PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi
tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya
dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Kondisi ideal tata
perilaku ASN diatur dengan detail dalam Pasal 3 UU Nomor 5 Tahun 2014
tentang Manajemen ASN yaitu bertingkah laku sesuai nilai dasar, berkode
etik, komitmen, integritas, tanggung jawab pada pelayan publik,
berkompeten dan profesional dalam bertugas. Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 mengamanatkan instansi pemerintah untuk wajib memberikan
pendidikan dan pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS). Pembekalan latsar bagi para Calon Pegawai Negeri Sipil melalui
internalisasi nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi pada pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif)
merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas serta mutu
aparatur sipil negara.
Pembangunan kesehatan dalam Undang undang kesehatan no 36 tahun
2009 yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi – tingginya, sebagai investasi dari pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara social dan ekonomis. Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) mencatat 40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan
dengan kekurangan energi kronis. Persentase ibu hamil kekurangan energi
kronis (KEK) di Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 13,3%, pada tahun
2016 sebanyak 16,2%, pada tahun 2017 sebanyak 14,8%, dan pada tahun
2018 sebesar 17,3% dan pada tahun 2019 sebesar 17,9% (Kemenkes RI,
1
2019). Ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK) di Provinsi Lampung pada
tahun sebesar 13,62 %. Tulang Bawang Barat tahun 2021 sebesar 26,3 %.
Berdasarkan laporan yang didapat dari Program KIA/GIZI Puskesmas Poned
Pagar Dewa, menunjukan angka ibu hamil KEK yang bertambah. Selama
tahun 2021 terdapat 6 kasus dan meningkat di tahun 2022 sampai dengan
bulan September menjadi 8 kasus.Berdasarkan data tersebut dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan angka kejadian ibu hamil dengan
KEK di Indonesia. Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah keadaan
dimana ibu mengalami malnutrisi yang disebabkan kekurangan satu atau
lebih zat gizi makanan yang berlangsung menahun (kronik) yang
mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu secara relatif atau
absolut.Kekurangan Energi Kronik terjadi pada pada wanita usia subur
(WUS) dan pada ibu hamil..Status gizi kurang sering kali dikaitkan dengan
tingkat ekonomi keluarga.Tingkat ekonomi rendah merupakan salah satu
faktor yang menyebabkan menurunnya daya beli terhadap pangan untuk
memenuhi kebutuhan, sehingga mempengaruhi kualitas dan kuantitas
makanan yang dikonsumsi seluruh anggota keluarga. Hal ini bila terus
menerus berlangsung maka status gizi ibu hamil akan memburuk.bila ibu
mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik
pada ibu maupun janin. Gizi kurang pada trimester I akan berpengaruh
terhadap janin, antara lain dapat mempengaruhi proses pertumbuhan
janin,ibu hamil harus mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi
sehingga bayi yang dilahirkan sehat dan berkualitas.Kesehatan mental dan
2
Kolabortif) agar terciptanya aktor Pelayanan yang memiliki jiwa
profesional, ber-integritas serta amanah dalam melaksanakan tugas negara
dan dapat memberi pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat.
3
18. Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan dengan
pendampingan;
19. Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada persalinan normal;
20. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal;
21. Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR);
22. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan
anak pada individu/keluarga sesuai kebutuhan;
23. Melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan kondom;
24. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan
reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana (KB) pada
individu/keluarga sesuai kebutuhan;
25. Melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup sehat untuk
remaja termasuk personal hygiene dan nutrisi;
26. Melakukan pendataan sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita) di wilayah
kerja Puskesmas melalui kunjungan rumah;
27. Melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita);
28. Mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) atau
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD);
29. Melaksanakan pelayanan kebidanan di Posyandu/Posbindu/kampung
Keluarga Berencana (KB) atau tempat lain sesuai penugasan; dan
30. Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah pada
anak sekolah;sarkan PERMENPANRB no 36 tahun 2009, Tugas pokok
dan fungsi bidan antara lain:
4
rancangan aktualisasi nilai-nilai core values BerAKHLAK yang bersumber
dari tupoksi dimaksud.
Selanjutnya kami akan menetapkan isu aktual yang ada di Wilayah Kerja
Puskesmas Mampu Poned Pagar Dewa dengan tahapan mengidentifikasi
tupoksi berdasarkan kaedah penulisan karya tulis ilmiah yang ada.
Setelah menjalankan tugas sebagai bidan di pukesmas tersebut diatas
selama kurang lebih 4 bulan, penulis mengidentifikasi 30 tupoksi yang
bermasalah berdasarkan pengalaman dan pengamatan sebagai bidan di
wilayah kerja puskesmas tersebut. Penulis memilih 5 tupoksi bermasalah yang
akan lakukan dan dianalisis menggunakan teknik USG.
5
atau keluarga sesuai
kebutuhan
4 Melaksanakan Kurang efektifnya pemeriksaan
pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil
laboratorium
sederhana pada
pelayanan kebidanan
5 Melakukan promosi Kurangnya pengetahuan remaja
dan edukasi tentang tentang perilaku hidup bersih dan
PHBS untuk sehat
remaja,termasuk
personal higiene
Matriks USG
No. Tupoksi Total Ranking
U S G
1 Melakukan kegiatan asuhan pada
3 4 3 10 II
kelas ibu hamil
2 Memberikan Komunikasi Informasi
dan Edukasi (KIE) tentang
kesehatan reproduksi perempuan 2 3 3 9 III
dan Keluarga Berencana (KB) pada
individu/keluarga sesuai kebutuhan
6
3 Memberikan Komunikasi,
Informasi dan Edukasi (KIE)
tentang kesehatan ibu dan anak 3 5 5 13 I
pada individu atau keluarga sesuai
kebutuhan
4 Melaksanakan pemeriksaan
laboratorium sederhana pada 2 3 3 8 IV
pelayanan kebidanan
5 Melakukan promosi dan edukasi
tentang PHBS untuk 2 3 3 7 V
remaja,termasuk personal higiene
Tabel 1.3 Identifikasi Isu pada wilayah kerja Puskesmas Poned Pagar Dewa
7
No. Identifikasi Isu Aktual Matriks USG Total Ranking
U S G
1 Rendahnya pemahaman ibu hamil 5 5 5 15 I
tentang Kekurangan Energi Kronis
( KEK ).
2 Kurangnya pengetahuan ibu hamil 3 4 3 10 III
tentang KEK
3 Kurangnya media konseling yang 2 3 3 8 V
ada di Puskesmas Mampu Poned
Pagar Dewa
4 Rendahnya kesadaran ibu hamil 3 4 4 11 II
untuk datang periksa ke Puskesmas
5 Rendahnya pendidkan dan status 3 3 3 9 IV
ekonomi ibu hamil
8
Identifikasi Isu : 1. Rendahnya pemahaman ibu hamil
tentang Kekurangan Energi Kronis
(KEK).
2. Rendahnya kesadaran ibu hamil untuk
datang periksa ke Puskesmas
3. Kurangnya pengetahuan ibu hamil
tentang KEK
4. Rendahnya pendidikan dan status
ekonomi ibu hamil
5. Kurangnya media konseling yang ada di
Puskesmas Poned Pagar Dewa
9
Pemilihan dan penetapan isu diatas telah berdasarkan atas analisis USG dan
hasil konsultasi dengan mentor dan coach.Berdasarkan laporan yang didapat dari
Program KIA/GIZI Puskesmas Poned Pagar Dewa, menunjukan angka ibu hamil
KEK yang bertambah. Selama tahun 2021 terdapat 6 kasus dan meningkat di
tahun 2022 sampai dengan bulan September menjadi 8 kasus. Apabila kegiatan ini
dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan, diharapkan kita dapat
memutus mata rantai yg terus berputar.Maka isu yang diangkat dalam aktualisasi
ini adalah isu terkait Rendahnya pemahaman ibu hamil tentang Kekurangan
Energi Kronis ( KEK),dengan harapan penulis dapat menemukan solusi melalui
berbagai inovasi.
Isu yang dipilih : Rendahnya pemahaman ibu hamil
tentang Kekurangan Energi Kronis
( KEK )
10
Tujuan penyusunan Rancangan Aktualisasi ini yaitu sebagai berikut :
1. Untuk menyelesaikan isu belum optimalnya konseling pada ibu
hamil tentang Kekurangan Energi Kronis (KEK) yang
mengakibatkan resiko kejadian BBLR diwilayah kerja Puskesmas
Poned Pagar Dewa
2. Meningkatkan pengetahuan Ibu hamil tentang KEK
3. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pencegahan
resiko kejadian BBLR
2. Manfaat Aktualisasi
a. Bagi Peserta
Manfaat aktualisasi bagi peserta adalah sebagai berikut;
1. Mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dengan berorientasi
pelayanan kepada publik/masyarakat
2. Mampu mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas
jabatannya.
3. Mampu melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik dan kompeten
4. Mampu bekerja sama dengan rekan dan pegawai lainnya dan
menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan kondusif
5. Mampu menanamkan loyalitas dalam diri sebagai ASN yang
merupakan abdi negara
6. Mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri dalam mengahdapi
11
perubahan khususnya dalam kaitan dengan penugasan di lingkungan
kerja Mampu berkolaborasi dalam penugasan untuk mencapai tujuan
bersama serta menghasilkan nilai tambah
b. Bagi Organisasi
Manfaat aktualisasi bagi organisasi adalah sebagai berikut:
1. Aktualisasi ini dapat meningkatkan efektifitas, efisiensi dan inovasi
serta mutu pelayanan di UPTD Puskesmas Poned Pagar Dewa
2. Terwujudnya misi Kabupaten Tulang Bawang Barat yaitu Tulang
Bawang Barat Maju, Sejahtera, dan Berdaya Saing.
BAB II
RANCANGAN AKTUALSASI
12
A. Profil UPTD Puskesmas Poned Pagar Dewa
13
Luas wilayah kerja UPTD Puskesmas Poned Pagar Dewa adalah ±16.328 HA,
terdiri dari daratan perkebunan, dengan komposisi luas lahan yang hampir
seimbang. Pemanfaatan tanah sebagai perkebnan, bangunan/ rumah, dan lain-lain.
UPTD Puskesmas Poned Pagar Dewa memiliki 6 tiyuh binaan yaitu Tiyuh Pagar
Dewa, Tiyuh Cahyou Randu, Tiyuh Bujung Dewa, Tiyuh Bujung Sari Marga,
Tiyuh Pagar Dewa Suka Mulya, dan Tiyuh Marga Jaya Indah.
b. Tenaga Kesehatan Puskesmas
Sumber daya manusia di UPTD Puskesmas Poned Pagar Dewa terdiri atas tenaga
kesehatan dan tenaga penunjang (non tenaga kesehatan). Jenis dan jumlah tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan dihitung berdasarkan analisis beban kerja,
dengan mempertimbangkan jumlah pelayanan yang diselenggarakan, jumlah
penduduk dan persebarannya, karakteristik wilayah kerja, luas wilayah kerja,
ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya diwilayah kerja
dan pembagian waktu kerja
Adapun rincian tenaga kesehatan sebagai berikut :
14
1. Visi dan Misi
Visi, misi dan tata nilai UPTD Puskesmas Poned Pagar Dewa untuk
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal adalah sebagai
berikut:
a. Visi
Terwujudnya Puskesmas Pagar Dewa yang bermutu, profesional, dan
modern menuju masyarakat Pagar Dewa yang sehat
b. Misi
Mengembangkan pelayanan kesehatan yang meliputi kegiatan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative.
1) Mengembangkan pelayanan kesehatan yang professional dan
bertanggung
jawab.
2) Mengoptimalkan SDM dan sarana prasarana pelayanan kesehatan
yang
dimiliki.
3) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, LSM dan swasta dalam
penanganan masalah kesehatan.
4) Melakukan penyesuaian organisasi secara terus menerus untuk
peningkatan
mutu pelayanan kesehatan.
c. Tata Nilai
Tata nilai Puskesmas Pagar Dewa adalah “SIMPATIK”
S : Sopan
Sopan dalam memberikan pelayanan baik didalam maupun diluar gedung
15
I : Inisiatif
Bekerja tanpa menunggu perintah dan mampu bekerja sendri
M : Malu
Memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan dengan sebaik-baiknya
P : profesionalisme
Mampu memberikan pelayanan dengan baik dan benar serta patuh terhadap aturan
yang berlaku
A : Aman
Tindakan yang dilakukan sesuai sop dan aturan yang ada
T : Terampil
Setiap tugas pelayanan kesehatan dilakukan dengan cepat dan benar.
I : Inovatif
Mampu memunculkan ide-ide kreatif demi mengatasi permasalahan kesehatan
yang ada serta meningkatkan minat masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan
sehat
K : Kerja sama
Melibatkan lintas program dan lintas sektoral dalam pelaksanaan pelayanan
kesehatan
16
B. Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara
BerAKHLAK menjadi dasar penguatan budaya kerja di instansi
pemerintah untuk mendukung pencapaian kinerja individu dan tujuan
organisasi/instansi. Adapun nilai- nilai dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
(BerAKHLAK). Penjelasan nilai – nilai BerAkhlak sebagai berikut:
1. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi Pelayanan, yaitu komitmen memberikan pelayanan prima
demi kepuasan masyarakat. Berorientasi Pelayanan sebagai nilai dan menjadi
dasar pembentukan budaya pelayanan tentu tidak akan dengan mudah dapat
dilaksanakan tanpa dilandasi oleh perubahan pola pikir ASN, didukung dengan
semangat penyederhanaan birokrasi yang bermakna penyederhanaan system,
penyederhanaan proses bisnis dan juga transformasi menuju pelayanan berbasis
digital. Kata Kunci dari berorientasi pelayanan adalah responsivitas, kualitas, dan
kepuasan. Panduan perilaku (kode etik) dari Berorientasi Pelayanan yaitu:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
c. Melakukan perbaikan tiada henti. (Lembaga Administrasi Negara, 2021)
17
2. Akuntabel
Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik
kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan
Zonke, 2017).
Akuntabilitas merunjuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya.
Aspek-aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut yaitu:
a. akuntabilitas adalah sebuah hubungan,
b. akuntabilitas berorientasi pada hasil,
c. akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
d. akuntabilitas memerlukan konsekuensi
e. akuntabilitas memperbaiki kinerja
Menurut Bovens, 2007, Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama yaitu:
1. Untuk menyediakan kontrol demokratis
2. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
3. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
3. Kompeten
Kompeten, yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.
Kompetensi memiliki tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku kompetensi
meliputi pengetauhan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan. Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetauhan
(knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude) yang terindikasikan dalam
kemampuan dan perilaku seseorang sesuai tuntutan pekerjaan. Kata kunci dari
core value 15
kompeten adalah kinerja terbaik, sukses, keberhasilan, learning agility, dan ahli di
bidangnya. Untuk panduan perilaku (kode etik) dari Kompeten adalah:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah;
b. Membantu orang lain belajar;
18
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. (Lembaga Administrasi Negara,
2021)
4. Harmonis
Harmonis, yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan. Harmoni adalah
kerja samaantar berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor
tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Sikap perilaku harmonis
bisa ditunjukkan dengan toleransi, empati, keterbukaan terhadap perbedaan. Kata
kunci dari core value Harmonis adalah peduli (caring), perbedaan (diversity), dan
selaras. Panduan perilaku (kode etik) dari Harmonis:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
b. Suka menolong orang lain;
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif. (Lembaga Administrasi Negara,
2021)
5. Loyal
Loyal, yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan
Negara. Loyal adalah setia, atau suatu kesetiaan. Loyalitas merupakan kualitas
kesetiaan atau kepatuhan seseorang kepada orang lain atau sesuatu (misalnya
organsasi) yang ditunjukkan melalui sikap dan tindakan. Kata kunci dari core
value Loyal adalah Komitmen, dedikasi, Kontribusi, Nasionalisme, Pengabdian.
Sedangkan panduan perilaku (kode etik) dari Loyal yaitu:
19
6. Adaptif
Adaptif, yaitu terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta
menghadapi perubahan. Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang
dibutuhkan oleh individu maupun organisasi untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Terdapat alasan mengapa nilai nilai adaptif perlu
diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas jabatan di sektor publik, seperti di
antaranya perubahan lingkungan strategis, kompetisi yang terjadi antar instansi
pemerintahan, perubahan iklim, perkembangan teknologi dan lain sebagainya.
Kata kunci dari core value Adaptif adalah Inovasi, antusias terhadap perubahan,
dan proaktif. Sedangkan panduan perilaku (kode etik) dari Loyal yaitu:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas;
c. Bertindak proaktif (Lembaga Administrasi Negara, 2021)
7. Kolaboratif
Kolaboratif, yaitu membangun kerja sama yang sinergis. Kolaborasi
adalah proses bekerja sama untuk menelurkan gagasan atau ide dan
menyelesaikan masalah secara bersama sama menuju visi bersama. Kata kunci
dari core value kolaboratif adalah kesediaan bekerja sama dan sinergi untuk hasil
yang lebih baik. Panduan perilaku (kode etik) dari Kolaboratif yaitu:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah;
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama
(Lembaga Administrasi Negara, 2021)
8. Manajemen ASN
Manajemen ASN terdiri dari Manjemen PNS dan Manajemen PPPK.
Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan,
pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian
kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan
20
pensisun dan hari tua, dan perlindungan. Manajemen PPPK meliputi penetapan
kebutuhan; pengadaan, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan,
pengembangan kompetensi, pemberian penghargaan, disiplin, pemutusan
hubungan perjanjian kerja, dan perlindungan.
9. Smart ASN
Digitalisasi birokrasi untuk pelayanan yang optimal, adalah hal yang tak
bisa disanggah. Smart ASN memiliki profil yang disiapkan untuk menghadapi era
disrupsi dan tantangan dunia yang semakin kompleks. Profil Smart ASN meliputi
integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan
bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan
luas.
21
Berikut rancangan kegiatan aktualisasi sesuai nilai nilai dasar PNS:
Akuntabel
Saya akan melakukan koordinasi dengan mentor dan
bersikap terbuka dan transparan.
Kompeten
Saya akan melakukan koordinasi baik dengan mentor
Harmonis
Saya akan mendengarkan setiap arahan yang
diberikan mentor
Loyal
Saya akan berkomitmen tehadap arahan yag
diberikan mentor
Adaptif
Saya akan antusias terhadap arahan yang diberikan
mentor
Kolaboratif
Saya akan saling bertukar pikiran dengan mentor saat
berkoordinasi
22
2 Melakukan konsultasi Berorientasi Pelayanan
dengan bidan Saya akan selalu bersikap baik ketika berkoordinasi
koordinator dengan bidan koordinator
Akuntabel
Saya akan melakukan koordinasi dengan
mentorbidan koordinator dan bersikap terbuka dan
transparan
Kompeten
Saya akan melakukan koordinasi baik dengan bidan
koordinator
Harmonis
Saya akan mendengarkan setiap arahan yang
diberikan bidan koordinator
Loyal
Saya akan berkomitmen tehadap arahan yang
diberikan bidan koordinator
Adaptif
Saya akan antusias terhadap arahan yang diberikan
bidan koordinator
Kolaboratif
Saya akan saling bertukar pikiran dengan bidan
koordinator saat berkoordinasi
23
3 Melakukan konsultasi Berorientasi Pelayanan
dengan ahli gizi Saya akan selalu bersikap baik ketika berkoordinasi
dengan ahli gizi terkait pelaksanaan konseling
Akuntabel
Saya akan melakukan koordinasi dengan ahli gizi
dan bersikap terbuka dan transparan.
Kompeten
Saya akan melakukan koordinasi baik dengan ahli
gizi
Harmonis
Saya akan mendengarkan setiap arahan yang
diberikan
Loyal
Saya akan berkomitmen tehadap arahan yang
diberikan
Adaptif
Saya akan antusias terhadap arahan yang diberikan
Kolaboratif
Saya akan saling bertukar pikiran saat berkoordinasi
24
4. Melakukan konsultasi Berorientasi Pelayanan
dengan bidan desa Saya akan selalu bersikap baik ketika berkoordinasi
dengan bidan desa
Akuntabel
Saya akan melakukan koordinasi dengan bidan desa
dan bersikap terbuka dan transparan.
Kompeten
Saya akan melakukan koordinasi baik dengan mentor
Harmonis
Saya akan menghargai semua pendapat dan saran
Loyal
Saya akan berkomitmen tehadap arahan yag
diberikan mentor
Adaptif
Saya akan antusias terhadap arahan yang diberikan
mentor
Kolaboratif
Saya akan saling bertukar pikiran saat berkoordinasi
dengan bidan desa
5 Mengumpulkan data Berorientasi Pelayanan
ibu hamil Saya akan jujur dan konsisten dalam pengumpulan
data ibu hamil
Akuntabel
Saya akan mengumpulkan data dengan efektif dan
efisien
Kompeten
Saya akan mengumpulkan data dengan tepat dan
cermat.
25
Harmonis
Saya akan menghargai semua pendapat dan saran
Loyal
Saya akan berkomitmen tehadap kegiatan yang saya
rencanakan
Adaptif
Saya akan antusias terhadap respon dari ibu hamil
Kolaboratif
Saya akan saling bertukar pikiran dan terbuka untuk
bekerja sama
6 Membuat soal pre-test Berorientasi Pelayanan
dan post-test Saya akan selalu bersikap baik ketika berkoordinasi
dengan mentor dan coach
Akuntabel
Saya akan bertanggung jawab dalam membuat soal
pre-test dan post-test
Kompeten
Saya akan membuat soal pre-test dan post-test sesuai
dengan kompetensi yang saya miiki
Harmonis
Saya akan tetap menjalin hubungan yang baik
dengan narasumber dan mentor
Loyal
Saya akan berkomitmen tehadap KIE yang telah saya
berikan
Adaptif
Saya akan antusias terhadap respon dari masyakarat
atas KIE yang telah diberikan
26
Kolaboratif
Saya akan saling bertukar pikiran dan terbuka untuk
bekerja sama
Akuntabel
Saya akan bertanggung jawab saat melakukan pretest
kepada ibu hamil
Kompeten
Saya akan mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil
sebelum diberikan KIE
Harmonis
Saya akan tetap menjalin hubungan yang baik
dengan ibu hamil
Loyal
Saya akan berkomitmen tehadap KIE yang telah saya
berikan
Adaptif
Saya akan antusias terhadap respon dari ibu hamil
Kalaboratif
Saya akan saling bertukar pikiran dengan
narasumber
Kompeten
Saya akan memberikan konseling dengan jujur dan
integritas
Harmonis
Saya akan menjalankan hubungan baik dengan ibu
hamil
Loyal
Saya akan berkomitmen tehadap Konseling yang
saya rencanakan
Adaptif
Saya akan antusias terhadap respon dari ibu hamil
atas konseling yang telah diberikan
Kolaboratif
Saya akan saling bertukar pikiran dengan mentor dan
coach terkait hasil pelaksanaan KIE
Akuntabel
Saya akan bertanggung jawab saat melakukan post
test pada ibu hamil
Kompeten
Saya akan mengidentifikasi hasil dari KIE yang telah
dilakukan
Harmonis
Saya akan menjalankan hubungan baik dengan ibu
28
hamil
Loyal
Saya akan berkomitmen tehadap KIE yang telah
saya berikan
Adaptif
Saya akan antusias terhadap respon dari masyarakat
atas KIE yang telah diberikan
Kolaboratif
Saya akan saling bertukar pikiran saat bertukar
pikiran dengan mentor dan coach terkait hasil
pelaksanaan KIE
Akuntabel
Saya akan melakukan koordinasi dengan ibu hamil
Kompeten
Saya akan melakukan koordinasi baik
Harmonis
Saya akan menjalankan hubungan baik dengan kader
dan ibu hamil
Loyal
Saya akan berkomitmen tehadap arahan yang
diberikan
Adaptif
Berinovasi menemukan solusi atas permasalahan
yang ada
29
Kolaboratif
Saya akan saling bertukar pikiran saat berkoordinasi
Akuntabel
Bertanggung jawab untuk menjaga kejujuran
Kompeten
Saya akan melakukan koordinasi baik
Harmonis
Saya akan menjalankan hubungan baik dengan kader
dan ibu hamil
Loyal
Saya akan berkomitmen tehadap arahan yang
diberikan
Adaptif
Berinovasi menemukan solusi atas permasalahan
yang ada
Kolaboratif
Berkonsultasi dengan mentor dan coachterkait hasil
evaluasi
12 Menyusun Laporan Berorientasi Pelayanan
Responsif terhadap permasalahn untuk menemukan
solusi yang solutif demi meningkatkan pemahaman
ibu hamil
Akuntabel
Saya akan bertanggung jawab saat menyusun laporan
kegiatan yang telah dilaksanakan
30
Kompeten
Saya akan menyusun laporan sesuai dengan hasil
pelaksanaan
Harmonis
Saya akan mendengarkan setiap arahan yang
diberikan mentor dan couch
Loyal
Saya akan berkomitmen terhadap arahan yang
diberikan mentor dan coach
Adaptif
Saya akan antusias terhadap arahan yang diberikan
mentor dan coach
Kolaboratif
Saya akan saling bertukar pikiran dengan mentor dan
coach saat berkoordinasi
32
8 “NOBASI” yaitu Memberikan a. Menyiapkan daftar hadir
konseling di kelas ibu hamil b.Menyiapkan media
melalui nonton bareng video Konseling melalui video
animasi edukasi. animasi edukasi
c.Melakukan konseling tentang
KEK
9 Melakukan post-test Mengevaluasi kegiatan KIE
dengan melakukan Post-Test
kepada ibu hamil
10 “myHealth” monitoring ibu a. Mengumpulkan no
hamil KEK handphone ibu hamil atau
keluarga
b. Mengontrol menu harian
ibu hamil KEK via
SMS/WA
c.Mendokumentasikan hasil
kegiatan
11 Melakukan evaluasi hasil pre- Mengevaluasi dan
test dan pot-test menganalisis data hasil pre
test dan post test
33
NO KEGIATAN OKTOBER NOVEMBER
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Melakukan konsultasi
dengn mentor
Melakukan konsultasi
Melakukan konsultasi
Melakukan koordinasi
8 “NOBASI” yaitu
Memberikan konseling di
kelas ibu hamil melalui
nonton bareng video
edukasi
34
11 Melakukan hasil evaluasi
pre test dan post test
12 Melakukan laporan
35
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 551 tahun 2009 tentang Tupoksi Bidan Pelaksana
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Loyal, ,Modul Pendidikan dan Pelatihan. Jakarta;
Lembaga Administrasi Negara