Anda di halaman 1dari 9

ROOT CAUSE ANALYSIS

Kelompok 3
Roma Yuliana 2006506086
Hafshah Widya Arini 2006610722
Putri Rahmadani 2006560176
Rina Safitri 2006506035
Nur Adhriyah 2006610804
Langkah 1: Key Question
Mengapa Rendahnya Penemuan Kasus TB di Puskesmas Sumanda, Kabupaten Tanggamus,
Lampung Tahun 2019?
Langkah 2: Mengidentifikasi UDEs
1.Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB
2.Stigma negatif masyarakat tentang penyakit TB (TB adalah penyakit kutukan/aib)
3.Keterbatasan media KIE
4.Kurangnya pemeriksaan suspek (sputum)
5.Kurangnya kinerja pengelola program TB
6.Kurangnya koordinasi dengan lintas program
7.Kurangnya koordinasi dengan lintas sektor (desa, kecamatan)
8.Kurang aktifnya kader Tb
9.Kurangnya kegiatan pelacakan kasus secara aktif
10.Penyuluhan yang dilakukan kurang optimal
11.Belum terlaksana dengan optimal tuberkulin tes pada anak
12.Belum ada alat pemeriksaan TB (TCM)
13.Akses yang sulit ditempuh
Langkah 3. Menyiapkan rantai sebab akibat untuk memulai Pohon
Realitas
1. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB
2. Kurangnya pemeriksaan suspek (dahak)
3. Kurangnya kinerja pengelola Program TB
4. Kurangnya kegiatan pelacakan kasus secara aktif
5. Belum terlaksana dengan optimal tuberkulin tes pada anak
Langkah 4. Menghubungkan UDEs
RENDAHNYA PENEMUAN KASUS TB
UDEs DI PUSKESMAS SUMANDA, LAMPUNG TAHUN 2019
Sphere
of Sphere of
Influenc Control
e

Belum terlaksana
optimal tes
tuberkulin pada
anak Kurang alokasi
dana kegiatan TB

Kurang koordinasi
dengan dokter &
Belum adanya tenaga gizi PKM
tenaga ahli
promkes CP Belum optimalnya
Kurangnya perencanaan Perencanaan usulan Disiplin petugas sosialisasi terkait
RC tenaga, pengadaan
sarana & prasarana
kegiatan program TB
kurang matang
kurang dan sering
izin tidak masuk
teknis skrining batuk
kpd nakes
bidang P2 (TB) di Dinkes
Menentukan RC & CP
Terdapat 8 Root Cause Analysis :

1. Kurang tanggapnya pimpinan Puskesmas

2. Kurangnya perencanaan tenaga, pengadaan sarana & prasarana bidang P2 (TB) di Dinkes

3. Rendahnya tingkat pendidikan

4. Tingkat ekonomi rendah

5. Perencanaan usulan kegiatan program TB kurang matang CORE PROBLEM (CP) : mempengaruhi 4 UDEs

6. Disiplin petugas kurang dan sering izin tidak masuk

7. Akses sulit ditempuh

8. Belum optimalnya sosialisasi terkait teknis skrining batuk kpd tenaga kesehatan
Menentukan Sphere of Control & Sphere of Influence

Sphere of Influence

Sphere of Control

CP merupakan area
sphere of control dari
pemegang program TB
Rencana Strategi Mengatasi Core Problem (CP)
1.Meanggarkan dana kegiatan program TB secara proporsional yang mencakup kegiatan utama dan penunjang program TB (sarana dan prasarana)

2.Merencanakan kegiatan investigasi kontak yang lebih optimal baik secara kuantitas maupun kualitas

3.Meningkatkan kompetensi kader TB melalui kegiatan pelatihan dan evaluasi kader TB secara rutin, minimal 2 kali dalam setahun

4.Memaksimalkan koordinasi dengan pihak lintas sektor dalam memaksimalkan kinerja kader TB seperti membuat SK kader TB di masing-masing desa.

5.Memaksimalkan koordinasi dengan dokter, lintas program (program gizi, kesling, promkes) dan tenaga nakes di layanan pasif (BP, KIA, rawat inap,
laboratorium dan bidan desa)

6.Penyusunan RUK dibuat perdasarkan evaluasi capaian program tahun sebelumnya, kemudian dikomunikasikan kepada lintas program dan lintas sektor
untuk perencanaan yang lebih matang

7.Melakukan bimbingan dengan Penanggung Jawab program TB dinas kesehatan dalam menyusun rencana kegiatan TB

8.Melakukan kaji banding ke Puskesmas lain dengan tujuan melihat keberhasilan program TB yang dilaksanakan serta program inovasi yang diciptakan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai