1 jutapenduduk.
Pengertian TB

Tuberkulosis (TB) atau yang dulu dikenal TBC adalah penyakit


menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB
(Mycobacterium tuberculosis).

TB bukan disebabkan oleh guna-guna atau kutukan. TB juga


bukan penyakit keturunan. Sebagian besar kuman TB menyerang
paru-paru, tetapi dapat juga menyerang organ atau bagian tubuh
lainnya (misalnya: tulang, kelenjar, kulit, dll).
Gejala utama TB : Batuk terus menerus dan berdahak selama 2
minggu atau lebih

Gejala Lain :
- Batuk bercampur darah
- Sesak nafas dan nyeri dada
- Badan lemas
- Nafsu makan berkurang
- Berat badan turun
- Rasa kurang enak badan (lemas)
- Demam/ meriang berkepanjangan
- Berkeringat di malam hari walaupun tidak melakukan
kegiatan
Cara Menentukan Pasien TB
A. Pemeriksaan Bakteriologi
Seorang sakit TB melalui pemeriksaan dahak bakteriologis (Mikroskopis atau
Tes Cepat Molekuler) dan klinis serta dapat didukung dengan pemeriksaan
penunjang lainnya.

Pemeriksaan dahak untuk penegakan diagnosis dilakukan dengan


mengumpulkan 2 contoh uji dahak yang dikumpulkan berupa dahak Sewaktu-
Pagi (SP) atau Sewaktu-Sewaktu (SS):
• S (Sewaktu) : dahak ditampung di fasyankes.
• P (Pagi) : dahak ditampung pada pagi segera setelah bangun tidur. Dapat
dilakukan dirumah pasien atau di bangsal rawat inap bilamana pasien
menjalani rawat inap.

Jika hasil pemeriksaan dahak positif maka artinya dahak tersebut mengandung
kuman TB. Jika hasil pemeriksaan dahak negatif, maka harus dilanjutkan
pemeriksaan penunjang lainnya dan pada pasien tersebut harus dirujuk
kelayanan kesehatan yang lebih lengkap
Pengobatan TB
Paduan pengobatan yang digunakan oleh Program Nasional
Penanggulangan TB di Indonesia:
 Kategori 1 diberikan kepada pasien baru TB paru BTA positif, Pasien TB
paru BTA negatif rontgen positif dan pasien TB ekstra paru
 

 Kategori 2 diberikan kepada pasien TB BTA positif yang telah diobati


sebelumnya (pasien kambuh, pasien gagal dan pasien pengobatan
setelah putus berobat)
 

 Kategori diberikan kepada pasien TB anak


Anak  
Efek Samping Pada Pengobatan TB
Efek Samping Yang harus dilakukan
Warna kemerahan Jelaskan kepada pasien untuk tidak
pada air seni (urin) perlu khawatir karena warna merah
berasal dari salah satu obat yang
diminum
Tidak ada nafsu Jelaskan kepada pasien agar obat
makan, mual, sakit diminum malam sebelum tidur
perut
Nyeri sendi Segera rujuk ke Petugas kesehatan
Kesemutan sampai Segera rujuk ke Petugas kesehatan
dengan rasa
terbakar di kaki
Efek Samping Berat
Gejala Efek Samping Berat :
1. Gatal dan kemerahan kulit
2. Tuli
3. Gangguan keseimbangan/limbung
4. Kuning pada mata dan atau kulit tanpa penyebab lain
5. Gelisah dan muntah-muntah
6. Gangguan penglihatan
7. Bintik-bintik kemerahan pada kulit dan renjatan/syok
  Bila ditemukan gejala-gejala diatas, pasien harus
menghentikan pengobatannya dan segera rujuk ke
petugas kesehatan.
 
Bahaya Pengobatan Tidak Tuntas / Melalaikan
Pengobatan
Pasien akan berisiko :

1. Penyakit tidak sembuh dan tetap menularkan ke orang lain


2. Penyakit bertambah parah dan bisa berakibat kematian
3. Obat Anti TB (OAT) biasa tidak dapat membunuh kuman,
sehingga pasien tidak bisa disembuhkan, harus
menggunakan penanganan yang lebih mahal dan waktu
pengobatan lebih lama.
PESAN PENTING UNTUK PASIEN TB
1. Menelan OAT secara teratur sampai tuntas sesuai jadual dan aturan yang
diberikan oleh dokter.
2. Selalu menutup hidung dan mulutnya dengan tisu/sapu tangan/lengan tangan
jika batuk atau bersin.
3. Tidak membuang dahak di sebarang tempat, tetapi dibuang pada tempat khusus
dan tertutup.
4. Menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, antara lain :
a) Menjemur alat tidur dan membuka jendela dan pintu setiap pagi agar udara
dan sinar matahari masuk. Aliran udara (ventilasi) yang baik dapat
mengurangi jumlah kuman di udara. Sinar matahari langsung dapat
mematikan kuman.
b) Makan makanan bergizi dan beristirahat cukup
c) Tidak merokok dan minum minuman keras
d) Olahraga secara teratur
e) Mencuci tangan hingga bersih,
Bagaimanakah etika batuk yang benar?

1. Palingkan muka dari orang lain atau makanan


2. Tutup hidung dan mulut dengan
tisu/saputangan/lengan tangan ketika batuk dan bersin
3. Setelah batuk atau bersin segera cuci tangan dengan air
bersih dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol
4. Hindari batuk di tempat keramaian
5. Gunakan masker atau penutup mulut dan hidung bila
sedang batuk/flu
6. Jangan bertukar saputangan atau masker dengan orang
lain
INDIKATOR 7,8,9
HIPERTENSI
KESEHATAN JIWA
BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN

07/01/2020 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 18


Penyebab Utama dari Beban Penyakit,
1990-2015
1990 2000 2010 2015

Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan perubahan perilaku hidup
(pola makan dengan gizi tidak seimbang, kurang aktifitas fisik, merokok, dll).
Upaya
Sumber Promotif-Preventif
: Double yang
Burden of Diseases & WHO NCD efektif
Country Profilesharus diutamakan agar dapat

menurunkan beban penyakit.

19
Faktor Risiko
Perilaku
Penyebab
Terjadinya
PTM
Yang Harus
Diperbaiki
Mengapa PTM Menjadi Masalah

Sebagian
besar
masyarakat
belum
mengerti
23

APAKAH HIPERTENSI ?
Pengertian
 Hipertensi atau tekanan darah tinggi
adalah peningkatan tekanan darah
secara menetap ≥ 140/90 mmHg.

 Hipertensi didefinisikan sebagai


peningkatan tekanan darah arterial
yang menetap
24

KLASIFIKASI TEKANAN DARAH


JNC 7 - 2003

Tekanan darah (mm Kategori


Hg)
SISTOLIK DIASTO
LIK
<120 dan <80 Normal
120-139 atau 80- Prehiperten
89 si
140-159 atau 90- Hipertensi
99 derajat 1
≥160 atau Hipertensi
≥100 derajat 2
25

GEJALA DAN TANDA

Seringkali hipertensi terjadi tanpa gejala, sehingga


penderita tidak merasa sakit. Gejala dan tanda
muncul biasanya karena sudah terjadi kelainan
organ
7. Pandangan
1.Sakit kepala
2. Kelelahan menjadi kabur

3. Mual dan 8. Mata berkunang-

muntah kunang

4. Sesak napas 9. Mudah marah

5. Napas pendek 10.Telinga

(terengah-engah) berdengung
11.Sulit tidur
26

FAKTOR RISIKO
HIPERTENSI
27

Pencegahan dan Pengendalian

Orang atau kelompok masyarakat yang


masih sehat atau memiliki faktor risiko
PTM
28

TATALAKSANA HIPERTENSI

NON FARMAKOLOGI
(MODIFIKASI GAYA HIDUP)

FARMAKOLOGI
(OBAT ANTI
HIPERTENSI)
MODIFIKASI GAYA HIDUP UNTUK 29

TATALAKSANA HIPERTENSI
Modifikasi Rekomendasi Penurunan tek
darah sistolik
(kurang lebih)
Penurunan berat Pertahankan berat badan 5-20 mm Hg untuk
badan normal (Indeks massa setiap penurunan
tubuh 18.5-24.9 kg/m2) berat badan 10 kg
Adaptasi diet Konsumsi buah, sayur 8-14 mm Hg
DASH (Dietary sebanyak 5 porsi/hari,
Approach to Stop produk rendah lemak dan
Hypertension) rendah lemak jenuh
Diet rendah garam Konsumsi garam tidak 2-8 mm Hg
lebih dari 2.0 g/hari atau
1 sendok teh peres
Peningkatan Lakukan aktifitas aerobik 4-9 mm Hg
aktifitas fisik secara teratur seperti
jalan
(30 menit/hari setiap hari)
Tidak Tidak mengkonsumsi 2-4 mm Hg
KESEHATAN JIWA
KELUARGA
Gangguan jiwa adalah kumpulan gejala dari gangguan pikiran, gangguan perasaan
dan gangguan tingkah laku yang menimbulkan penderitaan dan terganggunya fungsi
sehari-hari (fungsi pekerjaan dan sosial) dari orang tersebut

Gangguan
Gangguan Gangguan Gangguan
Gejala Fisik Fungsi Pekerjaan
Pikiran Perasaan Perilaku
/Sosial
• Sulit konsentrasi • Cemas • Menyendiri • Gangguan tidur • Tidak mampu
• Pikiran berulang berlebihan dan • Gaduh gelisah dan makan kerja/sekolah
• Bingung, kacau, tdk masuk akal • Perilaku yg terus • Pusing, tegang, • Sering bolos
ketakutan yang • Sedih yang diulang sakit kepala sekolah/kerja
tidak beralasan berlarut • Perilaku kacau berdebar-debar, • Prestasi
• Gangguan • Marah tdk • hiperaktif keringat dingin menurun
penerimaan beralasan • Sakit ulu hati, • Tdk mampu
pancaindera diare, mual bergaul
yang ada • Kurang gairah • Menarik diri dari
objek/sumbernya kerja dan seksual pergaulan
4 JENIS GANGGUAN JIWA
TERBANYAK
DI MASYARAKAT

GANGGUAN GANGGUAN
CEMAS DEPRESI

GANGGUAN
GANGGUAN
PSIKOTIK/
BIPOLAR
SKIZOFRENIA
GANGGUAN CEMAS

Gejala Utama:
Rentang emosi: mudah tersinggung, tidak
sabar, gelisah, tegang, frustasi
Ciri Fisik : gelisah, berkeringat, jantung
berdegup kencang, kepala seperti diikat,
gemetar dan sering buang air kecil
Ciri Perilaku: gelisah, tegang, gemetar,
gugup, bicara cepat dan kurang koordinasi
Ciri Kognitif: sulit konsentrasi, gejala panik,
merasa tidak bisa mengendalikan semua,
merasa ingin melarikan diri dari tempat
tersebut, serasa ingin mati
GANGGUAN DEPRESI

Gejala Utama: Gejala tambahan:


Merasa sedih berkepanjangan Rasa bersalah
lebih dari 2 minggu dan Merasa tidak berguna
bertahan selama 2 bulan Pandangan masa depan
Hilang minat dan ketertarikan suram/ pesimis
terhadap aktivitas yang Harga diri dan kepercayaan
biasanya menyenangkan diri berkurang
Mudah lelah Gangguan tidur
Gagasan/perbuatan yang
membayakan diri (ide bunuh
Depresi sering disertai dengan keluhan fisik diri)
seperti nyeri kepala, gangguan lambung, dan Gangguan pola makan
keluhan fisik lain yang kronis atau tidak  
sembuh-sembuh dengan pengobatan fisik
biasa.
GANGGUAN BIPOLAR
Definisi: gangguan suasana perasaan yang berganti-ganti
antara episode manik dan depresi dalam periode waktu
yang berbeda
EPISODE MANIK: EPISODE DEPRESI:
 Suasana hati yang Murung (sedih) sepanjang
gembira berlebihan waktu
 Sangat Kehilangan minat/keinginan
bersemangat Mudah lelah/tak bertenaga
 Tidak mudah Lelah
 Harga diri tinggi Gejala tambahan :
 Gagasan/ide yang Rasa bersalah
melompat-lompat Merasa tidak berguna
 Banyak bicara Pandangan masa depan suram/
 Perhatian mudah pesimis
teralih Harga diri dan kepercayaan diri
 Kebutuhan tidur berkurang
Gangguan tidur
berkurang Gagasan/perbuatan yang
 Dorongan untuk membayakan diri (ide bunuh diri)
membelanjakan 
GANGGUAN PSIKOTIK/SKIZOFRENIA
Gejala Utama
• Perilaku aneh atau kacau (pembicaraan tidak nyambung
/tidak relevan)
• Rentang emosi labil, mudah tersinggung, gelisah sampai
tidak terkontrol
• Menarik diri dari lingkungan (diam dan atau mengurung
diri),
• Kecurigaan atau keyakinan yang jelas keliru dan
dipertahankan (delusi/waham)
• Halusinasi (mendengar suara / melihat sesuatu tidak nyata),
kadang terlihat bicara sendiri dan sulit tidur
• Tidak dapat bertanggung jawab terhadap yang biasa
dikerjakan (aktivitas pekerjaan, sekolah, rumah tangga, dan
sosial)
FAKTOR RISIKO
Faktor Faktor Sosial:
GANGGUAN JIWA
Psikologik Relasi
  interpersonal
Faktor Biologik
Tipe yang kurang
  baik
Genetik/Keturu kepribadian
(dependen, (disharmoni
nan
perubahan perfeksionis, keluarga)
struktur otak introvert) Stress yang
dan
kurang berlangsung
keseimbangan
motivasi lama
kimia otak Masalah
penyakit fisik kurang
(kondisi medis dapat kehidupan
krnis dan menyesuaik Kurangnya
kondisi
an diri dukungan
penggunaan
terhadap keluargadan
obat2an/narko lingkungan
ba) perubahan
kehidupan
DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA
• Adakah anggota keluarga yang sering mengalami:
• marah-marah tanpa alasan yang jelas, memukul, merusak barang, mudah
curiga berlebihan, tampak bicara sendiri, bicara kacau atau pikiran yang aneh?
• sedih terus menerus lebih dari 2 minggu, berkurangnya minat terhadap hal-hal
yang dulunya dinikmati, dan mudah lelah atau tenaganya berkurang sepanjang
waktu?
• cemas, khawatir, was-was. Kurang konsentrasi disertai dengan keluhan fisik
seperti sering berkeringat, jantung berdebar, sesak, mual?
• gembira berlebihan, merasa sangat bersemangat, merasa hebat dan lebih dari
orang lain, banyak bicara dan mudah tersinggung?
• gejala tersebut di atas mengalami pengekangan kebebasan berupa pengikatan
fisik atau pengurungan/pengisolasian?
• Adakah anggota keluarga yang pernah mencoba melakukan tindakan
menyakiti diri sendiri atau berusaha mengakhiri hidup?
Penanganan awal dan perawatan ODGJ
(Orang Dengan Gangguan Jiwa) di
keluarga
1. Tanyakan riwayat gangguan
jiwa sebelumnya atau dalam
keluarga
Gangguan Jiwa 2. Tanyakan apa yang dipikirkan
dapat diobati jika
diketahui dan dan dirasakan? Apakah ada
ditangani sejak pikiran yang mengganggu?
awal 3. Keluarga dapat menjadi
Peran keluarga tempat berbagi cerita dan rasa
dalam
memperhatikan 4. Kalau sulit /tidak teratasi minta
tingkah laku bantuan kader
anggota keluarga
lain, kalau ada kesehatan,dokter atau datang
perubahan, segera ke PKM
telusuri: 5. Jika ada ODGJ dipasunglapor
kader/pamong setempat
INFORMASI PENTING BAGI KELUARGA

Jelaskan bahwa gejala dari keluhan di atas


merupakan gejala gangguan mental, yang
juga termasuk penyakit medis.
Pengobatan tergantung kepada jenis, berat-
ringannya penyakit/gangguan jiwa yang
dialami.
Dukungan keluarga penting untuk
kepatuhan berobat (compliance) dan
rehabilitasi.Organisasi masyarakat dapat
menyediakan dukungan yang berharga untuk
pasien dan keluarga.
 
KONSELING PASIEN DAN KELUARGA

Bicarakan rencana pengobatan dengan anggota


keluarga, minum obat secara teratur dapat mencegah
kekambuhan. Informasikan obat tidak dapat dikurangi
atau dihentikan tiba-tiba tanpa persetujuan dokter.
Informasikan juga tentang efek samping yang mungkin
timbul dan cara penanggulangannya (bagi dokter).
Dorong pasien untuk melakukan fungsinya dengan
seoptimal mungkin di pekerjaan dan aktivitas harian
lain.
Dorong pasien untuk menghargai norma dan harapan
masyarakat (berpakaian, berpenampilan dan berperilaku
pantas).
Menjaga keselamatan pasien dan orang yang
merawatnya pada fase akut:
Meminimalisasi stres dan stimulasi
Gaduh gelisah yang berbahaya untuk pasien, keluarga
dan masyarakat memerlukan rawat inap atau
pengamatan ketat di tempat yang aman.
43

BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN

a. Masalah Kesehatan Akibat Konsumsi


Rokok
1) Karakteristik Asap Rokok
2) Penyakit Terkait Konsumsi Rokok

b. Pencegahan dan Upaya Berhenti


Merokok
1) Perlindungan Terhadap Paparan asap
Rokok
2) Peningkatan Kewaspadaan
Masyarakat Akan Bahaya Produk
Rokok
3) Upaya Layanan Berhenti Merokok
44

Karakteristik Asap Rokok

Asap rokok
mengandung 4000
zat kimia dan 43
diantaranya
45

Akibat merokok pada


kesehatan manusia

PENYAKIT
TERKAIT
KKONSUM
SI ROKOK

United States Department of Health


and Human Services. How tobacco
smoke cause disease : The biology
and behavioral basis for smoking-
attributable disease rockville:
Department of Health and Human
Services, Centers for Disease
Control and Prevention, National
Center for Chronic Disease
46

Sumber: Susenas 2015


Perlindungan Terhadap 47

Paparan Asap Rokok


Kawasan Tanpa Rokok
adalah ruangan atau area yang
dinyatakan dilarang untuk kegiatan
merokok atau kegiatan memproduksi,
menjual, mengiklankan, dan/
mempromosikan produk tembakau.

Tujuan untuk melindungi perokok pasif


dari bahaya asap rokok, memberikan
lingkungan yang bersih dan sehat dan
meningkatkan kesadaran bahaya asap
rokok.
Selain itu rumah tangga juga harus
menerapkan kawasan rumah tanpa
rokok, untukmelindungi seluruh
anggota keluarga terhadap paparan
asap rokok, dengan melarang semua
48

KESIMPULAN (3)

8. Pembina keluarga sehat, wajib menjelaskan


bahaya merokok dan paparan asap rokok
bagi kesehatan kepada seluruh anggota
keluarga yang menjadi binaannya dan
menganjurkan anggota keluarga yang
merokok untuk berhenti merokok
9. Pembina keluarga dan anggota masyarakat
berperan penting dalam pencegahan dan
pengendalian Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa
49

INSTRUMEN PENDATAAN PELAYANAN


PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN
KESEHATAN JIWA
50

DEFINISI OPERASIONAL

NO. INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL


Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang berdasar
Penderita hipertensi pengukuran adalah penderita tekanan darah tinggi
7
berobat teratur (hipertensi), ia berobat sesuai dengan petunjuk
dokter/petugas kesehatan.

Penderita gangguan Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang menderita


8 jiwa berat tidak gangguan jiwa berat, penderita tersebut tidak ditelantarkan
ditelantarkan dan/atau dipasung.

Jika tidak ada seorang pun anggota keluarga yang sering


Tidak ada anggota atau kadang-kadang menghisap rokok atau produk lain dari
9 keluarga yang tembakau. Termasuk di sini adalah jika anggota keluarga
merokok tidak pernah atau sudah berhenti dari kebiasaan menghisap
rokok atau produk lain dari tembakau.
51

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai