Anda di halaman 1dari 22

Infeksi taeniasis pada laki-laki berusia

30 tahun

Victor Immanuel Parrangan


102019159
Skenario 10
Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke RS
Ukrida dengan keluhan nyeri pada daerah perut
disertai mual sejak 3 hari yang lalu.
Rumusan masalah Hipotesis
Seorang laki-laki berusia 30thn Seorang laki-laki berusia 30
mengalami keluhan nyeri pada tahun dengan keluhan nyeri
daerah perut disertai mual sejak daerah perut disertai mual
3 hari yang lalu diduga mengalami penyakit
Taeniasis Saginata.
Etiologi &
patogenesis

Anamnesis Epidemiologi
Pemeriksaan Rumusan
fisk
masalah
Pemeriksaan
penunjang Gejala klinis

Tatalaksana
Anamnesis: Pemeriksaan Fisik
Pasien gemar makan Tidak ada yang khas
daging sapi yang dimasak
setengah matang

Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan tinja, ditemukan telur cacing berdinding
tebal dengan struktur radier yang berisi embrio heksakan.
Sasaran belajar
1. Mahasiswa mengetahui anamnesis dan pemeriksaan fisik
2. Mahasiswa dapat mengetahui spesies dan morfologi penyebab
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara mendiagnosis
4. Mahasiswa dapat mengetahui pengobatan
5. Mahasiswa dapat mengetahui pencegahan dan edukasi
Etiologi & Patogenesis
Hospes definitif T. sagninata:
manusia
Berada : jejunum atas
ukuran : dapat 8 meter
Proglotid : 1000-2000

Telur Taeniasis saginata uk : 30-40


μm,
kuning tengguli + dinding yang
tebal serta berstruktur radier.
berisi :embrio heksakan
skoleks Taeniasis saginata berukuran 1-2 mm disertai 4 batil
hisap tanpa rostellum.

Proglotid Gravid T. saginata yang mempunyai 15-30


cabang lateral dari uterusnya.
Siklus hidup dari Taenia saginata.

https://www.cdc.gov/dpdx/taeniasis/index.html
Epidemiologi tahun 2010 ditemukan
sekitar 300.000 orang di
dunia terinfeksi Taenia
solium
WHO (tahun 2015)
Ind → negara endemis Taenia
Kejadian tertinggi : bali, pulau
samosir di sumatera utara, serta
papua.
Manifestasi klinis
Umumnya → pasien sadar infeksi dengan
memperhatikan proglotid dalam tinja pasien (motil),
tdk nyaman perianal

Perut → nyeri/ mual

Perubahan napsu makan

pusing

Berat badan menurun akibat gangguan dalam


penyerapan makanan
Diagnosis
Diag ( T. saginata) → menemukan telur/ proglotid pada tinja

Pemeriksaan serologi (Copro-Ag ELISA) → indentifikasi


infeksi Taenia sp.
Sensitivitas 98 % : mikroskopis 38%, namun kekurangan :
tidak spesifik

Pemeriksaan darah→ dapat ditemukan keberadaan eosinofilia


& elevasi kadar IgE
DD/Taeniasis solium
Disebabkan : Taenia solium
Hospes perantara : babi
Hospes definitif : Manusia

Kista pada tubuh babi dinamakan cysticercus cellulosae, ukuran : 3m (terdiri atas -
+100 proglotid).
Masing-masing proglotid menghasilkan 50.000 telur.

Babi menelan telur Taenia solium→ pembentukan cysticercus pada otot, otak,
kulit, mata dan lidah babi.

Proglotid : non motil


Diagnosis : menemukan telur/ proglotid pada feses/ daerah perianal, Elisa, PCR

Penyakit ini lebih berbahaya dari T.saginata


Perbedaan Taenia saginata
dengan Taenia solium

Perbedaan skoleks pada T. solium dan T.


saginata. Skoleks T. solium memiliki 4
batil hisap dan 2 baris kail pada
Cabang uterus pada proglotid T. solium
rostelum, sedangkan skoleks T. saginata
berjumlah 8-12 buah, sedangkan pada T.
memiliki 4 batil hisap tanpa kail ataupun
saginata cabang uterusnya berjumlah
rostelum.
15-30 buah
Taeniasis asiatica
Penyebab : Taenia asiatica
Hospes perantara : babi
Hospes definitif : manusia
Warna sedikit kekuningan
Ukuran : 3,5 meter.
Skoleks → diikuti leher pendek (Langsing) → dilanjutkan dgn strobila
Skoleks memiliki 4 batil hisap
Strobila :berisi 700 proglotid, telur berjumlah 44.180- 132.500
Cabang uterus :13 cabang
Cara Infeksi : jeroan babi, tidak matang
Gejala : diare, sakit perut, penurunan berat badan
Diagnosis : ditemukan skoleks / proglotid pada tinja
Perbedaan Skoleks Taenia spp.

(A) Skoleks Taenia solium mempunyai 4 bail hisap dan 30 hooklet (panah) pada rostellum
(B) Skoleks Taenia asiatica mempunyai 4 penghisap, tapi tidak memiliki hooklets. Species
ini memiliki rostellum yang lebih atau kurang tinggi (panah)
(C) Skoleks Taenia saginata menunjukan morfologi yang sama denga T. asiatica dengan
pengecualian morfologi rostellum yang datar atau tidak bergerigi
Cabang uterus pada proglotid:

T. solium → 8-12 buah,


T. saginata → 15-30 buah.
T. asiatica → 13 cabang
Penatalaksanaan
- Praziquantel merupakan pilihan obat yang paling sering digunakan.
Obat ini diberikan dengan dosis 5–10 mg/kgBB per oral dosis tunggal
untuk anak maupun dewasa. Pada kasus taeniasis yang disertai dengan
neurosistiserkosis, penggunaannya perlu diperhatikan karena
praziquantel dapat menimbulkan reaksi inflamasi di sekitar kista dan
berpotensi menimbulkan kejang.
- Opsi lain : Niclosamide (2g)
Edukasi danPenceghahan
● menghindari konsumsi daging sapi dan babi yang mentah atau tidak
matang
● Memasak daging sapi / babi sampai matang dengan suhu 56 ° C selama
5 menit untuk menghancurkan cysticerci.
● Pendinginan –10 ° C selama 9 hari atau pengawetan dengan garam
pada periode waktu yang lama dapat membunuh cysticerci dalam daging
Edukasi
Kesimpulan
Hipotesa diterima yaitu pasien menderita Taeniasis saginata. Taeniasis
saginata disebabkan oleh infeksi cacing Taenia saginata akibat makan daging
sapi yang kurang matang. Diagnosa untuk penyakit ini dapat ditegakan
dengan keberadaan telur cacing serta proglotid pada pemeriksaan feses. Ciri
daripada Feses (terdapat telur berdinding tebal dengan struktur radier yang
berisi embrio heksakan, dan proglotid yang terdapat uterus 20 buah).
Berdasarkan ciri ciri tersebut diagnosa dapat ditegakan. Tatalaksana dapat
dilakukan dengan praziquantel (10mg/kg). Pencegahan dapat dilakukan
dengan memasak daging sampai matang.

Anda mungkin juga menyukai