Anda di halaman 1dari 25

PEMERINTAH KABUPATEN ENDE

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PEIBENGA
Jl. Raya Jurusan Ende-Peibenga KM. 52 Ende-Flores
Website: http://puskesmaspeibenga.wordpress.com
Email: puskpeibenga12@gmail.com Hotline: 0823 4118 4127

PROFIL INDIKATOR MUTU LAYANAN KLINIS


PUSKESMAS PEIBENGA

A. LOKET PENDAFTARAN
1 Judul Indikator : Kelengkapan Pengisian Identitas Pasien
- PMK No. 31 tahun 2019 tentang sistem informasi Puskesmas
Dasar
2 Pemikiran/Alasan :  Merupakan satu indikator keselamatan pasien yaitu ketepatan
Pemilihan pengisian identitas pasien

1 Fokus pada pasien (Person Centered) 4 Efisiensi (Efficiency)


3 Dimensi Mutu : 2 Keselamatan (Safe)  5 Adil (Equitable)
3 Efektivitas (Effectiveness) 6 T epat Waktu (T imely)
Mencegah kesalahan dan kekeliruan dalam proses pemberian layanan
4 Tujuan :
kesehatan
Dalam melakukan proses pendaftaran di lakukan pengisian
5 Definisi Operasional :
kelengkapan identitas pasien
Input Output
6 Tipe Indikator : Proses  Outcome

7 Satuan Pengukuran : %
8 Numerator : Jumlah pasien baru yang di isi kelengkapan identitasnya
Jumlah seluruh pasien baru yang di isi kelengkapan identitas di
9 Denominator :
pendaftaran
1
Target Pencapaian : 100%
0
1 Kriteria Inklusi Dan : Inklusi : Pendaftaran pasien baru
1 Eksklusi   Eksklusi : - Pendaftaran pasien lama
1
Formula Pengukuran : Numerator di bagi dengan denominator di kali 100%
2
1 Desain Pengumpulan
: Concurrent
3 Data
1
Sumber Data : Orang
4
1 Populasi Atau
: Sampel pasien baru yang melakukan pendaftaran
5 Sampel
1 Frekuensi
: 1 bulan sekali
6 Pengumpulan Data
1 Periode Waktu
: 1 bulan
7 Pelaporan Data
1
Periode Analisa Data : 3 bulan
8
1
Penyajian Data : Presentase pasien baru yang di isi kelengkapan pengisian identitas
9
2 Instrumen
: Pasien saat pendaftaran
0 Pengambilan Data
2 Penanggung Jawab
: PenanggungJawab UKP, Rekam Medis
1 Indikator

B. POLI UMUM

1 Judul Indikator (1) : Kelengkapan pengisian rekam medis

- Permenkes 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis

Dasar Pemikiran / - Rekam medis harus ditulis secara lengkap dan jelas
2 Alasan Pemilihan : - Kelengkapan pengisian rekam medis masih belum 100% (berdasarkan
Indikator pencapaian indikator mutu klinis tahun 2018)

1 Fokus pada pasien (Person Centered) 4 Efisiensi (Efficiency)


3 Dimensi Mutu : 2 Keselamatan (Safe) 5 Adil (Equitable)
3 Efektivitas (Effectiveness)  6 T epat Waktu (T imely)

4 Tujuan : Rekam Medis terisi lengkap

Rekam medis di pelayanan pemeriksaan umum yang lengkap dalam 24


jam setelah selesai pelayanan , diisi oleh tenaga medis dan atau
5 Definisi Operasional :
paramedis (Identitas , SOAP , KIE , Askep , Diagnosis , Kode ICD X ,
Kajian Sosial , pengobatan , tanda tangan )
Input Output
6 Tipe Indikator :
Proses  Outcome

7 Satuan Pengukuran : Rekam Medis

Jumlah rekam medis pada pelayanan pemeriksaan umum yang diisi


8 Numerator :
lengkap

9 Denominator : Jumlah rekam medik rawat jalan di pelayanan pemeriksaan umum

1 100%
Target Pencapaian :
0

1 Kriteria- Inklusi : - Kunjungan pasien di pelayanan pemeriksaan umum


1
- Kunjungan yang tidak menghadirkan pasien
- Eksklusi  
 

1 Numerator di bagi dengan denominator di kali 100%


Formula Pengukuran :
2

1 Desain Retrospektif
:
3 Pengumpulan Data

1 Sensus harian kelengkapan pengisian rekam medis di pelayanan


Sumber Data :
4 pemeriksaan umum

1 Populasi Atau Sampel yang diambil merupakan total dari keseluruhan rekam medis di
:
5 Sampel pelayanan pemeriksaan umum

1 Frekuensi 1 bulan
:
6 Pengumpulan Data

1 Periode Waktu 1 bulan


:
7 Pelaporan Data

1 Periode Analisis 3 bulan


:
8 Data

1 Tabel capaian berserta analisisnya


Penyajian Data :
9

2 Instrumen Buku monitoring kelengkapan pengisian rekam medis


:
0 Pengambilan Data

2 Penanggung Jawab : Penanggungjawab pelayanan umum


1 Indikator

C. FARMASI
1 Judul Indikator(1) : Ketersediaan obat sesuai dengan formularium puskesmas

Sesuai dengan permenkes 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan


Dasar Pemikiran /
Kefarmasian di Pusat Kesehatan Masyarakat ( karena untuk
2 Alasan Pemilihan :
mengetahui presentase ketersediaan obat di Puskesmas , sehingga
Indikator
dapat mencukupi kebutuhan pasien di Puskesmas Dukuh Kupang )

3 Dimensi Mutu :

Untuk mengetahui ketersediaan obat di puskesmas selama periode


4 Tujuan :
berjalan

Ketersediaan obat sesuai dengan formularium puskesmas adalah


jumlah obat yang tersedia atau pernah ada selama periode bulan
Definisi
5 : berjalan dibandingkan total jumlah obat yang ada dalam formularium
Operasional
puskesmas ) selama periode bulan berjalan dibandingkan total jumlah
obat yang ada dalam formularium Puskesmas

6 Tipe Indikator :

7 Satuan Pengukuran : %

8 Numerator : Jumlah obat yang tersedia di puskesmas

9 Denominator : Jumlah obat yang ada dalam formularium puskesmas

10 Target Pencapaian : > 80%

Obat-obat yang tersedia di puskesmas dalam bulan berjalan sesuai


11 Kriteria- Inklusi :
formularium Puskesmas

      Obat-obat yang habis ditengah periode dianggap 1


  - Eksklusi   Obat - obat yang tidak termasuk dalam daftar formularium Puskesmas

Formula
12 : N/D X 100 %
Pengukuran

Desain Conccurent: pengumpulan data dilakukan secara langsung pada saat


13 :
Pengumpulan Data proses berjalan

14 Sumber Data : Form ketersediaan obat dengan formularium puskesmas

Populasi Atau
15 : Jumlah obat yang masuk formularium puskesmas
Sampel

Frekuensi
16 : Bulanan
Pengumpulan Data

Periode Waktu
17 : Bulanan
Pelaporan Data

Periode Analisis
18 : Tribulan
Data

19 Penyajian Data : Diagram Batang

Instrumen
20 : Form ketersediaan obat dengan formularium Puskesmas
Pengambilan Data

Penanggung Jawab
21 : Penanggung Jawab pelayanan obat
Indikator
1 Judul Indikator (2) : Tidak ada kesalahan dalam pemberian obat

Dasar Pemikiran /
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan 74 tahun 2016 tentang
2 Alasan Pemilihan :
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
Indikator

3 Dimensi Mutu :

Mengetahui gambaran jumlah kejadian kesalahan pemberian obat /


4 Tujuan :
KTD di Pelayanan obat

Kesalahan pemberian obat, meliputi: kesalahan pemberian jenis obat,


Definisi
5 : dosis obat, frekuensi atau aturan pakai obat, cara pemakaian obat,
Operasional
maupun salah orang

6 Tipe Indikator :

7 Satuan Pengukuran : %

8 Numerator : Jumlah kejadian insiden kesalahan pemberian obat

9 Denominator : Jumlah pasien yang berkunjung ke unit obat

10 Target Pencapaian : 100%

Kriteria Inklusi Inklusi : Kesalahan pemberian obat meliputi, salah obat, salah dosis
11 :
Dan Eksklusi obat, salah aturan pakai, salah cara pakai, salah pasien

      Ekslusi : -

Formula
12 : N/D X 100 %
Pengukuran

Desain Conccurent: pengumpulan data dilakukan secara langsung pada saat


13 :
Pengumpulan Data proses berjalan

14 Sumber Data : Laporan insiden kesalahan pemberian obat


Populasi Atau Semua kejadian kesalahan pemberian obat yang dilaporkan kepada
15 :
Sampel Tim Keselamatan Pasien

Frekuensi
16 : Bulanan
Pengumpulan Data

Periode Waktu
17 : Bulanan
Pelaporan Data

Periode Analisis
18 : Tribulan
Data

19 Penyajian Data : Diagram Batang

Instrumen Laporan insiden kesalahan pemberian obat kepada tim keselamatan


20 :
Pengambilan Data pasien, buku rekap kesalahan pemberian obat / KNC

Penanggung Jawab
21 : Penanggung jawab Pelayanan obat
Indikator

D. POLI KB

1 Judul Indikator : Kelengkapan Pengisian Kartu K4 KB Pada Akseptor Baru

- PMK No. 31 tahun 2019 tentang sistem informasi


Dasar Pemikiran / Puskesmas
2 Alasan Pemilihan :
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.97
Indikator
tahun 2014 tentang pelayanan kesehatan masa sebelum
hamil, masa hamil, persalinan, penyelenggaraan
pelayanan kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual
- Kartu K4 KB harus ditulis secara lengkap dan jelas
- Kelengkapan pengisian kartu K4 KB masih belum 100%
(berdasarkan pencapaian indikator mutu klinis tahun
2018)
1 Fokus pada pasien (Person Centered) 4 Efisiensi (Efficiency)
3 Dimensi Mutu : 2 Keselamatan (Safe) 5 Adil (Equitable)
3 Efektivitas (Effectiveness)  6 Tepat Waktu (Timely)

4 Tujuan : Kartu K4 KB terisi lengkap

5 Definisi Operasional : Kartu K4 KB diisi secara lengkap oleh petugas poli KB

Input Output
6 Tipe Indikator :
Proses  Outcome

7 Satuan Pengukuran : Kartu K4 KB

8 Numerator : Jumlah Kartu K4 KB Akseptor Baru yang diisi lengkap

9 Denominator : Jumlah Kartu K4 KB Semua Akseptor Baru yang dilayani

10 Target Pencapaian : 100%

Kriteria- Inklusi : - Kunjungan Akseptor Baru di poli KB


11

  - Eksklusi  

12 Formula Pengukuran : Numerator di bagi dengan Denominator di kali 100%

Desain Pengumpulan Retrospektif


13 :
Data

14 Sumber Data : Register Harian Pelayanan KB dan Kartu K4 KB

Sampel diambil dari Jumlah Kunjungan Akseptor KB Baru


15 Populasi Atau Sampel :
di Poli KB

Frekuensi Pengumpulan 1 bulan


16 :
Data

Periode Waktu 1 bulan


17 :
Pelaporan Data

18 Periode Analisis Data : 3 bulan


19 Penyajian Data : Tabel Capaian Berserta Analisisnya

Instrumen Pengambilan Register KB


20 :
Data

Penanggung Jawab Penanggungjawab Pelayanan KB Dalam Gedung


21 :
Indikator

E. POLI MTBS
1 Judul Indikator (1) : Kepatuhan petugas melakukan handhygiene dan penggunaan APD
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
Dasar 2017 tentang Keselamatan Pasien
2 Pemikiran/Alasan :  Merupakan satu indikator keselamatan pasien yaitu Pengurangan
Pemilihan terjadinya infeksi terkait layanan kesehatan

1 Fokus pada pasien (Person Centered) 4 Efisiensi (Efficiency)


3 Dimensi Mutu : 2 Keselamatan (Safe)  5 Adil (Equitable)
3 Efektivitas (Effectiveness) 6 T epat Waktu (T imely)

4 Tujuan : 1.Terlindungnya pasien, pengunjung, dan petugas dari infeksi


2.Untuk menilai kepatuhan petugas untuk hand hygiene dalam rangka
meminimalkan risiko infeksi akibat perawatan kesehatan

Kepatuhan petugas di ruang MTBS yang melakukan hand hygiene dan


5 Definisi Operasional :
penggunaan APD
Input Output
6 Tipe Indikator : Proses  Outcome

7 Satuan Pengukuran : %
Jumlah petugas yang patuh melakukan hand hygiene sesuai standar dan
8 Numerator :
penggunaan APD sesuai standar
9 Denominator : Jumlah seluruh petugas di ruang MTBS
1
Target Pencapaian : 100%
0
1 Kriteria Inklusi Dan : inklusi : Semua petugas yang bertugas di ruang MTBS
1 Eksklusi   eksklusi : -
1
Formula Pengukuran : Numerator di bagi dengan denominator di kali 100%
2
1 Desain Pengumpulan
: Concurent
3 Data
1
Sumber Data : Orang
4
1 Populasi Atau
: Seluruh petugas ruangan MTBS
5 Sampel
1 Frekuensi
: 1 bulan sekali
6 Pengumpulan Data
1 Periode Waktu
: 1 bulan
7 Pelaporan Data
1
Periode Analisa Data : 3 bulan
8
1 Prosentase kepatuhan petugas dalam melakukan handhygiene sesuai
Penyajian Data :
9 standar
2 Instrumen
: Orang
0 Pengambilan Data
Penanggung Jawab UKP, Penanggung Jawab Ruangan MTBS, Tim
PPI
2 Penanggung Jawab
:
1 Indikator

1 Judul Indikator (2) : Kepuasan pelanggan terhadap pemberian pelayanan di MTBS


Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Dasar Birokrasi Republik Indonesia No. 14 Tahun 2017 Tentang Pedoman
2 Pemikiran/Alasan : Penyusunan Survey Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggaraan
Pemilihan Publik ( karena sebagai penilaian dan evaluasi terhadap pelayanan
ruang MTBS secara keseluruhan )

1 Fokus pada pasien (Person Centered)  4 Efisiensi (Efficiency)


2 Keselamatan (Safe) 5 Adil (Equitable)
3 Dimensi Mutu : 3 Efektivitas (Effectiveness) 6 Tepat Waktu (Timely)

Terwujudnya pemantauan dan pengukuran tingkat kepuasan mutu dan


4 Tujuan :
keselamatan pasien
Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap jasa
5 Definisi Operasional :
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas
Input Output
Proses Outcome 
6 Tipe Indikator :

7 Satuan Pengukuran : %
8 Numerator : Kepuasan pelanggan dari pasien yang berkunjung di Ruangan MTBS
9 Denominator : Seluruh pasien
10 Target Pencapaian : 100%
Kriteria Inklusi Dan
11 : inklusi : kepuasan pelanggan pasien di ruang MTBS
Eksklusi
      eksklusi : -
Formula
12 : Numerator di bagi dengan denominator di kali 100%
Pengukuran
Desain Concurent : pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada
13 :
Pengumpulan Data saat proses berlangsung
14 Sumber Data : Pasien Ruangan MTBS yang berkunjung
Populasi Atau
15 : Sampling pasien yang berkunjung ke Ruangan MTBS
Sampel
Frekuensi
16 : 6 bulan
Pengumpulan Data
Periode Waktu
17 : 6 bulan
Pelaporan Data
Periode Analisa
18 : 6 bulan
Data
19 Penyajian Data : Quesioner Dan Survey koin
20 Instrumen : Data survey kepuasan dengan koin survey
Pengambilan Data
Penanggung Jawab
21 : Penanggung Jawab UKP, Penanggung Jawab Ruangan MTBS
Indikator

F. POLI TB (RUANG PEMERIKSAAN KHUSUS)


1 Judul Indikator (1) : Kepatuhan petugas poli TB menggunakan APD
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
Dasar 2017 tentang Keselamatan Pasien
2 Pemikiran/Alasan :  Merupakan satu indikator keselamatan pasien yaitu Pengurangan
Pemilihan terjadinya infeksi terkait layanan kesehatan

1 Fokus pada pasien (Person Centered) 4 Efisiensi (Efficiency)


3 Dimensi Mutu : 2 Keselamatan (Safe)  5 Adil (Equitable)
3 Efektivitas (Effectiveness) 6 T epat Waktu (T imely)
3.Terlindungnya pasien, pengunjung, dan petugas dari infeksi
4.Untuk menilai kepatuhan petugas laboratorium menggunakan APD
4 Tujuan : dalam rangka meminimalkan risiko infeksi akibat perawatan
kesehatan

Kepatuhan petugas laboratorium di ruang yang menggunakan APD


5 Definisi Operasional :
dalam pemeriksaan
Input Output
6 Tipe Indikator : Proses  Outcome

7 Satuan Pengukuran : %
8 Numerator : Frekuensi petugas patuh menggunakan APD
9 Denominator : Frekuensi petugas patuh menggunakan APD
1
Target Pencapaian : 100%
0
1 Kriteria Inklusi Dan : Inklusi : Petugas pengelola poli TB
1 Eksklusi   Eksklusi : -
1
Formula Pengukuran : Numerator di bagi dengan denominator di kali 100%
2
1 Desain Pengumpulan
: Concurrent
3 Data
1
Sumber Data : Orang
4
1 Populasi Atau : Pengelola poli TB
5 Sampel
1 Frekuensi
: 1 bulan sekali
6 Pengumpulan Data
1 Periode Waktu
: 1 bulan
7 Pelaporan Data
1
Periode Analisa Data : 3 bulan
8
1 Presentase kepatuhan petugas poli TB dalam menggunakan APD sesuai
Penyajian Data :
9 standar
2 Instrumen
: Orang
0 Pengambilan Data
Penanggung Jawab UKP, Penanggung Jawab Ruangan Poli TB

2 Penanggung Jawab
:
1 Indikator

1 Judul Indikator (2) : Presentasi capaian pasien TB BTA(+) yang sembuh

- PMK No. 67 tahun 2016 Tentang Penanggulangan Tuberkolosis.

Dasar Pemikiran / - PMK No.4 Tahun 2019 Tentang Standar teknis pelayanan dasar pada
2 Alasan Pemilihan : standar pelayanan minimal bidang kesehatan
Indikator - Permenkes No.43 Tahun 2019 Tentang Puskesmas

1 Fokus pada pasien (Person Centered) 4 Efisiensi (Efficiency)


3 Dimensi Mutu : 2 Keselamatan (Safe) 5 Adil (Equitable)
3 Efektivitas (Effectiveness)  6 Tepat Waktu (Timely)

4 Tujuan : Pasien selesai pengobatan (tidak putus obat) dan dinyatakan sembuh

Definisi Jumlah pasien TB BTA (+) yang dinyatakan selesai pengobatan dan
5 :
Operasional sembuh.

Input Output
6 Tipe Indikator :
Proses  Outcome

7 Satuan Pengukuran : Pasien TB (+)

8 Numerator : Jumlah pasien BTA (+) yang selesai berobat dan sembuh
9 Denominator : Jumlah seluruh pasien BTA(+)

10 Target Pencapaian : 100%

11 Kriteria- Inklusi : - Kunjungan pasien yang positif TB

  - Eksklusi  

Formula Numerator di bagi dengan denominator di kali 100%


12 :
Pengukuran

Desain Retrospektif
13 :
Pengumpulan Data

14 Sumber Data : Register TB,Hasil pemeriksaaan LAB

Populasi Atau Sampel diambil dari jumlah kunjungan pasien BTA(+) di poli TB
15 :
Sampel

Frekuensi 6 Bulan
16 :
Pengumpulan Data

Periode Waktu 6 Bulan


17 :
Pelaporan Data

Periode Analisis 6 bulan


18 :
Data

19 Penyajian Data : Tabel capaian berserta analisisnya

Instrumen Register TB
20 :
Pengambilan Data

Penanggung Jawab Penanggung jawab pelayanan TB dalam gedung


21 :
Indikator

G. RUANG BERSALIN
1 Judul Indikator : Kelengkapan sarana dan prasarana ruang bersalin

Dasar Pemikiran / PMK No. 43 tahun 2019 tentang pusat kesehatan masyarakat ,
2 Alasan Pemilihan : karena di dalam PMK tersebut terdapat sarana prasarana yang
Indikator lengkap untuk menunjang pelayanan yang bermutu

3 Dimensi Mutu   1 Fokus pada pasien (Person Centered)  4 Efisiensi (Efficiency)


2 Keselamatan (Safe)  5 Adil (Equitable)
3 Efektivitas (Effectiveness)  6 Tepat Waktu (Timely)
:

4 Tujuan : Tersedianya sarana dan prasarana yang sesuai standar

sarana dan prasarana yang ada di ruang bersalin sesuai standar PMK
5 Definisi Operasional :
43 tahun 2019 ttg Puskesmas

6 Tipe Indikator : Input  Output


Proses Outcome
7 Satuan Pengukuran : %

8 Numerator : Kelengkapan sarana dan prasarana di ruang bersalin

9 Denominator : Jumlah sarana dan prasarana sesuai Permenkes di ruang bersalin

10 Target Pencapaian : 100%

Kriteria Inklusi Dan Inklusi : tersedianya sarana dan prasarana di ruang bersalin
11 :
Eksklusi Eksklusi : -

12 Formula Pengukuran : N/D x 100 %

Desain Pengumpulan
13 : Conccurent
Data

14 Sumber Data : Data sarana dan prasarana

15 Populasi Atau Sampel : Semua Sarana prasarana yang tersedia

Frekuensi
16 : 1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Waktu
17 : 1 bulan
Pelaporan Data

18 Periode Analisis Data : 3 bulan

19 Penyajian Data : Diagram batang

Instrumen
20 : Data KIR , Aplikasi SIMBA
Pengambilan Data

Penanggung Jawab
21 : Penanggung Jawab UKP dan Penanggung jawab VK
Indikator
H. LABORATORIUM
1 Judul Indikator : Kepatuhan petugas laboratorium menggunakan APD
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
Dasar 2017 tentang Keselamatan Pasien
2 Pemikiran/Alasan :  Merupakan satu indikator keselamatan pasien yaitu Pengurangan
Pemilihan terjadinya infeksi terkait layanan kesehatan

1 Fokus pada pasien (Person Centered) 4 Efisiensi (Efficiency)


3 Dimensi Mutu : 2 Keselamatan (Safe)  5 Adil (Equitable)
3 Efektivitas (Effectiveness) 6 T epat Waktu (T imely)
5.Terlindungnya pasien, pengunjung, dan petugas dari infeksi
6.Untuk menilai kepatuhan petugas laboratorium menggunakan APD
4 Tujuan : dalam rangka meminimalkan risiko infeksi akibat perawatan
kesehatan

Kepatuhan petugas laboratorium di ruang yang menggunakan APD


5 Definisi Operasional :
dalam pemeriksaan
Input Output
6 Tipe Indikator : Proses  Outcome

7 Satuan Pengukuran : %
Frekuensi petugas laboratorium yang patuh mengunakan APD sesuai
8 Numerator :
standar
9 Denominator : Frekuensi tindakan petugas di ruang laboratorium
1
Target Pencapaian : 100%
0
1 Kriteria Inklusi Dan : Inklusi : Semua petugas yang bertugas di ruang laboratorium
1 Eksklusi   Eksklusi : -
1
Formula Pengukuran : Numerator di bagi dengan denominator di kali 100%
2
1 Desain Pengumpulan
: Concurrent
3 Data
1
Sumber Data : Orang
4
1 Populasi Atau
: Seluruh petugas ruangan laboratorium
5 Sampel
1 Frekuensi
: 1 bulan sekali
6 Pengumpulan Data
1 Periode Waktu
: 1 bulan
7 Pelaporan Data
1
Periode Analisa Data : 3 bulan
8
1 Presentase kepatuhan petugas laboratorium dalam menggunakan APD
Penyajian Data :
9 sesuai standar
2 Instrumen
: Orang
0 Pengambilan Data
Penanggung Jawab UKP, Penanggung Jawab Ruangan Laboratorium,
Tim PPI
2 Penanggung Jawab
:
1 Indikator

I. POLI GIZI
1 Judul Indikator : Kunjungan Konsultasi Gizi seluruh pasien ibu hamil di poli Gizi

 Peraturan Menteri Kesehatan republik Indonesia Nomor 11 tahun


Dasar Pemikiran / 2017 tentang keselamatan pasien
2 :  Peraturan Menteri Kesehatan republik Indonesia tahun 2015
Alasan Pemilihan
tentang status gizi pada ibu hamil

1 Fokus pada pasien (Person Centered)  4 Efisiensi (Efficiency)


2 Keselamatan (Safe) 5 Adil (Equitable)
3 Dimensi Mutu :
3 Efektivitas (Effectiveness) 6 Tepat Waktu (Timely)

 Untuk mengetahui Status Gizi semua Ibu hamil yang berkunjung


4 Tujuan : ke poli KIA

 Agar semua ibu hamil mendapatkan konsultasi gizi

5 Definisi Operasional :

6 Tipe Indikator : Input Output


Proses  Outcome
7 Satuan Pengukuran : %

8 Numerator : Jumlah Pasien Ibu hamil yang mendapat konsultasi gizi di poli Gizi

9 Denominator : Jumlah seluruh pasien ibu hamil yang berkunjung ke poli KIA

1
Target Pencapaian : 100%
0

1 Kriteria Inklusi Dan : inklusi : Semua ibu hamil yang berkunjung ke poli KIA
1 Eksklusi
  eksklusi :
1
Formula Pengukuran : Numerator di bagi dengan denominator di kali 100%
2

1 Desain Pengumpulan
: Retrospekif
3 Data

1 Buku register harian ibu hamil di Poli KIA, buku register harian ibu
Sumber Data :
4 hamil di Poli Gizi dan buku monitoring

1 Populasi Atau Sampel


: Semua Ibu hamil yang berkunjung di poli KIA
5

Frekuensi
1 Pengumpulan Data : 1 minggu
6

1 Periode Waktu
: 1 bulan
7 Pelaporan Data

1
Periode Analisa Data : 3 bulan
8

1
Penyajian Data : Presentase pasien ibu hamil yang mendapat konsultasi gizi
9

2 Instrumen
: Buku monitoring
0 Pengambilan Data

2 Penanggung Jawab
: Penanggungjawab poli Gizi
1 Indikator

J. RUANG RAWAT INAP


1 Judul Indikator : Ketepatan Waktu Pemberian Obat kepada pasien
-Undang -Undang Nomor 9 Tahun 2015 Tentang
ketepatan indikasi,dosis dan waktu penggunaan obat.
Dasar Pemikiran /
2 Alasan Pemilihan : -Undang -Undang nomor 1 Tahun 2004 Tentang
Indikator
Kepedulian tenaga medis terhadap ketepatan waktu
pemberian pelayanan.
1 Fokus pada pasien (Person Centered) 4 Efisiensi (Efficiency)
3 Dimensi Mutu : 2 Keselamatan (Safe) 5 Adil (Equitable)
3 Efektivitas (Effectiveness)  6 Tepat Waktu (Timely)

4 Tujuan : Memenuhi kebutuhan pasien dengan pemberian obat.

Ketepatan waktu pemberian obat kepada pasien adalah


ketepatan penyediaan obat pada pasien sesuai dengan
5 Definisi Operasional :
jadwal yang telah ditentukan umtuk memenuhi kebutuhan
pasien.

Input Output
6 Tipe Indikator :
Proses  Outcome

7 Satuan Pengukuran : %

Pasien rawap inap yang mendapatkan pemberian obat tepat


8 Numerator :
waktu

Semua pasien Rawat Inap yang mendapat pemberian obat


9 Denominator :
tepat waktu

10 Target Pencapaian : 100%

Kriteria- Inklusi : - Semua Pasien rawat inap yang mendapat pemberian obat
11 tepat waktu.
-
  - Eksklusi  

12 Formula Pengukuran : Numerator di bagi dengan Denominator di kali 100%

Desain pengumpulan Retrospektif


13 :
Data

Rekam medik pasien, Asuhan Keperawatan, Asuhan


14 Sumber Data :
Kebidanan

15 Populasi / Sampel : Semua Pasien di Ruang Rawat Inap


Frekuensi Pengumpulan 1 Bulan
16 :
Data

Periode Waktu :
17 1 bulan
Pelaporan Data

18 Periode Analisis Data : 3 Bulan

19 Penyajian data : Tabel persentase ketepatan waktu pemberian terapi

Instrumen Pengambilan Buku Monitoring Ketepatan Waktu Pemberian Terapi


20 :
Data

Penanggung jawab Penanggung Jawab UKP, petugas Rawat Inap


21 :
Indikator

K. RUANG UGD
Kepatuhan Pencatatan, Pendokumentasian,dan Pengisian
1 Judul Indikator :
Inform Consent

- UU No 4 tahun 2009 pasal 32 tentang hak dan kewajiban


pasien untuk memperoleh layanan yang efektif dan
efisien.
Dasar Pemikiran / - Kepatuhan terhadap pencatatan, pendokumentasian dan
2 Alasan Pemilihan : pengisian inform consent merupakan bukti adanya
Indikator
persetujuan tindakan yang akan dilakukan terhadap
pasien dari pihak pasien atau keluarga pasien.Hal ini
Menyebabkan inform consent merupakan hal yang
mutlak ada pada setiap pasien dengan tindakan.
1 Fokus pada pasien (Person Centered) 4 Efisiensi (Efficiency)
3 Dimensi Mutu : 2 Keselamatan (Safe) 5 Adil (Equitable)
3 Efektivitas (Effectiveness)  6 Tepat Waktu (Timely)

Melakukan pengukuran terhadap kepatuhan petugas dalam


4 Tujuan : pencatatan, pendokumentasian dan pengisian inform
consent.

Kepatuhan terhadap pencatatan, pendokumentasian dan


5 Definisi Operasional : pengisian inform consent adalah penilaian kepatuhan
petugas sebagai bukti adanya persetujuan tindakan yang
akan dilakukan terhadap pasien .

Input Output
6 Tipe Indikator :
Proses  Outcome

7 Satuan Pengukuran : %

8 Numerator : Jumlah inform consent pada pasien dengan tindakan

Jumlah semua pasien di Puskesmas Peibenga yang


9 Denominator :
dilakukan tindakan.

10 Target Pencapaian : 100%

11 Kriteria- Inklusi : - Semua Tindakan yang membutuhkan inform consent.

  - Eksklusi   -
12 Formula Pengukuran : Numerator di bagi dengan Denominator di kali 100%

Desain Pengumpulan Retrospektif


13 :
Data

Buku Monitoring kepatuhan pencatatan, pendokumentasian


14 Sumber Data :
dan pengisian inform consent

15 Populasi/Sampel : Semua pasien yang datang ke UGD dan mendapat tindakan

Frekuensi Pengumpulan Setiap Minggu


16 :
Data

17 Periode Analisis Data : Setiap Bulan

18 Periode Analisis Data : 3 Bulan

Tabel persentase Kepatuhan Pencatatan,


19 Penyajian data :
Pendokumentasian,dan Pengisian Inform Consent

Instrumen Pengambilan Buku Monitoring Kepatuhan Pencatatan,


20 :
Data Pendokumentasian,dan Pengisian Inform Consent

Penanggung jawab Penanggung Jawab UKP, Penanggung jawab UGD


21 :
Indikator

L. POLI KIA

1 Judul Indikator : Kelengkapan sarana prasarana KIA


Dasar Pemikiran / PMK No. 43 tahun 2019 tentang pusat kesehatan masyarakat ( karena
2 Alasan Pemilihan : di dalam PMK tersebut terdapat sarana dan pra sarana yang harus
Indikator dilengkapi untuk menunjang pelayanan bermutu )
1 Fokus pada pasien (Person Centered)  4 Efisiensi (Efficiency)
2 Keselamatan (Safe)  5 Adil (Equitable)
3 Dimensi Mutu : 3 Efektivitas (Effectiveness) 6 Tepat Waktu (Timely)

4 Tujuan : Tersedianya sarana dan prasarana yang sesuai standar


sarana dan prasarana yang ada di ruang KIA-KB sesuai standar PMK
5 Definisi Operasional :
no.43 tahun 2019 ttg Puskesmas
Input  Output
6 Tipe Indikator :
Proses Outcome
7 Satuan Pengukuran : %
8 Numerator : Kelengkapan sarana dan prasarana di poli KIA
9 Denominator : Jumlah sarana dan prasarana sesuai Permenkes di poli KIA
10 Target Pencapaian : 100%

Kriteria Inklusi Dan : Inklusi : Semua sarana dan prasarana di poli KIA
11
Eksklusi
  Eksklusi : -
Formula
12 : N/D x 100%
Pengukuran
Desain
13 : Concurrent
Pengumpulan Data
14 Sumber Data : Data sarana dan prasarana
Populasi Atau
15 : Semua Sarana prasarana yang tersedia
Sampel
Frekuensi
16 : 6 bulan
Pengumpulan Data
Periode Waktu
17 : 6 bulan
Pelaporan Data
Periode Analisis
18 : 6 bulan
Data
19 Penyajian Data : Data KIR di Ruang pelayanan KIA dan KB
Instrumen
20 : Data KIR, aplikasi SIMBA
Pengambilan Data
Penanggung jJawab
21 : Penanggung Jawab UKP DAN KIA
Indikator

M. RUANG PROMKES
N. POLI GIGI
1 Judul Indikator : Kepatuhan petugas poli gigi menggunakan APD
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
Dasar 2017 tentang Keselamatan Pasien
2 Pemikiran/Alasan :  Merupakan satu indikator keselamatan pasien yaitu Pengurangan
Pemilihan terjadinya infeksi terkait layanan kesehatan

1 Fokus pada pasien (Person Centered) 4 Efisiensi (Efficiency)


3 Dimensi Mutu : 2 Keselamatan (Safe)  5 Adil (Equitable)
3 Efektivitas (Effectiveness) 6 T epat Waktu (T imely)
1. Terlindungnya pasien, pengunjung, dan petugas dari infeksi
2. Untuk menilai kepatuhan petugas poli gigi menggunakan APD
4 Tujuan : dalam rangka meminimalkan risiko infeksi akibat perawatan
kesehatan

5 Definisi Operasional : Kepatuhan petugas poli gigi yang menggunakan APD saat pemeriksaan

Input Output
6 Tipe Indikator : Proses  Outcome

7 Satuan Pengukuran : %
Frekuensi petugas poli gigi yang patuh mengunakan APD sesuai
8 Numerator :
standar
9 Denominator : Frekuensi tindakan petugas di Poli gigi
1
Target Pencapaian : 100%
0
1 Kriteria Inklusi Dan : Inklusi : Semua petugas yang bertugas di poli gigi
1 Eksklusi   Eksklusi : -
1
Formula Pengukuran : Numerator di bagi dengan denominator di kali 100%
2
1 Desain Pengumpulan
: Concurrent
3 Data
1
Sumber Data : Orang
4
1 Populasi Atau
: Seluruh petugas poli gigi
5 Sampel
1 Frekuensi
: 1 bulan sekali
6 Pengumpulan Data
1 Periode Waktu
: 1 bulan
7 Pelaporan Data
1
Periode Analisa Data : 3 bulan
8
1
Penyajian Data : Presentase kepatuhan petugas dalam menggunakan APD sesuai standar
9
2 Instrumen
: Orang
0 Pengambilan Data
Penanggung Jawab UKP, Penanggung Jawab Poli Gigi, Tim PPI

2 Penanggung Jawab
:
1 Indikator

O. POLI REMAJA
Pemberian konseling mengenai Kesehatan Reproduksi kepada pasien
1 Judul Indikator : remaja

Dasar Pemikiran / Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014


2 Alasan Pemilihan : Tentang Kesehatan Reproduksi
Indikator
1 Fokus pada pasien (Person Centered)  4 Efisiensi (Efficiency)
2 Keselamatan (Safe)  5 Adil (Equitable)
3 Dimensi Mutu : 3 Efektivitas (Effectiveness) 6 Tepat Waktu (Timely)

1. Mencegah dan melindungi remaja dari perilaku seksual berisiko


dan perilaku berisiko lainnya yang dapat berpengaruh terhadap
4 Tujuan : Kesehatan Reproduksi
2. Mempersiapkan remaja untuk menjalani kehidupan reproduksi
yang sehat dan bertanggung jawab
Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja adalah suatu kegiatan
5 Definisi Operasional : dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan kepada remaja dalam
rangka menjaga kesehatan reproduksi
Input  Output
6 Tipe Indikator :
Proses Outcome
7 Satuan Pengukuran : %
Jumlah pasien remaja yang berobat di poli remaja yang mendapatkan
8 Numerator :
konseling mengenai kesehatan reproduksi
9 Denominator : Jumlah pasien remaja yang berobat di poli remaja
10 Target Pencapaian : 100%
Inklusi : semua pasien remaja yang berobat di poli remaja
Kriteria Inklusi Dan :
11 Eksklusi : -
Eksklusi
 
Formula
12 : N/D x 100%
Pengukuran
Desain
13 : Retrospektif
Pengumpulan Data
Buku Register Konseling Kesehatan Reproduksi, Buku Register Poli
14 Sumber Data :
remaja
Populasi Atau
15 : Semua remaja yang berobat di poli remaja
Sampel
Frekuensi
16 : 1 Bulan
Pengumpulan Data
Periode Waktu
17 : 1 Bulan
Pelaporan Data
Periode Analisis
18 : 3 bulan
Data
19 Penyajian Data : Tabel
Instrumen Buku monitoring pemberian konseling mengenai Kesehatan
20 :
Pengambilan Data Reproduksi
Penanggung jJawab
21 : Penanggung Jawab UKP, Penanggung jawab Poli Remaja
Indikator

P. SANITASI

Anda mungkin juga menyukai