Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH PARASITOLOGI

Cacing Pita Taenia saginata

DISUSUN OLEH :

Adinda Riska Savitri : P21335119003

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


JAKARTA II

2020

Taenia Sagita Page 1


Cacing Pita Taenia saginata
A. Pengertian

Nama umum cacing ini adalah cacing pita sapi yang infeksi oleh cacing dewasanya disebut
taeniasis saginata. Cacing ini tersebar luas di seluruh dunia (kosmopolitan).

B. Klasifikasi

Superkerajaan Eukaryota ·

Kerajaan Animalia ·

Upakerajaan Bilateria ·

Superfilum Spiralia ·

Filum Platyhelminthes ·

Kelas Cestoda ·

Upakelas Eucestoda ·

Ordo Cyclophyllidea ·

Famili Taeniidae ·

Genus Taenia ·

Spesies Taenia saginata

B. Habitat dan Hospes

Habitat Cacing dewasa hidup di dalam usus halus bagian atas. Cacing dewasa dapat hidup di
usus manusia hingga 10 tahun lamanya. Manusia sebagai hospes definit tunggal pada tubuh
manusia bassanya ditemukan cacing dewasa tunggal. Sapi dan hewan herbivore sebagai
hospes perantara maka cacing ini disebut juga cacing pita sapi

C. Morfologi

Taenia Sagita Page 2


Morfologi Cacing dewasa berwarna putih, tembus sinar dan panjangnya dapat mencapai 24
meter.

Skoleks : Berbentuk segiempat, dengan garis tengah 1-2 milimeter, dan memiliki 4 alat isap
(pengisap). Tidak ada roselum maupun kait pada skoleks

Leher : Bentuk sempit memanjang dengan lebar sekitar 0,5 milimeter

Segmen : Jumlah segmen dapat mencapai 2000 buah segmen matur mempunyai panjang 3-4
kali ukuran lebar.

Uterus : Pada segmen gravid uterus berbentuk batang memanjang di segmen tengah, memiliki
15–30 cabang di setiap sisi segmen. Segmen gravid dilepaskan satu demi satu, dan setiap
segmen gravid dapat dipindahkan sendiri di luar anus.

Telur : Mirip dengan telur Taenia solium, hanya infektif untuk sapi.

D. Siklus Hidup

Seperti pita pita, hospes definitif Taenia saginata adalah manusia, tetapi bertindak selaku
hospes dipindahkan adalah sapi atau kerbau. Infeksi pada manusia terjadi jika makan daging
sapi atau kerbau yang masih mentah atau kurang matang.

E. Patogenesis

Kelainan patologis tidak jelas, namun dapat menimbulkan rasa ringan akibat rasa tidak enak,
mual, muntah dan diare. Kadang-kadang terjadi obstruksi usus oleh banyaknya cacing,
sehingga timbul gejala ileus. Pemeriksaan darah tepi dapat menunjukkan eosinofilia ringan.

F. Diagnosis

Taenia Sagita Page 3


Diagnosis pasti ditentukan jika ditemukan cacing dewasa, segmen, skoleks, atau telur cacing.
Bentuk skoleks dan segmen yang khas menentukan diagnosis taeniasis saginata.

G. Pengobatan

Obat-obatan untuk taeniasis solium dapat digunakan untuk mengobati taeniasis saginata.

H. Pencegahan

Prinsipnya sama dengan melawan Taeniasis solium, yaitu mengobati penderita, memikirkan
daging sapi atau daging kerbau yang dijual, memasak daging dengan baik, dan menjaga
kebersihan makanan sapi agar tidak tercemar tinja manusia

DAFTAR PUSTAKA

Taenia Sagita Page 4


Soedarto. 2008. Parasitologi Klinik. Surabaya: AUP.
(https://books.google.co.id/books?
id=Itu0DwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=parasitologi+kedokteran&hl=en&sa=X&ved=
0ahUKEwjOh8G0r8roAhWDILcAHe6XD2YQ6AEIezAJ#v=onepage&q=parasitologi
%20kedokteran&f=false)

Natadiasastra, Djaenudin dan Ridad, Agoes. 2009. Parasitologi Kedokteran:


Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang. Jakarta: EGC https://books.google.co.id/books?
id=CT-
Sg_1JsvwC&pg=PA118&dq=taenia+solium+pada+babi&hl=en&sa=X&ved=0CEIQ6AEwB
moVChMIxbPb8saCyAIVTwuOCh2_bA0O#v=onepage&q=taenia%20saginata%20pada
%20sapi&f=false

Taenia Sagita Page 5

Anda mungkin juga menyukai