Anda di halaman 1dari 29

STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN

DINAS KESEHATAN KABUPATEN PROBOLINGGO


MENUJU PENCAPAIAN UHC

Oleh : MUJOKO, SKM.,M.Kes


Plt KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN PROBOLINGGO
OUTLINE

PENDAHULUAN

STRATEGI DAN TANTANGAN


MENCAPAI UHC

PENINGKATAN MUTU
LAYANAN

PENUTUP

2
PENDAHULUAN

3
3 HAL TERKAIT UHC

AKSES MUTU BIAYA

Kesamaan akses Memastikan bahwa


pelayanan biaya pelayanan
kesehatan kesehatan yang
Kualitas pelayanan digunakan.
Setiap orang yang kesehatan Tidak membuat
membutuhkan akan yang baik dan terus masyarakat dalam
mendapatkan pelayanan meningkat kerugian
kesehatan, bukan hanya Bagi seluruh peserta keuangan/finansial
bagi mereka yang yang menerima
mampu membayar saja pelayanan
Berdasar Segmen Kepesertaan

1 A Pekerja Penerima Upah (PPU) : ASN, TNI, POLRI,


Pekerja Swasta, BUMN, BUMD
Bukan
Penerima
Bantuan
Iuran
B Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) : Pekerja Informal

(PBI)
Bukan Pekerja (BP) : Veteran, Pensiunan, Pemberi Kerja,
C Perintis Kemerdekaan, Investor

2
A
Penerima PBI APBN
Bantuan
B
6
Iuran (PBI)
PBI APBD
Cakupan Kepesertaan s.d Bulan Desember 2023

Kab. Probolinggo

Provinsi Jawa Timur


Keaktifan Peserta Periode Bulan November2023
KEPESERTAAN BPJS KESEHATAN SEGMEN PBPU DAN
BP PEMDA KAB. PROBOLINGGO
TAHUN 2023
Jumlah Peserta
100,000
88,835
90,000 83,831
80,067
80,000 76,576
73,087
69,057
70,000 64,707
59,636 59,919 59,853 60,229 61,865
60,000 57,080
51,937
50,000

40,000

30,000

20,000

10,000

9
KEPESERTAAN BPJS KESEHATAN SEGMEN PBPU
DAN BP PEMDA KAB. PROBOLINGGO
TAHUN 2023

Capaian UHC
120.00%

0.00% 94.56% 94.80% 94.87% 95.00% 95.17% 95.38% 96.31% 97.00% 97.37%98.00% 98.48% 98.77% 99.11%
100.00%

80.00%

60.00%

40.00%

20.00%

0.00%

10
KABUPATEN/KOTA UHC

UNTUK PENCAPAIAN UHC PROVINSI SEBAGAIMANA


INDIKATOR SASARAN RPJMN TAHUN 2020 – 2024
DIHARAPKAN SEMUA KAB/KOTA MENYIAPKAN :

1. Anggaran Dan Capaian Kepesertaan 95%


Pada Tahun 2023
2. Anggaran Dan Capaian Kepesertaan 98%
Pada Tahun 2024.
FASILITAS KESEHATAN DI KAB. PROBOLINGGO

PUSKESMAS & JARINGANNYA JENIS DAN KLASIFIKASI RUMAH SAKIT

Jenis RS JML Kelas RS JML


Jumlah Puskesmas : 33
- Rawat Inap : 21
- Non Ranap : 12 RS Umum 5 Kelas B 1
Jumlah Pustu : 86
RS Khusus 1 Kelas C 5
Jumlah Ponkesdes : 170
Jumlah Polindes : 40

JEJARING PUSKESMAS

Total Klinik : 20

Praktek Dokter (TPMD) : 10

Praktek Dokter Gigi (TPMDG) : 2

Jumlah Apotek : 54
Realisasi Pengelolaan
Jaminan Kesehatan Masyarakat
s.d Bulan November 2023
Perencanaan Anggaran Pengelolaan
Jaminan Kesehatan
Tahun 2024

Total : 43.555.071.200
TANTANGAN DAN STRATEGI

DALAM PENCAPAIAN UHC

15
UNIVERSAL
HEALTH Kendala yang sering dialami dalam
input data Edabu
COVERAGE 1. NIK tidak sma dg nama psien yg diajukan
2. NIK tdk online
3. No.KK tdk bs dipindahkan
4. Nama propinsi tdk bs di klik
5. Saat input data aplikasi logout sendiri
6. Nama bayi ikut ibu jd hrus isi link trlbih
dahulu( link gagal)
7. Nama psien yg diajukan msih ikut ortu,,tau
pake KK lama
8. Pengajuan ranap di pkm tdk ckup wkt pada
saat aplikasi edabu sdh ditutup

16
TANTANGAN IMPLEMENTASI ASURANSI
KESEHATAN SOSIAL DI NEGARA BERKEMBANG

Tantangan Literatur
• Banyaknya penduduk miskin Doetinchem et
• Rendahnya kemampuan membayar iuran al., 2006
• Tingginya jumlah pekerja sektor informal
• Rendahnya rasa solidaritas (gotong royong) Carrin, 2002
• Masyarakat sehat menganggap iuran terlalu mahal
• Kesiapan fasilitas kesehatan menghadapi permintaan yang
meningkat
• Kemampuan pemangku kepentingan untuk mengelola,
merancang & menjalankan skema asuransi kesehatan sosial
• Dukungan politik Hsiao et al.,
• Struktur administrasi 2006
• Kepatuhan asuransi wajib
• Memastikan kesinambungan keuangan
• Integrasi skema asuransi kesehatan lainnya
17
ASPEK KEPESERTAAN

18
PERLUASAN KEPESERTAAN

Strategi-I
Meningkatkan kerja sama strategis
dengan stake holder: MOU/PKS
1. PPU : Kementerian BUMN, Kementerian
Tenaga Kerja, Asosiasi BU
2. UMKM : Kementerian Koperasi dan UKM,
Mitra Binaan BUMN, Asosiasi Usaha Mikro
3. Pegawai pemerintah : Kementerian
Keuangan, Kemendagri dan K/L Non
Struktural
4. Toga, Toma, Toda
5. Perguruan tinggi
6. dll
19
Strategi-II
Meningkatkan kepatuhan program
JKN-KIS
PP Nomor 86 Tahun 2013
Instansi pelayanan publik: pengurusan surat
perijinan mensyaratkan kepesertaan JKN
Contoh: SIM, STNK, Paspor, Sertifikat tanah

20
Strategi-III
Mengoptimalkan pemanfaatan data
kependudukan yang valid
Kerjasama dengan Kemendagri (Dukcapil),
BPTSP, Disnakertrans, Disperindag, Dirjen
Pajak

Strategi-IV
Meningkatkan kemudahan
pendaftaran masyarakat.
Contoh: pendaftaran online, penempatan
agen di pusat-pusat perkantoran dan
kantor Kecamatan
21
PENINGKATAN MUTU
PELAYANAN KESEHATAN

22
AKREDITASI PUSKESMAS & RS
Status Akreditasi Puskesmas S.D
November 2023 (33 Puskesmas)
Tingkat Akreditasi Rumah
• Paripurna : 8 (24 %) SakitThn 2023 (6 Rumah Sakit)
• Menunggu Hasil: 13 (40%)
• Survey Bln Des: 12 (36%) • Paripurna : 5 ( 83%)
• Utama : 1 (17% )
Paripurna
Persentase
Menunggu Hasil
Survey Persentase Paripurna

36% 24% 17% Utama

40%
83%

Target RPJMN 2020-2024 : 100% Puskesmas & Rumah Sakit Terakreditasi


23
1. Memastikan Akses STRATEGI PERLUASAN
Layanan CAKUPAN UHC s.d Th
2023
❑Pemenuhan SDM, Sarpras
❑Pengembangan Akses , ▪ Target UHC 98 % th.
melalui Pemanfatan IT ( 2024
telemedicine) ▪ Penyediaaan
❑Perluasan Jaringan & anggaran Untuk
Jejaring melalui Integrasi
Layanan primer ( ILP) Kontribusi Iuran PBI
JK
▪ Mendorong Pemda
untuk Pemenuhan
Kuota PBIJK
▪ Advokasi komitmen
2. Memastikan Kualitas daerah penyediaan
Layanan anggaran untuk UHC
melalui Optimalisasi
❖ Penguatan Mutu Fasyankes Pajak rokok,
melalui Akreditasi DBHCHT, APBD
❖ Mengoptimalkan peran Dinkes ▪ Sinergitas antara BPJS,
Kab/kota dalam Binwasdal Pemprov dan Pemda
FKTP FKRTL untuk Optimalisasi
Inpres 1/ th/ 2022
Kendala

1. Regulasi/kebijakan yang masih terus


berkembang/berubah Harapan
2. Keterbatasan anggaran/dana untuk program JKN
baik APBD maupun APBN
1. Regulasi dan kebijakan sesuai dengan fakta,
3. Penerapan besar iuran yang masih belum komprehensif dan solutif
memenuhi standar aktuaria 2. Kepesertaan setiap penduduk dalam
4. Tarif pelayanan masih dibawah riil cost
program JKN
3. Tersedianya anggaran yang cukup untuk
5. Tenaga kesehatan yang masih belum memenuhi memenuhi kewajiban pelaksanaan JKN
standar jumlah dan kompetensi
4. Tersedianya tenaga kesehatan dalam jumlah
6. Fasilitas pelayanan kesehatan yang belum dan jenis ketenagaan yang memenuhi
memenuhi standar jumlah dan kualitas standar dan tersebar secara merata
5. Fasilitas pelayanan kesehatan dalam jumlah
7. Penyebaran Nakes & fasyankes yang belum merata dan kualitas memenuhi standar &
terjangkau
8. Prinsip porbabilitas pelayanan kesehatan belum
sepenuhnya dapat dilaksanakan 6. Dukungan dan kontrol setiap elemen
masyarakat agar pelaksanaan JKN
7. Berlangsung sesuai dengan regulasi yang
berlaku
Upaya Peningkatan MUTU UHC
• Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan merupakan serangkaian
upaya fasilitas pelayanan kesehatan dalam menyelenggarakan
pelayanan Kesehatan yang sesuai dengan standar dan
mengutamakan keselamatan pasien. Sehingga dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan kesehatan, setiap fasilitas pelayanan
kesehatan wajib melakukan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan baik secara internal maupun eksternal dan terus
menerus serta berkesinambungan.
• Peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang dapat dilakukan pada
fasilitas pelayanan kesehatan antara lain seperti audit medis, audit
keuangan, program pengendalian dan pencegahan infeksi, pengendalian
resistensi antimikroba, serta ISO.

26
PENUTUP

27
KeSIMPULAN
1. Kesehatan merupakan investasi untuk meningkatkan
kualitas SDM dalam mendukung pembangunan, maka
diperlukan percepatan perwujudan universal health
coverage
2. Diperlukan peran pemerintah, pemerintah
daerah dan masyarakat dalam
menyukseskan program JKN melalui
ketaatan dalam pelaksanaan regulasi

28

Anda mungkin juga menyukai