Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi
tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya
dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Kondisi ideal tata
perilaku ASN diatur dengan detail dalam Pasal 3 UU Nomor 5 Tahun 2014
tentang Manajemen ASN yaitu bertingkah laku sesuai nilai dasar, berkode
etik, komitmen, integritas, tanggung jawab pada pelayan publik,
berkompeten dan profesional dalam bertugas. Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 mengamanatkan instansi pemerintah untuk wajib memberikan
pendidikan dan pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS). Pembekalan latsar bagi para Calon Pegawai Negeri Sipil melalui
internalisasi nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi pada pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif)
merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas serta mutu
aparatur sipil negara.
Pembangunan kesehatan dalam Undang undang kesehatan no 36 tahun
2009 yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi – tingginya, sebagai investasi dari pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara social dan ekonomis. Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) mencatat 40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan
dengan kekurangan energi kronis. Persentase ibu hamil kekurangan energi
kronis (KEK) di Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 13,3%, pada tahun
2016 sebanyak 16,2%, pada tahun 2017 sebanyak 14,8%, dan pada tahun
2018 sebesar 17,3% dan pada tahun 2019 sebesar 17,9% (Kemenkes RI,

1
2019). Ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK) di Provinsi Lampung pada
tahun sebesar 13,62 %. Tulang Bawang Barat tahun 2021 sebesar 26,3 %.
Berdasarkan laporan yang didapat dari Program KIA/GIZI Puskesmas Poned
Pagar Dewa, menunjukan angka ibu hamil KEK yang bertambah. Selama
tahun 2021 terdapat 6 kasus dan meningkat di tahun 2022 sampai dengan
bulan September menjadi 8 kasus.Berdasarkan data tersebut dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan angka kejadian ibu hamil dengan
KEK di Indonesia. Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah keadaan
dimana ibu mengalami malnutrisi yang disebabkan kekurangan satu atau
lebih zat gizi makanan yang berlangsung menahun (kronik) yang
mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu secara relatif atau
absolut.Kekurangan Energi Kronik terjadi pada pada wanita usia subur
(WUS) dan pada ibu hamil..Status gizi kurang sering kali dikaitkan dengan
tingkat ekonomi keluarga.Tingkat ekonomi rendah merupakan salah satu
faktor yang menyebabkan menurunnya daya beli terhadap pangan untuk
memenuhi kebutuhan, sehingga mempengaruhi kualitas dan kuantitas
makanan yang dikonsumsi seluruh anggota keluarga. Hal ini bila terus
menerus berlangsung maka status gizi ibu hamil akan memburuk.bila ibu
mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik
pada ibu maupun janin. Gizi kurang pada trimester I akan berpengaruh
terhadap janin, antara lain dapat mempengaruhi proses pertumbuhan
janin,ibu hamil harus mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi
sehingga bayi yang dilahirkan sehat dan berkualitas.Kesehatan mental dan

dan kecerdasan bayi dibentuk sebelum bayi lahir. Untuk mendapatkannya


tentu saja harus menjaga kesehatan kandungan . Pengetahuan ibu hamil akan
kandungan gizi yang sebaiknya konsumsi akan berdampak bagi buah hati
yang ada di dalam kandungan. Selain kesehatan sang ibu yang terjaga,
nutrisi janin juga akan tercukupi.
Aktualisasi dilakukan di Puskesmas Poned Pagar Dewa untuk dapat
mengimplementasikan nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi pada
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan

2
Kolabortif) agar terciptanya aktor Pelayanan yang memiliki jiwa
profesional, ber-integritas serta amanah dalam melaksanakan tugas negara
dan dapat memberi pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat.

Tugas Pokok dan Fungsi Bidan


Berdasarkan PERMENPANRB no 36 tahun 2009, Tugas pokok dan fungsi
bidan antara lain:
1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis
2. Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada pelayanan
kebidanan
3. Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai kesimpulan
4. Memfasilitasi informed choice dan/atau informed consent
5. Melakukan tindakan pencegahan infeksi
6. Memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/ personal hygiene
7. Memberikan vitamin/suplemen pada klien/ asuhan kebidanan kasus
fisiologis
8. Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas Ibu hamil
9. Memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu/keluarga sesuai
dengan kebutuhan
10. Melakukan asuhan Kala I persalinan fisiologis
11. Melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis
12. Melakukan asuhan Kala III Persalinan fisiologis;
13. Melakukan asuhan Kala IV Persalinan fisiologis;
14. Melakukan pengkajian pada ibu nifas;
15. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan hari ke tiga
pasca persalinan (KF 1);
16. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca persalinan
(KF 2)
17. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca persalinan
(KF 3);

3
18. Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan dengan
pendampingan;
19. Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada persalinan normal;
20. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal;
21. Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR);
22. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan
anak pada individu/keluarga sesuai kebutuhan;
23. Melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan kondom;
24. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan
reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana (KB) pada
individu/keluarga sesuai kebutuhan;
25. Melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup sehat untuk
remaja termasuk personal hygiene dan nutrisi;
26. Melakukan pendataan sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita) di wilayah
kerja Puskesmas melalui kunjungan rumah;
27. Melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita);
28. Mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) atau
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD);
29. Melaksanakan pelayanan kebidanan di Posyandu/Posbindu/kampung
Keluarga Berencana (KB) atau tempat lain sesuai penugasan; dan
30. Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah pada
anak sekolah;sarkan PERMENPANRB no 36 tahun 2009, Tugas pokok
dan fungsi bidan antara lain:

Memperhatikan tugas pokok dan fungsi bidan diatas, maka tupoksi


dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas kebidanan. Penulisan
Rancangan Aktualisasi ini adalah untuk memenuhi tugas dalam rangka
mengikuti diklatsar CPNS maka sebagai peserta diwajibkan menyusun

4
rancangan aktualisasi nilai-nilai core values BerAKHLAK yang bersumber
dari tupoksi dimaksud.
Selanjutnya kami akan menetapkan isu aktual yang ada di Wilayah Kerja
Puskesmas Mampu Poned Pagar Dewa dengan tahapan mengidentifikasi
tupoksi berdasarkan kaedah penulisan karya tulis ilmiah yang ada.
Setelah menjalankan tugas sebagai bidan di pukesmas tersebut diatas
selama kurang lebih 4 bulan, penulis mengidentifikasi 30 tupoksi yang
bermasalah berdasarkan pengalaman dan pengamatan sebagai bidan di
wilayah kerja puskesmas tersebut. Penulis memilih 5 tupoksi bermasalah yang
akan lakukan dan dianalisis menggunakan teknik USG.

1. IDENTIFIKASI PENETAPAN ISU


Tabel 1.1 Identifikasi Penetapan Isu
NO TUPOKSI PERMASALAHAN
1 Melakukan kegiatan Kurangnya optimalnya kegiatan
asuhan pada kelas ibu asuhan pada kelas ibu hamil
hamil
2 Memberikan Kurangnya pengetahuan WUS
Komunikasi Informasi tentang macam macam metode
dan Edukasi (KIE) kontrasepsi KB
tentang kesehatan
reproduksi perempuan
dan Keluarga
Berencana (KB) pada
individu/keluarga
sesuai kebutuhan
3 Memberikan Belum optimal konseling pada ibu
Komunikasi, Informasi hamil tentang KEK yang dapat
dan Edukasi (KIE) mengakibatkan BBLR
tentang kesehata ibu
dan anak pada individu

5
atau keluarga sesuai
kebutuhan
4 Melaksanakan Kurang efektifnya pemeriksaan
pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil
laboratorium
sederhana pada
pelayanan kebidanan
5 Melakukan promosi Kurangnya pengetahuan remaja
dan edukasi tentang tentang perilaku hidup bersih dan
PHBS untuk sehat
remaja,termasuk
personal higiene

Hasil identifikasi tupoksi diatas, yang telah dipilih sebanyak 5 (lima)


tupoksi dari 30 (tiga puluh )tupoksi yang sangat bermasalah. Akan dilakukan
pemilihan tupoksi yang paling urgent untuk segera dilakukan evaluasi dan
diberikan solusi untuk menyusun perencanaan yang terbaik. Berikut ini kami
mengidentifikasi dan menetapkan satu tupoksi untuk dilakukan penyelesaian
solusinya.

Tabel 1.2 Identifikasi Tupoksi yang Bermasalah

Matriks USG
No. Tupoksi Total Ranking
U S G
1 Melakukan kegiatan asuhan pada
3 4 3 10 II
kelas ibu hamil
2 Memberikan Komunikasi Informasi
dan Edukasi (KIE) tentang
kesehatan reproduksi perempuan 2 3 3 9 III
dan Keluarga Berencana (KB) pada
individu/keluarga sesuai kebutuhan

6
3 Memberikan Komunikasi,
Informasi dan Edukasi (KIE)
tentang kesehatan ibu dan anak 3 5 5 13 I
pada individu atau keluarga sesuai
kebutuhan
4 Melaksanakan pemeriksaan
laboratorium sederhana pada 2 3 3 8 IV
pelayanan kebidanan
5 Melakukan promosi dan edukasi
tentang PHBS untuk 2 3 3 7 V
remaja,termasuk personal higiene

Berdasarkan dari hasil analisis menggunakan teknik USG maka ditetapkan


1 tupoksi yang ditindaklanjuti sebagai sumber isu aktual dari rancangan
aktualisasi yaitu “MEMBERIKAN KOMUNIKASI, INFORMASI DAN
EDUKASI (KIE) TENTANG KESEHATAN IBU DAN ANAK PADA
INDIVIDU ATAU KELUARGA SESUAI KEBUTUHAN”.

Untuk menetapkan isu aktual dalam rancangan aktualisasi ini kami


melaksanakan identifikasi masalah terhadap tugas pokok dan fungsi terpilih diatas
sebagai berikut :

1. Rendahnya pemahaman ibu hamil tentang Kekurangan Energi Kronis


(KEK).
2. Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang KEK
3. Kurangnya media konseling yang ada di Puskesmas Poned Pagar Dewa
4. Rendahnya kesadaran ibu hamil untuk datang periksa ke Puskesmas Poned
Pagar Dewa
5. Rendahnya pendidikan dan status ekonomi ibu hamil

Tabel 1.3 Identifikasi Isu pada wilayah kerja Puskesmas Poned Pagar Dewa

7
No. Identifikasi Isu Aktual Matriks USG Total Ranking
U S G
1 Rendahnya pemahaman ibu hamil 5 5 5 15 I
tentang Kekurangan Energi Kronis
( KEK ).
2 Kurangnya pengetahuan ibu hamil 3 4 3 10 III
tentang KEK
3 Kurangnya media konseling yang 2 3 3 8 V
ada di Puskesmas Mampu Poned
Pagar Dewa
4 Rendahnya kesadaran ibu hamil 3 4 4 11 II
untuk datang periksa ke Puskesmas
5 Rendahnya pendidkan dan status 3 3 3 9 IV
ekonomi ibu hamil

Keterangan Urgency : Keterangan Serious: Keterangan Growth:


5 : Sangat Mendesak 5 : Sangat Berpengaruh 5 : Sangat Berdampak
4 : Mendesak 4 : Berpengaruh 4 : Berdampak
3 : Cukup Mendesak 3 : Cukup Berpengaruh 3 : Cukup Berdampak
2 : Tidak Mendesak 2 : Tidak Berpengaruh 2 : Tidak Berdampak
1 : Sangat Tidak 1 : Sangat Tidak 1 : Sangat Tidak
Mendesak Berpengaruh Berdampak

a. Urgency : bahwa isu yang diangkat perlu dibahas, dianalisis dan


ditindaklanjuti karena untuk meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas
Poned Pagar Dewa.
b. Seriousness : isu ini sangat berpengaruh terhadap mutu palayanan.
c. Growth : Isu ini akan menjadi sangat tidak baik jika tidak segera di selesaikan,
karena jika tidak diselesaikan maka akan berdampak buruk terhadap mutu
pelayanan

8
Identifikasi Isu : 1. Rendahnya pemahaman ibu hamil
tentang Kekurangan Energi Kronis
(KEK).
2. Rendahnya kesadaran ibu hamil untuk
datang periksa ke Puskesmas
3. Kurangnya pengetahuan ibu hamil
tentang KEK
4. Rendahnya pendidikan dan status
ekonomi ibu hamil
5. Kurangnya media konseling yang ada di
Puskesmas Poned Pagar Dewa

2. ARGUMENTASI TERHADAP ISU TERPILIH

9
Pemilihan dan penetapan isu diatas telah berdasarkan atas analisis USG dan
hasil konsultasi dengan mentor dan coach.Berdasarkan laporan yang didapat dari
Program KIA/GIZI Puskesmas Poned Pagar Dewa, menunjukan angka ibu hamil
KEK yang bertambah. Selama tahun 2021 terdapat 6 kasus dan meningkat di
tahun 2022 sampai dengan bulan September menjadi 8 kasus. Apabila kegiatan ini
dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan, diharapkan kita dapat
memutus mata rantai yg terus berputar.Maka isu yang diangkat dalam aktualisasi
ini adalah isu terkait Rendahnya pemahaman ibu hamil tentang Kekurangan
Energi Kronis ( KEK),dengan harapan penulis dapat menemukan solusi melalui
berbagai inovasi.
Isu yang dipilih : Rendahnya pemahaman ibu hamil
tentang Kekurangan Energi Kronis
( KEK )

Rumusan masalah : Bagaimana meningkatkan pemahaman


ibu hamil tentang Kekurangan Energi
Kronis ( KEK )

Gagasan pemecahan isu : Meningkatkan pemahaman ibu hamil


tentang Kekurangan Energi Kronis
( KEK ),dengan metode Konseling

Selanjutnya dapat ditetapkan judul rancangan aktualisasi sebagai berikut:

“Peningkatan Pemahaman ibu hamil tentang Kekurangan energi

kronis (KEK) guna melahirkan generasi yang sehat dan cerdas


di Puskesmas Poned Pagar Dewa”

B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi


1. Tujuan Aktualisasi

10
Tujuan penyusunan Rancangan Aktualisasi ini yaitu sebagai berikut :
1. Untuk menyelesaikan isu belum optimalnya konseling pada ibu
hamil tentang Kekurangan Energi Kronis (KEK) yang
mengakibatkan resiko kejadian BBLR diwilayah kerja Puskesmas
Poned Pagar Dewa
2. Meningkatkan pengetahuan Ibu hamil tentang KEK
3. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pencegahan
resiko kejadian BBLR

Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yang tergabung dalam


BerAKHLAK (Berorientasi pada pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) ini bertujuan untuk
menginternalisasikan nilai-nilai dasar tersebut dalam di ASN untuk
membentuk ASN yang jujur, adil, disiplin, berintegritas, profesional,
mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat, dapat memelihara
persatuan dan kesatuan bangsa, serta selalu setia dan taat kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia

2. Manfaat Aktualisasi
a. Bagi Peserta
Manfaat aktualisasi bagi peserta adalah sebagai berikut;
1. Mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dengan berorientasi
pelayanan kepada publik/masyarakat
2. Mampu mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas
jabatannya.
3. Mampu melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik dan kompeten
4. Mampu bekerja sama dengan rekan dan pegawai lainnya dan
menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan kondusif
5. Mampu menanamkan loyalitas dalam diri sebagai ASN yang
merupakan abdi negara
6. Mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri dalam mengahdapi

11
perubahan khususnya dalam kaitan dengan penugasan di lingkungan
kerja Mampu berkolaborasi dalam penugasan untuk mencapai tujuan
bersama serta menghasilkan nilai tambah

b. Bagi Organisasi
Manfaat aktualisasi bagi organisasi adalah sebagai berikut:
1. Aktualisasi ini dapat meningkatkan efektifitas, efisiensi dan inovasi
serta mutu pelayanan di UPTD Puskesmas Poned Pagar Dewa
2. Terwujudnya misi Kabupaten Tulang Bawang Barat yaitu Tulang
Bawang Barat Maju, Sejahtera, dan Berdaya Saing.

C. Ruang Lingkup Aktualisasi


Kegiatan aktualisasi ini terkait Peningkatan pemahaman ibu hamil
tentang Kekurangan Energi Kronis ( KEK ),dengan metode Konseling di
Puskesmas Mampu Poned Pagar Dewa meliputi 1 kelas ibu hamil yaitu di
Tiyuh Marga Jaya Indah .Ruang lingkup dalam pembuatan laporan
pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN dilakukan diWilayah
Kerja Puskesmas Poned Pagar Dewa, dengan menganalisis dan melakukan
kegiatan-kegiatan untuk mengatasi isu diatas dengan tugas dan fungsi yang
berlaku dengan mengaktualisasi nilai-nilai Berorientasi pada pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif
(BerAKHLAK).

BAB II
RANCANGAN AKTUALSASI

12
A. Profil UPTD Puskesmas Poned Pagar Dewa

Gambar 1.1Puskesmas Poned Pagar Dewa


a. Demografi
UPTD Puskesmas Poned Pagar Dewa terletak di Tiyuh PD Suka Mulya
Kecamatan Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat. Secara Geografis
terletak pada 4.342510o LU dan 105.191264o BT. Luas wilayah kerja ±13.328
HA dengan batas-batas wilayah UPTD Puskesmas Poned Pagar Dewa sebagai
berikut :
1) Sebelah utara berbatasan dengan Kampung Banjar Dewa
2) Sebelah barat berbatasan dengan Tiyuh Kibang Budi Jaya
3) Sebelah timur berbatasan dengan Kampung Panca Mulya
4) Sebelah selatan berbatasan dengan Tiyuh Lesung Bakti Jaya

Gambar 2.1Peta Wilker Puskesmas Poned Pagar Dewa

13
Luas wilayah kerja UPTD Puskesmas Poned Pagar Dewa adalah ±16.328 HA,
terdiri dari daratan perkebunan, dengan komposisi luas lahan yang hampir
seimbang. Pemanfaatan tanah sebagai perkebnan, bangunan/ rumah, dan lain-lain.
UPTD Puskesmas Poned Pagar Dewa memiliki 6 tiyuh binaan yaitu Tiyuh Pagar
Dewa, Tiyuh Cahyou Randu, Tiyuh Bujung Dewa, Tiyuh Bujung Sari Marga,
Tiyuh Pagar Dewa Suka Mulya, dan Tiyuh Marga Jaya Indah.
b. Tenaga Kesehatan Puskesmas
Sumber daya manusia di UPTD Puskesmas Poned Pagar Dewa terdiri atas tenaga
kesehatan dan tenaga penunjang (non tenaga kesehatan). Jenis dan jumlah tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan dihitung berdasarkan analisis beban kerja,
dengan mempertimbangkan jumlah pelayanan yang diselenggarakan, jumlah
penduduk dan persebarannya, karakteristik wilayah kerja, luas wilayah kerja,
ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya diwilayah kerja
dan pembagian waktu kerja
Adapun rincian tenaga kesehatan sebagai berikut :

No Jenis Tenaga Kesehatan PNS CPNS NS TKS


1 Dokter Umum 1 2
2 Ners 2 3 1
3 Perawat 1 2
4 Bidan Ahli 2 2 1
5 Bidan Terampil 4 5 8
6 Perawat Gigi 1 2
7 Kesehatan Masyarakat 3 1
8 Kesehatan Lingkungan 1 1
9 Apoteker 1
10 Analis kesehatan 1 1
11 Epidemiologi 1
12 D3 Gizi 1
13 Ahli Gizi 1 1
Jumlah 15 21 2 12

14
1. Visi dan Misi
Visi, misi dan tata nilai UPTD Puskesmas Poned Pagar Dewa untuk
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal adalah sebagai
berikut:

a. Visi
Terwujudnya Puskesmas Pagar Dewa yang bermutu, profesional, dan
modern menuju masyarakat Pagar Dewa yang sehat

b. Misi
Mengembangkan pelayanan kesehatan yang meliputi kegiatan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative.
1) Mengembangkan pelayanan kesehatan yang professional dan
bertanggung
jawab.
2) Mengoptimalkan SDM dan sarana prasarana pelayanan kesehatan
yang
dimiliki.
3) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, LSM dan swasta dalam
penanganan masalah kesehatan.
4) Melakukan penyesuaian organisasi secara terus menerus untuk
peningkatan
mutu pelayanan kesehatan.

c. Tata Nilai
Tata nilai Puskesmas Pagar Dewa adalah “SIMPATIK”
S : Sopan
Sopan dalam memberikan pelayanan baik didalam maupun diluar gedung

15
I : Inisiatif
Bekerja tanpa menunggu perintah dan mampu bekerja sendri
M : Malu
Memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan dengan sebaik-baiknya
P : profesionalisme
Mampu memberikan pelayanan dengan baik dan benar serta patuh terhadap aturan
yang berlaku
A : Aman
Tindakan yang dilakukan sesuai sop dan aturan yang ada
T : Terampil
Setiap tugas pelayanan kesehatan dilakukan dengan cepat dan benar.
I : Inovatif
Mampu memunculkan ide-ide kreatif demi mengatasi permasalahan kesehatan
yang ada serta meningkatkan minat masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan
sehat
K : Kerja sama
Melibatkan lintas program dan lintas sektoral dalam pelaksanaan pelayanan
kesehatan

Gambar 2.1 Bagan Organisasi

16
B. Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara
BerAKHLAK menjadi dasar penguatan budaya kerja di instansi
pemerintah untuk mendukung pencapaian kinerja individu dan tujuan
organisasi/instansi. Adapun nilai- nilai dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
(BerAKHLAK). Penjelasan nilai – nilai BerAkhlak sebagai berikut:
1. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi Pelayanan, yaitu komitmen memberikan pelayanan prima
demi kepuasan masyarakat. Berorientasi Pelayanan sebagai nilai dan menjadi
dasar pembentukan budaya pelayanan tentu tidak akan dengan mudah dapat
dilaksanakan tanpa dilandasi oleh perubahan pola pikir ASN, didukung dengan
semangat penyederhanaan birokrasi yang bermakna penyederhanaan system,
penyederhanaan proses bisnis dan juga transformasi menuju pelayanan berbasis
digital. Kata Kunci dari berorientasi pelayanan adalah responsivitas, kualitas, dan
kepuasan. Panduan perilaku (kode etik) dari Berorientasi Pelayanan yaitu:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
c. Melakukan perbaikan tiada henti. (Lembaga Administrasi Negara, 2021)

17
2. Akuntabel
Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik
kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan
Zonke, 2017).
Akuntabilitas merunjuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya.
Aspek-aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut yaitu:
a. akuntabilitas adalah sebuah hubungan,
b. akuntabilitas berorientasi pada hasil,
c. akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
d. akuntabilitas memerlukan konsekuensi
e. akuntabilitas memperbaiki kinerja
Menurut Bovens, 2007, Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama yaitu:
1. Untuk menyediakan kontrol demokratis
2. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
3. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas

3. Kompeten
Kompeten, yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.
Kompetensi memiliki tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku kompetensi
meliputi pengetauhan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan. Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetauhan
(knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude) yang terindikasikan dalam
kemampuan dan perilaku seseorang sesuai tuntutan pekerjaan. Kata kunci dari
core value 15
kompeten adalah kinerja terbaik, sukses, keberhasilan, learning agility, dan ahli di
bidangnya. Untuk panduan perilaku (kode etik) dari Kompeten adalah:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah;
b. Membantu orang lain belajar;

18
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. (Lembaga Administrasi Negara,
2021)

4. Harmonis
Harmonis, yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan. Harmoni adalah
kerja samaantar berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor
tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Sikap perilaku harmonis
bisa ditunjukkan dengan toleransi, empati, keterbukaan terhadap perbedaan. Kata
kunci dari core value Harmonis adalah peduli (caring), perbedaan (diversity), dan
selaras. Panduan perilaku (kode etik) dari Harmonis:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
b. Suka menolong orang lain;
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif. (Lembaga Administrasi Negara,
2021)

5. Loyal
Loyal, yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan
Negara. Loyal adalah setia, atau suatu kesetiaan. Loyalitas merupakan kualitas
kesetiaan atau kepatuhan seseorang kepada orang lain atau sesuatu (misalnya
organsasi) yang ditunjukkan melalui sikap dan tindakan. Kata kunci dari core
value Loyal adalah Komitmen, dedikasi, Kontribusi, Nasionalisme, Pengabdian.
Sedangkan panduan perilaku (kode etik) dari Loyal yaitu:

a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan negara;
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara. (Lembaga Administrasi Negara, 2021)

19
6. Adaptif
Adaptif, yaitu terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta
menghadapi perubahan. Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang
dibutuhkan oleh individu maupun organisasi untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Terdapat alasan mengapa nilai nilai adaptif perlu
diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas jabatan di sektor publik, seperti di
antaranya perubahan lingkungan strategis, kompetisi yang terjadi antar instansi
pemerintahan, perubahan iklim, perkembangan teknologi dan lain sebagainya.
Kata kunci dari core value Adaptif adalah Inovasi, antusias terhadap perubahan,
dan proaktif. Sedangkan panduan perilaku (kode etik) dari Loyal yaitu:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas;
c. Bertindak proaktif (Lembaga Administrasi Negara, 2021)

7. Kolaboratif
Kolaboratif, yaitu membangun kerja sama yang sinergis. Kolaborasi
adalah proses bekerja sama untuk menelurkan gagasan atau ide dan
menyelesaikan masalah secara bersama sama menuju visi bersama. Kata kunci
dari core value kolaboratif adalah kesediaan bekerja sama dan sinergi untuk hasil
yang lebih baik. Panduan perilaku (kode etik) dari Kolaboratif yaitu:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah;
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama
(Lembaga Administrasi Negara, 2021)

8. Manajemen ASN
Manajemen ASN terdiri dari Manjemen PNS dan Manajemen PPPK.
Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan,
pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian
kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan

20
pensisun dan hari tua, dan perlindungan. Manajemen PPPK meliputi penetapan
kebutuhan; pengadaan, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan,
pengembangan kompetensi, pemberian penghargaan, disiplin, pemutusan
hubungan perjanjian kerja, dan perlindungan.

9. Smart ASN
Digitalisasi birokrasi untuk pelayanan yang optimal, adalah hal yang tak
bisa disanggah. Smart ASN memiliki profil yang disiapkan untuk menghadapi era
disrupsi dan tantangan dunia yang semakin kompleks. Profil Smart ASN meliputi
integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan
bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan
luas.

21
Berikut rancangan kegiatan aktualisasi sesuai nilai nilai dasar PNS:

KEGIATAN YANG NILAI DASAR YANG AKAN DI


NO AKAN AKTUALISASIKAN DALAM KEGIATAN :
DILAKUKAN BerAKHLAK dan SMART ASN
1. Melakukan konsultasi Berorientasi Pelayanan
dengan mentor Saya akan selalu bersikap baik ketika berkoordinasi
dengan mentor.

Akuntabel
Saya akan melakukan koordinasi dengan mentor dan
bersikap terbuka dan transparan.

Kompeten
Saya akan melakukan koordinasi baik dengan mentor

Harmonis
Saya akan mendengarkan setiap arahan yang
diberikan mentor

Loyal
Saya akan berkomitmen tehadap arahan yag
diberikan mentor

Adaptif
Saya akan antusias terhadap arahan yang diberikan
mentor

Kolaboratif
Saya akan saling bertukar pikiran dengan mentor saat
berkoordinasi

22
2 Melakukan konsultasi Berorientasi Pelayanan
dengan bidan Saya akan selalu bersikap baik ketika berkoordinasi
koordinator dengan bidan koordinator

Akuntabel
Saya akan melakukan koordinasi dengan
mentorbidan koordinator dan bersikap terbuka dan
transparan

Kompeten
Saya akan melakukan koordinasi baik dengan bidan
koordinator

Harmonis
Saya akan mendengarkan setiap arahan yang
diberikan bidan koordinator

Loyal
Saya akan berkomitmen tehadap arahan yang
diberikan bidan koordinator

Adaptif
Saya akan antusias terhadap arahan yang diberikan
bidan koordinator

Kolaboratif
Saya akan saling bertukar pikiran dengan bidan
koordinator saat berkoordinasi

23
3 Melakukan konsultasi Berorientasi Pelayanan
dengan ahli gizi Saya akan selalu bersikap baik ketika berkoordinasi
dengan ahli gizi terkait pelaksanaan konseling

Akuntabel
Saya akan melakukan koordinasi dengan ahli gizi
dan bersikap terbuka dan transparan.

Kompeten
Saya akan melakukan koordinasi baik dengan ahli
gizi

Harmonis
Saya akan mendengarkan setiap arahan yang
diberikan

Loyal
Saya akan berkomitmen tehadap arahan yang
diberikan

Adaptif
Saya akan antusias terhadap arahan yang diberikan

Kolaboratif
Saya akan saling bertukar pikiran saat berkoordinasi

24
4. Melakukan konsultasi Berorientasi Pelayanan
dengan bidan desa Saya akan selalu bersikap baik ketika berkoordinasi
dengan bidan desa

Akuntabel
Saya akan melakukan koordinasi dengan bidan desa
dan bersikap terbuka dan transparan.

Kompeten
Saya akan melakukan koordinasi baik dengan mentor

Harmonis
Saya akan menghargai semua pendapat dan saran

Loyal
Saya akan berkomitmen tehadap arahan yag
diberikan mentor

Adaptif
Saya akan antusias terhadap arahan yang diberikan
mentor

Kolaboratif
Saya akan saling bertukar pikiran saat berkoordinasi
dengan bidan desa
5 Mengumpulkan data Berorientasi Pelayanan
ibu hamil Saya akan jujur dan konsisten dalam pengumpulan
data ibu hamil

Akuntabel
Saya akan mengumpulkan data dengan efektif dan
efisien

Kompeten
Saya akan mengumpulkan data dengan tepat dan
cermat.

25
Harmonis
Saya akan menghargai semua pendapat dan saran

Loyal
Saya akan berkomitmen tehadap kegiatan yang saya
rencanakan

Adaptif
Saya akan antusias terhadap respon dari ibu hamil

Kolaboratif
Saya akan saling bertukar pikiran dan terbuka untuk
bekerja sama
6 Membuat soal pre-test Berorientasi Pelayanan
dan post-test Saya akan selalu bersikap baik ketika berkoordinasi
dengan mentor dan coach

Akuntabel
Saya akan bertanggung jawab dalam membuat soal
pre-test dan post-test

Kompeten
Saya akan membuat soal pre-test dan post-test sesuai
dengan kompetensi yang saya miiki

Harmonis
Saya akan tetap menjalin hubungan yang baik
dengan narasumber dan mentor

Loyal
Saya akan berkomitmen tehadap KIE yang telah saya
berikan

Adaptif
Saya akan antusias terhadap respon dari masyakarat
atas KIE yang telah diberikan
26
Kolaboratif
Saya akan saling bertukar pikiran dan terbuka untuk
bekerja sama

7 Melakukan pre-test Berorientasi Pelayanan


Saya akan selalu bersikap baik ketika berkoordinasi
dengan ibu hamil

Akuntabel
Saya akan bertanggung jawab saat melakukan pretest
kepada ibu hamil

Kompeten
Saya akan mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil
sebelum diberikan KIE

Harmonis
Saya akan tetap menjalin hubungan yang baik
dengan ibu hamil

Loyal
Saya akan berkomitmen tehadap KIE yang telah saya
berikan

Adaptif
Saya akan antusias terhadap respon dari ibu hamil

Kalaboratif
Saya akan saling bertukar pikiran dengan
narasumber

8 “NOBASI” yaitu Berorientasi Pelayanan


Memberikan konseling Saya akan memberikan konseling dengan penuh
di kelas ibu hamil tanggung jawab.
melalui nonton bareng Akuntabel
video edukasi. Saya akan bertanggung jawab melakukan
27
pelaksanaan konseling

Kompeten
Saya akan memberikan konseling dengan jujur dan
integritas

Harmonis
Saya akan menjalankan hubungan baik dengan ibu
hamil

Loyal
Saya akan berkomitmen tehadap Konseling yang
saya rencanakan

Adaptif
Saya akan antusias terhadap respon dari ibu hamil
atas konseling yang telah diberikan

Kolaboratif
Saya akan saling bertukar pikiran dengan mentor dan
coach terkait hasil pelaksanaan KIE

9 Melakukan Post-test Berorientasi Pelayanan


Saya akan selalu bersikap baik ketika melakukan
post test kepada ibu hamil

Akuntabel
Saya akan bertanggung jawab saat melakukan post
test pada ibu hamil

Kompeten
Saya akan mengidentifikasi hasil dari KIE yang telah
dilakukan

Harmonis
Saya akan menjalankan hubungan baik dengan ibu
28
hamil

Loyal
Saya akan berkomitmen tehadap KIE yang telah
saya berikan

Adaptif
Saya akan antusias terhadap respon dari masyarakat
atas KIE yang telah diberikan

Kolaboratif
Saya akan saling bertukar pikiran saat bertukar
pikiran dengan mentor dan coach terkait hasil
pelaksanaan KIE

10 “myHealth” Berorientasi Pelayanan


monitoring ibu hamil Saya akan melaksanakan kegiatan dengan
KEK bertanggung jawab dan jujur

Akuntabel
Saya akan melakukan koordinasi dengan ibu hamil

Kompeten
Saya akan melakukan koordinasi baik

Harmonis
Saya akan menjalankan hubungan baik dengan kader
dan ibu hamil

Loyal
Saya akan berkomitmen tehadap arahan yang
diberikan

Adaptif
Berinovasi menemukan solusi atas permasalahan
yang ada

29
Kolaboratif
Saya akan saling bertukar pikiran saat berkoordinasi

11 Melakukan evaluasi Berorientasi Pelayanan


hasil pre-test dan post- Saya akan melaksanakan kegiatan dengan
test bertanggung jawab dan jujur

Akuntabel
Bertanggung jawab untuk menjaga kejujuran

Kompeten
Saya akan melakukan koordinasi baik

Harmonis
Saya akan menjalankan hubungan baik dengan kader
dan ibu hamil

Loyal
Saya akan berkomitmen tehadap arahan yang
diberikan

Adaptif
Berinovasi menemukan solusi atas permasalahan
yang ada

Kolaboratif
Berkonsultasi dengan mentor dan coachterkait hasil
evaluasi
12 Menyusun Laporan Berorientasi Pelayanan
Responsif terhadap permasalahn untuk menemukan
solusi yang solutif demi meningkatkan pemahaman
ibu hamil

Akuntabel
Saya akan bertanggung jawab saat menyusun laporan
kegiatan yang telah dilaksanakan
30
Kompeten
Saya akan menyusun laporan sesuai dengan hasil
pelaksanaan

Harmonis
Saya akan mendengarkan setiap arahan yang
diberikan mentor dan couch

Loyal
Saya akan berkomitmen terhadap arahan yang
diberikan mentor dan coach

Adaptif
Saya akan antusias terhadap arahan yang diberikan
mentor dan coach

Kolaboratif
Saya akan saling bertukar pikiran dengan mentor dan
coach saat berkoordinasi

B. Matriks Rancangan Kegiatan Aktalisasi

Berikut rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan:


NO RANCANGAN KEGIATAN KETERANGAN
31
AKTUALISASI
1 Melakukan konsultasi dengan Melaksanakan konsultasi
mentor dengan mentor terkait
permasalahan yang akan
diambil
2 Melakukan konsultasi dengan Melaksanakan konsultasi
bidan senior dengan bidan senior terkait
permasalahan yang akan
diambil
3 Melakukan konsultasi dengan Melaksanakan konsultasi
Ahli Gizi dengan Ahli gizi terkait
permasalahan yang akan
diambil

4 Melakukan koordinasi dengan Melaksanakan koordinasi


bidan desa dengan bidan desa terkait
permasalahan yang akan
diambil

5 Mengumpulkan data ibu hamil a. Menyiapkan formulir


b. Menganalisa hasil pengisian
formulir
6 Membuat soal Pre-Test dan Post- a.Membuat soal yang berkaitan
test untuk mengetahui dengan peningkatan
pemahaman ibu hamil tentang pemahaman ibu hamil tentang
KEK KEK
b.Mencetak soal pre-test dan
post-test

7 Melakukan pre-Test Melaksanakan pre-test berupa


soal kepada ibu hamil tentang
KEK

32
8 “NOBASI” yaitu Memberikan a. Menyiapkan daftar hadir
konseling di kelas ibu hamil b.Menyiapkan media
melalui nonton bareng video Konseling melalui video
animasi edukasi. animasi edukasi
c.Melakukan konseling tentang
KEK
9 Melakukan post-test Mengevaluasi kegiatan KIE
dengan melakukan Post-Test
kepada ibu hamil
10 “myHealth” monitoring ibu a. Mengumpulkan no
hamil KEK handphone ibu hamil atau
keluarga
b. Mengontrol menu harian
ibu hamil KEK via
SMS/WA
c.Mendokumentasikan hasil
kegiatan
11 Melakukan evaluasi hasil pre- Mengevaluasi dan
test dan pot-test menganalisis data hasil pre
test dan post test

12 Menyusun Laporan Menyusun laporan kegiatan


yang telah dilaksanakan

33
NO KEGIATAN OKTOBER NOVEMBER

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Melakukan konsultasi
dengn mentor
Melakukan konsultasi

2 dengan bidan senior

Melakukan konsultasi

3 dengan Ahli Gizi

Melakukan koordinasi

4 dengan bidan desa

5 Mengumpulkan data ibu


hamil

6 Membuat soal pretest dan


post tes

7 Melakukan pre test

8 “NOBASI” yaitu
Memberikan konseling di
kelas ibu hamil melalui
nonton bareng video
edukasi

9 Melakukan post test

10 “mHealth” monitoring ibu


hamil KEK

34
11 Melakukan hasil evaluasi
pre test dan post test

12 Melakukan laporan

35
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 551 tahun 2009 tentang Tupoksi Bidan Pelaksana

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Berorientasi pada pelayanan,Modul Pendidikan dan


Pelatihan. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Akuntabel,Modul Pendidikan dan Pelatihan. Jakarta;


Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kompeten,Modul Pendidikan dan Pelatihan. Jakarta;


Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Harmonis,Modul Pendidikan dan Pelatihan. Jakarta;


Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Loyal, ,Modul Pendidikan dan Pelatihan. Jakarta;
Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Adaptif,Modul Pendidikan dan Pelatihan. Jakarta;


Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kolaboratif,Modul Pendidikan dan Pelatihan. Jakarta;


Lembaga Administrasi Negara

Anda mungkin juga menyukai