PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai
negeri dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah. Dalam Undang-undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), pegawai ASN
memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan pemerintahan
yang berfungsi sebagai : (1) Pelaksana Kebijakan Publik; (2)
Pelayan Publik; (3) Perekat dan Pemersatu Bangsa. Oleh karena
itu penting agar PNS memiliki profesionalisme dan kompetensi
yang memadai untuk bisa menjalankan tugas tersebut dengan baik
dan penuh tanggung jawab.
Dalam Undang-Undang No.5 Tahun 2014 Pasal 63 ayat (3)
dan ayat (4) tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan
Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan
Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
selama satu tahun masa percobaan. MerujukPeraturan Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS, PNS wajib
menjalani masa percobaan yang dilaksanakan untuk membangun
moral, kejujuran, semangat nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non-
klasikal di tempat pelatihan dan di tempat tugas sehingga
memungkinkan peserta mampu mengaktualisasikan dan
membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan
manfaatnya. Karakter PNS profesional dibentuk dari sikap dan
1
perilaku disiplin PNS, nilai-nilai dasar profesi PNS, dan
pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI serta
mengusai tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan
perannya secara profesional sebagai pelayan publik.
Di Era Globalisasi masyarakat semakin kritis terhadap
segala aspek termasuk terhadap mutu pelayanan kesehatan yang
berkualitas sejalan dengan peningkatan pengetahuan dan
teknologi, kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap paradigma
pelayanan yang bersifat preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitative. Hal ini menunjukkan bahwa pandangan masyarakat
terhadap kesehatan semakin kritis, peduli dan meningkat
kebutuhannya,terutama pada pelayanan kesehatan umum
masyarakat yang optimal, efektif dan efisiensi di Puskesmas
dengan berdasarkan pada prinsip nilai-nilai yang terkandung pada
pasal 3 Undang-undang nomor 5 tahun 2014 dan berdasarkan
serta erat relevansinya dengan nila-nilai dasar ANEKA, yaitu :
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi.
Kondisi kesehatan ibu pada masa kehamilan akan
mempengaruhi kondisi calon bayi yang di kandungnya dan saat
sudah lahir, sehingga disarankan ibu hamil, suami dan atau
keluarga mengetahui apa saja yang harus di jaga pada saat masa
kehamilan. kehamilan merupakan suatu kondisi fisiologis, namun
kehamilan normal juga dapat berubah menjadi patologis.
Risiko tinggi pada kehamilan dapat ditemukan saat
menjelang waktu kehamilan, waktu hamil muda, hamil
pertengahan, saat proses persalinan.
Angka kematian ibu merupakan salah satu indikator
kesehatan bangsa. kematian ibu hamil disebabkan pada saat
kondisi hamil dan 42 hari setelah melahirkan. Kematian ibu
biasanya terjadi karena tidak mempunyai akses ke pelayanan
kesehatan ibu yang berkualitas, terutama pelayanan
kegawatdaruratan tepat waktu yang dilatarbelakangi oleh terlambat
mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat
mencapai fasilitas kesehatan, serta terlambat mendapatkan
pelayanan di fasilitas kesehatan. Selain itu penyebab kematian
maternal juga tidak terlepas dari kondisi ibu itu sendiri dan
merupakan salah satu dari kriteria 4 “terlalu”, yaitu terlalu tua pada
saat melahirkan (>35 tahun), terlalu muda pada saat melahirkan
(<20 tahun), terlalu banyak anak (>4 anak), terlalu rapat jarak
kelahiran/paritas (<2 tahun).
Jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah pada
tahun 2016 sebanyak 602 kasus, mengalami penurunan
dibandingkan jumlah kasus kematian ibu tahun 2015 yang
sebanyak 619 kasus. Sebesar 63,12 % kematian maternal terjadi
pada waktu nifas, padawaktu hamil sebesar 22,92 %, dan pada
waktu persalinan sebesar 13,95%. data dinas kesehatan kab
demak ada 14 kasus kematian ibu pada tahun 2017. dan
ditemukannya kasus di puskesmas karangawen 2 sebanyak 3
kasus sampai dengan pertengahan tahun ini.
Dari hal tersebut maka penulis ingin mengangkat isu upaya
penigkatan kegiatan kelas ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Karangawen II kabupaten Demak.
8
Whole of Kurang optimalnya kesadaran
Governmen masyarakat untuk hidup bersih
dan sehat di wilayah kerja
t
puskesmas karangawen II + + + + Memenuhi Syarat 2 3 3 8 3
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjabaran identifikasi isu dan penetapan isu di
atas, rumusan masalah dalam rancangan aktualisasi ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana upaya peningkatan kegiatan kelas ibu hamil di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Karangawen II Kabupaten Demak?
2. Bagaimana cara mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS
yang tekandung dalam akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA)?
3. Bagaimana Keterkaitan antara visi misi dan nilai organisasi
dari isu yang diangkat?
D. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan
rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini adalah sebagai
berikut:
1. meningkatkan kegiatan kelas ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Karangawen II Kabupaten Demak.
2. Meningkatkan program pelayanan kesehatan ibu hamil dan
anak di wilayah kerja Puskesmas Karangawen II Kabupaten
Demak sesuai nilai dasar ASN (ANEKA).
3. Kontribusi terhadap visi, misi, dan tata nilai budaya kerja
Puskesmas Karangawen II Kabupaten Demak.
E. Manfaat
Manfaat rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
a. Mampu memahami, dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
PNS yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
b. Menjadi dokter yang dapat menjalankan fungsi sebagai
pelaksana kebijakan, pelayan publik dan perekat dan
pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan profesional di
lingkungan Puskesmas Karangawen II Kabupaten Demak.
2. Bagi Instansi (Puskesmas Karangawen II Kabupaten Demak)
a. Mendukung visi dan misi Puskesmas Karangawen II
Kabupaten Demak
b. Meningkatkan pelayanan terbaik kepada masyarakat
Kecamatan Karangawen secara menyeluruh dan
berkesinambungan.
3. Bagi Masyarakat
a. Mengetahui pentingnya menjaga kesehatan ibu hamil dan
anak terutama untuk suami dan atau keluarga
b. Meningkatnya derajat kesehatan ibu hamil dan anak.
BAB II
LANDASAN TEORI
4. Komitmen Mutu
LAN RI (2015) menjelaskan bahwa karakteristik utama yang
dapat dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektivitas adalah
ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat dari
capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberi
kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan
biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan.
Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan
organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan
perubahan yang terjadi di sekitarnya. Mengenai inovasi, LAN RI
(2015) menyatakan bahwa proses inovasi dapat terjadi secara
perlahan (bersifat evolusioner) atau bisa juga lahir dengan cepat
(bersifat revolusioner). Inovasi akan menjadi salah satu kekuatan
organisasi untuk memenangkan persaingan.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu
yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai
dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat
ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut
jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas organisasi tidak
hanya diukur dari performans untuk mencapai target (rencana)
mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya,
melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya
kebutuhan pelanggan.
b. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan
efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan
sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga
dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan
mekanisme yang ke luar alur.
c. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang
konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam
bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan
tugas rutin.
d. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan
produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau
bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai
keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan
sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan
melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar
yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu
menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan
keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan
dalam mengevaluasi kualitas pelayan (Berry dan Pasuraman dalam
Zulian Zamit, 2010), yaitu:
a. Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi;
b. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan
pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan
yang telah dijanjikan;
c. Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk
memberikan pelayanan dengan tanggap;
d. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan,
dan sifat dapat dipercaya;
e. Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap
kebutuhan pelanggan.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang
artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering
dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang
luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup
pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.
Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek,
namun dapat berdampak secara jangka panjang. (Widita, 2015)
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi
yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama
bagi penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya
kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi pribadi yang
berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan
transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri
maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap
godaan untuk berbuat curang.
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang
memiliki sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial
tinggi akan memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana
masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita,
dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial
tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara
yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan
sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang
lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki seseorang
memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna
bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin
hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab
demi mencapai keuntungan sesaat.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat
seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam
menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan
kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang
yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan
tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan
kekayaan dengan cara yang mudah.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan
menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah
untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama
manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya
akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang
Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan
kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir
dalam perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik
yang sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan
kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya
dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu
tanpa mengeluarkan keringat.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi
kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia
tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan.
Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah
ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta tidak akan
pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan
selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki
keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak
kebathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya penyimpangan dan
berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga berani
berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega dan
teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang
menyimpang dari hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi
dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak
kepada hal-hal yang menyimpang.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa
yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan
menuntut untuk mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah
upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi
kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan
kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran
bagi masyarakat dan bangsanya.
Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan
spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai
manusia di muka bumi, dan selalu ingat bahwa seluruh ruang dan
waktu kehidupannya harus dipertanggungjawabkan sehingga dapat
menjadi benteng kuat untuk anti korupsi. Tanggung jawab spiritual
yang baik akan menghasilkan niat yang baik dan mendorong untuk
memiliki visi dan misi yang baik, hingga selalu memiliki semangat
untuk melakukan proses atau usaha terbaik dan mendapatkan hasil
terbaik agar dapat dipertanggungjawabkan secara publik.
C. Kedudukandan Peran PNS dalam NKRI
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN diselenggarakan
berdasarkan Sistem Merit. Manajemen ASN meliputi Manajemen
PNS dan Manajemen PPPK. Manajemen ASN meliputi penyusunan
dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan,
pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian
kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin,
pemberhentian, jaminan pensiun dan jaminan hari tua, dan
perlindungan (LAN, 2015).
Pegawai ASN wajib :
a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan pemerintah yang sah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah
yang berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran,. Kesadaran, dan tanggung jawab;
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan, dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam
maupun diluar kedinasan;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan
rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, dan
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2. Whole of Government(WoG)
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaborasi
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lbh luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik. WoG dikenal sebagai pendekatan interagency yaitu
pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait
dengan urusan-urusan yang relevan.
Untuk mengatasai wicked problem tidak hanya dibutuhkan
koordinasi tetapi juga kolaborasi. Koordinasi dengan kolaborasi
memiliki perbedaan, dimana koordinasi merupakan kerja sama intra
atau inter instansi tetapi masing-masing memiliki tujuan dan
kepentingannya sendiri. Sedangkan kolaborasi, masing-masing
pihak yang bekerjasama memiliki tujuan dan kepentingan bersama.
3. Pelayanan Publik
Negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan
penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam
kerangka pelayanan publik yang merupakan amanat UUD RI 1945.
Pengertian pelayanan publik menurut Pasal 1 ayat 1 Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
disebutkan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayan publik.
Pelayanan publik dapat disimpulkan sebagai pemberian
layanan atau melayani keperluan orang atau masyarakat dan atau
organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu,
sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan
ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada penerima layanan.
Tiga unsur penting dalam pelayanan publik yaitu
a. Organisasi penyelenggara pelayanan publik;
b. Penerima layanan (orang, masyarakat, organisasi lain);
c. Kepuasan yang diberikan atau diterima oleh penerima layanan.
D. Kesehatan Ibu Hamil
1. Definisi
Kesehatan ibu hamil adalah salah satu aspek yang penting
untuk diperhatikan dalam siklus kehidupan seorang perempuan
karena sepanjang masa kehamilannya dapat terjadi komplikasi
yang tidak diharapkan. Setiap ibu hamil akan menghadapi risiko
yang bisa mengancam jiwanya.
2. Faktor resiko Ibu Hamil
a. Ada Potensi Gawat Obstetri (APGO) merupakan banyak faktor
atau kriteria – kriteria risiko kehamilan. Ibu hamil primi muda,
primi tua, primi tua sekunder, anak terkecil ≤ 2 tahun, Tinggi
Badan (TB) ≤ 145 cm, riwayat penyakit, kehamilan hidramnion
dan riwayat tindakan ini merupakan faktor fisik pertama yang
menyebabkan ibu hamil berisiko.
- Primi muda ibu yang hamil pertama kali pada usia ≤ 16
tahun, Primi tua
- infertilitas
- Primi tua sekunder, ibu yang mengalami kehamilan
dengan jarak persalinan sebelumnya adalah ≥ 10 tahun.
- Anak terkecil ≤ 2 tahun
- Multigrande yaitu Ibu yang pernah mengalami persalinan
sebanyak 4 kali atau lebih
- Usia ibu hamil 35 tahun atau lebih
- Tinggi Badan (TB) 145 cm atau kurang
- Ibu hamil dengan riwayat obstetric jelek
b. Ada Gawat Obstetri tanda bahaya pada saat kehamilan,
persalinan, dan nifas. Beberapa penyakit ibu hamil yang
dikategorikan sebagai gawat obstetri yaitu: anemia, malaria
pada ibu hamil, penyakit TBC, payah jantung, diabetes militus,
HIV/AIDS, toksoplasmosis, Pre-eklamsia.
BAB III
PROFIL PUSKESMAS KARANGAWEN II
A. Profil
1. Gambaran Umum
Puskesmas Karangawen II merupakan Puskesmas rawat jalan
yang berada di dataran rendah dimana mempunyai wilayah kerja
sebanyak 6 desa, yaitu:
a. Desa Rejosari
b. Desa Tlogorejo
c. Desa Wonosekar
d. Desa Jragung
e. Desa Margohayu
f. Desa Teluk
Piramida Penduduk
Tahun 2018
75+
60 - 64
45 - 49
30 - 34
15 - 19
0-4
-20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20
Perempuan Laki-laki
c. Sumber Dana
Pelaksanaan Program di Puskesmas Karangawen II dibiayai oleh:
1) Dana dari APBD (Belanja langsung dan belanja tidak langsung)
2) Dana dari APBN (BOK )
3) Dana Kapitasi JKN dan persalinan BPJS
C. Role Model
Role Model adalah panutan, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
sama artinya dengan teladan yaitu suatu yang patut ditiru atau baik untuk
dicontoh seperti teladan, kelakuan, perbuatan, sifat dan sebagainya.
Sejak menjadi CPNS hingga menjadi Kepala Puskesmas beliau bertugas di
Puskesmas Karangawen II kabupaten Demak. Beliau adalah pemimpin yang
dapat menjadi panutan, inspirasi, contoh dan teladan bagi penulis.
Selama penulis bekerja di berbagai tempat dan instansi, beliau adalah sosok
yang paling bisa menempatkan diri dimana, kapan dan bagaimana situasi yang
ada. Dr. Anton selalu memberikan solusi yang terbaik dan objektif terhadap
masalah kepentingan Puskesmas atau masyarakat. Beliau tidak pernah bersikap
diskriminatif, bukan melihat siapa yang menyampaikan pendapat/saran, tetapi
melihat apa yang disampaikan saat menerima masukan. Setiap harinya beliau
selalu memberikan kata-kata penyemangat dan motivasi kepada para karyawan
agar selalu melaksanakan semua tugas dengan baik dan menerapkan nilai-nilai
ANEKA. Terutama saat pembuatan rancangan aktualisasi ini, beliau sangat
beperan andil dalam rancangan dan kegiatan yang akan kami lakukan berprinsip
bukan hanya formalitas menyelesaikan tugas melainkan sebagaimana mungkin
apa yang kami kerjakan dapat bermanfaat untuk masyarakat serta meningkatkan
mutu pelayanan Puskesmas karangawen II. Meskipun jadwal beliau sebagai
Kepala Puskesmas sangat padat, namun beliau selalu memperhatikan
penampilan yaitu tampil rapi dan menarik. Sebagai Penyedia layanan publik hal
tersebut harus dicontoh, agar masyarakat merasa senang dilayani oleh Pegawai
yang Profesional, berpakaian rapi.
BAB IV
Anti Korupsi :
Tidak memilah-milah
ibu hamil.
4. Nasionalisme :
melakukan
pemeriksaan secara
komprehensif : tidak
membeda-bedakan,
dan tetap
Mendapatkan
pelayanan kesehatan
Etika Publik
Berpakaian rapi dan
memberikan edukasi
Kontribusi
Keterkaitan
Terhadap Visi Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi dengan
Dan Misi Organisasi
ANEKA
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dengan bahasa yang
santun
Komitmen mutu :
memberikan
pelayanan dengan
professional
5, Etika Publik:
Komitmen mutu :
memberikan
pelayanan promotif
dan preventif dengan
Kontribusi
Keterkaitan
Terhadap Visi Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi dengan
Dan Misi Organisasi
ANEKA
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
profesional
2 membuat 1. Menghadap Kepala 1. Diperoleh persetujuan 1. Nasionalisme : Melalui penerapan Kegiatan membuat gruop
group WA Puskesmas dengan Kepala Puskesmas terhadap nilai musyawarah nilai-nilai dasar Wauntuk konseling ini
untuk memperlihatkan rencana rencana kegiatan yang akan memperoleh mufakat ASN (ANEKA) menguatkan nilai
kegiatan yang akan dilakukan Etika Publik : dalam kegiatan ini puskesmas yaitu
konseling
dilakukan 2. mendapat jadwal Sopan dan santun diharapkan dapat Innovative :
atau tanya
Kontribusi
Keterkaitan
Terhadap Visi Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi dengan
Dan Misi Organisasi
ANEKA
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
jawab “ 2. Berkoordinasi dengan kegiatan posyandu lansia saat berkonsultasi mendukung mempunyai kemampuan
Lonceng pemegang program 3. mendapat hasil pemetaan dengan kepala terpenuhinya Visi untuk menciptakan
Bumil “ tentang rencana kegiatan ibu hamil dan data ibu puskesmas Pemerintah sesuatu yang baru
kegiatan : serta jadwal kegiatan yang hamil Komitmen Mutu : Kabupaten Demak
dengan sumber daya
Inovasi akan berlangsung Memberikan yaitu
yang ada
3. pendataan ibu hamil pelayanan promotif “Terwujudnya
dan preventif dengan Masyarakat Demak
profesional Yang Agamis lebih
2.Nasionalisme : sejahtera, mandiri,
Nilai musyawarah maju, kompetitif,
memperoleh mufakat kondusif,
berkepribadian dan
3.Akuntabilitas :
demokratis”
Mendapatkan hasil
pemetaan dan akn Dan Misi
melaksanakan tugas Pemerintah
dengan penuh kabupaten Demak
pertanggung jawaban yang ke-5 & 8 yaitu
Kontribusi
Keterkaitan
Terhadap Visi Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi dengan
Dan Misi Organisasi
ANEKA
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
36. :
“Meningkatkan
.
pelayanan,
pendidikan,
kesehatan dan
perlindungan sosial
sesuai standar”
Serta
“Mewujudkan
kualitas pelayanan
investasi dan
meningkatkan
kualitas
pelayanan publik”
Kontribusi
Keterkaitan
Terhadap Visi Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi dengan
Dan Misi Organisasi
ANEKA
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3 penyuluhan 1. Menghadap Kepala 1. Diperoleh persetujuan 1. Nasionalisme : Melalui penerapan Kegiatan ini menguatkan
dilakukan Puskesmas dengan Kepala Puskesmas terhadap nilai musyawarah nilai-nilai dasar nilai puskesmas yaitu
oleh dokter memperlihatkan rencana rencana kegiatan yang akan memperoleh mufakat ASN (ANEKA)
Semangat :
kegiatan (senam vitalitas dilakukan Etika Publik : dalam kegiatan ini
saat kelas ibu
otak) yang akan dilakukan 2. mendapat jadwal Sopan dan santun diharapkan dapat untuk bekerja, melayani
hamil
2.Berkoordinasi dengan kegiatan kelas ibu hamil saat berkonsultasi mendukung dengan penuh semangat
pemegang program 3. Tersusunnya materi dengan kepala terpenuhinya Visi Inovatif:
Sumber
tentang rencana kegiatan penyuluhan dengan media puskesmas Pemerintah kemampuan untuk
kegiatan : SKP
serta jadwal kegiatan yang powerpoint dan leaflet 2. Nasionalisme : Kabupaten Demak menciptakan sesuatu
akan berlangsung 4. ibu hamil dapat Nilai musyawarah yaitu
yang baru dengan
3. menyiapkan materi menginplementasikan apa memperoleh mufakat “Terwujudnya
sumber daya yang ada.
untuk melakukan yang sudah di dapat melalui 3. Akuntabilitas : Masyarakat Demak
penyuluhan kelas ibu hamil Menyusun materi Yang Agamis lebih
4. menyampaikan materi promosi kesehatan sejahtera, mandiri,
dengan bahasa yang lansia berdasarkan maju, kompetitif,
mudah di mengerti sumber yang dapat kondusif,
dipercaya berkepribadian dan
Anti Korupsi : demokratis”
Kontribusi
Keterkaitan
Terhadap Visi Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi dengan
Dan Misi Organisasi
ANEKA
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Menyiapkan bahan
dari sumber yang Dan Misi
terpercaya, Pemerintah
menyiapkan bahan kabupaten Demak
edukasi secara yang ke-5& 8 yaitu
mandiri dan jujur :
4. Etika public : “Meningkatkan
Memberikan pelayanan,
penjelasan dengan pendidikan,
bahasa yang mudah kesehatan dan
di pahami dan ramah perlindungan sosial
Komitmen mutu : sesuai standar”
Memberikan Serta
pengetahuan tentang “Mewujudkan
apa saja yang harus kualitas pelayanan
dilakukan dan harus investasi dan
dihindari saat hamil meningkatkan
kualitas
Kontribusi
Keterkaitan
Terhadap Visi Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi dengan
Dan Misi Organisasi
ANEKA
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pelayanan publik”
4 melakukan 1. Menghadap Kepala 1. Diperoleh persetujuan 1. Nasionalisme : Melalui penerapan Kegiatan ini menguatkan
kegiatan “ Puskesmas dengan Kepala Puskesmas terhadap nilai musyawarah nilai-nilai dasar nilai puskesmas yaitu
Pijat memperlihatkan rencana rencana kegiatan yang akan memperoleh mufakat ASN (ANEKA) Mandiri:
kegiatan yang akan dilakukan Etika Publik : dalam kegiatan ini mendorong kemandirian
Oksitosin “
dilakukan 2. mendapat jadwal Sopan dan santun diharapkan dapat hidup sehat bagi individu,
yang di ikut
2. Berkoordinasi dengan kegiatan kelas ibu hamil saat berkonsultasi mendukung
sertakan keluarga, kelompok
pemegang program 3. menyaipakan materi untuk dengan kepala terpenuhinya Visi
dengan danmasyarakat.
tentang rencana kegiatan kegiatan pijat oksitosin puskesmas Pemerintah
suami Inovatif: mempunyai
(pijat oksitosin) serta 3.Tersusunnya materi 2. Nasionalisme : Kabupaten Demak
kemampuan untuk
jadwal kegiatan yang akan informasi dengan media Nilai musyawarah yaitu
Sumber menciptakan sesuatu
berlangsung video, leaflet memperoleh mufakat “Terwujudnya
kegiatan : 3. menyiapkan tempat 3. Akuntabilitas : Masyarakat Demak yang baru dengan
Kontribusi
Keterkaitan
Terhadap Visi Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi dengan
Dan Misi Organisasi
ANEKA
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Inovasi untuk penyuluhan Menyusun materi Yang Agamis lebih sumber daya yang ada.
promosi kesehatan sejahtera, mandiri,
4. melaksanakan kegiatan
berdasarkan sumber maju, kompetitif,
penyuluhan
yang dapat dipercaya kondusif,
Anti Korupsi : berkepribadian dan
Menyiapkan bahan demokratis”
dari sumber yang
terpercaya, Dan Misi
menyiapkan bahan Pemerintah
edukasi secara kabupaten Demak
mandiri dan jujur yang ke-5& 8 yaitu
4. Etika Publik : :
Melaksanakan “Meningkatkan
kegiatan tersebut pelayanan,
dengan sikap dan pendidikan,
bahasa yang sopan kesehatan dan
perlindungan sosial
sesuai standar”
Kontribusi
Keterkaitan
Terhadap Visi Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi dengan
Dan Misi Organisasi
ANEKA
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Serta
“Mewujudkan
kualitas pelayanan
investasi dan
meningkatkan
kualitas
pelayanan publik”
5 sosialisasi 1. Menghadap Kepala 1. Diperoleh persetujuan 1. Akuntabilitas: Melalui penerapan Kegiatan ini menguatkan
tanggung jawab
dan edukasi Puskesmas dengan Kepala Puskesmas terhadap Melaksanakan nilai-nilai dasar nilai puskesmas yaitu
memperlihatkan rencana rencana kegiatan yang akan penyuluhan dengan ASN (ANEKA) Semangat:
mengenai rasa tanggung jawab,
kegiatan yang akan dilakukan responsibilitas dalam kegiatan ini berkomitmen untuk
kesediaan 2.Nasionalisme: Sila
dilakukan 2. mendapat arahan dan Keempat: Kerakyatan diharapkan dapat bekerja, melayani dengan
pasien, suami
2. koordinasi dengan kerjasama dari teman yang dipimpin oleh mendukung
dan atau hikmat kebijaksanaan penuh semangat
teman sejawat dan bidan sejawat dalam terpenuhinya Visi
keluarga permusyawaratan/perwa Mandiri:
yang berssangkutan 3. mensosialisasikan lembar kilan: Mengutamakan Pemerintah
mengenai mendorong kemandirian
3. membuat lembar inform consent kepada ibu musyawarah dalam Kabupaten Demak
mengambil keputusan hidup sehat bagi individu,
rujukan untuk inform consent untuk hamil, suami dan atau untuk kepentingan yaitu
ibu hamil persetujuan dan keluarga
bersama.
“Terwujudnya
keluarga, kelompok dan
Musyawarah mufakat
dalam pembuatan
Kontribusi
Keterkaitan
Terhadap Visi Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi dengan
Dan Misi Organisasi
ANEKA
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Sumber penolakan rujukan kesepakatan jadwal Masyarakat Demak masyarakat.
penyuluhan
Kegiatan : 3. Etika publik: Yang Agamis lebih
SKP Menghargai komunikasi, sejahtera, mandiri,
konsultasi, dan
kerjasama. maju, kompetitif,
Berkonsultasi dengan
atasan dengan penuh kondusif,
sopan santun dan berkepribadian dan
hormat
4.Komitmen Mutu: demokratis”
sepenuh hati
Meningkatkan mutu
pelayanan puskesmas Dan Misi
dengan pelaksanaan
penyuluhan, dilakukan Pemerintah
dengan sepenuh hati
5.Anti Korupsi: jujur kabupaten Demak
Menyampaikan materi yang ke-5& 8 yaitu
dengan jujur, dan :
sumber yang akurat, “Meningkatkan
kepedulian pelayanan,
pendidikan,
kesehatan dan
perlindungan sosial
Kontribusi
Keterkaitan
Terhadap Visi Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi dengan
Dan Misi Organisasi
ANEKA
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
sesuai standar”
Serta
“Mewujudkan
kualitas pelayanan
investasi dan
meningkatkan
kualitas
pelayanan publik”
(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019)
NO KEGIATAN Bukti
29 30 31 1 2 3 5 6 7 8 9 10 12 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23 24 26 27 28 29 30 31 2 3
Kegiatan
Kurang Menyiapkan
Ibu hamil kurang
maksimalnya atau leaflet/brosur/vidio supaya
3 antusias pada
kurang menarik menarik dan mudah
saat kegiatan
penyampaian materi dimengerti
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rancangan aktualisasi melalui habituasi di unit kerja
merupakan rancangan kegiatan utuk menyelesaikan isu dengan
identifikasi isu yang telah dirumuskan melaui analisa APKL dan
analisa USG. Identifikasi isu yang ada dapat berasal dari individu,
unit kerja maupun dari organisasi, dari sana beberapa isu telah dapat
diidentifikasi. Dari beberapa isu tersebut kemudian dilakukan
identifikasi dengan metode USG. Isu yang diangkat yaitu Belum
optimalnya pelayanan kegiatan kelas ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Karangawen II kabupaten Demak. Dari isu tersebut
muncul gagasan pemecahan isu yang tertuang dalam 5 kegiatan.
Adapun kegiatan tersebut sebagai berikut:
1. melakukan pengumpulan data ibu hamil
2. membuat group WA untuk konseling atau tanya jawab “ Lonceng
Bumil “
3. penyuluhan dilakukan oleh dokter saat kelas ibu hamil
4. melakukan kegiatan “ Pijat Oksitosin “ yang di ikut sertakan dengan
suami
5. sosialisasi dan edukasi mengenai kesediaan pasien, suami dan
atau keluarga mengenai rujukan untuk ibu hamil
B. Saran
Pelayanan kegiatan kelas ibu hamil harus di optimalkan
supaya angka kematian ibu dan anak dapat menurun dan kejadian
ibu resiko tinggi pada ibu hamil bisa di cegah. Bagi organisasi
dengan pelayanan kesehatan yang optimal berarti melaksanakan
visi dan misi dengan berkesinambungan dan mendukung program
pemerintah. Demikian Rancangan Aktualisasi ini kami buat, besar
harapan kami dapat bermanfaat untuk orang banyak. Karena
keterbatasan pengetahuan dan referensi, penulis menyadari
laporan ini jauh dari kata sempurna,oleh karena itu saran dan kritik
membangun sangat diharapkan agar laporan ini dapat di susun dan
dikembangkan menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
6. Nomor HP 085640251472
7. Alamat Kantor Tlogorejo, Kec. Karangawen
Kode pos : 50566
b. Riwayat Pendidikan