Anda di halaman 1dari 35

Oleh:

Inayatur Rokhmah, SKM


Puskesmas 1 Cilongok
Mengapa orang merokok ?

1. Faktor kepribadian (personality): Memandang diri


kurang sukses / kurang percaya diri / lebih jantan.
2. Faktor Sosial: Yang paling berpengaruh adalah.
jumlah teman - teman (lingkungan) yang merokok.
3. Faktor kejiwaan (psikodinamik).
4. Faktor sensorimotorik: Menikmati sensasi merokok.
5. Faktor farmakologis : Nikotinlah yang menjadi
biang keladi utamanya.
Tembakau
Dihisap , dikunyah , dihirup.
Klasifikasi : Stimulan
Berisi ribuan zat kimia salah satunya nikotin yang
merupakan zat adiktif dari rokok .
Mengandung zat perangsang tumbuhnya kanker .
Mengandung zat yang menyebabkan gangguan
pembuluh darah sehingga jangka panjang
menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan
pembuluh darah.
Mungkin anda sudah tahu bahwa menghisap asap rokok
orang lain di dekat anda lebih berbahaya bagi anda
daripada bagi si perokok itu sendiri.

Mainstream smoke-Asap Utama adalah asap rokok


yang terhisap langsung masuk ke paru-paru perokok lalu
di hembuskan kembali (1)
Sidestream smoke-Asap Sampingan adalah asap
rokok yang dihasilkan oleh ujung rokok yang terbakar(2)
Secondhand smoke-Sisa (1) + (2)
Pada waktu merokok anda menghisap kurang lebih
4000 bahan kimia, yang 200 diantaranya beracun dan
43 jenis lainnya bersifat karsiogenik.
Tiga komponen racun utama pada rokok yaitu :

Nikotin, Tar,
Karbon Monoksida
NIKOTIN
Salah satu jenis obat perangsang yang dapat merusak
jantung dan sirkulasi darah, nikotin membuat
pemakainya kecanduan.
TAR
Mengandung bahan kimia yang beracun, menempel
pada alveolus, merusak sel paru-paru dan meyebabkan
kanker.
KARBON MONOKSIDA (CO)
Gas beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya
kemampuan darah membawa oksigen, ok CO
mempunyai afinitas kuat terhadap Hb dari pada O2
Perjalanan nikotin
Nikotin yang dihisap masuk ke paru-paru 
menyebar ke aliran darah  tiba di otak dalam waktu
10 detik sejak dihisap

Nikotin sampai di otak  menempel di reseptor otak


yang bernama alfa 4 beta 2 merangsang pelepasan
transmiter saraf  melepaskan dopamin  efek
fisiologis seperti rasa nikmat dan tenang

Saat tidak merokok kadar dopamin lama kelamaan


akan berkurang  badan merasa tidak enak, tidak
bisa konsentrasi  mencari rokok lagi untuk
dihisap taraf kecanduan
Rokok menyebabkan Kecanduan

Risiko kecanduan/ketergantungan terhadap rokok


setidaknya setara dengan risiko kecanduan
/ketergantungan pada awal penyalahgunaan zat adiktif
seperti kokain, alkohol, atau marijuana.

Perokok yang mulai merokok sejak dini/remaja


mempunyai angka kecanduan nikotin yg lebih tinggi.
Daftar racun dalam asap rokok
Nicotine – zat adiktif
Formaldehyde – formalin, lazim dipakai sebagai
pengawet di laboratorium
Ammonia – zat yang digunakan dalam cairan
pembersih toilet
Hydrogen Cyanide – sianida, racun tikus
Acetone – aseton, cairan pembersih cat kuku
Carbon monoxide - found in car exhaust
Tar – zat padat dalam asap rokok
Toluene – zat kimia dalam cairan pelarut cat tembok
(thinner)
Phenol – digunakan dalam pupuk penyubur
Perokok aktif : Perokok itu sendiri
Perokok pasif : Orang yang berada di sekitar lingkungan
perokok yang mendapat asap rokok yang
dihembuskan perokok (mainstream smoke)
dan asap yang terbakar dari rokok tersebut
(sidestream smoke).

Perokok pasif lebih beresiko dari perokok aktif.


perokok aktif juga perokok pasif.
Tubuh seorang perokok

Menurut WHO setiap 6,5 detik satu orang meninggal


karena rokok.

Riset memperkirakan 70 % perokok memulai


merokok pada usia remaja dan terus merokok selama
dua dekade atau lebih, akan meninggal 20-25 tahun
lebih awal dari pada orang yang tidak pernah
menghisap rokok.
Rangsangan pada otak sehingga pengguna merasa
tenang
Menurunkan nafsu makan, saraf rasa di lidah, saraf
penciuman
Kelumpuhan cilia disaluran nafas
Peningkatan asam lambung
Pengurangan produksi urine di ginjal
Akibat Langsung pada Tubuh
 Jantung :
◦ Meningkatkan denyut jantung (15-25kali/mnt)
◦ Meningkatkan tekanan darah.

 Aliran darah :
◦ Mengurangi aliran darah tepi.
◦ Meningkatkan kadar kekentalan darah.
◦ Meningkatkan penggumpalan dalam darah.

 Mengurangi temperatur jari dan kuku.


 Meningkatkan adrenalin.
 Meningkatkan gerakan usus.
 Menghalangi produksi cairan dalam perut yang
berguna untuk pencernaan
Efek Jangka Panjang

Gangguan saluran nafas dari atas kebawah: hidung,


sinus, paru (asma , bronchitis, pnemonia, kanker paru
dll)

Kanker di organ tubuh lainnya

Penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah:


stroke, jantung koroner.

Penurunan jumlah sperma.


Resiko menderita kanker bagi
pengisap asap rokok

 14 kali menderita kanker paru-paru,


mulut, dan tenggorokan.
 4 kali menderita kanker esophagus.
 2 kali kanker kandung kemih.
 2 kali serangan jantung.
Akibat merokok pada tubuh:
jangka waktu pendek
 Meningkatkan noda
kuning pada gigi dan jari
 Lebih sering sakit
tenggorokan
 Iritasi mata
 Menyebabkan napas
yang tidak enak, bau
badan
Akibat merokok pada tubuh
jangka waktu pendek
 Memicu serangan asma
 Menurunkan kemampuan
mencium dan merasa
 kerutan-kerutan wajah
muncul lebih cepat
 Menyebabkan mual
pusing lebih sering
demam dan mudah gugup
Akibat merokok
jangka waktu yang lama
Memicu penyakit gula dan memperburuk komplikasinya
Paru sakit dan paru sehat
Penyakit paru-paru
Kerusakan Gigi dan Gusi
Perokok pasif dan
kesehatan orang dewasa
Paparan asap rokok secara terus menerus meningkatkan
risiko kesakitan dan kematian prematur akibat :

Kanker paru
Penyakit jantung koroner
Penyakit paru obstruktif kronik
Asma
Stroke
Perokok Pasif dan Kehamilan
Meningkatkan risiko berat badan lahir rendah.
Meningkatkan risiko untuk prematur.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menjadi perokok
pasif meningkatkan risiko keguguran dan kelainan janin.
Nikotin rokok menyebabkan denyut jantung janin
bertambah cepat, CO menyebabkan berkurangnya oksigen
yg diterima janin
Perokok pasif dan kesehatan anak
Anak-anak berisiko lebih besar mengalami:
Penyakit saluran pernafasan bawah ex: bronkitis
Induksi dan eksaserbasi asma
Infeksi telinga tengah
Kematian bayi mendadak
Meningkatan kerentanan terhadap alergi
Kemungkinan 2 x untuk dirawat di RS pada tahun
pertama kehidupan
ILUSTRASI GAMBAR
ILUSTRASI GAMBAR

Anda mungkin juga menyukai