PENANGGULANGAN KLB
HEPATITIS A
1. Penemuan Kasus
Kasus ditemukan berdasarkan rekam medik dari puskesmas,
puskesmas pembantu, rumah sakit, klinik atau laporan dari
masyarakat.
2. Penyelidikan Epidemiologi
Data yang dikumpulkan harus mencakup variabel yang akan menjawab
tujuan penyelidikan :
a. Penetapan diagnosis Hepatitis A
1) Diagnosis klinis Hepatitis A
2) Diagnosis konfirmasi, diagnosis disertai hasil pemeriksaan
serologis ditemukanya IgM positif atau pemeriksaan
laboratorium lainnya yang menunjukan positif hepatitis A.
b. Identifikasi faktor resiko
1) Identifikasi cakupan imunisasi HB1, HB2 dan HB3
2) Identifikasi penggunaan sarana air bersih, sumber makanan
minuman, pengolahan makanan minuman dan sanitasi
tempat tinggal.
c. Pencarian kasus tambahan Hepatitis A
Pendataan kesarana pelayanan kesehatan, praktek swasta untuk
mencari kasus yang berobat dengan keluhan menyerupai kasus
hepatitis A.
3. Pengolahan data dilakukan secara manual maupun elektronik (soft
6. Langkah -langkah ware computer) dengan hasil (output), dimana data dapat
menggambarkan distribusi frekwensi kejadian wabah/KLB penyakit
Hepatitis A berdasarkan waktu, tempat, orang dan faktor resiko.
4. Penanganan Kasus
a. Selama 2 minggu setelah gejala pertama atau 1 minggu setelah
penyakit kuning muncul. Pasien diharapkan menjaga kebersihan.
b. Menjaga kebersihan perorangan seperti mencuci tangan dengan
teliti; orang yang dekat dengan penderita mungkin memerlukan
terapi imunoglobulin. Imunisasi hepatitis A bisa dilakukan dalam
bentuk sendiri (Havrix) atau bentuk kombinasi dengan vaksin
hepatitis B (Twinrix). Imunisasi hepatitis A dilakukan dua kali, yaitu
vaksinasi dasar dan booster yang dilakukan 6-12 bulan kemudian,
sementara imunisasi hepatitis B dilakukan tiga kali, yaitu dasar,
satu bulan dan 6 bulan kemudian. Imunisasi hepatitis A dianjurkan
bagi orang yang potensial terinfeksi seperti penghuni asrama dan
mereka yang sering jajan di luar rumah.
5. Melapor ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Laporan hasil penyelidikan dibuat untuk:
1. Pedoman untuk penanggulangan/pencegahan penyakit Hepatitis
A.
2. Sebagai dokumen, sehingga pada laporan tersebut yang paling
penting yaitu harus mencantumkan simpulan-simpulan hasil
penyelidikan dan arahan upaya pengendaliannya.
6. Menganalisis situasi, evaluasi dan rekomendasi
Penemuan kasus/Deteksi kasus/klaster penyakit/kematian
Penanganan Kasus
Penyuluhan