DINAS KESEHATAN
Jl.SultanHasanuddinNo.115 AmpanaTelp (0464) 21877 Ampana 94683
I. PENDAHULUAN
II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. TujuanKhusus
VIII. PENUTUP
Ampana, 2021
Kepala Bidang ................ Kepala Seksi ................
Dinas Kesehatan
............................
................................ ...........................
..................................
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OFREFERENCE (TOR)
PROGRAM P2 DBD
TAHUN ANGGARAN 2021
I. PENDAHULUAN
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah Penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
virus dengue melalui gigitan vektor nyamuk aedes aegepty. Beberapa Upaya yang dilakukan untuk
menghindari dan menekan angka kesakitan dan kematian penyakit ini antara lain adalah sebagai
berikut :
1. gerakan massal pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan gerakan 3M plus, maksud
kegiatan ini untuk memberantas tempat perindukan nyamuk.
2. penaburan bubuk abate (abatisasi) bertujuan untuk membunuh perkembang biakan jentik
menjadi nyamuk dewasa.
3. serta kegiatan pengasapan (fogging) yang bertujuan untuk memutuskan rantai penularan
nyamuk dewasa ke manusia.
Kegiatan pengasapan sangatlah penting dilakukan untuk memutuskan rantai penularan secara cepat
sehingga penyebaran penyakit tidak meluas pada suatu wilayah yang ditemukan kasus Demam
berdarah Dengue
IV. OUTPUT
Tidak adanya penularan kasus baru DBD pada suatu wilayah dari kasus sebelumnya
V. OUTCOME
Menekan / menurunkan angka kesakitan dan kematian dalam kurun waktu tertentu
IX. PENUTUP
Dasar hukum pelaksanaan kegiatan pengasapan (Standar Prosedur Oprasional) adalah sebagai
berikut :
1. Undang - Undang Nomor 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular
2. Undang - Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan
3. Undang - Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
4. Peraturan pemerintah nomor 40 tahun 1991 penanngulangan wabah penyakit menular
5. Permenkes Nomor 374 tahun 2010 tentang pengendalian vektor
6. Permenkes Nomor : 1501/MENKES/PER/2010 tentang jenis penyakit menular tertentu
yang dapat dapat menimbulkan wabah dan upaya penanggulangannya bab I pasal 4 poin 1.
7. Permenkes Nomor 50 Tahun 2017 tentang standar baku mutu kesehatan lingkungan dan
persyaratan untuk vektor dan binatang pembawa penyakit dan pengendalianya.
8. Kepmenkes Nomor 581 tahun 1992 tentang pemberantasan penyakit DBD
Ampana, 2021
a.n Dinas Kesehatan Kepala Seksi P2
Kabupaten Tojo Una Una
Kepala Bidang P2P
I. PENDAHULUAN
Malaria adalah infeksi yang disebabkan oleh plasmodium yang menyerang eritrosit dan
ditemukannya bentuk aseksual dalam darah. Infeksi malaria ini memberikan gejala berupa
demam, menggigil, anemia dan spelnomegali, infeksi malaria dapat terjadi tanpa komplikasi
ataupun mengalami komplikasi secara sistemik yang dikenal sebagai malaria berat .
IV. OUTPUT
1. Agar seluruh masyarakat dapat di periksaan malaria secara mikroskopis terutama di daerah endemis
malaria.
2. Agar penderita yang di nyatakan positif malaria mendapat pelayanan dan pengobatan yang
terstandar.`
3. Seluruh ibu hamil mendapat pemeriksaan malaria
V. OUTCOME
Menurunkan angka kesakitan dan kematian dalam kurun waktu tertentu yang disebabkan oleh
vektor malaria.
IX. PENUTUP
Dasar hukum pelaksanaan kegiatan pengasapan (Standar Prosedur Oprasional) adalah sebagai berikut :
1. Undang - Undang Nomor 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular
2. Undang - Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan
3. Undang - Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
4. Peraturan pemerintah nomor 40 tahun 1991 penanngulangan wabah penyakit menular
5. Permenkes Nomor 374 tahun 2010 tentang pengendalian vektor
6. Permenkes Nomor 41 tahun 2018 tentang pmberian obat anti malaria
7. Permenkes Nomor 68 tahun 2018 tentang jejaring dan pemantapan lab. Malaria
8. Kepmenkes Nomor 293 tentang eliminasi malaria
9. Permenkes Nomor 5 Thaun 2013 tentang Tatalaksana Program Malaria
10. KMK tahun 2019 Nomor 556 tentang PNPK Tatalaksana Malaria
Ampana, 2021
a.n Dinas Kesehatan Kepala Seksi P2
Kabupaten Tojo Una Una
Kepala Bidang P2P
I. PENDAHULUAN
Tuberculosis paru adalah penyakit oleh kuman Mycrobacterium Tuberculosis. Sebagian kuman
Tuebrculosis menyerang paru dan organ tubuh lainnya. Sejak tahun 1995, program pemberantasan
penyakit Tuberculosis paru telah dilaksanakan dengan strategi DOTS ( Directhy Observed Treatment
Short Course) yang diekomendasikan oleh WHO. Penanggulangan TB dengan strategi DOTS
merupakan stategi yang cost efektif.
IV. OUTPUT
Pemeriksaan dan pengobatan pasien TB yang sesuai standar DOTS
V. OUTCOME
Tercapainya SPM kesehatan program TB di Kabupaten Tojo Una Una
IX. PENUTUP
Dasar hukum pelaksanaan kegiatan pengasapan (Standar Prosedur Oprasional) adalah sebagai
berikut :
1. Undang - Undang Nomor 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular
2. Undang - Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan
3. Undang - Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
4. Permenkes 364/Menkes/SK/V/2009 tentang Program Penanggulangan TB
Ampana, 2021
a.n Dinas Kesehatan Kepala Seksi P2
Kabupaten Tojo Una Una
Kepala Bidang P2P