Bello, Mustapha & Pius, Simon & Ibrahim, Bello. (2019). Characteristics and predictors of outcome of care of preterm
newborns in resource constraints setting, Maiduguri, Northeastern Nigeria. Journal of Clinical Neonatology. 8. 39.
Pendahuluan
3
Subjek & Metode
Waktu & Tempat
• Penelitian retrospektif dilakukan pada semua bayi prematur yang dirawat tanggal 1/1/2008–
31/12/2015 (8 tahun) di unit perawatan bayi khusus (SCBU) Departemen IKA RS UMTH.
Usia Kehamilan
• HPHT/USG trimester I dimana perawatan antenatal. Tidak memiliki buku Ballard score.
Data Ibu
• Karakteristik sosiodemografi ibu (usia, booking status, kelahiran prematur sebelumnya, status
pendidikan & pekerjaan), ayah (usia, pendidikan, pekerjaan), dan tempat melahirkan.
• Riwayat penyakit selama kehamilan : PPROM, perdarahan antepartum, preeklamsia, eklamsia,
hipertensi ec kehamilan, ISK, dll.
Data Bayi
• Urutan lahir, cara persalinan, jenis kehamilan, berat lahir, skor Apgar pada 1, 5, dan 10 menit
setelah lahir, kesulitan bernafas, apnea, demam, dan masalah makan.
4
Hasil
• Selama penelitian ada 3435 penerimaan ke SCBU.
• 1129/3435 (32,86%) bayi prematur.
• Selama penelitian ada 3429 persalinan dan angka kelahiran prematur 734/3429 (21,4% atau
203/1000 kelahiran hidup).
• 714/1129 kasus bayi premature dianalisis.
• ♂ 372 (52,1%), ♀ 342 (47,9%) = 1,09:1.
• BBLER (<1000 g) = 17 (2,3%), BBLSR (1000–1499 g) = 288 (40,3%), BBLR (1500–2499 g)
= 406 (56,9%).
5
Tabel 1 regresi murni faktor sosiodemografi pada hasil PTD
6
Tabel 2 regresi yang tidak disesuaikan dari faktor obstetric
ibu pada hasil PTB
7
Tabel 3 regresi yang tidak disesuaikan dari faktor neonatus
pada kelangsungan hidup PTB 6 minggu pertama kehidupan
8
Tabel 4 regresi multivariat yang disesuaikan dari faktor
neonatus pada kelangsungan hidup PTB dlm 6 minggu pertama
kehidupan (P<0,1)
9
Diskusi
• Dalam penelitian ini, beban kelahiran prematur dan bayi prematur (32,9%) >> temuan sebelumnya
oleh Oluwafemi & Abiodun dari Negara Bagian Ondo (15,4%).
• Tingkat kelahiran prematur (20,37%) >> rerata kelahiran prematur nasional di Nigeria (15%).
• Namun, temuan ini lebih rendah dari penelitian yang sama (1 dekade yang lalu) oleh Ambe et al
(54,9%).
• Alasan perbedaan : Data Ambe et al hanya selama 4 tahun dan sebagian besar dilakukan secara
singkat dengan sampel lebih kecil. Alasan lainnya mungkin disebabkan oleh protokol penelitian,
geografis, dan metode seleksi.
10
• Analisis regresi kasar karakteristik sosiodemografi ibu tidak menunjukkan hubungan
signifikan dengan hasil PTD.
• Namun, ada kelangsungan hidup rendah pada bayi prematur yang dilahirkan oleh ibu
berusia 21-30 tahun.
• Bayi yang dilahirkan di rumah sakit 2,2x lebih mungkin bertahan hidup dibandingkan bayi
yang lahir di rumah.
11
Regresi yang tidak disesuaikan dari faktor neonatus pada
kelangsungan hidup PTB 6 minggu pertama kehidupan
12
Regresi multivariat yang disesuaikan dari faktor neonatus pada
kelangsungan hidup PTB 6 minggu pertama kehidupan (P<0,1)
14
Kesimpulan
• Bayi yang lahir di rumah sakit 2,2x lebih mungkin bertahan hidup dibandingkan dengan bayi yang
lahir di rumah. PTB yang lahir tanpa asfiksia (skor Apgar pada 5 menit >7) 2,3x lebih mungkin
bertahan hidup selama enam minggu pertama kehidupan.
• Beban kelahiran prematur tetap tinggi (prevalensi 32,9%) meskipun lebih rendah dibandingkan
dengan laporan sebelumnya, karena downtrend dalam situasi ekonomi di Nigeria Timur Laut (konflik
pemberontakan).
• Pelayanan faskes kewalahan namun tidak kunjung ada peralatan tambahan. Jika pemerintah
mendukung, upaya akan lebih baik dan mencapai hasil yang lebih tinggi daripada laporan ini.
15