DISUSUN OLEH :
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya, kami dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu
Kesehatan Masyarakat di Dinas Kesehatan Kota Medan. Laporan ini kami susun sebagai
syarat untuk menyelesaikan kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu Kesehatan
Masyarakat.
Terselesaikannya laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Pada
kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dan membantu penyusunan laporan ini, yaitu :
1. dr. Edwin Effendi, Msc, Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan.
2. Prof. dr. Sorimuda Sarumpaet, MPH, Selaku Dosen Pembimbing dan Kepala
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas HKBP
Nommensen Medan.
3. dr. Novita Hasiani Simanjuntak, MARS; dr. Putri Eyanoer, MSEpid., Ph.D; Dr.
Fotarisman Zaluchu, S.KM., M.Si, MPH; selaku Dosen Pembimbing di
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas HKBP
Nommensen.
4. dr. Mohd Mukhlis, M.Kes; Kepala UPT Puskesmas Titi Papan
5. Seluruh pegawai di UPT Puskesmas Titi Papan
Kami menyadari laporan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga laporan ini bermanfaat
bagi kita semua.
Hormat Kami
i
LEMBAR PENGESAHAN
DISUSUN OLEH :
1. Andri Tambunan (18010005)
2. Mirna Lestari Sinuraya (18010015)
3. Butet Desniar Gultom (18010018)
4. Arnaldo Trisnawan Panjaitan (18010024)
5. Betaniasty Daeli (18010038)
Diketahui Oleh :
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
iii
4.1 Visi, Misi dan Motto UPT Puskesmas Titi Papan ....................................................13
4.1.1 Visi Puskesmas .........................................................................................13
6.4.4 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana ....................26
Lampiran II ......................................................................................................................64
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia dan merupakan
modal setiap warga negara dan setiap bangsa dalam mencapai tujuannya dan
mencapai kemakmuran. Untuk mencapai tujuan kesehatan itu sendiri
pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam pembangunan kesehatan
nasional. Pembangunan kesehatan pada dasarnya adalah upaya untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, serta kemampuan setiap orang untuk
dapat berperilaku hidup yang sehat untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, dengan pendekatan promotif,
preventif, tanpa meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu,
menyeluruh, dan berkesinambungan. Oleh sebab itu dibutuhkan fasilitas
pelayanan kesehatan yang mampu menyediakan barang/jasa dalam bidang
kesehatan.
Salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang dekat dengan
masyarakat adalah puskesmas. Puskesmas diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. 75 tahun 2014, Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Puskesmas merupakan Unit
Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dinas kesehatan kabupaten atau kota,
sehingga dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, akan mengacu pada
kebijakan pembangunan kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten atau Kota
bersangkutan.
Puskesmas berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan
1
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat
pertama. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan
masyarakat. Upaya kesehatan perorangan adalah suatu kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat
penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan. Dalam melaksanakan
kedua upaya kesehatan tersebut harus menerapkan azas penyelenggaraan
puskesmas secara terpadu yaitu azas pertanggung-jawaban wilayah,
pemberdayaan masyarakat, kerterpaduan dan rujukan. Hal ini membutuhkan
manajemen yang baik di setiap puskesmas agar terselenggaranya upaya
kesehatan yang optimal. Manajemen puskesmas terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban.
Seluruh kegiatan tersebut merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan.
Pembelajaran Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Departemen Ilmu
Kesehatan Masyarakat merupakan tahap yang harus dilalui oleh mahasiswa
sehingga lulusan dokter mampu menjelaskan dan menerapkan aspek
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif penyakit. Hal ini dicapai melalui
upaya kesehatan yang terorganisir pemerintah dan swasta, baik melalui upaya
kesehatan masyarakat maupun perseorangan dengan pendekatan kedokteran
keluarga dan kedokteran komunitas sesuai yang ditetapkan dalam SKDI 2012.
1.2 Tujuan Kegiatan
1.2.1 Tujuan Umum
Melaksanakan kegiatan kepaniteraan klinik senior (KKS) di
departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu
Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas HKBP
Nommensen
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Melakukan analisis lingkungan umum di UPT Puskesmas Titi Papan
2. Melakukan analisis pola penyakit yang terdapat di UPT Puskesmas Titi
Papan
2
3. Melakukan analisis organisasi di Puskesmas Medan Titi Papan
4. Melakukan analisis keputusan organisasi di UPT Puskesmas Titi Papan
5. Melakukan analisis pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Titi Papan
6. Melakukan analisis finansial dan sarana dan prasarana di UPT
Puskesmas Titi Papan
7. Melakukan analisis Sumber Daya Manusia di UPT Puskesmas Titi
Papan
8. Merumuskan masalah dan membuat rekomendasi berdasarkan masalah
yang di temukan di UPT Puskesmas Titi Papan
1.3 Prosedur Kerja
Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu Kesehatan Masyarakat dilaksanakan
mulai tanggal 29 Oktober 2019 s/d 22 November 2019 di UPT Puskesmas Titi
Papan jalan Platina No. IV, Kelurahan Titi Papan, Kecamatan Medan Deli
Kota Medan, meliputi kegiatan-kegiatan.
1. Tugas rutin : membantu pelayanan kesehatan di ruang tindakan, poli
umum, poli lansia, poli KIA/KB, penyediaan obat dan laboratorium.
2. Tugas khusus : melakukan pengamatan langsung dilapangan dan ikut
berperan dalam pelayanan kesehatan diluar puskesmas meliputi
imunisasi di posyandu dan penyuluhan kesehatan di sekolah dan
kelurahan.
3. Tugas manajerial; melakukan pengamatan langsung serta mempelajari
proses menajerial di puskesmas.
3
BAB II
ANALISIS LINGKUNGAN UMUM
4. Jumlah KK : 7989 KK
4
2.1.3 Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Titi Papan
L 16.325
P 16.740
Jumlah 33.065
Sumber : Laporan tahunan UPT Puskesmas Titi Papan 2018
5
Tabel 2.2 Distribusi Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga di Wilayah
Kerja UPT Puskesmas Titi Papan Januari – September 2019
6
SD N 067252 Ling 11 Titi Papan
SD N 067251 Jl KL Yossudarso KM 12,5
SD N 060942 Jl KL Yossudarso KM 12,5
SD N 060941 Jl KL Yossudarso KM 12,5
SD N 060940 Ling 12 Titi Papan
SD N 0666661 Ling 9 Titi Papan
SD N 064010 Jl KL Yossudarso KM 12,5
SD S HANG TUA Ling 1 Titi Papan
SD S NURUL Ling 7 Titi Papan
SD S ALWASLYAH Ling 4 Titi Papan
SD S ARISA JL Platina III
SD S ALQOFARI Ling 16 Titi Papan
SD S MAYANG SARI Jl KL Yossudarso KM 12,5
SD S PELITA KASIH Ling 12 Titi Papan
SD SUN RISE Jl Platina no 51
SMP N 33 Medan Jl. Platina IV
SMP N 42 Medan Jl. Platina III
SMP Hang Tuah Jl KL Yossudarso KM 12,5
SMP Al Washliyah Jl. Platina I
Sumber: Data UPT Puskesmas Titi Papan 2019
7
Tabel 2.4 Distribusi Karakteristik Responden
N %
Kelompok Umur
≤ 40 tahun 54 54
> 40 tahun 46 46
Jenis Kelamin
Laki-laki 44 44
Perempuan 56 56
Pekerjaan
Tidak Bekerja 6 6
Wiraswasta 22 22
Karyawan Swasta 14 14
Ibu Rumah Tangga 43 43
Buruh 12 12
Pendidikan
Tidak Sekolah 2 2
SD 14 14
SMP 17 17
SMA/SMK 58 58
Sarjana 9 9
Pendapatan/Bulan
≤ 3 Juta Rupiah 87 87
>3 Juta Rupiah 13 13
Keluarga Penderita TB Paru
Keluarga Penderita TB (+) Sembuh 3 3
Keluarga Penderita TB (+) Pengobatan 18 18
Keluarga Penderita TB (-) 79 79
8
Tabel 2.4 diatas menunjukkan distribusi responden berdasarkan usia
paling banyak usia <40 tahun yaitu 54%. Berdasarkan jenis kelamin
menunjukkan bahwa distribusi responden yang paling banyak adalah
perempuan yaitu sebanyak 56%. Berdasarkan pekerjaan yang paling banyak
adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 43%. Berdasarkan pendidikan
menunjukkan bahwa responden yang paling banyak adalah lulusan SMA
sederajat yaitu sebanyak 58%. Berdasarkan pendapatan yang paling banyak
adalah <3.000.000 yaitu sebanyak 87%. Berdasarkan keluarga dengan
penderita TB hasil paling banyak adalah responden tanpa keluarga TB
sebanyak 79%.
b. Distribusi Perilaku Pencegahan Responden
Dari hasil mini survey yang telah dilakukan di UPT Puskesmas Titi
Papan, maka didapati hasil distribusi frekuensi perilaku pencegahan
responden pada tabel 2.5 dibawah ini.
Tabel 2.5 Tabel Distribusi Perilaku Pencegahan Responden
Perilaku N %
Pencegahan
Baik 58 58
Cukup 31 31
Kurang 11 11
Total 100 100
9
BAB III
ANALISIS POLA PENYAKIT
3.1 Analisis Pola Penyakit
Berdasarkan Laporan bulanan UPT Puskesmas Titi Papan Tahun
2019 diperoleh data mengenai pola penyakit sebagai berikut:
Tabel 3.1. Distribusi 10 Penyakit Terbesar di UPT Puskesmas Titi Papan
Januari – September 2019
10
Tabel 3.2 Distribusi Kejadian ISPA Januari - September 2019
Jumlah Penderita ISPA
Bulan
Januari 136
Februari 81
Maret 200
April 140
Mei 143
Juni 140
Juli 144
Agustus 200
September 410
Jumlah 1594
Sumber: laporan bulanan UPT Puskesmas Titi Papan Tahun 2019
11
Dari tabel 3.3 didapatkan kasus terbanyak untuk penyakit menular
yang datang ke UPT Puskesmas Titi Papan dari bulan januari s/d september
yaitu 1.833 kasus dimana ISPA merupakan kasus terbanyak dengan jumlah
1594 kasus.
Tabel 3.4 Penyakit Tidak Menular Januari – September 2019
No. Nama Penyakit Jumlah
Kunjungan
1 Hipertensi 296
2 Diabetes Melitus 178
3 Penyakit Pada Sistem Otot dan 272
Jaringan Pengikat
4 Gang. Mental 125
5 Epilepsi 27
6 Karies 220
7 Pulpa dan Periapikal 77
8 Hipotensi 60
9 Katarak 37
10 Asma 77
Sumber:Laporan bulanan UPT Puskesmas Titi Papan Tahun 2019
12
BAB IV
ANALISIS ORGANISASI PUSKESMAS
13
4.1.5 Fungsi Puskesmas
1. Dapat menjadi bahan masukan dalam rangka review tahunan kondisi
kesehatan masyarakat di UPT Puskesmas Titi Papan.
2. Sebagai bahan evaluasi tahunan program kesehatan yang telah
dilaksanakan serta sebagai bahan masukan untuk.
3. Sebagai salah satu bahan informasi baik bagi UPT UPT Puskesmas
Titi Papan maupun bagi Dinas Kesehatan Kota Medan dalam
perencanaan peningkatan pencapaian setiap program dan pelayanan
kesehatan yang bermutu.
4.2 Tenaga Kesehatan Puskesmas
Pembagian Tugas harus sesuai dengan Jumlah Program Puskesmas
yang telah ditetapkan dan disepakati. Pembagian tugas harus dibagi habis
untuk semua pegawai puskesmas dengan memperhatikan jenis pendidikan.
4.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan gambaran secara skematis tentang tata
hubungan tugas atau kerjasama dari orang-orang yang menggerakkan
organisasi untuk mencapai tujuannya. Dengan adanya struktur organisasi,
diharapkan tercapainya suatu kondisi yang baik disetiap bagian dalam
organisasi tersebut, sehingga tercapai dengan baik tujuan yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu struktur organisasi yang digunakan harus sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan institusi agar mendapat sumber daya yang
optimal.
Organisasi Puskesmas disusun oleh dinas kesehatan kota/kabupaten
berdasarkan kategori, upaya kesehatan dan beban kerja Puskesmas.
1. Puskesmas dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas.
2. Kepala Puskesmas merupakan seorang Tenaga Kesehatan dengan
kriteria:
a. Tingkat pendidikan paling rendah sarjana dan memiliki kompetensi
manajemen kesehatan masyarakat.
b. Masa kerja di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun.
c. Telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas.
14
3. Kepala Puskesmas bertanggungjawab atas seluruh kegiatan di
puskesmas.
4. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, Kepala Puskesmas
merencanakan dan mengusulkan kebutuhan sumber daya Puskesmas
kepada dinas kesehatan kota/kabupaten.
Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi puskesmas
paling sedikit sebagai berikut :
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala sub bagian tata usaha
c. Penanggungjawab UKM dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
d. Penanggungjawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
e. Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
fasilitas pelayanan Kesehatan tugas dan fungsi
4.4 Tugas Pokok dan Fungsi
1. Kepala Puskesmas
a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan puskesmas.
b. Melaksanakan pelaksanaan tugas sehari-hari
c. Membina kerjasama staf dalam pelaksanaan tugas sehari- hari
d. Melakukan pengawasan seluruh pelaksanaan kegiatan
2. Urusan Tata Usaha
a. Melaksanakan administrasi
b. Bendahara
c. Perlengkapan
d. Kepegawaian
3. Staf Puskesmas
15
Bagan Struktur Organisasi UPT Puskesmas Titi Papan Kecamatan Medan Deli Januari s/d Desember
2019
16
BAB V
17
BAB VI
ANALISIS PELAYANAN KESEHATAN
18
6.3 Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
UKP adalah kegiatan yang dilakukan oleh pelayanan kesehatan yang
bertujuan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan
perseorangan. Yang termasuk dalam UKP adalah :
1. Pelayanan Pemeriksaan Umum
2. Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut
3. Pelayanan Kefarmasian
4. Pelayanan Pendaftaran
5. Pelayanan Rujukan
6. Pelayanan Lansia
7. Pelayanan Gizi
8. Pelayanan Pemeriksaan Anak
9. Pelayanan KIA-KB
10. Pelayanan Gawat Darurat
11. Pelayanan Laboratorium
19
menayangkan gambar-gambar atau film dan media cetak seperti poster,
leaflet, dan selebaran.
2. Penyuluhan di Posyandu Balita, Posyandu lansia, dan Posbindu
Kegiatan promosi kesehatan di Posyandu Balita, Posyandu
Lansia dan Posbindu dilakukan dengan menggali dan mendorong
partisipasi masyarakat untuk melakukan aksi program PHBS
berdasarkan prioritas masalah kesehatan masyarakat setempat
3. Penyuluhan di Sekolah
Kegiatan promosi kesehatan di sekolah dilakukan dengan
menggerakkan Upaya Kesehatan Sekolah seperti dokter kecil,
penyertaan guru dan orangtua/wali murid.
Tabel 6.1 Capaian Program Promosi Kesehatan
No Capaian
. Sasaran Mr Ap
Jan feb mei juni juli agst sept
1 Peningkatan PSM t r
a. Juml Posy yang aktif Posyandu 16 16 16 16 16 16 16 16 16
b. Juml kader aktif Kader 80 80 80 80 80 80 80 80 80
c. Juml Posyandu Masyarakat 16 16 16 16 16 16 16 16 16
d. Posy pratama Posyandu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
e. Posy Madya Posyandu 14 14 14 14 14 14 14 14 14
f. Posy Purnama Posyandu 1 1 1 1 1 1 1 1 1
g. Posy. Mandiri Posyandu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
h. Toga binaan Kelurahan 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 Penyuluhan Kesehatan
a. Posyandu Posyandu 16 16 16 16 16 16 16 16 16
b. Sekolah Sekolah 19 19 19 19 19 19 19 19 19
c. Puskesmas Puskesmas 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Tabel diatas menunjukkan gambaran program promosi kesehatan dari
bulan Januari-September 2019 terdapat 16 posyandu yang aktif dengan
jumlah kader posyandu sebanyak 80 orang. dimana posyandu madya
terbanyak sebanyak 14 posyandu, posyandu purnama sebanyak 1 posyandu,
posyandu pratama dan posyandu mandiri tidak ada. Kegiatan penyuluhan
kesehatan telah dilaksanakan pada 16 posyandu yang aktif, 19 sekolah serta
dilakukan 1 kali di Puskesmas.
20
6.4.2 Upaya Kesehatan Lingkungan
Tabel 6.2. Kegiatan Kesehatan Lingkungan Januari-September 2019
Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep
1. Inspeksi Kesehatan
lingkungan untuk tempat
5 2 2 6 4 8 6 3 3
umum
2.Inspeksi kesehatan
lingkungan tempat 5 2 2 6 4 8 6 3 3
pengelolaan makanan
3.Pengawasan kantin
12 9 9 13 11 15 13 10 14
sekolah sehat
4.Pengawasan Sampah
19 16 16 20 18 22 20 24 21
Medis
Dari tabel diatas menunjukkan jadwal kegiatan yang dilaksanakan
selama Januari – September 2019 di UPT Puskesmas Titi Papan
Dari tabel diatas diperoleh data bahwa sumber air minum di wilayah
kerja UPT Puskesmas Titi Papan terbanyak dari perpipaan PDAM sebanyak
5551.
Tabel 6.4. Jenis Penggunaan Jamban Hingga September 2019
Jamban sehat semi Jumlah sarana 17
permanen Jumlah penduduk pengguna 102
21
Jumlah penduduk pengguna 32963
Dari tabel diatas diperoleh data bahwa jenis jamban yang terbanyak
digunakan di wilayah kerja UPT Puskesmas Titi Papan adalah jamban sehat
permanen.
6.4.3 Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)
a. Pengertian
Posyandu merupakan sarana pelayanan kesehatan yang dibuat
oleh masyarakat untuk masyarakat dengan dukungan teknis oleh
tenaga kesehatan.
b. Sasaran
Bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan PUS (Pasangan Usia
Subur).
c. Tujuan
1. Mempercepat penurunan angka kematian bayi, balita dan angka
kelahiran.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR
3. Mempercepat di terimanya NKKBS (Norma Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera)
d. Tingkatan posyandu
Menurut tingkatnya posyandu dibagi 4 strata:
22
1. Pratama, kegiatan posyandu strata ini belum mantap dan belum
teratur tiap bulannya, juga terbatas dalam jumlah kader.
23
Tabel.6.5. Jadwal Posyandu di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Titi Papan
Januari-September 2019
Nama Strata Alamat posyandu Jadwal
posyandu posyandu posyandu
Pratama
Anggrek I √ JL. Patra no 142 komp. Deli Raya Rabu
minggu I
Anggrek II √ Jl. Platina VII E Lk 2 Kamis
Minggu 1
Anggrek III √ JL. Platina Raya lk 3 Jumat
Minggu 1
Anggrek IV √ Jl.K.L. Yossudarso lk 4 Senin
Minggu 1
Anggrek V √ Jl. K.l. Yos sudarso lk 5 Jumat
Minggu 2
Anggrek VI √ Jl.K.L Yos sudarso lk 6 Jumat
Minggu 3
Anggrek VII √ Jl. Platina 1 , Lk. VII Rabu
Minggu 2
Anggrek VIII √ Jl. Platina 2 Lk. 8 Rabu
Minggu 4
Anggrek IX √ Jl. Paltina 1 lk 9 Selasa
Minggu 1
Anggrek X √ Jl. Platina IV LK 10 Kamis
Minggu 2
Anggrek XI √ Jl. Platina IV lk 11 Rabu
Minggu 3
Anggrek XII √ Jl. Platina III lk 12 Selasa
Minggu 2
Anggrek XIII √ Jl. Platina III lk 13 Senin
Minggu 3
Anggrek XIV √ Jl. Platina III lk 14 Kamis
Minggu 3
Anggrek XV √ Jl.K.L.Yos Sudarso Lk 15 Senin
Minggu 4
Anggrek XVI √ Jl. Platina 1 lk.16 Selasa
Minggu 4
Sumber: laporan bulanan Januari-September 2019
24
Dari tabel diatas diketahui bahwa jumlah posyandu di wilayah kerja
UPT Puskesmas Titi Papan sebanyak 16 posyandu tingkat Pratama.
Cakupan TO
No Targ Sasa PER
Vaksinasi Ja Ju Ag TA
. et ran SEN
n Feb Mrt Apr Mei ni Juli stSept L
1 BCG 97% 565 50 51 47 50 50 51 51 49 49 448 79,2
DPT-1-HB
2 1 97% 565 50 50 47 50 50 50 50 50 48 445 78,7
DPT-2-HB
3 2 95% 565 49 48 47 49 49 49 50 49 48 438 77,5
DPT-3-HB
4 3 95% 565 48 48 46 49 48 48 50 49 48 434 76,8
5 POLIO-1 97% 565 50 50 48 50 50 51 51 49 49 448 79,2
6 POLIO-2 95% 565 49 49 47 50 50 50 50 50 48 443 78,4
7 POLIO-3 95% 565 49 48 46 49 49 49 50 49 48 437 77,3
8 POLIO-4 95% 565 48 48 46 49 48 48 50 49 48 434 76,8
9 CAMPAK 97% 565 48 42 49 49 48 48 49 48 48 430 76,1
10 HB-0 97% 565 48 47 45 56 50 50 48 36 40 420 74,3
11 TT WUS-1 80% 613 20 18 22 37 35 30 35 34 31 262 42,7
12 TT WUS-2 80% 613 15 14 17 30 25 23 28 25 25 202 32,9
13 TT WUS-3 80% 613 12 9 10 27 20 18 22 19 20 157 25,6
14 TT WUS-4 80% 613 10 6 9 15 14 15 18 15 15 117 19,1
15 TT WUS-5 80% 613 6 4 6 10 10 11 13 10 10 80 13,1
Sumber : laporan bulanan UPT Puskesmas Titi Papan Januari-September
2019
Tabel diatas menunjukkan capaian cakupan imunisasi UPT
Puskesmas Titi Papan Januari-September 2019. Dimana target imunisasi
pada anak balita sebesar 95%, HB-0 97%, campak 97%. Total pasien yang di
imunisasi BCG sebanyak 448 orang (79,2%), DPT-1-HB 1 sebanyak 445
orang(78,7%), DPT-2-HB2 sebanyak 438 orang (77,5%), DPT 3-HB-3
sebanyak 438 orang (76,8%), POLIO-1 sebanyak 448 orang (79,2%),
POLIO-2 sebanyak 443 orang (78,4%), POLIO-3 sebanyak 437 orang
(77,3%), POLIO 4 sebanyak 434 orang (76,8%), CAMPAK sebanyak 430
25
orang (76,1%), HB-0 sebanyak 420 orang (74,3%), TT WUS-1 sebanyak 262
orang (42,7%), TT WUS-2 sebanyak 202 orang (32,9%), TT WUS-3
sebanyak 157 orang (25,6%), TT WUS 4 sebanyak 117 orang (19,1%), TT
WUS 5 sebanyak 80 orang (13,1%).
26
4. Kunjungan
Bayi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Neonatus
5. Pelayanan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
ANC
6. Pelayanan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Nifas
7. Penempelan
18 16 20 18 15 19 17 21 19
Stiker P4K
8. Home Visit √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Sumber: Pedoman penyelenggaraan KIA 2019
Tabel 6.8. Program KIA Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Titi Papan
Hingga September 2019
Nama Program Jumlah Persentase
K1 614 97,9
K4 577 92,0
Persalinan ditolong nakes 537 100
Persalinan di fasyankes 537 100
KF1 537 100
KF2 537 100
KF3 537 100
Ibu NIFAS mendapat Vit A 537 100
Sumber : Laporan bulanan UPT Puskesmas Titi Papan tahun 2019
Dari tabel diatas didapati kesimpulan bahwa kunjungan K1 sebanyak
97,9%, K4 92,0% dan kunjungan persalinan ditolong nakes atau fasyankes,
KF1,KF2,KF3, ibu Nifas yang mendapat Vit A sebanyak 100%.
6.4.5 Upaya Perbaikan Gizi
Tabel 6.9. Capaian Program Gizi Januari s/d September 2019
Sasa Tar
Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Capaian
ran get
Persentase
Balita Under
3455 17% 18 16 20 20 20 20 20 21 21 5,09%
Weight
(BB/U)
27
Persentase
Balita
3455 28% 79 79 79 79 79 79 82 88 88 21,18%
Stunting
(TB/U)
Persentase
Balita
3455 9,5% 2 2 2 2 2 0 0 0 22 0,92%
Wasting
(TB/U)
Persentase Ibu
617 ↓↓↓ 0 0 0 0 0 0 0 0 0
hamil Anemia
Persentase
bayi dengan
8% 0 1 0 0 0 0 0 0 0
BBLR (bb
<2500 gr)
Persentase
bayi usia < 6
bulan 278 50% 0 65 0 0 0 0 0 74 72 75,89%
mendapat ASI
Eksklusif
Persentase
bayi usia 6
bulan 46 50% 0 1 2 2 1 1 2 2 1 26%
mendapat ASI
Eksklusif
Persentase Ibu
hamil yang
mendapatkan
Tablet
Tambah
617 98% 43 52 48 50 62 55 62 69 73 83,30%
Darah (TTD)
minimal 90
tablet selama
masa
kehamilan
Persentase Ibu
hamil Kurang
Energi Kronik
(KEK) yang 617 95% 3 0 1 0 0 0 0 0 4 1,29%
mendapat
makanan
tambahan
28
Persentase
balita kurus
yang
3455 90% 7 0 0 3 0 0 0 1 0 0,31%
mendapat
makanan
tambahan
Persentase
Remaja Putri
992 30% 22 22 22 22 22 66 66 66 66 37,70%
mendapat
TTD
Persentasi
bayi baru lahir
603 50% 21 27 21 14 14 6 4 5 0 18,57%
mendapat
IMD
Persentase
Balita
241 276 277 276 27
ditimbang 3455 80% 2768 2765 2777 2777 >80%
3 7 6 6 67
Berat
Badannya
Persentase
balita
276 276 276 276 27
mempunyai 3455 80% 2764 2764 2764 3455 >80%
4 4 4 4 64
buku
KIA/KMS
Persentase
balita
ditimbang 208 210 209 209 21
3455 76% 2105 2122 2133 2131 >60%
yang naik 3 0 5 8 03
Berat
Badannya
Persentase
balita yang
tidak naik
Berat 3455 4% 31 33 33 35 33 33 39 44 44 9,4%
Badannya 2
kali berturut-
turut
Persentase
balita 6-59
285
bulan 3177 90% 0 0 0 0 0 0 2880 0 >90%
9
mendapat
kapsul Vit A
Persentase ibu
nifas 603 98% 38 50 45 51 62 56 62 69 73 83,91%
mendapat
29
kapsul Vit A
Persentase
rumah tangga
90%
mengkonsums 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
i garam
beryodiyum.
30
mencegah menjalarnya penyakit dari satu daerah ke daerah lain.
a. Sasaran
Seluruh lapisan masyarakat.
b. Tujuan
1. Mencegah terjadinya penyakit.
2. Untuk meningkatkan kesehatan yang optimal.
Pemberantasan penyakit menuar dan P2M dilaksanakan karena :
1. Masih tingginya angka penyakit menular yang dapat dicegah
dengan imunisasi,misalnya : penyakit campak, TB paru.
2. Masih tingginya penyakit menular yang berhubungan dengan
hygine dan sanitasi misalnya : diare, infeksi mata, infeksi telinga dan
mastoid.
3. Masih tingginya angka penyakit penderita menular yang
penularannya melalui vektor, misalnya : demam berdarah.
Untuk mendukung itu semua dilakukan beberapa kegiatan seperti :
a) Mengadakan imunisasi BCG, DPT, Campak, DPT, TT.
b) Memberikan penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada
masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Medan Sunggal.
c) Mengindentifikasi kasus sedini mungkin dan kemudian dilakukan
perencanaan pengobatan.
d) Melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
e) Menyembuhkan penderita sehingga benar-benar sehat.
Tabel 6.10. Tabel Penderita DBD di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Titi
Papan Januari – September 2019
No Bulan Jumlah Kasus
1 Januari 7
2 Februari 0
3 Maret 6
4 April 3
5 Mei 1
6 Juni 0
7 Juli 2
8 Agustus 1
9 September 0
Jumlah 20
Dari tabel diatas menggambarkan jumlah kasus DBD pada bulan
31
Januari-September 2019 dimana kasus tertinggi pada bulan Januari sebanyak
6 kasus dan terendah pada bulan Februari, Juni, dan September.
6.4.7 Upaya Pengobatan
Bertujuan memberikan pertolongan segera dengan menyelesaikan
masalah kritis yang ditemukan untuk mengembalikan fungsi vital tubuh serta
meringankan penderita dari sakitnya.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
a. Memeriksa dan mendiagnosa serta memberikan obat yang sesuai
(sesuai dengan alur pelayanan).
b. Memberikan penyuluhan kepada pasien
b. Melakukan tindakan P3K
c. Rujukan diberikan atas indikasi medis
Jenis pengobatan :
a. Poli umum
b. Poli gigi
c. Apotek
d. Unit gawat darurat (UGD)
e. Poli lansia
f. Poli anak
g. Poli KIA/KB
Program kerja :
a. Melaksanakan diagnosa sedini mungkin melalui : mendapatkan
riwayat penyakit, mengadakan pemeriksaan fisik, mengadakan
pemeriksaan laboratorium dan membuat diagnosa
b. Melaksanakan tindakan pengobatan
c. Melakukan upaya rujukan bila dipandang perlu, berupa : rujukan
diagnostik, rujukan pengobatan dan rehabilitas
Tabel 6.12.Program Pengobatan/Kunjungan dan Rujukan di UPT
Puskesmas Titi Papan Januari- September 2019
JUMLAH KUNJUNGAN
RUJUKA TOTA
BULAN UMUM/KT BPJS/ASKES/ASKE
N L
P S
JANUARI 32 579 58 611
32
FEBRUARI 157 487 52 644
MARET 193 513 61 706
APRIL 88 561 59 649
MEI 90 562 50 652
JUNI 150 494 61 644
JULI 273 673 76 946
AGUSTUS 120 656 55 776
SEPTEMBE 175 971 140 1146
R
Sumber : Laporan bulanan UPT Puskesmas Titi Papan tahun 2019
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah kunjungan ke UPT
Puskesmas Titi Papan yang paling banyak terdapat dibulan September
sebanyak 1146 orang dan paling sedikit pada bulan Januari sebanyak 611
orang.
6.4.8 Upaya Pencatatan dan Pelaporan Tujuan
Untuk menilai hasil kerja yang sudah dilakukan dan dapat digunakan
sebagai bahan didalam menyususn rencana kerja.
a. Pencatatan
Kegiatan Administrasi
Registrasi Family Folder
Registrasi Kegiatan Lain
b. Pelaporan
Laporan Kejadian Luar Biasa
Laporan Biasa, yaitu mencatat jumlah penyakit dan pengunjung
puskesmas.
Laporan Mingguan, yaitu mencatat kasus penyakit menular.
Laporan bulanan, yaitu mencatat kegiatan puskesmas dan
posyandu
Laporan Triwulan, yaitu mencatat semua kegiatan puskesmas dan
rencana kerja selama triwulan.
Laporan Tahunan, yaitu mencatat semua laporan dalam satu tahun
yang diambil.
Laporan Khusus berupa penyakit, kematian dan obat
33
6.5 Upaya Kesehatan Pengembangan UPT Puskesmas Titi Papan
6.5.1 Usaha Kesehatan Sekolah atau UKS
Anak usia sekolah 6-21 tahun berjumlah sepertiga dari total penduduk
Indonesia dan 70% diantaranya berada di sekolah yaitu sekitar 50 juta. Anak
usia sekolah merupakan sasaran strategis program kesehatan.
Program Pelayanan kesehatan diupayakan pada upaya peningkatan
kesehatan (promotif) dan upaya pencegahan penyakit (preventif). Upaya
promotif dilakukan melalui pembinaan UKS dan pembinaan Dokter Kecil di
sekolah. Sedangkan Upaya preventif dilakukan dengan penjaringan
kesehatan peserta didik mulai dari sekolah dasar hingga sekolah lanjutan.
1. Kegiatan pokok UKS dilaksanakan melalui Trias UKS , meliputi :
a. Pendidikan kesehatan, meliputi:
- Meningkatkan pengetahuan, perilaku, sikap, dan
keterampilan untuk hidup bersih dan sehat
- Penanaman dan pembiasaan hidup bersih dan sehat serta daya
tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar
- Pembudayaan pola hidup sehat agar dapat diimplementasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Pelayanan kesehatan, meliputi:
- Penjaringan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan berkala
- Pemeriksaan dan perawatan gigi dan mulut
- Pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
- Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)/pertolongan
pertama pada penyakit (P3P)
- Pemberian imunisasi
- Tes kebugaran jasmani
- Pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
- Pemberian tablet tambah darah
- Pemberian obat cacing
- Pemanfaatan halaman sekolah sebagai taman obat keluarga
(TOGA)/apotek hidup
34
- Penyuluhan kesehatan dan konseling
- Pembinaan dan pengawasan kantin sehat
- Informasi gizi
- Pemulihan pasca sakit
- Rujukan kesehatan ke puskesmas/rumah sakit.
c. Pembinaan lingkungan sekolah sehat, meliputi:
- Pelaksanaan kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban,
keamanan, kerindangan, dan kekeluargaan (7K)
- pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan termasuk
bebas asap rokok, pornografi, narkotika psikotropika dan zat
adiktif lainnya (NAPZA), dan kekerasan.
- pembinaan kerja sama antar masyarakat sekolah.
Tabel 6.13. Data Sekolah di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Titi Papan
Laporan Tentang Unit Kesehatan Sekolah
NO URAIAN SD MI SDLB SMP MTs SMPLB
1 Jumlah sekolah 16 0 0 4 0 0
2 Jumlah sekolah UKS 16 0 0 4 0 0
3 Jumlah murid 3840 0 0 1922 0 0
4 Jumlah murid kelas 1 608 0 0 659 0 0
5 Jumlah sekolah yang mempunyai ruang 8 0 0 2 0 0
UKS
6 Jumlah sekolah yang memiliki UKS kit 0 0 0 0 0 0
7 Jumlah sekolah yang mempunyai kader 0 0 0 0 0 0
8 Jumlah kader disekolah 0 0 0 0 0 0
9 Jumlah guru Pembina UKS 0 0 0 0 0 0
10 Jumlah guru UKS yang terlatih 14 0 0 3 0 0
11 Jumlah sekolah dengan dana sehat 0 0 0 0 0 0
12 Jumlah sekolah yang mendapat 16 0 0 4 0 0
penyuluhan kesehatan
13 Jumlah sekolah panduan/percontohan 1 0 0 1 0 0
Sumber: Laporan bulanan UPT Puskesmas Titi Papan Januari-September 2019
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada wilayah kerja UPT
Puskesmas Titi Papan terdapat jumlah sekolah dasar yang terdapat UKS yaitu
16 sekolah dan sekolah menengah pertama berjumlah 4 sekolah.
Tabel 6.14. Data Sekolah di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Titi Papan
Laporan Tentang Unit Kesehatan Sekolah Januari-September 2019
35
No Program Kegiatan Dijaring Sasaran Pencapaian
Jumlah Jumlah % Jumlah Jumlah
1 Penjaringan tingkat SD 500 608 100 500 82,2%
Penjaringan tingkat SMP 512 659 100 512 77,6%
2 Pelatihan Dokter 142 142 100 142 100%
Kecil
Dokter - - - - -
Remaja
Guru UKS 14 14 100 14 100
Sumber : Laporan bulanan Januari-September 2019
Dari tabel diatas terdapat Penjaringan dari bulan Januari sampai
September di sekolah tingkat SD dan SMP belum mencapai target, yaitu
82,2%, 77,6%, dan pada guru UKS sudah tercapai hingga 100%. Dari 14 guru
UKS yang ada, terdapat 2 orang guru UKS yang belum terlatih.
6.5.2 Upaya Kesehatan Olahraga
Kegiatan yang dilakukan memberikan penerangan kepada
pengunjung agar menjaga kesehatan, kebugaran tubuh dengan berolahraga.
Di UPT Puskesmas Titi Papan sendiri, kegiatan olahraga sudah dimulai
dengan kegiatan senam 1x/ bulan dan adanya olahraga tenis meja setiap hari
kamis.
6.5.3 Upaya Kesehatan Kerja
Upaya Kesehatan Kerja merupakan bentuk upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat (UKBM) yang memberikan pelayanan kesehatan
dasar (primary health care) bagi masyarakat pekerja, terutama pekerja
informal yang bekerja di pabrik. Upaya kesehatan kerja diperlukan untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi penyuluhan, peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit dan pengobatan sederhana bagi masyarakat
pekerja yang berisiko terpajan oleh pekerjaan dan
Lingkungan kerja sehingga mereka mampu menolong dirinya sendiri.
Saat ini di UPT Puskesmas Titi Papan upaya kesehatan kerja sudah berjalan.
36
6.5.4 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Upaya kesehatan gigi dan mulut (UKGM) adalah upaya pokok yang
menjadi beban Puskesmas yang bertujuan untuk mencegah dampak
pengobatan serta dapat diartikan pula kesehatan gigi dasar paripurna yang
37
2. Home visit pada pasien dengan gangguan jiwa
3. Melakukan Penyuluhan di Kantor Lurah kepada Masyarakat dan
keluarga pasien.
4. Memberikan pertolongan pertama pada penderita gangguan jiwa.
5. Melakukan rujukan kepada unit yang lebih mampu bila diperlukan.
Tabel 6.16. Data kunjungan Pasien Jiwa UPT Puskesmas Titi Papan
Januari-Juni 2019
No Bulan Jumlah Kasus
1 Januari 16
2 Februari 0
3 Maret 7
4 April 16
5 Mei 17
6 Juni 16
7 Juli 17
8 Agustus 17
9 September 19
Jumlah 125
Dari tabel 6.16 diatas dapat diketahui bahwa jumlah kunjungan pasien
jiwa pada bulan januari sampai September 2019 sebanyak 125 orang.
6.5.6 Upaya Kesehatan Mata
Upaya kesehatan mata di UPT Puskesmas Titi Papan sudah
dilaksanakan. Upaya yang dilakukan ditujukan kepada individu, keluarga dan
masyarakat di wilayah Kerja. Kegiatan yang dilakukan adalah :
Pengobatan
Rujukan
Pemeriksaan Kesehatan
Tabel 6.17 Data Kunjungan Pasien Mata UPT Puskesmas Titi Papan
Periode Januari-September 2019
38
No Bulan Jumlah Kasus
1 Januari 16
2 Februari 3
3 Maret 32
4 April 23
5 Mei 27
6 Juni 42
7 Juli 12
8 Agustus 15
9 September 36
Total 206
Dari tabel 6.17 diatas dapat diketahui bahwa jumlah pasien mata pada
bulan Januari-September 2019 sebanyak 206 orang.
6.5.7 Upaya Kesehatan Lanjut Usia
Kegiatan-kegiatan lanjut usia di Puskesmas adalah pelayanan
kesehatan lanjut usia antara lain adalah promotif yaitu untuk menggairahkan
semangat hidup pada kelompok usia lanjut agar mereka tetap berguna untuk
dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat.
Upaya promotif dapat berupa kegiatan penyuluhan tentang:
1. Kesehatan dan pemeliharaan kesehatan dini
2. Makanan dengan menu yang mengandung gizi seimbang
39
Upaya Kuratif dapat berupa kegiatan :
1. Posyandu lansia periksa tinggi badan, bb, KGD, tekanan darah,
2. Pengobatan langsung setelah hasil pemeriksaan darah keluar.
40
Plano Test 18 5 8 12 14 19 13 6 9 104
HIV
NO KELOMPOK UMUR PROPORSI
L P L+P KELOMPOK
UMUR
1 2 3 4 5 6
1 ≤ 4 TAHUN 0 #DIV/0!
2 5 - 14 TAHUN 0 #DIV/0!
3 15 - 19 TAHUN NIHIL 0 #DIV/0!
4 20 - 24 TAHUN 0 #DIV/0!
5 25 - 49 TAHUN 0 #DIV/0!
6 ≥ 50 TAHUN 0 #DIV/0!
Dari data 6.19 diatas menunjukan bahwa pada pada bulan Januari
sampai September 2019 tidak ditemukan penderita HIV/AIDS dari segala
jenis usia di UPT Puskesmas Titi Papan.
41
BAB VII
ANALISIS FINANSIAL, SARANA & PRASARANA
42
Denah Ruangan UPT Puskesmas Titi Papan
43
Hcl
17 Cetirizin syrup Syrup Ada
18 Cotrimoxazole
syrup Syrup Ada
19 CTM Tab Ada
20 Dexamethason Tab Ada
21 Domperidon Tab Ada
22 Doxisiklin Kapsul Ada
23 Erythromycin
250 mg Kapsul Ada
24 Erythromycin
500 mg Kapsul Ada
25 Erythromycin
syrup Syrup Ada
26 Glibenklamid Tab Ada
27 Griseofulvin Tab Ada
28 GG Tab Ada
29 Haloperidol Tab Ada
30 Ibuprofen Tab Ada
31 Ibuprofen Syrup Ada
32 ISDN Tab Ada
33 Kaptopril 12,5
mg Tab Ada
34 Kaptopril 25 mg Tab Ada
35 Ketokonazol Tab Ada
36 Kloramfenikol
tab Tab Ada
37 Kloramfenikol Syrup Ada
38 Lansoprazol Kapsul Ada
39 Metformin Tab Ada
40 Metil
prednisolon 4 mg Tab Ada
41 Metoklopramid
syrup Syrup Ada
42 Nifedipin Tab Ada
43 Omeprazole Kapsul Ada
44 Parasetamol Tab Ada
45 Parasetamol Syrup Ada
46 Phytomenadion Tab Ada
47 Prednisone Tab Ada
48 Ranitidine Tab Ada
49 Risperidon Tab Ada
44
50 Salbutamol Tab Ada
51 Selesbion Tab Ada
52 Simvastatin Tab Ada
53 Sulfas Ferrosus Tab Ada
54 Sulfadoxine
pyrimetamine Tab Ada
55 Tetrasiklin 500
mg Tab Ada
56 Trihexyphenidyl
HCl Tab Ada
57 Vitamin B1 Tab Ada
58 Vitamin B6 Tab Ada
59 Vitamin B
Kompleks Tab Ada
60 Vitamin C Tab Ada
61 Zinc Sulfat Tab Ada
62 Bacitracin Salep Ada
63 Betametasone Krim Ada
64 Hidrokortison Krim Ada
65 kloramfenikol Salep Ada
66 Ketokonazole Krim Ada
67 Mikonazole Krim Ada
68 Salycil Talk Talkum Ada
69 Gentamisin Salep Mata Ada
70 Kloramfenikol Tetes Mata Ada
45
BAB VIII
46
4. Dr. Dina Irviana IV/a Dokter Umum S1 Kedokteran
,K3 dan Jiwa Umum
5. Drg. Dyah Sinta III/d Dokter Gigi dan S1 Kedokteran
Dewi INVENTARIS Gigi
6. Linda Tambun SKM III/d Kesling SKM
7. Endang Trisnawati III/d KIA,UKS, KB D-III Kebidanan
Am Keb dan Promkes
8. Juliati AMK III/d Jurim, D-III
Imunisasi dan Keperawatan
Lansia
9. Dr. Johansen Bakara III/c Dokter Umum S1KedokteranUm
dan Mata um
10. Lusiana Sitanggang III/c Obat/ Farmasi Asisten Apoteker
11. Ririyen, S. Farm, III/b Obat/ Farmasi S1 farmasi
Apt
12. Romi Riando III/c Analis SMAK
47
Tenaga Honorer
1 Titi Hartati Solin SP2TP D III Kebidanan
2 Rahmad Hidayat Satpam S1 Ekonomi
3 Amiruddin NST CS SMP
Penetapan Standar Ketenagaan Minimal Fasyankes (Standar
Ketenagaan Puskesmas dan Standar Ketenagaan Minimal Rumah Sakit)
Standar Ketenagaan Minimal SDMK Puskesmas menurut Permenkes No. 75
tahun 2014 tentang Puskesmas SDMK Puskesmas terdiri dari Tenaga
Kesehatan (Nakes) dan tenaga non kesehatan. Jenis dan jumlah Nakes dan
tenaga non kesehatan dihitung berdasarkan analisis beban kerja, dengan
mempertimbangkan jumlah pelayanan yang diselenggarakan, jumlah
penduduk dan persebarannya, karakteristik wilayah kerja, luas wilayah kerja,
ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di wilayah
kerja, dan pembagian waktu kerja.
Tabel 8.2 Rencana Kebutuhan SDMK Puskesmas Kota/Desa Menurut
Permenkes 75 Tahun 2014
Puskesmas Puskesmas Puskesmas
Kawasan Kawasan Kawasan
Perkotaan Pedesaan Terpencil
NO Jenis Tenaga dan Sangat
Terpencil
NON RI NON RI NON RI
RI RI RI
1 Dokter atau dokter 1 2 1 2 1 2
layanan primer
2 Dokter gigi 1 1 1 1 1 1
3 Perawat 5 8 5 8 5 8
4 Bidan 4 7 4 7 4 7
5 Tenaga Kesehatan 2 2 1 1 1 1
Masyarakat
6 Tenaga Kesehatan 1 1 1 1 1 1
Lingkungan
7 Ahli teknologi 1 1 1 1 1 1
laboratorium medik
8 Tenaga gizi 1 2 1 2 1 2
9 Tenaga kefarmasian 1 2 1 1 1 1
10 Tenaga administrasi 3 3 2 2 2 2
11 Pekarya 2 2 1 1 1 1
48
Jumlah 22 31 19 27 19 27
Keterangan: Standar ketenagaan sebagaimana tersebut diatas:
1. Merupakan kondisi minimal yang diharapkan agar Puskesmas dapat
terselenggara dengan baik.
2. Belum termasuk tenaga di Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa.
Dari tabel 8.3 Menunjukkan bahwa Sumber Daya Manusia yang ada di UPT
Puskesmas Titi Papan sebagian telah tercukupi namun masih ada kekurangan tenaga
kesehatan seperti perawat, tenaga kesmas, tenaga kesling serta ahli gizi jika
disesuaikan dengan jumlah SDMK seharusnya sesuai Permenkes 75 Tahun 2014
Puskesmas Kawasan Perkotaan Non Rawat Inap.
49
Dan jika dibandingkan dengan kepmenkes No. 81/Menkes/SK/I/2004 tentang
pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan pada tahun
2019 diharapkan ketersediaan tenaga dokter umum 96 per 100.000 penduduk, dokter
gigi 11 per 100.000 penduduk, perawat 158 per 100.000 penduduk, bidan 75 per
100.000, kesehatan masyarakat 35 per 100.000 penduduk dan tenaga gizi 56 per
100.000 penduduk.
Tabel 8.4 Perbandingan jumlah SDMK di UPT Puskesmas Titi Papan
dengan SDMK yang diharapkan
Dari Tabel 8.4 menunjukkan perbandingan jumlah SDMK di UPT Puskesmas Titi Papan
dengan jumlah tenaga kesehatan Standar Kepmenkes No. 81 per 100.000 penduduk
dapat disimpulkan bahwa tenaga kesehatan yang tersedia hingga saat ini masih kurang.
50
BAB IX
PERUMUSAN MASALAH
51
4 : diberikan bila menurut peneliti kasus tersebut merupakan masalah
besar
3 : diberikan bila menurut peneliti kasus tersebut merupakan masalah
sedang
2 : diberikan bila menurut peneliti kasus tersebut merupakan masalah
kecil
1 : diberikan bila menurut peneliti kasus tersebut merupakan masalah
sangat kecil
Tabel 9.1 Susunan Prioritas Masalah dengan Metode USG
Nilai/skor Skala
No. Nama Penyakit U S G
prioritas
ISPA (Inspeksi Saluran
1 Pernafasan Atas) 3 3 3 9 6
Masih tingginya angka ISPA di
wilayah UPT Puskesmas Titi Papan
TB Paru (Tuberkulosis Paru)
2 Didapatinya pasien baru TB Paru 3 4 5 12 1
tiap bulannya di UPT Puskesmas
Titi Papan.
Diare
3 Masih tingginya angka Diare di 3 4 3 10 3
wilayah UPT Puskesmas Titi Papan.
DBD
4 Masih tingginya angka DBD di 3 4 4 11 2
wilayah UPT Puskesmas Titi Papan.
Cacar Air 3 3 4 10 4
5 Dari data yang diperoleh didapati
cacar air setiap bulannya
Infeksi Kulit 2 3 3 8 7
6 Masih tinggi angka infeksi kulit di
wilayah UPT Puskesmas Titi Papan
Infeksi Kelamin 2 4 4 10 5
7 Masih tinggi angka infeks kelamin
di wilayah UPT Puskesmas Titi
Papan
Infeksi Mata 2 4 2 8 8
8 Masih tinggi angka infeksi mata di
wilayah UPT Puskesmas Titi Papan
52
9.3 Identifikasi Penyebab Masalah
Berdasarkan skala prioritas masalah didapatkan TB Paru merupakan prioritas pertama dengan menggunakan skala
USG. Dari data yang didapatkan bulan Januari hingga September 2019 serta pengamatan yang dilakukan selama 1 bulan
dapat diidentifikasi beberapa masalah, yakni :
Kurangnya kepatuhan minum OAT Kurangnya pengetahuan Rumah antar warga yang rapat
tentang penyakit TB
Kurangnya pengetahuan akan dan cara pencegahannya
Bahaya penyakit Kurangnya pencahayaan dan
ventilasi pada rumah
Terdapatnya kasus
baru TB Paru
setiap bulannya
53
9.4 Rekomendasi
a. Bagi Puskesmas
54
BAB X
PENUTUP
10.1 Kesimpulan
55
mengangkut barang dan menyebabkan peningkatan polusi udara akibat
debu. Rendahnya kesadaran terhadap perilaku hidup bersih dan sehat
masyarakat terutama mengenai pengelolaan sampah dengan cara
pembakaran ditambah budaya merokok menjadi faktor yang cukup
berperan dalam terjadinya peningkatan ISPA.
4. UPT Puskesmas Titi Papan dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas
dibantu oleh tata usaha dan staf puskesmas, dimana mereka bekerja dan
bertanggung jawab atas tugasnya masing-masing.
5. UPT Puskesmas Titi Papan melaksanakan pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya dengan cukup baik. Dimana perencanaan yang sudah
disusun rapi dan dilakukan secara berkala. Menyusun semua program
yang akan dilaksanankan dalam satu tahun, berkoordinasi bersama unsur
MUSPIKA dan melakukan evaluasi semua program diakhir tahun.
6. Upaya Kesehatan yang menjadi program kerja puskesmas ialah Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP).
UKM dibagi menjadi esensial dan pengembangan. Yang termasuk
kedalam upaya kesehatan esensial puskesmas adalah:
a. Upaya Promosi Kesehatan
f. Upaya Pengobatan
56
b. Upaya Kesehatan Olahraga
c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
d. Upaya Kesehatan Kerja
e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
f. Upaya Kesehatan Jiwa
g. Upaya Kesehatan Mata
h. Upaya Kesehatan Lanjut Usia
i. Laboratorium Sederhana.
Dan yang termasuk dalam UKP adalah :
a. Pelayanan Kesehatan Umum
b. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
c. Pelayanan KIA/KB yang bersifat UKP
d. Pelayanan IMS/HIV
e. Pelayanan Farmasi
f. Pelayanan Laboratorium
Dari data yang didapat pada bulan Januari sampai September 2019,
program upaya kesehatan yang dilakukan di UPT Puskesmas Titi Papan
sudah terlaksana.
7. Dalam melaksanakan seluruh program, UPT Puskesmas Titi Papan
pendanaan berasal dari Badan Operasional Kesehatan dan dari Anggaran
Pendapatan Badan Daerah (APBD), dalam pelayanan kesehatannya UPT
Puskesmas Titi Papan menerima pasien BPJS, peserta KIS dan pasien
umum. Untuk pasien yang berobat secara umum, UPT Puskesmas Titi
Papan tidak mengenakan biaya pengobatan atau gratis.
8. Dari tabel 8.3 dan 8.4 sesuai dengan Permenkes 75 Tahun 2014 dan
kepmenkes No. 81/Menkes/SK/I/2004 tentang pedoman Penyusunan
Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan pada tahun 2019, sumber daya
manusia di UPT Puskesms Titi Papan masih kurang.
57
masyarakat mengenai penyakit TB Paru dan cara pencegahannya.
10.2 Refleksi Kelompok
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tinggi nya dapat terwujud.
Pembangunan kesehatan di selenggarakan dengan berdasarkan pada
perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata,
pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan
antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia dan keluarga miskin.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan upaya
kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, sediaan
farmasi, alat kesehatan dan makanan, manajemen dan informasi kesehatan
dan pemberdayaan kesehatan. Di UPT Puskesmas Titi Papan
penyelenggaraan program UKM sudah terlaksana yaitu terdiri dari upaya
promosi kesehatan, upaya kesehatan lingkungan, upaya KIA-KB, upaya
perbaikan gizi masyarakat, upaya pengendalian penyakit menular dan upaya
kesehatan masyarakat. Semua kegiatan UKM yang diprogramkan sudah
terlaksanakan namun dalam pelaksanaannya masih dijumpai sedikit
kekurangan seperti pelaksanaan program yang kurang maksimal, kurangnya
kesadaran untuk bekerjasama sebagai tim, kurang melibatkan masyarakat
banyak sehingga masih banyak masyarakat yang tidak ikut serta, masih
terdapat pelaksanaan program yang tidak tepat waktu sehingga
mempengaruhi tujuan dan target dari program tersebut. Hal ini mungkin
disebabkan oleh kurangnya peran puskesmas untuk menggerakkan
masyarakat dalam pentingnya mengidentifikasi masalah kesehatan melalui
wadah kegiatan UKM UPT Puskesmas Titi Papan
10.3 Refleksi Anggota Kelompok
Selama kurang lebih 4 Minggu saya melaksanakan pelayanan di
UPT Puskesmas Titi Papan, masih adanya hal hal yang kurang seperti
Pelayanan yg kurang terkoordinasi dengan baik, sehingga pasien menunggu
lama untuk mendapatkan pelayan.
58
Sebagai mahasiswa kami diharuskan membuat laporan yang datanya
bersumber dari petugas puskesmas, tetapi saat mengumpulkan data-data
yang dibutuhkan sangat sulit untuk mengumpulkannya. Selain itu data yang
diberi ada juga yang tidak sinkron dengan kesimpulan data bulanan.
Andri Tambunan (18010005)
59
Butet Desniar Gultom (18010018)
60
Lampiran I
NAMA :
USIA :
JENIS KELAMIN :
PEKERJAAN :
PENDIDIKAN TERAKHIR :
PENDAPATAN :
JUMLAH ANGGOTA KELUARGA :
JUMLAH ORANG DALAM SATU RUMAH :
Kadang
Tidak
No. Pertanyaan Selalu Sering - Jarang
Pernah
Kadang
Apakah saudara menutup mulut saat
1.
bersin dan batuk?
Apakah saudara membuang dahak
2.
di sembarang tempat?
Apakah saudara menggunakan
3. masker jika berbicara dengan
penderita TBC?
Jika ada anggota keluarga saudara
ada yang terkena penyakit TBC,
4. apakah saudara menggunakan alat
makan yang sama dengan penderita
TBC?
Apakah jendela di setiap ruangan
5. yang ada di rumah saudara tertutup
pada siang hari?
Apakah saudara menjaga kebersihan
rumah setiap hari, seperti menyapu
6.
dan mengepel ruang tamu, kamar
tidur, dapur, dan ruangan lainnya?
Apakah saudara mendapatkan
informasi mengenai tindakan
7.
pencegahan penyakit TBC dari
petugas kesehatan?
61
Apakah saudara menyajikan
makanan sehat dan bergizi seimbang
8.
(seperti nasi, lauk pauk, sayur, buah-
buahan, dll) setiap hari?
62
Apakah saudara mengkonsumsi
18. jamu setiap hari untuk menghindari
tertular penyakit TBC?
63
Lampiran II
DOKUMENTASI KEGIATAN
64
Mengukur Tekanan
UKS dokter kecil di SD Darah di Posyandu
066661 Negeri Lansia
65
Penyuluhan tentang Pemberian kuesioner pada
Stunting di posyandu responden mini survey
Lingkungan X
66
Ruangan Pemeriksaan Imunisasi pada balita di
Umum yang dilaksanakan Lingkungan XI
setiap hari
67
Penyuluhan tentang DBD di Senam pagi yang
Pabrik Kecap Sinar Abadi dilaksanakan setiap hari
kamis
68
69