Anda di halaman 1dari 39

EVALUASI CAPAIAN SPM JAN-AGUS

BINWEL
DESA SEI LEMBU MAKMUR TAHUN 2022

Dr LINA MEIRITA
WELLI DEFNI ( BIDAN DESA)
NINA HERLIANI
PROFIL DESA SEI LEMBU MAKMUR

Desa Sei Lembu Makmur adalah suatu wilayah di Kecamatan Tapung Kabupaten

Kampar, mulai terbentuk 1994 melalui program PEMERINTAH Transmigrassi Pola

PIR, dengan transmigrant mayoritas dari pulau jawa sebanyak 300 KK , dan 100

KK dari Penduduk Lokal Muara Jalai dan Batu Bersurat, berjumlah transmigrant

400 KK.
DEMOGRAFI

letak geografis Desa Sei Lembu Makmur, Terletak diantara :

sebelah utara : Desa Muara Mahat Baru


Sebelah Selatan : Desa Muara Jalai
Sebelah Barat : Desa Bukit Payung
Sebelah Timur : Desa Kayu Aro
CAPAIAN SPM PROGRAM P2P
DESA SLM
CAKUPAN PENJARINGAN SUSP TB
0.9
85%
80%
0.8

0.7

0.6

0.5 47% 46%


40%
0.4
34%

0.3

0.2 17%

0.1
0%
0
MMB KENANTAN SLM TANJUNG GADING INDRAPURI SIBUAK BATU GAJAH
SAWIT SARI

Series1 Series2
TABEL IDENTIFIKASI MASALAH
TAHUN 2022
No Program TB Target Pencapaian ket
1 PENEMUAN 9 orang 1
PENDERITA TB

2 BELUM TERCAPAI 
PENJARINGAN SUSP 32 SUSP 15 SUSP ( 47% )
PRIORITAS MASALAH

Urgency dilihat dari tersedianya


waktu, mendesak atau tidak masalah
tersebut diselesaikan

Seriousness dilihat dari dampak


masalah tersebut terhadap
produktifitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, dan membahayakan
sistem atau tidak.

Seberapa kemungkinannya isu


tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah
penyebab isu akan makin memburuk
kalau dibiarkan

Berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4 = besar, 3 =


sedang, 2 = kecil, 1 = sangat kecil).
6
ANALISA MASALAH DATA TB

NO INDIKATOR U S G HASIL PRIORITAS

KURANGNYA CAPAIAAN
PENJARINGAN TB PARU DI
DESA SEI LEMBU MAKMUR
TAHUN 2020 TARGET 32-40
1. 5 5 5 15 I
ORANG / DESA HASIL 15
ORANG ( 47%)

KURANGNY ANGKA
CAPAIAN PENEMUAN
2. PENDERITA DI DESA SLM 5 5 4 14 II

KURANGNYA ANGKA
CAPAAIN KESEMBUHAN
3 PENDERITA TB PARU 4 4 4 12 III
FISH BONE TB ( identifikasi /mencari cause-
effect)
Belum maksimalnya
MANUSIA Kurangnya
METODE pencatatan dan
petugas pelaoran online SITB
kesehatan
Belum
Masih kurangnya
Kurangnya kolaborasi
adanya Petugas tidak lintas program
kesadaran
kader TB ada waktu Belum
masyarakat
terlatih untuk
untuk tercapainya
penjaringan
memeriksakan penjaringan ke
sputum desa
KURANGNYA
Belum tersedianya Poli
DOTS Sesuai standar CAPAIAN
Kurangnya
TIDAK TERSEDIANYA pendanaan
PENJARINGAN
TEMPAT KHUSUS UNTUK
PEMNGAMBILAN SPUTUM DI
petugas TB TB PARU DESA
PUSKESMAS SLM

SARANA DANA
LINGKUNGAN
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
IDENTIFIKASI MASALAH PROGRAM TB
DESA SEI LEMBU MAKMUR
MASALAH ANALISIS MASALAH PERENCANAN PELAKSANAAN

Belum 1. Penjaringan susp 1. Management 1. Melakukan kegiatan


tercapainya TB paru di desa waktu petugas TB penjaringan ke desa sei
penjaringan SLM masih rendah
2. Bentuk tim khusus lembu Makmur minimal
susp TB di 2. Kurangnya tenaga tenaga Kesehatan sebulan 4-5 susp
desa SLM Kesehatan terlatih
di program TB ( bidan,perawat ) 2. Melakasakan penyuluhan TB
3. Kurangnya dan tenaga analis di UKBM, penyuluhan di
penyuluhan TB di 3. Melakukan medsos, leflet dll
UKBM perencanaan
4. Belum adanya
kader TB terlatih penyuluhan di 3. Melaksankan pelatihan pada
5. Kurangnya UKBM kader khusu TB
pengawasan dan 4. Sosialisasi 4. Kolaborasi lintass program
peran serta pustu pelatihan kader TB dan lintas sector dalam
dan posyandu dan di SK penjaringan.
dalam deteksi dini 5. Kolaborasi lintas 5. Evaluasi RUK dan RPK
atau penjaringan
6. Kurangnya program
kolaborasi lintas ( promkes,surveila
program dan n)
sector 6. kolaborasi lintas
7. Kurangnya sector , libatkan
pendanaan kaur desa Ketika
RENCANA TINDAK LANJUT PROGRAM TB
RTL KAPAN DIMANA SIAPA

Melakukan kegiatan
penjaringan ke
desa sei lembu
Makmur minimal
sebulan 4-5 susp

Melakasakan
penyuluhan TB di
UKBM, penyuluhan
di medsos, leflet
dll

Melaksanakan
pelatihan pada
kader khusu TB

Kolaborasi lintass
program dan lintas
sector dalam
penjaringan
TABEL IDENTIFIKASI MASALAH HIV
TAHUN 2022
No Program HIV Target Pencapaian ket
1 SCREANING HIV/IMS 64 orang 10 0rang ( 15%) Belum tercapai  

PENEMUAN
2
PENDERITA HIV 0 0 TIDAK DITEMUKAN
ANALISA MASALAH DATA HIV

NO INDIKATOR U S G HASIL PRIORITAS


BELUM
TERLAKSANANYA
SCREANING HIV/IMS
1. DESA SEI LEMBU 5 5 5 15 I
MAKMUR DENGAN
TARGET 64 ORANG
CAPAIAN 0%
RENDAHNYA PENGETAHUAN
MASSYARAKAT TENTANG HIV
2. 5 5 4 14 II

TIDAK ADANYA PENEMUAN


PENDERITA HIV
3 3 3 3 9 III
FISH BONE HIV

Koordinasi dengan
MANUSIA METODE linsek belum optimal

Kurangnya Kurangnya kolaborasi


Kurangnya Belum ada
petugas lintas program
keinginan petugas
kesehatan masyarakat Kesehatan Pelaporan online
Terlatih untuk di terlatih untu
periksa pelaporan online
dan pencatatan
SIHA masih rendah
BELUM
Masih adanya TERLAKSANANYA
stigma masyarakat SCREANING
Tidak Kurangnya thdp hiv
pendanaan HIV/IMS DESA SEI
mengetahui
petugas HIV LEMBU MAKMUR
jadwal
DENGAN TARGET
posyandu
64 ORANG
didesa
CAPAIAN 0%
SARANA DANA
LINGKUNGAN
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
IDENTIFIKASI MASALAH PROGRAM HIV
DESA SEI LEMBU MAKMUR
MASALAH ANALISIS MASALAH PERENCANAN PELAKSANAAN

Belum 1. Kurangnya petugas a. Bentuk tim khusus 1. Membentuk tim untuk


terlaksanany yang terlatih untuk untuk screaning HIV melakukan deteksi dini
a HIV/IMS di melakukan dan berikan
screaning HIV/IMS HIV/IMS dan berikan limpahan
desa SLM limpahan wewenang wewenang dari tenaga ahli
2. PJ tidak
mengetahui jadwal dari tenaga ahli labor labor kepada bidan/perawat
posyandu bumil di kepada
desa bidan/perawat 2. Melakukan kegiatan deteksi
3. Kurangnya b. Bidan desa dini HIV/IMS oleh petugas
kolaborasi lintas berkoordinasi H-1 Kesehatan di posyandu
program kepada PJ tentang
4. Kurangnya 3. Melakasakan penyuluhan HIV
jadwal posyandu di UKBM, penyuluhan di
pengetahuan c. Kolaborasi lintas
masyarkat medsos, leflet dll
pentingnya program untuk
4. Kolaborasi lintass program
pemeriksaan HIV kegiatan penyuluhan
dan lintas sector dalam
pada bumil (promkes )
d. Membentuk petugas kegiatan deteksi dini.
5. Belum adanya
petugas terlatih pelaporan online
untuk pelaporan siha
online SIHA e. ) tim membuat
perencanaan
sassaran dan target
screaning di desa.
RENCANA TINDAK LANJUT PROGRAM HIV
RTL KAPAN DIMANA SIAPA
Membentuk tim untuk PJ SURVEILEN
melakukan deteksi
dini HIV/IMS dan
berikan limpahan
wewenang dari tenaga
ahli labor kepada
bidan/perawat

Melakasakan
penyuluhan HIV di
UKBM, penyuluhan di
medsos, leflet dll

Melakukan kegiatan
deteksi dini HIV/IMS
oleh petugas
Kesehatan di KELAS
IBU HAMIL

Kolaborasi lintass
program dan lintas
sector dalam deteksi
dini
CAPAIAN KINERJA PROGRAM
GIZI DESA SLM
CAPAIAN KINERJA PROGRAM
GIZI DESA SLM
CAPAIAN PROGRAM GIZI DESA SLM
88% 87%
0.9 85%
0.8

0.7

0.6 56%

0.5

0.4

0.3

0.2
11% 9%
0.1

0
ASI EKSLUSIF D/S VIT A N/D GIZI KURANG STUNTING

Series1 Series2
CAPAIAN KINERJA PROGRAM GIZI DESA SLM
INDIKATOR KINERJA DESA HASI

CAKUPAN D/S SEI LEMBU MAKMUR 87%


CAKUPAN N/D SEI LEMBU MAKMUR 56%

Cakupan BB/U Sei lembu makmur Kurang = 8 orang


Normal = 86 orang
Resiko lebih = 7 orang
Cakupan TB/U Sei lembu makmur Pendek = 9 orang
Normal = 92 orang
Cakupan BB/TB Sei lembu makmur Kurang = 3 orang
Normal = 88 orang
Gizi lebih = 9 orang
Analisa Penyebab Masalah “KURANG GIZI & STUNTING”
Diagram sebab akibat ( FISH BONE)

MANUSIA DANA SARANA

Praktek
pembuatan
Pola Asuh orang
tua yang salah PMT

Kurangnya Masih terdapat


Pengetahuan Jumlah petugas balita BGM
gizi kurang
0rang tua ttg Balita gizkur dan dan Stunting
giziseimbang 8,6% balita gizi
stunting bisa
diakibatkan karena kurang tahun
2022 di
adanya penyakit
puskesmas
penyerta
Belum petapahan
terbentuknya
Kemampuan untuk Penyakit penyerta bisa tim work
ditularkan oleh
mengggerakkan masyarakat KOLABORASI
lingkungan
datang ke Posyandu kurang LINTAS PROGRAM
Orang tua tidak menyadari KURANG
bahaya lingkungan yg tidak
sehat membahayakan Peran lintas
kesehatan balita sektor kurang
METODA
LINGKUNGAN
MASALAH ANALISIS PERENCANAN PELAKSANAAN TINDAK
MASALAH LANJUT

IDENTIFIKASI MASALAH PROGRAM


GIZI DESA
Orang tua
SEI LEMBU MAKMUR
Kurangnya Meningkatka Melakukan kegiatan Sosialisasi
tidak pengetahu n status gizi promotive berupa Praktek
mengetahui na orang balita di penyuluhan pembuatan
ttg gizi tua ttg gizi posyandu membuat PMT bagi PMT
seimbang seimbang balita
pada balita

Masih Kurangnya Meningkatka Melakukan kegiatan pemberian


ditemukan pengetahu n status gizi preventif / kuratif PMT
balita an orang balita berupa pemberian pemulihan
BGM/gizi tua BGM/gizi PMT pemulihan bagi bagi balita
kurang (BB/U) tentang kurang balita BGM/Gizi BGM/Gizi
makanan kurang kurang
bergizi
bagi balita
BGM/ gizi
kurang
MASALAH ANALISIS MASALAH PERENCANAN PELAKSANAAN TINDAK LANJUT

Masih Kurangnya Meningkatkan Melakukan Penyuluhan gizi


ditemukan penngetahuan status gizi balita kegiatan individu pada
balita stunting orang tua stunting indicator promotive ibu balita untuk
tentang 1000 PB TB/ U berupa pemenuhan gizi
hari kehidupan penyuluhankep seimbang
ada ibu balita kepada anak.
untuk
pemenuhan gizi Penyuluhan di
seimbang pada kelas ibu hamil
anak tentang 1000
hari kehidupan
dan esi ekslusif

Membentuk
posyandu
remaja

Masih Pola makan, Menemukan Melakukan Kerjasama


ditemukan pola asuh yang balita yg gizi surveilans dan lintas program
balita gizi kurang tepat, kurang/buruk pelacakan kasus danlintas sektor
kurang dan adanya gizi buruk dan
penyakit infeksi kurang
( diare,ispa,dll)
RENCANA TINDAK LANJUT PROGRAM GIZI

RTL KAPAN DIMANA SIAPA


Sosialisasi Praktek
pembuatan PMT

pemberian PMT
pemulihan bagi
balita BGM/Gizi
kurang

Penyuluhan gizi
individu pada ibu
balita untuk
pemenuhan gizi
seimbang kepada
anak.

Kerjasama lintas
program danlintas
sektor
CAPAIAN SPM PROGRAM
HIPERTENSI
CAPAIAN SPM PROGRAM
HIPERTENSI
CAPAIAN SPM/PISPK HIPERTENSI DESA SLM
78%
80%

60%

40%
21%
20%

0%

31 pengobatan teratur
40 orang

193 40 0rang penderita


Cakupan pelayanan penderita Penderita hipertensi yang minum
hipertensi >15 tahun yang mendapat obat secara teratur
pelayaanan Kesehatan sesuai stan-
dar
CAPAIAN SPM HIPERTENSI
DESA SLM
INDIKATOR KINERJA ESTIMASI KAB/KOTA CAPAIAN HASILN

Cakupan pelayanan 193 40 orang 21 %


penderita
hipertensi >15
tahun yang
mendapat
pelayaanan
Kesehatan sesuai
standar

Penderita 40 0rang penderita 31 pengobatan 78%


hipertensi yang teratur
minum obat secara
teratur
ANALISA MASALAH DATA Hipertensi

NO INDIKATOR U S G HASIL PRIORITAS

Rendahnya Cakupan 4 5 4 13
pelayanan penderita
hipertensi >15 tahun
1. I
yang mendapat
pelayaanan Kesehatan
sesuai standar
Masih rendahnya 3 4 4 11
kesadaran penderita
2.
hipertensi untuk control II
kesehatan secara berkala.

Masih kurangnya 2 2 2 6
dukungan keluarga
penderita hipertensi untuk
3 rutin cek kesehatan secara III
teratur.
FISH BONE hipertensi

Kurangnya Pendataan
MANUSIA METODE usia produktif
Belum
Masih kurangnya Kurangnya kolaborasi
adanya kesadaran lintas program
kader Management
masyarakat
Posbindu waktu
untuk control
penderita Ht Belum tercapainya
terlatih Kesehatan
berkala screaning ke desa
Rendahnya Cakupan
pelayanan penderita
BPENDANAAN hipertensi >15 tahun
UNTUK
yang mendapat
Posbindu kit ( STIK PENDATAAN
HIPERTENSI pelayaanan Kesehatan
SCREANING ) yang
terbatas PADA KADER sesuai standar

SARANA DANA
LINGKUNGAN
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
IDENTIFIKASI MASALAH SPM HIPERTENSI
DESA SEI LEMBU MAKMUR
MASALAH ANALISIS MASALAH PERENCANAN TINDAK LANJUT ( RTL )

Rendahnya capaian • Perencanana SDM • Melakukan kegiatan


SPM desa Sei lembu • Kurangny SDM ( KADER Posbindu promotive berupa
makmur Kesehatan terlatih terlatih dan bidan pelatihan kader
( kader ) desa posbindu PTM
• Kurangnya • Pendataan usia • Membuat jadwal
pendataan dan produktif > 15 tahun kegiatan pendataan
screaning ke keatas ( di sekolah, usia produktif.
masyarakat dan ke KANTOR, tempat • Kolaborasi dengan
sekolah umum ) lintas program
• Kurangnya • Meningkatkan ( promkes, UKS, KRR,
kolaborasi lintas screaning Posbindu pispk)
program PTM • Kolaborasi dengan
• Belum ada • Kolaborasi lintas jejaring untuk
Kerjasama dengan program mendapatkan data
jejaring praktek / • Kolaborasi dengan hipertensi pada usia
klinik swasta jejaring praktek dan produktif
klinik swasta
RENCANA TINDAK LANJUT PROGRAM PTM
RTL KAPAN DIMANA SIAPA
• Melakukan kegiatan
promotive berupa
pelatihan kader
posbindu PTM

• Membuat jadwal
kegiatan pendataan
usia produktif.

• Kolaborasi dengan
lintas program
( promkes, UKS,
KRR, pispk)

• Kolaborasi dengan
jejaring untuk
mendapatkan data
hipertensi pada usia
produktif
CAPAIANSPM PROGRAM USIA
PRODUKTIF
CAPAIAN SPM USIA
PRODUKTIF DESA SLM

INDIKATOR KINERJA ESTIMASI KAB/KOTA CAPAIAN HASILN

Cakupan 648 356 55%


pelayanan
Kesehatan usia
produktif yang
mendapat
pelayanna
skrining
Kesehatan sesuai
standar
ANALISA MASALAH DATA USIA
PRODUKTIF

NO INDIKATOR U S G HASIL PRIORITAS

Cakupan pelayanan 4 5 4 13
Kesehatan usia produktif
1. yang mendapat I
pelayanna skrining
Kesehatan sesuai standar
Belum adanya sosialisasi 3 4 4 11
penggunaan aplikasi sehat
indonesiaku
2. II

Kurangnya pengetahuan 4 4 3 11
masyrakat tentang
pentingnya cek Kesehatan
3 berkala
FISH BONE USIA PRODUKTIF
Belum ada Kerjasama
MANUSIA METODE dengan jejaring
klinik/ swasta
Belum adanya Masih kurangnya Kurangnya kolaborasi
kader kesadaran lintas program
terlatih masyarakat untuk Belum dilaksanakannyya
control Kesehatan
posbindu PTM sosialisasi sehat
berkala
indoneiaku
Rendahnya Cakupan
pelayanan penderita
Pendanaan hipertensi >15 tahun
untuk yang mendapat
pengentrian pelayaanan Kesehatan
aplikasi ASIK sesuai standar

SARANA DANA
LINGKUNGAN
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
IDENTIFIKASI MASALAH SPM USIA
PRODUKTIF DESA SEI LEMBU MAKMUR
MASALAH ANALISIS MASALAH PERENCANAN TINDAK LANJUT ( RTL )

Rendahnya Cakupan • Melakukan kegiatan


pelayanan Kesehatan • Kurangnya kesadaran promotive berupa
usia produktif yang masayarakat untuk • Melakukan Penyuluhan penyuluhan di UKBM
mendapat pelayanna cek Kesehatan PTM di UKBM • Melakukan sosialisasi
skrining Kesehatan berkala pelatihan pada kader
sesuai standar • Belum adanya kader • Merencanakan pelatihan dalam pengukuran factor
kader terlatih kader tentang resiko dengan benar
posbindu PTM pengukuran pemantauan • Kolaborasi dengan lintas
• Kurangnya kolaborasi factor resiko PTM program ( promkes, UKS,
lintas program KRR, pispk)
( Promkes, Pis Pk, • Bekerjasama dalam • Kolaborasi dengan
KRR) pelaporan data usia jejaring klinik dan
• Belum ada Kerjasama produktif di jearing praktek
dengan jejaring • Sosialisasi aplikasi sehat
praktek / klinik • Menunjuk salah satu indonesiaku pada kader.
swasta kader sebagai adm online
• Belum adanya ASIK pada kader tiap desa
sosialisasi
penggunaan aplikasi
sehat indonesiaku
RENCANA TINDAK LANJUT PROGRAM PTM ( usia produktif
RTL KAPAN DIMANA SIAPA

Melakukan kegiatan
promotive berupa
penyuluhan di UKBM

Melakukan
sosialisasi pelatihan
pada kader dalam
pengukuran factor
resiko dengan benar

Kolaborasi dengan
lintas program
( promkes, UKS,
KRR, pispk
Kolaborasi dengan
jejaring klinik dan
praktek

Sosialisasi aplikasi
sehat indonesiaku
INDIKATOR SPM PROGRAM KIA
TARGET (jan-agust) 65%
capaian

80

70
69 67

60

50
44
40
39

30

20

10

0
Pelayanan anak Pelayanan bayi baru Pelayanan ibu Pelayanan ibu hamil
balita lahir bersalin
IDENTIFIKASI MASALAH SPM PROGRAM
KIA DESA SEI LEMBU MAKMUR
MASALAH ANALISIS PERENCANAN PELAKSANAAN RTL
MASALAH

Rendahnya Target sasaran Mengusulkan Membuat Membuat


capaian dari kabupaten ke dinas usulan pada usulan sasaran
pelayanan yang terlalu Kesehatan akhir tahun real di desa
Kesehatan ibu tinggi agar sasaran di melalui
hamil sesuaikan puskesmas
dengan data
real di desa
Pelayanan Target sasaran Mengusulkan Membuat Membuat
Kesehatan ibu dari kabupaten ke dinas usulan pada usulan sasaran
bersalin yang terlalu Kesehatan akhir tahun real di desa
tinggi agar sasaran di melalui
sesuaikan puskesmas
dengan data
real di desa
RENCANA TINDAK LANJUT PROGRAM
KIA SEI LEMBU MAKMUR
RTL KAPAN DIMANA SIAPA

Membuat usulan
sasaran real di desa

Membuat usulan
sasaran real di desa
 NIAT DAN USAHA SEMUA
PASTI BISA

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai