Anda di halaman 1dari 3

Taenia saginata

Posted By: Andi Tri Atmojo In: Parasitologi, Teori No Comments Views: 78.254 views

Taksonomi Taenia saginata


Kingdom : Animalia
Filum : Platyhelminthes
Kelas : Cestoda
Ordo : Cyclophyllidea
Famili : Taeniidae
Genus : Taenia
Spesies : Taenia saginata

Pengertian Taenia saginata


Taenia saginata merupakan parasit yang termasuk dalam kelas cestoda yang hidup dalam usus manusia dan dapat menyebabkan
penyakit Taeniasis saginata. Cacing ini disebut juga dengan Taeniarhynchus saginata dan cacing pita sapi. Hospes definitif dari parasit
ini adalah manusia sedangkan hospes intermediernya adalah sapi.

Siklus Hidup Taenia saginata

Siklus hidup Taenia saginata (sumber : https://www.cdc.gov/) 


Proglotid yang matang (proglotid gravid) keluar bersama tinja atau bergerak aktif menuju anus → cabang-cabang uterus anterior
pecah dan telur keluar melalui pinggiran anterior → jika telur termakan hospes intermedier (sapi) di dalam usus embriofore
terdesintegrasi oleh asam lambung → hexacanth embrio meninggalkan kulit telur dan menembus dinding usus bersama
limfe/darah dibawa ke jaringan ikat dialam otot → tumbuh menjadi cysticercus bovis (cacing gelembung) dalam waktu 12 – 15
minggu, cysticercus bovis berupa gelembung dengan ukuran 7,5 – 10 mm x 4 – 6 mm dimana didalamnya terdapat scolex yang
mengalami invaginasi → bila cysticercus hidup ditelan manusia maka di dalam usus scolex mengalami evaginasi dan melekatkan diri
pada mukosa jejunum dan tumbuh menjadi cacing dewasa dalam waktu 8 – 10 minggu, cacing dapat hidup lebih dari 25 tahun.

Morfologi Taenia saginata

Scolex Taenia saginata (sumber :


http://www.cdc.gov/)

Proglotid gravid Taenia saginata (sumber : http://www.cdc.gov/)

Ciri-ciri cacing dewasa Taenia saginata :

Cacing dewasa mempunyai panjang 5 – 10 meter


Cacing ini terdiri dari scolex, leher, dan strobila
Scolex berbentuk piriform berukuran 1 – 2 mm dilengkapi dengan  4 batil isap yang menonjol
Strobila terdiri dari 1000 – 2000 proglotid atau segmen dimana makin ke distal proglotid semakin matang
Proglotid gravid berukuran 16 – 20 x 5 – 7 mm dengan cabang uterus berjumlah 15 – 20 buah tiap sisi dimana uterus gravid ini
mengandung 80.000 – 100.000 telur
Lubang kelamin atau porus genitalis terletak di sebelah lateral dan letaknya berselang-seling di kanan dan kiri tidak teratur

Telur Taenia sp. (sumber :


http://www.cdc.gov/)

Ciri-ciri telur Taenia sp. :

Ukuran : panjang 30 – 40 μm dan lebar 20 – 30 μm 


Berwarna coklat tengguli
Lapisan embriofore bergaris-garis radier
Di dalamnya terdapat hexacanth embrio

Gejala Klinis Taeniasis saginata


Cacing dewasa jarang menimbulkan gejala yang nyata, keluhan yang mungkin dijumpai adalah rasa sakit di epigastrium. diare, rasa
tidak enak di perut yang tidak nyata. Proglotid dapat bergerak aktif, kadang dapat ditemukan pada pakaian dalam atau tempat tidur
dan ini dapat menimbulkan gangguan misalnya rasa bingung, jijik dan lain-lain. Kemungkinan cysticercosis sangat kecil dan
prognosa taeniasis adalah baik.

Cara Diagnosis Taeniasis saginata


Diagnosis ditegakkan dengan menemukan proglotid gravid atau telur dalam tinja atau daerah perianal dengan cara swab. Telur
Taenia saginata sulit dibedakan dengan telur Taenia solium tetapi proglotid gravidnya dapat dibedakan berdasarkan jumlah lateral
uterus atau scolexnya yang tidak mempunyai kait-kait.

Pencegahan dan Pengobatan Taeniasis saginata


Pencegahan taeniasis saginata :

Memasak daging sapi sampai matang sempurna


Memeriksa daging sapi akan adanya  cysticercosis
Menghilangkan sumber infeksi dengan mengobati dan mencegah kontaminasi tanah dengan tinja manusia
Melakukan pendinginan daging sapi

Pengobatan taeniasis saginata :

Praziquantel adalah obat yang paling sering digunakan untuk mengobati taeniasis. Dosis yang diberikan adalah 5-10 mg/kg secara
oral untuk sekali minum pada orang dewasa dan 5-10 mg/kg pada anak-anak. Jika pasien memiliki cysticercosis selain taeniasis,
praziquantel harus digunakan dengan hati-hati. Praziquantel adalah obat cysticidal yang dapat menyebabkan peradangan di sekitar
tempat cysticercosis, serta dapat menyebabkan kejang atau gejala lainnya. Obat alternatifnya adalah Niklosamida, yang diberikan
pada 2 gram secara oral untuk sekali minum pada orang dewasa dan 50 mg/kg pada anak-anak. Setelah pengobatan, tinja harus
dikumpulkan selama 3 hari untuk mencari proglotid cacing pita untuk identifikasi spesies. Pemeriksaan tinja harus dikaji ulang untuk
telur taenia dalam waktu 1 dan 3 bulan setelah pengobatan untuk memastikan sudah tidak terinfeksi taeniasis.

Epidemiologi Taenia saginata


Cacing ini dapat dijumpai di seluruh dunia terutama di daerah yang banyak mengkonsumsi daging sapi dan mempunyai sanitasi
yang buruk.

Referensi :
Craig, C.F., et al. 1970. Craig and Faust’s Clinical Parasitology. Michigan : Lea & Febiger
CDC. Taeniasis. https://www.cdc.gov/parasites/taeniasis/

Anda mungkin juga menyukai