Anda di halaman 1dari 7

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 03.04.

01
RUMAH SAKIT TINGKAT III 03.06.02 SALAK

LAPORAN PELATIHAN

"TB DOTS”

IPB CONVENTION CENTER

Bogor

Oleh :

dr. Suzi Ratnawati


dr. Irawati
dr. Nova Rimenda

RUMAH SAKIT SALAK BOGOR JL. JENDERAL SUDIRMAN NO. 08

Telp. (0251) 8345222 Faks. 8345844


DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 03.04.01
RUMAH SAKIT TINGKAT III 03.06.02 SALAK

LAPORAN PELATIHAN DAN SERTIFIKASI


“TB DOTS”
SABTU, 23 JULI 2022

A. PENDAHULUAN

1. Umum

Tuberkulosis (TB) masih merupakan ancaman kesehatan masyarakat


di dunia. Berdasarkan Global Tuberculosis Report 2020 yang diterbitkan oleh
WHO, diperkirakan pada tahun 2019 terdapat:
- Insidens kasus : 10 juta (8,9 – 11 juta)
- Kasus meninggal (HIV negatif) : 1,2 juta (1,1 – 1,3 juta)
- Kasus meninggal (HIV positif) : 208.000(177.000-242.000
Perubahan besar dalam penegakan diagnosis dan pengobatan TB
telah direkomendasikan oleh WHO tahun 2020. Kasus TB di Indonesia pada
tahun 2019 diperkirakan sejumlah 845.000 kasus dengan insidens 312 per
100.000 (WHO Global TB Report 2020). Pada tahun 2030 Indonesia
mempunyai target Visi End TB, seperti: Jumlah kematian akibat TB
berkurang 95% dibanding tahun 2015, angka insidensi TB berkurang 90%
dibandingkan tahun 2015 dan tidak ada keluarga yang mengalami masalah
ekonomi yang katastropik.
Target program penanggulangan TB nasional adalah eliminasi TB
pada tahun 2035 dan bebas TB pada tahun 2050. Eliminasi TB yang
dimaksud adalah tercapainya cakupan kasus TB sebanyak 1 kasus per 1 juta
penduduk. Pemberian OAT adalah komponen terpenting dalam penanganan
tuberkulosis dan merupakan cara yang paling efisien dalam mencegah
transmisi TB.
Pengembangan strategi DOTS untuk mengontrol epidemi TB
merupakan prioritas utama WHO. Pengembangan pengobatan TB paru yang
efektif merupakan hal yang penting untuk menyembuhkan pasien dan
mencegah terjadi TB-RO.

2. Tujuan
I. Tujuan umum
Meningkatkan kompetensi bagi tenaga kesehatan yg khususnya
bertugas di TB DOTS untuk memberikan terapi dan edukasi yang
tepat bagi penderita TB dan sebagai sarana untuk menekan angka
penyakit TB di Indonesia dan mencegah penularannya.

II. Tujuan khusus


a) Menurunkan angka penyebaran penyakit TB.
b) Meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan tentang prinsip
pengobatan TB
c) Meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan tentang pentingnya
mendiagnosa secara tepat pada penyakit TB.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut

Ruang Lingkup laporan kegiatan Pelatihan “TB DOTS” dengan tata


urut sebagai berikut :

1) Surat Perintah
2) Nama Kegiatan
3) Materi Seminar
4) Laporan Kegiatan
5) Rincian Perjalanan Dinas
6) Penutup

4. Dasar
Dasar melaksanakan kegiatan Pelatihan dan Sertifikasi “TB DOTS”
adalah Surat Perintah Nomor Sprin / / VII / 2022 a.n PNS dr. Suzi
Ratnawati, dr. Irawati, dan dr. Nova Rimenda.
B. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

Kegiatan Pelatihan Seminar “TB DOTS” ini dilaksanakan pada :

a. Hari : Sabtu
b. Tanggal : 23 Juli 2022
c. Tempat : IPB Convention Center Bogor
d. Peserta : dr. Suzi Ratnawati, dr. Irawati dan dr. Nova Rimenda

C. HASIL YANG DICAPAI

Ketepatan dalam menegakkan diagnosa dan ketepatan dalam pemberian


terapi adalah salah satu kunci dalam penurunan tingkat TB di Indonesia. Sejak
Agustus 2020, paduan pengobatan TB RO di Indonesia tidak lagi menggunakan
obat injeksi (all-oral regimen), kecuali untuk kasus tertentu dapat diberikan Amikasin
atau Streptomisin. Berdasarkan durasinya pengobatan TB RO:
✓Paduan jangka pendek (9-11 bulan) (STR)
✓Paduan jangka panjang (18-24 bulan) (LTR)
Tujuan pengobatan TB yaitu menyembuhkan, mempertahankan kualitas hidup
dan produktivitas pasien, mencegah kematian akibat TB aktif atau efek lanjutan,
mencegah kekambuhan TB, mengurangi penularan TB kepada orang lain,
mencegah perkembangan dan penularan resisten obat.
Prinsip pengobatan yang adekuat yaitu pengobatan diberikan dalam bentuk
paduan OAT yang tepat, mengandung minimal 4 macam obat untuk mencegah
terjadinya resistensi, diberikan dalam dosis yang tepat, ditelan secara teratur dan
diawasi secara langsung oleh PMO (pengawas menelan obat) sampai selesai masa
pengobatan, dan pengobatan diberikan dalam jangka waktu yang cukup terbagi
dalam tahap awal serta tahap lanjutan untuk mencegah kekambuhan.

D. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari materi pelatihan TB DOTS ini bahwa sejak Agustus 2020,
paduan pengobatan TB RO di Indonesia tidak lagi menggunakan obat injeksi (all-
oral regimen), kecuali untuk kasus tertentu dapat diberikan Amikasin atau
Streptomisin.
Kegiatan seminar “TB DOTS” ini sangat bermanfaat sekali untuk kami yang
bekerja di RS dalam menegakkan diagnosa dan pemberian terapi yang tepat
diperlukan sekali SDM yang unggul dan perlu terus ditingkatkan kembali
pengetahuannya. Saran bisa diberika berkala pelatihan untuk tetap mengupdate
ilmu.

E. PENUTUP

Demikian laporan kegiatan setelah mengikuti Pelatihan dan Seminar “TB


DOTS” pada tanggal 23 Juli 2022

Bogor, 25 Juli 2022

Mengetahui Yang membuat laporan,


Kaurdik

dr. Mona Elga Kailola,M.Pd Dr. Suzi Ratnawati


Penata - III/c NIP 196709252014102001 PNS I/b NIP 197110062014102003
Dokumentasi Kegiatan Pelatihan dan Seminar

“TB DOTS”

Anda mungkin juga menyukai