Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN


PUSKESMAS DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK
BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2022
SUB KEGIATAN PENGELOLAAN KESEHATAN
PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
- Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

- Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan

- Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2015 tentang penanggulangan
penyakit tidak menular.
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 taun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

2. Gambaran Umum
Diabetes Mellitus menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang menimbulkan kesakitan,
kecacatan, dan kematian yang tinggi dan menimbulkan beban pembiayaan kesehatan sehingga perlu
dilakukan penyelenggaraan penanggulangan melalui pencegahan, pengendalian dan penanganan yang
komprehensif, efisien, efektif dan berkelanjutan. Penyelenggaraan penanggulangan diabetes mellitus
dilaksanakan dengan upaya pencegahan dan pengendalian dengan menitik beratkan pada skrining atau
deteksi dini dengan kegiatan pendataan penderita, skrining / deteksi dini dan kepatuhan minum obat
penderita diabetes mellitus. Kegiatan pendataan penderita, skrining / deteksi dini dan kepatuhan minum
obat penderita diabetes mellitus akan berjalan sesuai standar dan harapan apabila setiap petugas
lapangan ditunjang sarana transportasi untuk menjangkau langsung ke masyarakat. Untuk itu
dibutuhkan dana dukungan dari Dana Alokasi Khusus Nonfisik karena keterbatasan anggaran dari
daerah

Menguraikan masing-masing rincian menu kegiatan, milsalnya:


No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
Upaya deteksi dini, preventil dan respons penyakit
a Deteksi dini faktor risiko PTM di Melakukan kegiatan skrining/deteksi dini diawali dengan
posbindu PTM dan Posyandu melakukan pendataan sasaran penderita diabetes, yang
lansia. dilanjutkan dengan skrining atau deteksi dini gula darah di
wilayah kerja puskesmas.
b Pendampingan penderita penyakit Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendampingi
menular menahun dan penyakit penderita diabetes mellitus dengan cara melakukan
tidak menular kunjungan rumah dan memberikan KIE tentang
penyakitnya dan kepatuhan minum obat sehingga obatnya
terkontrol
c Koordinasi terpadu lintas Merupakan tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan
program/lintas sektor tentang komunikasi dan kesepahaman antara petugas pengelola
pencegahan dan pengendalian program puskesmas dan petugas pengelola program di
penyakit tingkat puskesmas dinas kesehatan sehingga target program yang telah
ditetapkan bisa tercapai.
B. PENERIMA MANFAAT
Menggambarkan siapa penerima manfaat misalnya, ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, kader
posyandu, tokoh masyakarakat, lintas sektor dan lain-lain.
No Nama Kegiatan Jumlah Penerima
Manfaat
1 Deteksi dini faktor risiko PTM di posbindu PTM dan Posyandu 475 Orang Prevalensi
lansia. Diabetes Mellitus

2 Pendampingan penderita penyakit menular menahun dan 475 Orang prevalensi


penyakit tidak menular Diabetes Melitus

3 Koordinasi terpadu lintas program/lintas sektor tentang 1 Petugas pengelola


pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat puskesmas program puskesmas

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Output Metode Tahapan
No Rincian Menu/Komponen
Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
Upaya deteksi dini, preventil dan respons penyakit
a. Deteksi dini faktor risiko Dokumen 1 Swakelola 1. Persiapan
PTM di posbindu PTM dan Laporan Administrasi
Posyandu lansia. dan Sarana
Prasarana
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(Januari-
November)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
b. Pendampingan penderita Dokumen 1 Swakelola 1. Persiapan
penyakit menular menahun Laporan Administrasi
dan penyakit tidak menular dan sarana
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(Februari-
November)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
c. Koordinasi terpadu lintas Dokumen 1 Swakelola 1. Persiapan
program/lintas sektor Laporan Administrasi
tentang pencegahan dan 2. Pelaksanaan
pengendalian penyakit
Kegiatan
tingkat puskesmas
3. Waktu
Pelaksanaan
(Juni)
4. Pembuatan
Laporan Akhir

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kurun waktu yang dubutuhkan untuk pencapaian pelaksanaan kegiatan adalan 1 tahun anggaran

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas
sebesar Rp 4.310.000,- (Empat Juta Tiga Ratus Sepuluh Ribu Rupiah) dengan kebutuhan per rincian
menu kegiatan sebagai berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Kebutuhan Biaya
Penyakit

1 Deteksi dini faktor risiko PTM di posbindu PTM dan Posyandu lansia. 3.725.000

Pendampingan penderita penyakit menular menahun dan penyakit tidak 525.000


2 menular

Koordinasi terpadu lintas program/lintas sektor tentang pencegahan dan 60.000


3 pengendalian penyakit tingkat puskesmas

Total 4.310.000,00

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Tabanan,
Kepala UPTD Puskesmas Tabanan I

dr. I Ketut Serinata


NIP.19660616 200212 1 002

Anda mungkin juga menyukai