Anda di halaman 1dari 5

UTS

Mata Kuliah Analis Kebijakan Kesehatan


Program Pascasarjana Kesehatan Masyarakat
STIK Bina Husada
Tahun 2019/2020

NAMA : TRI FITRIANTI


NIM : 19.13101.11.42
DOSEN : dr Syahrizal
MK. : AKK

Soal Essay

1. Bagaimana penerapan fungsi-fungsi manajemen (POAC) pada program imunisasi di


Dinkes Kabupaten Lahat/Pagaralam/PALI?
Jawaban
1. PLANNING

Perencanaan Puskesmas adalah proses penyusunan kegiatan yang sistematis


untuk mengatasi masalah atau sebagian masalah yang dihadapi dalam rangka
pencapaian tujuan Puskesmas dalam periode waktu tertentu.

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana Puskesmas untuk mengatasi


masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Rencana Puskemas
dibedakan atas dua macam yaitu Rencana Usulan Kegiatan (RUK) untuk
kegiatan pada setahun mendatang dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
pada tahun berjalan.

2. ORGANIZING

 1. Strategi untuk mencapai tujuan Puskesmas. Strategi akan menjelaskan


bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun
diantara pimpinan dengan pegawai Puskesmas.
 2. Ukuran organisasi Puskesmas. Besarnya organisasi Puskesmas secara
keseluruhan maupun unit-unit kerja fungsional akan mempengaruhi struktur
organisasi Puskesmas.

 3. Tingkat penggunaan teknologi, yaitu tingkat rutinitas penggunaan


teknologi oleh Puskesmas untuk memberikan jasa layanan kesehatan
Puskesmas. Pada layanan kesehatan dengan menggunakan teknologi
tinggi akan memerlukan tingkat standarisasi dan spesialisasi yang lebih
tinggi dibanding dengan pelayanan kesehatan dasar.

 4. Tingkat ketidakpastian lingkungan organisasi Puskesmas.

 5. Preferensi(kesukaan) yang menguntungkan pribadi dari individu atau


kelompok yang memegang kekuasaan dan kontrol dalam organisasi
Puskesmas.

 6. Pegawai dan stakeholder dalam organisasi Puskesmas. Kemampuan


dan cara berfikir para pegawai dan stakeholderPuskesmas serta kebutuhan
mereka untuk bekerjasama harus diperhatikan dalam merancang struktur
organisasi Puskesmas. Kebutuhan pegawai dan stakeholder Puskesmas
dalam pembuatan keputusan akan mempengaruhi saluran komunikasi,
wewenang dan hubungan diantara unit-unit kerja fungsional.(Endang
S.2011)

3. ACTUATING

Agar pelaksanaan kesehatan masyarakat dapat berjalan secara berhasil guna dan
berdaya guna, maka dilakukan lokakarya mini puskesmas pada tingkat puskesmas atau
di masyarakat yang mencakup :

1. Menetapkan pembagian wilayah binaan

2. Menetapkan penanggung jawab dan pelaksana kegiatan

3. Menetapkan uraian tugas koordinator dan pelaksana puskesmas

4. Koordinasi lintas program dan lintas sektoral dari instansi terkait


5. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas puskesmas

6. Menggerakkan partisipasi masyarakat/peran serta masyarakat dan pembinaan


kader, daa wisma, dukun bayi,dll

7. Menyediakan kesempatan konsultasi kepada koordinator, penanggung jawab


daerah binaan atau pelaksana puskesmas

8. Pimpinan puskesmas melaksanakan bimbingan teknis kegiatan puskesmas


kepada koordinator dan penanggung jawab daerah binaan termasuk pelaksanaan
puskesmas. Penerapan proses keperawatan dapat meminta bantuan tim penilaian
atau kepada institusi pendidikan

9. Pengembangan kegiatan-kegiatan inovatif sesuai kemampuan


daerah/masyarakat.

4. CONTROLLING

Pengawasan (controlling) sebagai elemen atau fungsi keempat manajemen ialah


mengamati dan mengalokasikan dengan tepat penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi.Bedasarkan hasil penelitian bahwa penilaian selalu dilakukan untuk mengetahui
bagaimana hasil dari pelaksanaan kegiatan tersebut.

2. BAGAIMANA PENERAPAN MINI LOKAKARYA PUSKESMAS DALAM


MENINGKATKAN FUNGSI PUSKESMAS

JAWAB : PENERAPAN MINI LOKAKARYA Bulanan Intern Puskesmas

untuk pemantauan Hasil kerja petugas Puskesmas dengan cara membandingkan


rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan
membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya serta
tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya

Tujuan khusus
- diketahuinya hasil kegiatan Puskesmas bulan lalu

- disampaikan hambatan masalah dalam pelaksanaan kegiatan bulan lalu

-dirumuskannya rencana pemecahan masalah

-disusunnya rencana kerja bulan baru

3. Mengapa angka kejadian malaria tinggi di Kota PALI dan jelaskan secara
Fishbone dan SWOT
UNTUK DIKETAHUI STATUS MALARIA DIPALI SUDAH NOL JIKA TERJADI
MAKA FISBONE YANG KAMI BUAT SEPERTI INI :

Lingkungan Masyarakat

Endemi k Kurangnya kesadaran


penyakit Kurangnya hidup bersih
malaria menjaga
kebersihan
Padatnya
lingkungan
kumuh
Tingginya angka
penderita penyakit
Kurangnya malaria
fasilitas yang
disediakan kurangnya
Pemerintah

Kurangnya tenaga medis


Terbatasnya yang terjun ke masyarakat
fasilitas untuk Rendahnya
pemeriksaan tenaga
kesehatan
Kurangnya Kurangnya
sosialisasi pengetahuan
tentang tenaga medis
Fasilitas Pelayanan malaria
Kesehatan (Yankes)

4. Jelaskan secara Fishbone penyebab kunjungan pemeriksaan ibu hamil


rendah di Kota PALI?
Manusia Metode

Kerja bidan tidak optimal Bidan sering tidak ada didesa kurang maksimalnya pelaksanaan kelas ibu hamil

Pengetahuan dan keterampilan Peran lintas sektor kurang Kurang KIE


bidan kurang maksimal Kurangnya kunjungan rumah
Kunjungan
pemeriksaan ibu
hamil rendah

Adanya penyakit bawaan Jarak jauh dari faskes


atau penyerta Kesehatan

Kuranya peralatan KN Dana jampersal hanya Tingkat pendidikan rendah Kurangnya peran serta klg,toga
tidak merata dan toma

Sarana Lingkungan
Dana

5. Bagaimana kemitraan publik dan swasta dan manajemen kontrak berbasis


kinerja pada sektor air bersih?
Jawaban
Kemitraan publik – swasta pendekatan pengadaan memungkinkan
pengembangan dan pengelolaan prasarana dan pelayanan publik melalui
memanfaatkan modal swasta,keahlian manajemen dan keterampilan komersal
kreatif. Pendekatan ini ditempuh oleh penerima dalam pengembangan dan
pengelolaan layanan air bersih mengandung sejumlah resiko akibat kompleksitas
dan interaksi dinamis antara pemerintah dan pusat (mengejar tujuan moneter
dan politik) gerakan publik air swasta dan donor internasional. Khusus untuk
kabupaten Pali sekarang ini Kemitraan dan Swasta untuk layanan air minum di
Kab. Pali Belum ada karena pada saat ini CSR ( Corporate Social Responbility)
masih terbatas baru urusan persampahan dan limbah demestik. Untuk kab. Pali
CSR Limbah Domistik itu sendiri telah dimulai melalui Dana BAZNAS dan Dinas
Kesehatan Kota Pali pada Tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai