Kriteria Klinis
I. Infeksi Saluran Pernapasan Atas ( ISPA ) : pharyngitis, laryngitis, epilotis
Dinyatakan ISPA harus memenuhi paling sedikit satu dari kriteria berikut
ini :
- Demam ( >38˚C ),
- Eritema
- Nyeri pharying
- Batuk
- Suara serak
Dan paling sedikit satu dari kriteria berikut :
- Terdapat kuman pada pembiakan dari tempat yang spesifik
- Terdapat kuman dari biakan darah
- Tes anti gen pada darah atau sekresi saluran napas positif
II. Sinusitis
Pasien yang dinyatakan sinusitis harus memenuhi kriteria sedikitnya satu
dari kriteria berikut :
1. Terdapat kuman pathogen dibiakkan dari bahan purulen dari rongga
sinus
2. Terdapat paling sedikit satu dari tanda-tanda berikut tanpa penyebab
lainnya :
- Demam ( >38˚C )
- Nyeri atau nyeri tekan pada daerah sinus yang terserang
- Sakit kepala
- Eksudat purulen
- Tersumbatnya lubang hidung
Dan paling sedikit satu dari berikut :
- Transiluminasi positif
- Pemeriksaan radiografi positif
III. Bronchitis
Kriteria pasien yang dinyatakan tracheo bronchial bila memenuhi paling
sedikit satu dari kriteria berikut :
1. Tidak terdapat pneumonia baik secara klinis maupun radiolografik
Dan pasien mengalami paling sedikit dua dari tanda – tanda berikut
tanpa ada penyebab lain yang diketahui :
- Demam ( >38˚C )
- Batuk
- Produuksi sputum baru atau meningkat
- Ronchi
- Wheezing
Dan paling sedikit satu dari berikut :
- Biakan positif dari aspiat trachea dalam atau bronchoscopy
- Tes antigen positif dari sekresi saluran napas
- Pasien berumur < 1 tahun yang tidak terdapat pneumonia baik secara
klinis maupun radiografik dan mengalami paling sedikit dua dari tanda
– tanda ini tanpa penyebab lainnya yang diketahui :-
- Demam ( >38˚C )
- Batuk
- Produuksi sputum baru atau meningkat
- Ronchi
- Wheezing
- Respiratory distress
- Apneu
- Bradikardi
IV. Pneumonia
Pasien dikatakan menderita pneumonia bila memenuhi paling sedikit satu
dari kriteria berikut :
1. Pada pemeriksaan fisik terdapat ronchi basah atau pekak ( dullness )
pada perkusi dan salah satu diantar keadaan berikut :
- Timbul peribahan baru berupa sputum purulen atau terjadi perubahan
sifat sputum
- Isolasi kuman positif pada biakan darah
- Isolasi kuman pathogen dan aspirasi trachea, sikatan/cuci bronchus
atau biopsy
2. Foto thorax menunjukkan adanya infiltrate, konsolidasi, kavitasi, efusi
pleura baru atau progresif dan salah satu diantara keadaan berikut :
- Darah
- Isolasi kuman pathogen positif dan aspirasi trachea, sikatan/cuci
bronchus atau sputum
- Virus dapat diisolasi atau terdapat antigen virus dalam sekresi saluran
napas
- Timbul perubahan baru berupa sputum purulen atau terjadi perubahan
sifat sputum
- Isolasi kuman positif pada biakan darah
- Isolasi kuman pathogen dan aspirasi trachea, sikatan/cuci bronchus
atau biopsy
- Virus dapat diisolasi atau terdapat antigen virus dalam sekresi saluran
napas
- Titer IgM atau IgG spesifik meningkat empat kali lipat dalam dua kali
pemeriksaan
- Terdapat tanda-tanda pneumonia pada pemeriksaan histopatalog
3. Pada pasien berumur ≤ 1 tahun terdapat dua tanda-tanda berikut tanpa
ada penyebab lainnya
- Apneu
- Takipneu
- Bradikardi
- Wheezing
- Ronchi basah
- Batuk
Dan paling sedikit satu diantar keadaan berikut :
- Produksi dan skresi saluran napas meningkat
- Timbul perubahan baru berupa sputum purulen atau terjadi perubahan
sifat sputum
- Isolasi kuman positif pada biakan darah
- Isolasi kuman pathogen dan aspirasi trachea, sikatan/cuci bronchus
atau sputum
- Virus dapat diisolasi atau terdapat antigen virus dalam sekresi saluran
napas
- Terdapat tanda-tanda pneumonia pada pemeriksaan histopatologi
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI PNEUMONIA
Kebijakan
Prosedur A. Kebersihan Tangan
1. Petugas melakukan kebersihan tangan setiap kali kontak dengan
secret saluran napas baik dengan atau tanpa sarung tangan
2. Kebersihan tangan juga dilakukan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien yang mendapat intubasi dan trakeostomi