Anda di halaman 1dari 3

SOP PENYELIDIKAN DAN

PENANGGULANGAN KLB
HEPATITIS A

No. Dokumen : SPO/UKM/


No. Revisi :-
TanggalTerbit :
Halaman :1
PUSKESMAS TandaTangan Kepala Puskesmas dr. Nina Nurjanah,SH
PAKUTANDANG NIP. 19661218 201411 2 001

a. Hepatitis yaitu demam, badan lemas, mual, selaput mata berwarna


kuning atau air kencing berwarna seperti air teh, pada pemeriksaan
laboratorium darah/tinja menunjukan adanya antigen virus tersebut.
b. Penyakit Hepatitis A disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh
kotoran/tinja penderita biasanya melalui makanan (fecal - oral), bukan
melalui aktivitas seksual atau melalui darah. Hepatitis A paling ringan
dibanding hepatitis jenis lain (B dan C). Sementara hepatitis B dan C
disebarkan melalui media darah dan aktivitas seksual dan lebih
berbahaya dibanding Hepatitis A.
c. Penyakit hepatitis A merupakan hepatitis yang masih sering mewabah
dan umumnya terjadi di daerah yang kurang terjaga higienitas dan juga
sanitasinya. Hepatitis A ini menular melalui makanan dan minuman
yang tercemar kotoran penderita Hepatitis A. Selain itu, seseorang juga
beresiko terkena penyakit hepatitis A jika ia memiliki kebiasaan jajan
makanan dan minuman di sembarang tempat. Hepatitis A adalah
golongan penyakit Hepatitis yang ringan dan jarang sekali
menyebabkan kematian, Virus hepatitis A (VHA=Virus Hepatitis A)
penyebarannya melalui kotoran /tinja penderita yang penularannya
1. Pengertian melalui makanan dan minuman yang terkomtaminasi, bukan melalui
aktivitas sexual atau melalui darah. Penyakit Hepatitis A memiliki masa
inkubasi 2 sampai 6 minggu sejak penularan terjadi, barulah kemudian
penderita menunjukkan beberapa tanda dan gejala terserang penyakit
Hepatitis A.
d.
 Penyebab Virus Hepatitis A
 Masa Inkubasi Antara 14–50 hari, rata-rata 28–30 hari
 Sumber Manusia dan beberapa jenis primata, sumber
Penularan penularan adalah air tercemar dan makanan
tercemar.
 Penularan Masa penularan terjadi pada 1-2 minggu.
 Gejala Klinis Panas mendadak,lelah, nafsu makan
menurun, mual dan perut kembung yang
diikuti dengan jaundice, mata dan air kencing
berwarna air teh.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksankan


2. Tujuan
kegiatan penyelidikan dan penanggulangan KLB hepatitis A
3. Kebijakan
Buku Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa
4. Referensi
Penyakit Menular dan Keracuanan Pangan

1. Data Rekam medic


2. Form penyelidikan
5. Prosedur
3. Pulpen
4. Komputer

1. Penemuan Kasus
Kasus ditemukan berdasarkan rekam medik dari puskesmas,
puskesmas pembantu, rumah sakit, klinik atau laporan dari
masyarakat.
2. Penyelidikan Epidemiologi
Data yang dikumpulkan harus mencakup variabel yang akan menjawab
tujuan penyelidikan :
a. Penetapan diagnosis Hepatitis A
1) Diagnosis klinis Hepatitis A
2) Diagnosis konfirmasi, diagnosis disertai hasil pemeriksaan
serologis ditemukanya IgM positif atau pemeriksaan
laboratorium lainnya yang menunjukan positif hepatitis A.
b. Identifikasi faktor resiko
1) Identifikasi cakupan imunisasi HB1, HB2 dan HB3
2) Identifikasi penggunaan sarana air bersih, sumber makanan
minuman, pengolahan makanan minuman dan sanitasi
tempat tinggal.
c. Pencarian kasus tambahan Hepatitis A
Pendataan kesarana pelayanan kesehatan, praktek swasta untuk
mencari kasus yang berobat dengan keluhan menyerupai kasus
hepatitis A.
3. Pengolahan data dilakukan secara manual maupun elektronik (soft
6. Langkah -langkah ware computer) dengan hasil (output), dimana data dapat
menggambarkan distribusi frekwensi kejadian wabah/KLB penyakit
Hepatitis A berdasarkan waktu, tempat, orang dan faktor resiko.

4. Penanganan Kasus
a. Selama 2 minggu setelah gejala pertama atau 1 minggu setelah
penyakit kuning muncul. Pasien diharapkan menjaga kebersihan.
b. Menjaga kebersihan perorangan seperti mencuci tangan dengan
teliti; orang yang dekat dengan penderita mungkin memerlukan
terapi imunoglobulin. Imunisasi hepatitis A bisa dilakukan dalam
bentuk sendiri (Havrix) atau bentuk kombinasi dengan vaksin
hepatitis B (Twinrix). Imunisasi hepatitis A dilakukan dua kali, yaitu
vaksinasi dasar dan booster yang dilakukan 6-12 bulan kemudian,
sementara imunisasi hepatitis B dilakukan tiga kali, yaitu dasar,
satu bulan dan 6 bulan kemudian. Imunisasi hepatitis A dianjurkan
bagi orang yang potensial terinfeksi seperti penghuni asrama dan
mereka yang sering jajan di luar rumah.
5. Melapor ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Laporan hasil penyelidikan dibuat untuk:
1. Pedoman untuk penanggulangan/pencegahan penyakit Hepatitis
A.
2. Sebagai dokumen, sehingga pada laporan tersebut yang paling
penting yaitu harus mencantumkan simpulan-simpulan hasil
penyelidikan dan arahan upaya pengendaliannya.
6. Menganalisis situasi, evaluasi dan rekomendasi
Penemuan kasus/Deteksi kasus/klaster penyakit/kematian

Penyelidikan Epidemiologi (PE)

Penanganan Kasus

Pengobatan dan rujukan

Penyuluhan

Hygiene Perorangan dan PHBS


8. Bagan Alir
Laporan Penyelidikan

Terhadap penduduk pendatang


penderita Hepatitis A
Pemantauan
Terhadap daerah rentan Hepatitis A

Melapor ke Dinas Kesehatan Kab

Analisis situasi, Evaluasi dan Rekomendasi

9. Hal yang perlu


diperhatikan
1. Klinik Umum
2. Balai Pengobatan
3. Poli Umum
10. Unit terkait
4. MTBS
5. Imunisasi
6. Puskesmas pembantu
1. Rekam medis
11. Dokumen terkait
2. Catatan tindakan

No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan


12. Rekaman histori
perubahan

Anda mungkin juga menyukai