Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN HIGH LEVEL MEETING TUBERCULOSIS 2022 BERTAJUK “AKSI TP2TB MENUJU

ELIMINASI TBC: UPAYA TINDAK LANJUT PERATURAN PRESIDEN NOMOR 67 TAHUN 2021” SURABAYA, 8 –
11 NOVEMBER 2022

A. LATAR BELAKANG
Tuberkulosis (TBC) merupakan penyebab kematian ke-9 di dunia pada semua kelompok umur.
TBC dapat menyerang semua kelompok umur, termasuk anak-anak. Indonesia adalah negara di
peringkat ketiga di dunia dengan beban TBC terbesar. Global TB Report 2021, mengestimasikan
ada 824.000 kasus TBC baru di Indonesia setiap tahunnya dengan angka kematian sekitar 93.000.
Masalah TBC diperberat oleh pandemi COVID-19 yang berakibat target-target indikator program
penanggulangan TBC di Indonesia tidak tercapai. Insiden TBC di Indonesia tahun 2020 adalah
301 per 100.000 penduduk, sedangkan target yang harus dicapai adalah insiden TBC di tahun
2030 menurun sampai 65 per 100.000 penduduk. Angka kematian akibat TBC tahun 2020 adalah
34 per 100.000 penduduk, sedangkan target pada tahun 2030 adalah menurun menjadi 6 per
100.000 penduduk. Upaya penurunan angka kejadian dan kematian TBC merupakan tantangan
karena Eliminasi TBC harus dicapai tahun 2030, sedangkan waktu yang tersisa hanya 7,5 tahun
lagi dari sekarang Akar masalah penyakit TBC yang sangat kompleks dan terkait dengan tanggung
jawab semua program dan sektor di jajaran pemerintah bersama masyarakat. Karena TBC adalah
masalah bersama dan TB is everybody business, maka pencapaian Eliminasi TBC 2030 tidak
dapat dilakukan dengan business as usual, namun memerlukan komitmen kuat, dukungan dan
peranserta secara terpadu dari seluruh jajaran lintas sektor baik kementerian/lembaga,
pemerintah daerah maupun pemangku kepentingan lain termasuk perseorangan, kelompok
masyarakat, institusi pendidikan, organisasi profesi,kalangan swasta dunia usaha, media massa,
lembaga swadaya masyarakat, dan mitra pembangunan penanggulangan TBC lainnya.
Percepatan pencapaian Eliminasi TBC dapat dicapai dengan menerapkan enam strategi nasional
Eliminasi TBC sesuai amanat Perpres No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis.
Perpres ini adalah acuan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa, serta Pemangku Kepentingan lainnya dalam melaksanakan
Penanggulangan TBC. Salah satu bentuk implementasi strategi nasional Perpres tersebut adalah
pelaksanaan TB Summit pada Oktober tahun 2021. TB Summit ini bertujuan (1) memperkuat
komitmen lintas sektor dalam mendukung penanggulangan TBC di Indonesia sesuai amanat
Perpres No. 67 tahun 2021, (2) diikuti Kementerian Kesehatan serta Kementerian/Lembaga yang
termasuk dalam Tim Percepatan Penanggulangan TBC (TP2TB) dan (3) hasilnya adalah suatu
komunike yang disepakati bersama. Menindaklanjuti TB Summit tahun 2021, Kementerian
Kesehatan bersama Kementerian/Lembaga terkait akan melaksanakan pertemuan multisektor
High Level Meeting Tuberculosis 2022 Bertajuk “Aksi TP2TB Menuju Eliminasi TBC : Upaya Tindak
Lanjut Perpres Nomor 67 Tahun 2021” tanggal 8 – 11 November 2022. Pertemuan ini
dimaksudkan untuk (1) menginventarisasi kinerja kementerian/lembaga, organisasi masyarakat
sipil dan komunitas dalam pencapaian target dan strategi nasional eliminasi TBC, (2)
pembelajaran bagi peserta tentang praktik baik (best parctices) dari peserta lain dalam mencapai
Eliminasi TBC 2030, dan (3) mendorong semua pihak untuk terlibat aktif dalam pengendalian
TBC.

B. TUJUAN
● Evaluasi tindak lanjut komitmen bersama Kementerian/Lembaga yang tergabung sebagai Tim
Percepatan Penanggulangan TBC (TP2TB) sesuai Perpres No. 67 Tahun 2021 dalam mendukung
penanggulangan TBC di Indonesia ● Evaluasi tindak lanjut 34 Provinsi tentang kontribusi lintas
sektor tingkat daerah ● Meningkatkan inovasi dalam penanggulangan TBC

C. WAKTU DAN TEMPAT hari / tanggal : Selasa-Jumat, 8-11 November 2022 waktu : jadwal
terlampir tempat : Luring : Hotel Shangrila, Kota Surabaya, Jawa Timur Daring : Menggunakan
aplikasi Zoom Meeting https://tbindonesia.or.id/event/high-level-meeting-tb-2022/

D. NARASUMBER 1. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 2.


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian 3. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan 4. Menteri Kesehatan 5. Dato’ Sri. Prof DR. Tahir, MBA, Anggota Dewan Pertimbangan
Presiden 6. Gubernur Provinsi Jawa Timur 7. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas
Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan 8. Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan
Kebudayaan, Kementerian PPN/ Bappenas 9. Direktur Jenderal P2P, Kementerian Kesehatan 10.
Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri 11. Direktur Jenderal
Pendidikan Islam, Kementerian Agama 12. Direktur Jenderal Binwasnaker dan K3, Kementerian
Ketenagakerjaan 13. Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa
PDTT 14. Direktur Jenderal PAS, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia 15. Direktur
Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika 16. Direktur
Jenderal Perumahan, Kementerian PUPR 17. Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial,
Kementerian Sosial 18. Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen, Kemendikbudristek 19. Deputi
Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi, Kementerian BUMN 20. Direktur
Jaminan Pelayanan Kesehatan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial 21. Walikota Makassar 22.
Ketua Dewan Pengurus Dompet Dhuafa 23. Ketua Yayasan Arsitektur Hijau Nusantara E.
MODERATOR 1. Prof. dr. H. Tjandra Yoga Aditama, Komite Ahli TBC 2. dr. Nancy Dian Anggraeni,
Asisten Deputi P2P Kemenko PMK 3. dr. Bey Sonata, Team Lead Tuberculosis USAID Indonesia 4.
dr. Setiawan Jati Laksono, World Health Organization 5. Erman Varella, Stop TB Partnership
Indonesia F. DAFTAR PESERTA (rincian terlampir) G. JADWAL KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai