Anda di halaman 1dari 16

Pemeriksaan dan

Tatalaksana pada
Bayi Baru Lahir
A r yn S h a dira A n e s t i 1 0 2 0 1 9 1 0 3

A1
Seorang bayi laki-laki dilahirkan spontan
pervaginam di puskesmas dari seorang ibu
berusia 30 tahun G2P1A0 usia kehamilan
38 minggu dengan dibantu oleh dokter
umum. Pada menit ke -1 dan ke-5 bayi
Rumusan menangis kuat, aktif, kulit kemerahan
Skenario
Hipotesis
Masalah Bayi laki-laki lahir spontan per vaginam dari
seluruh badan, Bayi
nadilahir
120x per menit, bersin
normal.
ibu G2P1A0 hamil 38 minggu
saat dokter membersihkan sekret di mulut
dan hidung. Beberapa saat setelah
dilahirkan, dokter memeriksa bayi head to
toe.
Mind Map

Anamnesis RM Prognosis

Tatalaksana Non-
Pemeriksaan Farmako dan
Diagnosa
Fisik Edukasi

Pemeriksaan Faktor Pemengaruh,


APGAR
Antropometri usia gestasi dan BB
Sasaran Belajar

1. M a h a s i s w a m e n g e t a h u i d a n m e m a h a m i f a k t o r- f a k t o r p r e n a t a l d a n p o s t
natal yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi

2. Mahasiswa mengetahui dan memahami cara melakukan pemeriksaan


APGAR, antropometrik bayi maupun anak dan dapat menginterpretasikan
hasilnya berdasarkan kurva WHO

3. Mahasiswa mengetahui dan memahami cara melakukan pemeriksaan fisik


pada bayi dan anak, serta dapat menginterpretasikan hasilnya.

4. Mahasiswa mampu melakukan anamnesis lengkap terutama alloanamnesis

5. Mahasiswa mampu memberikan tatalaksana non farmakoterapi dan edukasi


Interpretasi
Anak dalam kelompok ini berperawakan tubuh tinggi. Hal ini tidak masih normal. Singkirkan kelainan
hormonal sebagai penyebab perawakan tinggi.

Anak dalam kelompok ini mungkin memiliki masalah pertumbuhan tapi lebih baik jika diukur menggunakan
perbandingan beratbadan terhadap panjang / tinggi atau IMT terhadap umur.

Titik plot yang berada di atas angka 1 menunjukan berisiko gizi lebih. Jika makin mengarah ke garis Z-skor 2
resiko gizi lebih makin meningkat.

Mungkin untuk anak dengan perawakan pendek atau sangat pendek memiliki gizi lebih.

Hal ini merujuk pada gizi sangat kurang dalam modul pelatihan IMCI (Integrated Management of Childhood
Illness in-service training. WHO. Geneva 1997)
APGAR SCORES
KIPI
IMUNISASI

Tujuan: menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat

- Penyakit yang Dapat


Reaksi terhadap Dicegah dengan Imunisasi (PD3I).
suntikan
- Reaksi vaksin
- Faktor kebetulan
- Penyebab tidak diketahui
Prognosis

Prognosis dapat dikatakan baik jika bayi lahir pada usia gestasi yang tepat dan lahir dengan berat
badan yang baik, hasil pemeriksaan antropometri yang baik, dan memiliki APGAR Score yang baik.

Setiap tahunnya, lebih dari satu bayi di antara 10 kelahiran hidup lahir secara prematur. Bayi yang
lahir dari persalinan preterm tersebut umumnya memiliki prognosis yang buruk.

Kelahiran preterm adalah penyebab utama tunggal kematian neonatus yang mencapai angka 35% dan
penyebab kedua tersering kematian anak dibawah usia 5 tahun. Selain itu sepertiga dari bayi yang lahir
preterm akan mengalami gangguan neurologis berat jangka panjang seperti  cerebral palsy atau retardasi
mental.
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai