Anda di halaman 1dari 3

MATRIKS TOWS

“Program Penanggulangan Penyakit Tuberkulosis Paru


di Puskesmas Sumanda, KabupatenTanggamus,
Provinsi Lampung”

Mata Kuliah
Kebijakan dan Manajemen Kesehatan

Dosen Pengampu
Dr. dra. Dumilah Ayuningtyas, MARS

Disusun Oleh:

Nama : Roma Yuliana


NPM : 2006506086

PROGRAM PASCASARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN 2021
Tabel Matriks TOWS “Program TB Puskesmas Sumanda”

S (Strength) W (Weakness)

1. Terpenuhinya SDM kesehatan 1. Belum semua petugas


untuk program TB sesuai standar puskesmas terutama paramedis
yaitu berdasarkan kualifikasi dan (perawat, bidan desa)
kompetensi yang disyaratkan. mendapatkan pelatihan TB dari
2. Terdapat Puskesmas, Pustu, pengelola progam TB, sehingga
Posyandu, dan Poskesdes sebagai belum mengetahui secara tepat
pusat kesehatan masyarakat dalam cara menjaring terduga TB.
membantu mendeteksi suspek TB. 2. Penemuan penderita TB Paru
3. Pengelola Program TB dibekali lebih banyak dilakukan secara
sarana transportasi dari Puskesmas pasif.
untuk terjun ke masyarakat. 3. Belum optimalnya penyuluhan
4. Memiliki program inovasi TB baik secara kuantitas
unggulan dalam penanggulangan maupun kualitas.
penyakit TB 4. Sarana dan prasarana pelayanan
5. Penanggulangan TB sudah laboratorium TB Puskesmas
terintegrasi dengan PIS-PK dan Sumanda belum memenuhi
program kesehatan yang berkaitan persyaratan.
(HIV/AIDS, diabetes mellitus, dan 5. Belum munculnya budaya
program lainnya) pelayanan yang prima (service
6. Sebagian besar masyarakat telah excellence) di Puskesmas
memiliki akses kepemilikan JKN Sumanda.
(88%)

O (Oppurtunity) Strategi SO Strategi WO

1. Pendanaan BOK Puskesmas 1. Mengoptimalkan pelaksanaan 1. Peningkatan strategi penemuan


yang cukup untuk program kegiatan TB yang dianggarkan kasus secara aktif oleh kader
TB oleh dana BOK untuk kegiatan TB desa bersama kader TB
2. Sudah dibentuknya kader TB investigasi kontak, kunjungan Aisyiyah dan pemberian reward
di masing-masing desa dan rumah, penyuluhan, dan kegiatan kepada kader dengan kinerja
bekerja sama dengan kader lainnya (S1,2,3.O1) terbaik (W2.O1,2,3,4)
TB dari organisasi Aisyiyah 2. Peningkatan kompetensi kader TB 2. Peningkatan kompetensi kader
Kabupaten Tanggamus. dalam melakukan skrining batuk TB untuk dapat melakukan
3. Syarat akreditasi kesehatan di melalui pelatihan rutin dan penyuluhan TB kepada
Puskesmas harus berkesinambungan (S1.O1,2) masyarakat di setiap desa
melaksanakan program 3. Membentuk Pos TB Desa untuk (W3.O2)
penanggulangan TB dengan memaksimalkan upaya 3. Melakukan program
strategi DOTS. pencegahan dan penularan perencanaan pengadaan,
4. Adanya kebijakan Kemenkes penyakit TB (S2.O3) peningkatan dan perbaikan
terhadap program 4. Mengotimalkan program inovasi sarana dan parasarana secara
penanggulangan TB paru untuk meningkatkan penemuan berkala sesuai standar yang
yang tertuang dalam Juknis kasus TB di masyarakat dengan telah ditentukan (W3.O3,O4)
dan Juklak program pelacakan secara aktif oleh kader 4. Menindaklanjuti monev dari
penanggulangan TB. TB (S4.O2,3,4) Dinkes terhadap perbaikan
5. Adanya pertemuan secara 5. Mengoptimalkan penanggulangan program TB Puskesmas
berkala oleh Dinas Kesehatan TB yang telah terintegrasi dengan (W1,2,3,4.O5)
yang turut aktif dalam monev strategi DOTS dan mengacu pada
program TB di Puskesmas. Juknis dan Juklak TB(S5.O3,4)

3
T (Threat) Strategi ST Strategi WT

1. Adanya stigma negatif dan 1. Memaksimalkan kegiatan 1. Petugas kesehatan memberikan


diskriminasi terhadap penyuluhan kepada masyarakat sosialisasi tentang TB secara
penderita TB atau orang oleh petugas kesehatan terkait optimal untuk menghapus
terduga TB. penyakit TB di layanan stigma TB merupakan penyakit
2. Masih kurangnya dukungan Puskesmas, Pustu, Posyandu, memalukan serta mengenai
dan komitmen lintas sektor. Posbindu, kelas ibu hamil pengobatan TB yang gratis
3. Tingkat ekonomi masyarakat (S1,2.T4) (W1,3.T1)
yang rendah dimana masih 2. Mengadakan penggalakan 2. Melakukan sosialisasi kepada
adanya rumah yang tidak komitmen lintas sektor melalui semua petugas kesehatan di
sehat. program inovasi TB Puskesmas layanan terkait cara skrining
4. Sebagian besar tingkat (S4.T2) batuk dengan menggunakan
pendidikan masyarakat 3. Mengoptimalkan program PIS-PK form skrining dan
rendah sehingga dalam melakukan intervensi meningkatkan penjaringan
mempengaruhi terhadap terhadap keluarga kategori rumah melalui strategi TEMPO
rendahnya pengetahuan tidak sehat yaitu meningkatkan (W1,2.T4)
masyarakat tentang penyakit akses/pemanfaatan jamban 3. Menyusun strategi penyuluhan
TB (pentingnya deteksi dini, keluarga, akses sarana air bersih, dengan melibatkan linsek
pengobatan, bahaya putus dan PHBS rumah tangga (S1,5.T3) (TOMA, tokoh ulama)
obat, bahaya penularan) 4. Peningkatan sosialisasi utilisasi mengenai penyakit TB dan
5. Masih adanya masyarakat JKN kepada seluruh masyarakat aktif mengajak masyarakat
berobat ke dukun. (S6.T4,5) untuk memeriksakan kesehatan
(W3.T2,4,5)
4. Melakukan sosialisasi TB pada
saat arisan ibu-ibu, shalat
jum’at, dan majelis taqlim
(W3.T4)
5. Peningkatan mutu layanan
Puskesmas untuk menerapkan
budaya pelayanan yang prima
(W5.T5)

Anda mungkin juga menyukai