Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

SKRINING TB DI POSBINDU
I. PENDAHULUAN
Tuberculosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
kumanmycobacterium Tuberculosis yang menyerang paru dan dapat juga
menyerang organlain selain paru oleh karena itu perlu diupayakan program
penanggulangan dan pemberantasan penyakit paruTuberculosis (TB) sampai saat
ini masih merupakan salah satu masalahkesehatan di dunia walaupun upaya
penanggulangan TB telah dilaksanakan di banyak negara sejak tahun 1995 dan
menunjukkan Penyakit TB merupakan penyakitkematian nomor 3,dan nomor 1 pada
golongan penyakit infeksiPenanggulangan Tuberculosis dengan strategi DOTS
dapat memberikan angkakesembuhan yang tinggi, Menurut Bank Dunia strategi
DOTS merupakan strategikesehatan yang paling cost efektif (Kemenkes,2014).

Tuberkulosis (TBC) merupakan penyebab kematian ke-9 di dunia pada semua


kelompok umur. TBC dapat menyerang semua kelompok umur, termasuk anak-
anak. Indonesia adalah negara di peringkat ketiga di dunia dengan beban TBC
terbesar. Global TB Report 2021, mengestimasikan ada 824.000 kasus TBC baru di
Indonesia setiap tahunnya dengan angka kematian sekitar 93.000. Masalah TBC
diperberat oleh pandemi COVID-19 yang berakibat target-target indikator program
penanggulangan TBC di Indonesia tidak tercapai. Insiden TBC di Indonesia tahun
2020 adalah 301 per 100.000 penduduk, sedangkan target yang harus dicapai
adalah insiden TBC di tahun 2030 menurun sampai 65 per 100.000 penduduk.
Angka kematian akibat TBC tahun 2020 adalah 34 per 100.000 penduduk,
sedangkan target pada tahun 2030 adalah menurun menjadi 6 per 100.000
penduduk. Upaya penurunan angka kejadian dan kematian TBC merupakan
tantangan karena Eliminasi TBC harus dicapai tahun 2030, sedangkan waktu yang
tersisa hanya 7,5 tahun lagi dari sekarang Akar masalah penyakit TBC yang sangat
kompleks dan terkait dengan tanggung jawab semua program dan sektor di jajaran
pemerintah bersama masyarakat. Karena TBC adalah masalah bersama dan TB is
everybody business, maka pencapaian Eliminasi TBC 2030 tidak dapat dilakukan
dengan business as usual, namun memerlukan komitmen kuat, dukungan dan peran
serta secara terpadu dari seluruh jajaran lintas sektor baik kementerian/lembaga,
pemerintah daerah maupun pemangku kepentingan lain termasuk perseorangan,
kelompok masyarakat, institusi pendidikan, organisasi profesi,kalangan swasta
dunia usaha, media massa, lembaga swadaya masyarakat, dan mitra pembangunan
penanggulangan TBC lainnya. Percepatan pencapaian Eliminasi TBC dapat dicapai
dengan menerapkan enam strategi nasional Eliminasi TBC sesuai amanat Perpres
No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis. Perpres ini adalah
acuan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota,
Pemerintah Desa, serta Pemangku Kepentingan lainnya dalam melaksanakan
Penanggulangan TBC. Salah satu bentuk implementasi strategi nasional Perpres
tersebut adalah pelaksanaan TB Summit pada Oktober tahun 2021. TB Summit ini
bertujuan (1) memperkuat komitmen lintas sektor dalam mendukung
penanggulangan TBC di Indonesia sesuai amanat Perpres No. 67 tahun 2021, (2)
diikuti Kementerian Kesehatan serta Kementerian/Lembaga yang termasuk dalam
Tim Percepatan Penanggulangan TBC (TP2TB) dan (3) hasilnya adalah suatu
komunike yang disepakati bersama. Menindaklanjuti TB Summit tahun 2021,
Kementerian Kesehatan bersama Kementerian/Lembaga terkait akan melaksanakan
pertemuan multisektor High Level Meeting Tuberculosis 2022 Bertajuk “Aksi TP2TB
Menuju Eliminasi TBC : Upaya Tindak Lanjut Perpres Nomor 67 Tahun 2021”
tanggal 8 – 11 November 2022. Pertemuan ini dimaksudkan untuk (1)
menginventarisasi kinerja kementerian/lembaga, organisasi masyarakat sipil dan
komunitas dalam pencapaian target dan strategi nasional eliminasi TBC, (2)
pembelajaran bagi peserta tentang praktik baik (best parctices) dari peserta lain
dalam mencapai Eliminasi TBC 2030, dan (3) mendorong semua pihak untuk terlibat
aktif dalam pengendalian TBC.

II. TUJUAN
Percepatan Penanggulangan TB sesuai Perpres No. 67 Tahun 2021 dalam
mendukung penanggulangan TBC di Indonesia Khususnya kasus TB di wilayah
Kerja Puskesmas Brambang Diwek Jombang Menurun.
III. WAKTU KEGIATAN

Kegiatan skrining TB di lakukan setiap Bulan di 9 Desa Wilayah Kerja Puskesmas


Brambang Diwek Jombang.

IV. PENYELENGGARA

Kegiatan skrining TB di selenggarakan oleh Puskesmas Brambang Diwek Jombang melalui


Pelaksana Program TB

V. PESERTA

Semua masyarakat yang mempunyai keluhan dan pernah terpapar pasien TB

VI. JADWAL KEGIATAN

waktu kegiatan pelaksana


08.00 Persiapan sasaran Bidan Desa,Kader kesehatan dan
perangkat
08.30 Berangkat ke Desa serta Bidan Desa dan perangkat serta
Menyiapkan alat dan dan tempat pelaksanan program
09.00 Melakukan anamnesa dan Pelaksana Program
skrining TB
09.30 Pencatatan dan pelaporan Kader,pelaksana Program

Anda mungkin juga menyukai