(PLATYHELMINTHES)
Prof Sugeng J. Mardihusodo, dr, DAP&E, MSc (TropMed)
Hp 08122829577
e-mail: sugengjuwono2009@gmail.com
Cestoda Termasuk Klas Cestoidea,
Filum Platyhelminthes
Tubuh pipih dorsoventral,
memanjang, bersegmen-segmen.
Tubuh terdiri dari dua bagian:
1. Kepala (scolex)
2. Badan (strobila), simetris.
Di antaranya ada leher (column),
tempat titik pertumbuhan untuk
segmen (proglotid) baru,
menggantikan yg tua (di ujung
strobila) dan sudah lepas.
Hermafrodit, tanpa ruang tubuh,
tanpa sistem pencernaan.
Cestoda menimbulkan penyakit:
Cestodiasis
Cestoda pada manusia:
1. Taenia saginata (beef tapeworm) menimbulkan penyakit Taeniasis saginata
2. Taenia solium (pork tapeworm) menimbulkan Sistisertkosis selulosae
3. Diphyllobotrium latum (fish tapeworm) menimbulkan diphylloobithriasis
latum
4. Dipydium caninum (dog tapeworm) menyebabkan dipylidiasis caninum
5. Hymenopis nana (rat tapeworm) menimbulkan penyakit hymenolepiasis nana
6. Echonococcus granulosus -- menimbulkan penyakit echinococcosis granulosis.
Berbagai gambaran scolex dan proglotid
pada Cestoda, parasit pada manusia
Taenia saginata (Goeze 1782)
(beef tapeworm)
Strobila sampai 10 meter
Scolex dengan 4 suckers, tanpa
rostellum dan hooklets
Strobila terdiri atas banyak
proglotid imatur, matur dan gravid.
Proglotid gravid dengan > 15
percabangan lateral pada satu sisi.
Telur agak bulat dengan
oncosphere dan 6 hexacanths.
Sulit dibedakan dengan telur T.
solium dan Echinococcus
granulosus.
Gambar sebuah proglotid gravid (kiri)
dan telur Taenia saginata
Distribusi Geografis dan Pencegahan
Taenia saginata
Terdapat endemik di :
Afrika, Mexico, Argentina, di wilayah pegunungan Taiwan
Sporadis di beberapa wilayah di Indonesia.
Pencegahan dengan mencegah sapi memekan rumput yang mungkin tercemar
tinja penduduk dimana Taeniasis itu endemik. Ini mungkin sulit, karena tinja
mungkin juga digunakan untuk pupuk tanaman.
Secara individual, taeniasis saginata dicegah dengan tidak makan daging sapi
yang mentah atau dimasak setengah matang.
Pemeriksaan daging sapi yang dijual di pasaran untuk adanya sistiserkus perlu
dilakukan dengan sungguh-sungguh, misalnya pada waktu idul kurban.
Skema Daur hidup Taenia saginata
Deskripsi Daur hidup Taenia saginata
Manusia merupakan inang definitif, cacing dewasa berhabitat di usus kecil.
Sapi sebagai inang antara, larva cacing (sistisekus bovis, berada di dalam sel
otot-otot jatringan tubuh.
Manusia terinfeksi karena mengkonsumsi daging sapi mentah (setengah
matang) yang mengandung sistiserkus bovis.
Kista tercerna di dalam usus larva hexacanth tumbuh memanjang sebagai
strobila yang bersegmen-segmen dalam duodenum jejunum, tumbuh
lengkap dalam waktu 3 bulan; panjangnya bisa mencapai 10 meter.
1-3 proglotid gravid lepas, bergerak ke arah anus, telur-telur terpencet
keluar, melekat di kulit perianal, atau keluar bersama tinja seaktu penderita
BAB.
Kalau BAB nya di rerumputan kebuh atau ladang, bisa termakan sapi.
Deskripsi daur hidup ---
Terima Kasih
Cestoda
Hymenolephis nana
Ukuran Dewasa : 15 - 40 mm
Hymenolephis Diminuta
Bentuk relatif lebih bulat daripada telur
Hymenolepis nana.
Ukuran 60 x 79 mikron
Dinding telur agak tebal, pada kutub-kutub
menebal.
Tidak memiliki filamen dari kutub-kutubnya.
Berisi embrio heksakan (embrio dengan 3
pasang kait)
Hymenolepis diminuta Hymenolepis
nana
Cystisercoid dan telur
Hymenolepis nana
Echinococcus granulosus
Mengakibatkan hidatidosis
Karakteristik:
a) Tak bersegmen
b) Bentuk daun (pada Fasciolopsis buski, dll)
atau silindris (pada Schistosoma)
c) Hermafrodit (kecuali Schistosoma, ada jantan
dan betina)
d) Dengan 2 alat isap: mulut dan perut, tanpa
kait-kait (hooklets)
e) Semua anggota ovipar
f) Telur beroperkulum (kecuali Schistosoma), dan
tidak mengapung dalam larutan garam jenuh
g) Ruang tubuh tidak ada
h) Panjang 1 sampai beberapa mm
i) Tidak punya saluran makanan lengkap,
tanpa anus
j) Sistem reproduksi lengkap
k) Ada sistem ekskretori dan sistem saraf
l) Sistem ekskretori terdiri dari flame cells
yang terbuka ke arah posterior ke
excretory pore
Klasifikasi
Filum PLATYHELMINTHES
Klas TREMATODA
1. Famili SCHISTOSOMATIDAE
Genus Schistosoma
Spesies S. japonicum
S. mansoni
S. haematobium
2. Famili Fasciolidae
Genus Fasciola hepatica
F. gigantica
Genus Fasciolopsis
F. buski
3. Fam. Opisthorchidae
Genus Opisthorchis
O. viverrini
3. Fam. Troglotrematidae
Genus Paragonimus
P. westermani
4. Fam. Heterophyidae
Genus Heterophyes
H. heterophyes
TREMATODA
PADA MANUSIA
Itu meliputi:
a) Trematoda darah (blood flukes): Schistosoma
b) Trematoda usus (intestinal flukes):
F. buski
a) Trematoda paru (lung flukes): Paragonimus
westermani
b) Tematoda hati (liver flukes):
F. hepatica
TREMATODA DARAH: Schistosoma
Serkaria Sporokista I
Serkaria Mirasidium
Sporokista
Redia II Redia I
Inang definitif adalah manusia.
Inang definitif yang jadi reservoir infeksi adalah
babi atau anjing
Inang antara: siput genus Segmentina, tempat
terbentuk sporokista redia I redia anak
(redia II).
Serkaria keluar dari siput menjadi metaserkaria
setelah menempel pada tumbuhan air (Salvinia,
Eichornia, Pistia, dll).
Tumbuhan air (Salvinia) dan
Siput Segmentina sp.
Mempunyai
operculum
Gejala
Diare dan sakit perut
Demam
Nyeri dada
Kelelahan
Batuk kering batuk berdahak
Diagnosis dan pencegahan
Diagnosis menemukan telur pada sputum atau
faeces
Pencegahan memasak kepiting dan udang
dengan benar