30 tahun
Anamnesis Epidemiologi
Pemeriksaan Rumusan
fisk
masalah
Pemeriksaan
penunjang Gejala klinis
Tatalaksana
Anamnesis: Pemeriksaan Fisik
Pasien gemar makan Tidak ada yang khas
daging sapi yang dimasak
setengah matang
Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan tinja, ditemukan telur cacing berdinding
tebal dengan struktur radier yang berisi embrio heksakan.
Sasaran belajar
1. Mahasiswa mengetahui anamnesis dan pemeriksaan fisik
2. Mahasiswa dapat mengetahui spesies dan morfologi penyebab
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara mendiagnosis
4. Mahasiswa dapat mengetahui pengobatan
5. Mahasiswa dapat mengetahui pencegahan dan edukasi
Etiologi & Patogenesis
Hospes definitif T. sagninata:
manusia
Berada : jejunum atas
ukuran : dapat 8 meter
Proglotid : 1000-2000
https://www.cdc.gov/dpdx/taeniasis/index.html
Epidemiologi tahun 2010 ditemukan
sekitar 300.000 orang di
dunia terinfeksi Taenia
solium
WHO (tahun 2015)
Ind → negara endemis Taenia
Kejadian tertinggi : bali, pulau
samosir di sumatera utara, serta
papua.
Manifestasi klinis
Umumnya → pasien sadar infeksi dengan
memperhatikan proglotid dalam tinja pasien (motil),
tdk nyaman perianal
pusing
Kista pada tubuh babi dinamakan cysticercus cellulosae, ukuran : 3m (terdiri atas -
+100 proglotid).
Masing-masing proglotid menghasilkan 50.000 telur.
Babi menelan telur Taenia solium→ pembentukan cysticercus pada otot, otak,
kulit, mata dan lidah babi.
(A) Skoleks Taenia solium mempunyai 4 bail hisap dan 30 hooklet (panah) pada rostellum
(B) Skoleks Taenia asiatica mempunyai 4 penghisap, tapi tidak memiliki hooklets. Species
ini memiliki rostellum yang lebih atau kurang tinggi (panah)
(C) Skoleks Taenia saginata menunjukan morfologi yang sama denga T. asiatica dengan
pengecualian morfologi rostellum yang datar atau tidak bergerigi
Cabang uterus pada proglotid: