Anda di halaman 1dari 11

PENENTUAN PRIORITAS MASALAH UKM PUSKESMAS KALIPUCANG TAHUN 2022

NO PERMASALAHAN URGENCY SERIOUSNESS GROWTH TOTAL URUTAN


1 Sebanyak 50 % siswa TK tidak melakukan penanganan perawatan gigi 3 3 2 8 5
2 Sebanyak 65% pengobat tradisional belum terdaftar/berizin 1 1 1 3 12
3 Sebanyak 29,63% pembinaan TOGA (Dasawisma) belum terlaksana 2 1 1 4 11
4 Sebanyak 62.07% lansia belum memiliki buku kesehatan lansia 2 2 2 6 9
5 Sebanyak 59.83% lansia tidak membawa buku kesehatan lansia 2 2 1 5 10
6 Sebanyak 64.52% sasaran belum melakukan skrining kesehatan indera 3 2 2 7 6
7 Sebanyak 21.54% sasaran belum pengawasan rumah sehat 3 4 2 9 4
8 Sebanyak 34.05% persentase balita yang tidak naik timbangan (N) 5 4 3 12 2
9 Sebanyak 29% usia produktif belum melakukan skrining kesehatan 4 3 2 9 3
10 Sebanyak 34,8% sasaran belum imunisasi TT 1+ 2 2 2 6 8
11 Sebanyak 35,27% sasaran belum imunisasi TT 2+ 2 2 2 6 7
12 Sebanyak 36% kasus TB Paru yang belum berhasil pengobatan (cure rate) 5 4 5 14 1

1
ANALISA PENYEBAB MASALAH TB

MASALAH :
TENAGA DANA SARANA

Kurang optimalnya Alokasi dana untuk program TB


kurangnya media promosi
pemantauan petugas terhadap Paru tidak proporsional serta
untuk publikasi pengobatan TB
kesembuhan pasien TB Paru penyerapannya belum optimal
paru

Sebanyak 36% kasus TB


Paru yang belum berhasil
pengobatan (cure rate)

Kurang maksimalnya petugas Rendahnya kepatuhan pasien dalam


dalam mensosialisasikan minum obat anti TB (OAT) serta kurangnya
tentang Penyakit TB paru dan koordinasi antara puskesmas dengan
Pengobatan TB paru keluarga/pendamping minum obat (PMO)

METODE LINGKUNGAN
2
RENCANA TINDAK LANJUT DAN TINDAK LANJUT

N
PERMASALAHAN ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT TINDAK LANJUT
O
1. Sebanyak 36% kasus TB  Tenaga: kurang optimalnya optimalnya  Mengikutsertakan kader setempat  Upgrading kader TB Paru untuk
Paru yang belum berhasil pemantauan petugas terhadap dalam pemantauan membantu pemantuan dan
pengobatan (cure rate) kesembuhan pasien TB Paru  Eksploriasi terkait penggunaan koordinasi langsung by adrres
 Dana: alokasi dana TB Paru belum sumber dana yang ada terkait  Koordinasi dengan bendahara
proporsional program TB Paru puskesmas
 Sarana: kurangnya media promosi sebagai  Penyuluhan mengenai penyakit TB  Melaksanakan penyuluhan
publikasi pengobatan TB paru Paru dan pengobatan TB Paru mengenai penyakit TB Paru
 Metode: Kurang maksimalnya petugas  Mengoptimalkan penyebaran dan pengobatan TB Paru
dalam mensosialisasikan tentang Penyakit informasi tentang pentingnya secara rutin
TB paru dan Pengobatan TB paru pengobatan TB paru (via leaflet,  Dilaksanakan penyebaran
 Lingkungan: Rendahnya kepatuhan pasien sosmed, posyandu) kepada informasi tentang pentingnya
dalam minum OAT serta kurangnya masyarakat pengobatan TB Paru
koordinasi antara puskesmas dengan  Membentuk TIM petugas khusus  Koordinasi dengan lintas
keluarga/pendamping minum obat (PMO) TB paru (lintas program) program, PJ UKM dan Kepala
promkes, dokter, kesling Puskesmas
 Membentuk forum puskesmas-  Membuat WA Grup
pasien-PMO untuk edukasi, tanya
jawab perihal TB Paru serta
reminder untuk jadwal pengambilan
OAT

3
MONITORING DAN EVALUASI DARI TINDAK LANJUT

N
TINDAK LANJUT MONITORING EVALUASI
O
 Upgrading kader TB Paru untuk membantu  Ada peran kader TB Paru dalam pemantauan  Terlaksananya pemantauan pasien dengan
pemantuan dan koordinasi langsung by adrres langsung efektif
 Koordinasi dengan bendahara puskesmas  Ada slot anggaran untuk berlangsunya program  Terpenuhi anggaran untuk program TB
 Melaksanakan penyuluhan mengenai penyakit TB Paru Paru secara proporsional
Tb Paru dan pengobatan TB Paru secara rutin  Ada penyebaran informasi mengenai penyakit  Ada peningkatan pemahaman masyarakat
TB Paru dan pengobatan TB paru secara rutin terhadap penyakit TB Paru
 Dilaksanakan penyebaran informasi tentang
 Ada TIM petugas khusus TB Paru  Berjalannya TIM petugas khusus TB Paru
pentingnya pengobatan TB Paru
 Ada WA Grup Puskesmas-pasien-PMO  Ada peningkatan kepatuhan pasien dalam
 Koordinasi dengan lintas program dan kepala
minum OAT serta peningkatan koordinasi
puskesmas antara puskesmas-pasien-PMO
 Membuat WA Grup

4
ANALISA PENYEBAB MASALAH PTM

MASALAH :
TENAGA DANA SARANA

Kurang maksimalnya peran


petugas PTM yang mengalami Kurangnya alat pemeriksaan
Anggaran cukup untuk kegiatan
double jobdesk, karena kurang kesehatan berupa tensian
Program PTM
orang untuk penjaringan khusus PTM

Sebanyak 29% usia


produktif belum melakukan
skrining kesehatan

peran petugas PTM yang kurang,


karena kurang orang untuk
penjaringan saat ada jadwal 2 Kebiasaan masyarakat yang merasa sehat-
atau 3 jadwal sekaligus dalam sehat saja tidak perlu diperiksa
hari yang sama

METODE LINGKUNGAN
5
RENCANA TINDAK LANJUT DAN TINDAK LANJUT

NO PERMASALAHAN ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT TINDAK LANJUT


1. Sebanyak 29% usia produktif  Tenaga: kurang maksimalnya peran  Memaksimalkan peran petugas  Memaksimalkan peran petugas
belum melakukan skrining petugas PTM yang mengalami double PTM yang mengalami double desk, PTM yang mengalami double
kesehatan jobdesk, karena kurang orang untuk dengan meminta petugas lain desk, dengan meminta petugas
penjaringan untuk berangkat jika lain untuk berangkat jika
 Dana: anggaran cukup untuk kegiatan memungkinkan memungkinkan
Program PTM  Anggaran cukup  Anggaran cukup
 Sarana: kurangnya alat pemeriksaan  Mengajukan penambahan alat  Koordinasi dengan bagian aset
kesehatan berupa tensi meter khusus PTM kesehatan berupa tensi meter dan pengadaan barang
 Metode: peran petugas PTM yang kurang,  Meminta petugas lain untuk  Koordinasi dengan PJ UKM
karena kurang orang untuk penjaringan berangkat penjaringan jika dan Kepala Puskesmas untuk
saat ada jadwal 2 atau 3 jadwal sekaligus memungkinkan sinkronisasi jadwal dan
dalam hari yang sama  Lebih meningkatkan edukasi petugas tambahan
 Lingkungan: Kebiasaan masyarakat yang pentingnya pemeriksaan  Peningkatan Edukasi kepada
merasa sehat-sehat saja tidak perlu kesehatan kepada masyarakat masyarakat terutama kader
diperiksa ketika posbindu (terutama kepada dan siswa
kader) atau ketika penjaringan di
sekolah (kepada siswa)

6
MONITORING DAN EVALUASI DARI TINDAK LANJUT

N
TINDAK LANJUT MONITORING EVALUASI
O
 Memaksimalkan peran petugas PTM yang  Ada petugas lain yang mem-backup  Petugas PTM efektif menjalankan program
mengalami double desk, dengan meminta  Anggaran cukup sesuai jadwal
petugas lain untuk berangkat jika  Ada tensi meter baru  Anggaran cukup
memungkinkan  Ada sinkron antara jadawal dan petugas PTM  Tensi meter khusus PTM membantu
 Anggaran cukup  Ada edukasi kepada masyarakat terutama terlaksananya penjaringan
 Koordinasi dengan bagian aset dan kader dan siswa  Meningkatnya pemahaman masyarakat
pengadaan barang terutama usia produkfit untuk pemeriksaan
 Koordinasi dengan PJ UKM dan Kepala kesehatan secara rutin
Puskesmas untuk sinkronisasi jadwal dan
petugas tambahan
 Peningkatan Edukasi kepada masyarakat
terutama kader dan siswa

7
ANALISA PENYEBAB MASALAH BALITA YANG TIDAK NAIK TIMBANGAN (N)

MASALAH :
TENAGA DANA SARANA

Kurang optimalnya petugas gizi


dalam melaksanakan penyuluhan Tidak tersedianya anggaran untuk Kurangnya media informasi
terkait Pemberian Makan Bayi dan PMT rutin berupa leaflet mengenai PMBA
Anak (PMBA)

Sebanyak 34,05 % balita tidak


mengalami kenaikan timbangan

Kurang maksimalnya petugas gizi Ibu Balita yang kurang telaten dalam
dalam memberikan informasi memberikan makan pada balita
terkait PMBA kepada orang tua
Budaya dan kebiasaan masyarakat masih
balita
memikirkan kuantitas makanan daripada
kualitas makanan

METODE LINGKUNGAN
8
RENCANA TINDAK LANJUT DAN TINDAK LANJUT

NO PERMASALAHAN ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT TINDAK LANJUT


1 Sebanyak 34,05% balita tidak  Tenaga: Kurang optimalnya petugas gizi  Penyuluhan terkait Pemberian Makan  Melaksanakan Pemberian Makan
mengalami kenaikan timbangan dalam melaksanakan penyuluhan terkait Bayi dan Anak (PMBA) di setiap Bayi dan Anak (PMBA) di setiap
pemberian makan bayi dan anak (PMBA) posyandu secara rutin posyandu secara rutin
 Dana: Belum ada anggaran khusus untuk  Mengajukan anggaran khusus untuk  Mengajukan anggaran khusus
PMT balita yang tifdak mengalami kenaikan PMT balita yang tidak mengalami untuk PMT bantuan balita
timbangan selain bantuan kemenkes kenaikan timbangan selain anggaran  Melaksanakan penyebaran media
 Sarana: Kurangnya media informasi berupa kemenkes informasi mengenai Pemberian
leaflet mengenai PMBA  Mengoptimalkan penyebaran media Makan Bayi dan Anak
 Metode: Kurang maksimalnya petuga gizi informasi mengenai Pemberian  Melaksanakan pembentukan tim
dalam memberikan informasi terkait PMBA Makan Bayi dan Anak Petugas validasi balita yang tidak
kepada orang tua balita  Membentuk tim Petugas validasi mengalami kenaikan timbangan
 Lingkungan: Ibu balita kurang telaten dalam balita yang tidak mengalami kenaikan  Melaksanakan pembuatan laporan
memberikan makan pada balita serta budaya timbangan terperinci data balita yang tidak
dan kebiasaan masyarakat masih  Membuat laporan terperinci data mengalami kenaikan timbangan
mengutamakan kuantitas makanan daripada balita yang tidak mengalami kenaikan setiap bulan untuk di tindak lanjuti
kualitas makanan timbangan setiap bulan untuk di
tindak lanjuti

9
MONITORING DAN EVALUASI DARI TINDAK LANJUT

NO TINDAK LANJUT MONITORING EVALUASI


 Penyuluhan terkait Pemberian Makan Bayi dan  Terlaksananya penyuluhan terkait Pemberian  Terdapat peningkatan pengetahuan ibu balita
Anak (PMBA) di setiap posyandu secara rutin Makan Bayi dan Anak (PMBA) di setiap posyandu mengenai Pemberian Makan pada Bayi dan
 Mengajukan anggaran khusus untuk PMT balita secara rutin Anak (PMBA)
yang tidak mengalami kenaikan timbangan selain  Anggaran untuk PMT balita yang tidak naik  Tersedia anggaran untuk PMT balita yang
anggaran kemenkes timbangan di posyandu tidak naik timbangan di posyandu
 Mengoptimalkan penyebaran media informasi  Adanya penyebaran media informasi mengenai  Terdapat peningkatan pemahaman
mengenai Pemberian Makan Bayi dan Anak Pemberian Makan Bayi dan Anak masyarakat terhadap Pemberian Makan pada
1
 Membentuk Tim Petugas validasi balita yang tidak  Terdapat Tim Petugas validasi balita yang tidak Bayi dan Anak (PMBA)
mengalami kenaikan timbangan mengalami kenaikan timbangan  Tim petugas validasi balita yang tidak
 Membuat laporan terperinci data balita yang tidak  Terdapat laporan terperinci data balita yang tidak mengalami kenaikan timbangan menjalankan
mengalami kenaikan timbangan setiap bulan untuk mengalami kenaikan timbangan setiap bulan untuk tugasnya sesuai jadwal
di tindak lanjuti di tindak lanjuti  Laporan terperinci data balita yang tidak
mengalami kenaikan timbangan dibuat setiap
bulan secara rutin untuk ditindak lanjuti

10
11

Anda mungkin juga menyukai