Anda di halaman 1dari 10

P2 TB PARU

No.Dokumen : SOP/UKM/KJ/07
SO No.Revisi : 01
P Tgl Terbit : 28/12/2016
Halaman : 1-2
Ditetapkan di Bontokassi:
Ka. Puskesmas Bontokassi
PUSKESMAS
PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN
BONTOKASSI
TB PARU
ABD. RASYAK, SKM
NIP: 19641231 198603
1 215
1. Pengertian Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk pencatatan dan pelaporan pasien TB yang
disusun dan disajikan untuk memantau secara kohort Perkembangan Pengobatan
Pasien TB yang dilakukan pada setiap unit Pelayanan Kesehatan sampai ke
Kementerian Kesehatan.

2. Tujuan 1. Memastikan petugas melakukan pencatatan dan pelaporan Pasien TB sesuai


dengan aturan yang telah ditetapkan.
2. Memantau secara kohort Perkembangan Pengobatan Pasien TB.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. ....../07/PKM-BK/XII/2016 tentang Penetapan SOP
4. Referensi -
5. Prosedur 1Persiapan Alat : Format LPLPO, TB 01, kartu stok, kartu stok induk, SBBK, daftar
asset, Formulir, TB 13, formulir asset.
6. Langkah- 1. Persiapan pasien
langkah 2. Prosedur :
a. Pencatatan dan Pelaporan pada tingkat fasilitas pelayanan kesehatan.
b. Pencatatan dan pelaporan pada tingkat Dinas Kesehatan Kab/Kota.
c. Pencatatan dan pelaporan pada tingkat Dinas Kesehatan Provinsi.
d. Pencatatan dan pelaporan pada tingkat Pusat.

7. Unit Terkait 1. Loket


2. UGD
3. Rawai Inap
8. Domentasi 1. Buku Register Pasien
Terkait 2. Buku Rekam Medik

P2 TB PARU
Ditetapkan di Bontokassi:
Ka. Puskesmas Bontokassi
PUSKESMAS
PENGGUNAAN LOGISTIK TB
BONTOKASSI
ABD. RASYAK, SKM
NIP: 19641231 198603
1 215
1. Pengertian Penggunaan logistik merupakan pemanfaatan barang sesuai dengan fungsi dan
peruntukannya. Logistik program TB digunakan di semua jenjang untuk mendukung
operasional program dimulai dari Unit Pelayanan Kesehatan sampai ke Kementerian
Kesehatan.
2. Tujuan Memastikan penggunaan logistik sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. ....../07/PKM-BK/XII/2016 tentang Penetapan SOP
4. Referensi -
5. Prosedur 1. Surat Perjanjian Pemakaian Barang
2. Surat Penyerahan barang rusak/kadaluarsa
3. Berita Acara penghapusan dan pemusnaan Barang

6. Langkah- 1. Persiapan pasien


langkah 2. Prosedur :
a. Perawat membuat surat pemakaian barang yang meliputi pemakaian dan sisa
obat yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan OAT
b. Mencatat dalam kartu stok dan kartu stok induk setiap obat yang dikeluarkan
a. Mencatat jumlah, tanggal kadaluwarsa dan tanggal penerimaan masing- masing
OAT kedalam kartu stok dan kartu stok induk.

7. Unit Terkait 1. Loket


2. UGD
3. Rawai Inap

8. Domentasi 1. Buku Register Pasien


Terkait 2. Buku Rekam Medik

P2 TB PARU
No.Dokumen : SOP/UKM/KJ/07
SO No.Revisi : 01
P Tgl Terbit : 28/12/2016
Halaman : 1-2
Ditetapkan di Bontokassi:
Ka. Puskesmas Bontokassi
PUSKESMAS
PENEMUAN SUSPEK TB PARU
BONTOKASSI
ABD. RASYAK, SKM
NIP: 19641231 198603
1 215
1. Pengertian Cara / metode menemukan secara cepat dan tepat kasus TB Paru dengan serangkaian
kegiatan terdiri dari penjaringan suspek, diagnosa, penentuan klasifikasi penyakit dan
tipe pasien.

2. Tujuan Mendapatkan/menemukan kasus TB melalui serangkaian kegiatan sehingga segera


dapat dilakukan pengobatan agar sembuh dan tidak menularkan penyakit kepada
orang lain.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. ....../07/PKM-BK/XII/2016 tentang Penetapan SOP

4. Referensi -
5. Prosedur 1. Ruang Pengelola.
2. Pengelola P2 TB.
3. Meja, kursi dan kipas angin.
4. ATK dan buku register.
5. Buku penderita TB.05 dan TB.06
6. Pot dahak

6. Langkah- Persiapan Pasien : Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dan cara pengobatan pasien
langkah Prosedur :
1. Penemuan pasien TB secara pasif, dengan penyuluhan aktif dengan
melibatkan semua layanan dengan maksud untuk mempercepat penemuan dan
mengurangi keterlambatan pengobatan.
2. Penemuan secara aktif dapat dilakukan terhadap :
a. Kelompok khusus tang rentan atau resiko tinggi sakit TB seperti pasien
dengan HIV/AIDS.
b. Kelompok yang rentan tertular TB (rumah tahanan), daerah kumuh,
keluarga atau kontak pasien TB, terutama mereka yang dengan TB BTA
positif.
c. Pemeriksaan anak < 5 tahun pada keluarga TB untuk menentukan tindak
lanjut apakah perlu pengobatan TB / pengobatan pencegahan.
d. Kontak dengan pasien TB resistan obat.
3. Tahap awal penemuan dilakukan dengan menjaring mereka yang memiliki
gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu atau
lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur
darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat
badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam
meriang lebih dari satu bulan.
4. Pengelola melalukan anamese dan mencatat mengenai
- Berapa lama batuk ?
- Berdahak/tidak ?
- Dahak bercampur darah/tidak ?
- Sesak nafas /tidak ?
- Nyeri dada / tidak ?
- Kurang nafsu makan/tidak ?
- Berat badan menurun / tidak ?
- Riwayat kontak dengan penderita TBC ?... dan
- Apakah pernah minum obat paru-paru selama kurang dari 1 bulan atau
lebih dari 1 bulan ?
5. Mengisi buku daftar suspek form. TB.06
6. Pengelola memberi penjelasan mengenai pentingnya pemeriksaan dahak dan
cara batuk yang benar untuk mendapatkan dahak yang kental dan purulen.
7. Memberikan pot dahak sewaktu kunjungan pertama dan pengambilan
dilakukan disamping Puskesmas.
8. Memeriksa kekentalan, warna dan volume dahak. Dahak yang baik untuk
pemeriksaan adalah berwarna kuning kehijau-hijauan (mukopurulen), kental,
dengan volume 3-5ml. Bila volumennya kurang, pengelola harus meminta
agar penderita batuk lagi sampai volumenya mencukupi. Jika tidak ada dahak
keluar, pot dahak dianggap sudah terpakai dan harus dimusnahkan untuk
menghindari kemungkinan terjadinya kontaminasi kuman TBC.
9. Memberikan label pada dinding pot yang memuat nomor identitas sediaan
dahak sesuai dengan TB.06
10. Memberikan pot dahak pagi yang sudah diberi label untuk diisi di rumah
penderita dan disuruh datang besok pagi membawa dahak paginya dan
kemudian petugas mengambil dahak sewaktu kunjungan kedua.
11. Mengisi form. TB.05, mengirim sediaan ke laboratorium.
12. Menerima jawaban dengan form TB 05, kemudian memasukkan hasil
pemeriksaan ke TB 06.
13. Bila hasil pemeriksaan BTA positif, memberikan pengobatan sesuai protap
pengobatan TB.
14. Bila hasil pemeriksaan negative, dilakukan pemeriksaan dahak ulang, bila
hasilnya tetap negative diberikan pengobatan dengan antibiotic selama dua
minggu.
15. Bila masih tetap batuk dilakukan pemeriksaan rongsen thorax.
16. Bila hasil positif diobati sesuai dengan protap TB.
17. Pasien mendaftar di loket pendaftaran.
18. Buku rawat jalan pasien dibawa ke ruang POLI berdasarkan nomor urut
Pendaftaran
19. Pasien disilahkan duduk sambil menunggu namanya di panggil.
20. Penderita masuk di ruang POLI.

7. Unit Terkait 1. Loket


2. UGD
3. Rawai Inap

8. Domentasi 1. Buku Register Pasien


Terkait 2. Buku Rekam Medik

P2 TB PARU
No.Dokumen : SOP/UKM/KJ/07
SO No.Revisi : 01
P Tgl Terbit : 28/12/2016
Halaman : 1-2
Ditetapkan di Bontokassi:
Ka. Puskesmas Bontokassi
PUSKESMAS
PENGOBATAN TB PARU
BONTOKASSI
ABD. RASYAK, SKM
NIP: 19641231 198603
1 215
1. Pengertian Tata cara memberikan pengobatan penderita TB Paru sesuai tata laksana pengobatan
TB Nasional.

2. Tujuan Untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah kekambuhan,


memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap
Obat Anti Tuberkulosis (OAT).

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. ....../07/PKM-BK/XII/2016 tentang Penetapan SOP


4. Referensi -
5. Prosedur Register rawat jalan
1. Register TB 05
2. Register TB 06
3. FORM TB 01
4. Form TB 02
5. Form TB 03
6. Obat OAT

6. Langkah- 1. Persiapan pasien


langkah 2. Prosedur :
a. Pasien yang telah diperiksa dahaknya dipersilahkan masuk ke ruang TB
DOTS.
b. Pasien diberi penjelasan sesuai dengan hasil pemeriksaan dahak di TB 05.
c. Membuat perjanjian dengan pasien dan keluarga akan menuntaskan minum
OAT
d. Untuk pasien dengan hasil BTA positif dan BTA negative rongen mendukung
diberikan pengobatan dengan OAT kategori I, dan pengobatan sesuai dengan
berat badan pasien.
Dengan dosis pemberian sesuai tabel sebagai berikut :

Tabel 01. pemberian obat TB paru sesuai BB pasien


Berat Badan Tahap Insentif tiap hari selama 56 Tahap Lanjutan 3 kali
hari RHZE (150/75/400/275) selama 16 minggu RH

30-37 kg 2 tablet 4 KDT 2 tablet 2 KDT

38-54 kg 3 tablet 4 KDT 3 tablet 2 KDT

55-70 kg 4 tablet 4 KDT 4 tablet 2 KDT

>71 kg 5 tablet 4 KDT 5 tablet 2 KDT

Setelah pengobatan tahap intensif akhir bulan ke II, dilakukan pemeriksaan BTA, bila
hasil negative dilanjutkan tahap lanjutan, dan bila hasil pemeriksaan.

BTA positif dirujuk ke TB MDR dan diberikan pengobatan fase lanjutan sambil
menunggu hasil rujukan TB MDR.

Dan bila hasil pemeriksaan pada akhir tahap intensif negative dilanjutkan tahap
lanjutan, kemudian diperiksa dahak ulang pada akhir bulan ke V, bila hasil negative
dilanjutkan pengobatannya, dilakukan pemeriksaan ulang pada akhir bulan ke VI atau
akhir pengobatan. Bila hasil pemeriksaan pada bulan ke VI negative dan pada awal
pengobatan positif pasien dinyatakan sembuh. Dan bila pada akhir pengobatan hasil
negative dan pada awal pengobatan negative dengan rongsent positif pasien dikatakan
pengobatan lengkap.Bila pemeriksaan akhir bulan ke V positif,pengobatan di
pindahkan ke kategori II

7. Unit Terkait 1. Loket


2. UGD
3. Rawai Inap

8. Domentasi 1. Buku Register Pasien


Terkait 2. Buku Rekam Medik

P2 TB PARU
No.Dokumen : SOP/UKM/KJ/07
SO No.Revisi : 01
P Tgl Terbit : 28/12/2016
Halaman : 1-2
PUSKESMAS PENGGUNAAN LOGISTIK TB Ditetapkan di Bontokassi:
Ka. Puskesmas Bontokassi

BONTOKASSI
ABD. RASYAK, SKM
NIP: 19641231 198603
1 215
1. Pengertian Menyampaikan informasi berupa pesan atau pemikiran dari pihak pemberi
pesan/sumber informasi kepada pihak lain/penerima pesan dengan cara tertentu.
2. Tujuan a. Menambah wawasan/pengetahuan tentang penyakit TBC

b. Meningkatkan kesadaran, kemauan dan peran serta masyarakat dalam


penanggulangan TBC.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. ....../07/PKM-BK/XII/2016 tentang Penetapan SOP
4. Referensi -
5. Prosedur 1. SAP
2. Poster
3. Leaflet

6. Langkah- a. Menyusun Satuan Acara Penyuluhan ( SAP ) sesuai dengan kemampuan dan
langkah sumber daya yang ada, meliputi :
1) Menentukan tujuan penyuluhan
2) Menentukan sasaran penyuluhan ( Toma, Masyarakat umum, Kader
Posyandu, Penderita, Keluatga penderita atau PMO ).
3) Menentukan tempat penyuluhan ( di Unit Pelayanan Kesehatan atau di Luar
Unit Pelayanan Kesehatan ).
4) Menentukan waktu penyuluhan yang disesuaikan dengan situasi tempat,
sasaran dan pelaksanaan penyuluhan.
5) Menentukan metode penyuluhan (ceramah, tanya jawab atau diskusi) sesuai
dengan jenis penyuluhan, apakah penyuluhan langsung perorangan, kelompok
atau mayarakat/massa.
6) Alat bantu/media yang digunakan ( media cetak seperti poster, lembar balik
atau media elektronik seperti pemutaran film ).
7) Menentukan biaya yang digunakan
8) Materi penyuluhan sesuai dengan tujuan penyuluhan dan sasaran.
b. Pelaksanaan penyuluhan :
1) Penyuluhan TBC diaksanakan di dalam gedung UPK dengan cara :
a) Penyuluhan langsung perorangan sasarannya : penderita TBC, keluarga
penderita atau PMO.
b) Penyuluhan langsung kelompok sasarannya : kelompok penderita bersama
keluarganya dan PMO
c) Penyuluhan tidak langsungseperti menepelkan poster dan broser TB.
2) Penyuluhan TBC diaksanakan di luar gedung UPK dengan cara :
a) Penyuluhan perongan dirumah penderita.
b) Penyuluhan kelompok di posyandu.

c. Mengevaluasi penyuluhan :

1) Tercapainya tujuan yang diharapkan


2) Adanya perubahan prilaku penderita
3) Bertambahnya wawasan/pengetahun tentang penyakit TBC.

7. Unit Terkait 1. Loket


2. UGD
3. Rawai Inap

8. Domentasi 1. Buku Register Pasien


Terkait 2. Buku Rekam Medik
P2 TB PARU
No.Dokumen : SOP/UKM/KJ/07
SO No.Revisi : 01
P Tgl Terbit : 28/12/2016
Halaman : 1-2
PUSKESMAS PELAYANAN PENDERITA TB PARU Ditetapkan di Bontokassi:
BONTOKASSI Ka. Puskesmas Bontokassi

ABD. RASYAK, SKM


NIP: 19641231 198603
1 215
1. Pengertian Pasien yang memeriksakan dahak ke Puskesmas kampar kiri.
2. Tujuan Mempermudah dam memperlancar pelayanan pada penderita TB Paru.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. ....../07/PKM-BK/XII/2016 tentang Penetapan SOP
4. Referensi -
9. Prosedur a. ATK dan buku register
b. Buku penderita TB.01, TB.02, TB.05 dan TB.06
c. OAT
d. Pot dahak

e. Slide dan Ose serta Lampu spritus.


10. Langkah- a. Pasien mendaftar di loket kartu
langkah b. Petugas kartu menanyakan dan mencatat identitas pasien : nama, tanggal
lahir,jenis kelamin, alamat lengkap, dan pekerjaan pasien kemudian mencari dan
mengisi buku famyli folder penderita.
c. Buku famyli folder pasien dibawa ke ruang Polik dokter berdasarkan nomor urut
pendaftaran.
d. Pasien disilahkan duduk sambil menunggu namanya di panggil.
e. Penderita masuk di ruang Polik dokter.
f. Dokter melakukan anamese penderita mengenai keluhan ada batuk/tidak, berapa
lama batuk dan bila tersangka TBC, dokter merujuk untuk pemeriksaan dahak ke
Pengelola TBC.
g. Penderita ke ruang pengelola TBC.
h. Penderita dipersilahkan masuk dan duduk.
i. Pengelola melalukan anamese ulang dan mencatat mengenai berapa lama batuk,
berdahak/tidak, dahak bercampur darah/tidak, sesak nafas/tidak, nyeri dada
/tidak, kurang nafsu makan/tidak, berat badan menurun/tidak, riwayat kontak
dengan penderita TBC dan apakah pernah minum obat paru-paru selama kurang
dari 1 bulan atau lebih dari 1 bulan.
j. Mengisi buku daftar suspek porm. TB.06
k. Pengelola memberi penjelasan mengenai pentingnya pemeriksaan dahak dan cara
batuk yang benar untuk mendapatkan dahak yang kental dan purulen.
l. Memberikan pot dahak sewaktu kunjungan pertama dan pengambilan dilakukan
dibelakang Puskesmas.dahak yang telah di ambil,di antar kan ke laboratorium.
m. Memeriksa kekentalan, warna dan volume dahak. Dahak yang baik untuk
pemeriksaan adalah berwarna kuning kehijau-hijauan (mukopurulen), kental,
dengan volume 3-5 ml.Bila volumennya kurang, pengelola harus meminta agar
penderita batuk lagi sampai volumenya mencukupi.
n. Jika tidak ada dahak keluar, pot dahak dianggap sudah terpakai dan harus
dimusnahkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya kontaminasi kuman
TBC.
o. Memberikan label pada diding pot yang memuat nomor identita sediaan dahak
seuai dengn TB.06
p. Memberikan pot dahak pagi yang sudah diberi label untuk diisi di rumah
penderita dan disuruh datang besok pagi membawa dahak paginya dan kemudian
petugas mengambil dahak sewaktu kunjungan kedua.dan di antar kan ke
laboratorium.
q. Mengisi form. TB.05,

5. Unit Terkait 1. Loket


2. UGD
3. Rawai Inap

6. Domentasi 1. Buku Register Pasien


Terkait 2. Buku Rekam Medik

Anda mungkin juga menyukai