Anda di halaman 1dari 47

DIAGNOSIS &

TATALAKSANA PENY
PENYERTA:
ALERGI

dr. Cahya Dewi Satria, M.Kes, Sp.A (K)

Divisi Alergi Imunologi


Dep IKA FKKMK UGM/RSUP dr Sardjito
IDAI cab DIY
TOPIK
• Contoh kasus
• Definisi alergi, penyakit alergi,
Allergy March, deteksi dini alergi,
macam-macam alergen, alergi
makanan, gejala alergi, diagnosis
• Definisi stunting, penyebab stunting,
dampak stunting
• Hubungan alergi dan stunting
KASUS
Bayi usia 4 bulan diberi
susu formula muncul kemerahan di
kedua pipi dan kesan gatal

Apakah diagnosisnya?
Apakah penyebabnya alergi
makanan?
KASUS
Anak laki-laki mengeluh gatal2 di
seluruh tubuh disertai bengkak di
kelopak mata dan bibir setelah
sekitar 30 menit yang lalu makan
udang.
Apakah diagnosis kasus ini?
Apakah disebabkan oleh alergi
makanan?

4
ALERGI
Reaksi yang berbeda/menyimpang dari normal terhadap berbagai
rangsangan/zat dari luar tubuh
(Sistem kekebalan memiliki sensitivitas yang berlebihan terhadap
protein asing yang bagi individu lain tidak berbahaya)

Makanan Debu Rumah Bulu Binatang

5
Penyakit Alergi

Angka Dapat merugikan Hanya mengenai


anak yang
kejadian tumbuh kembang
mempunyai
meningkat anak bakat alergi

ATOPI
“Bakat” diturunkan oleh
satu/kedua orangtua
Mengapa penyakit alergi harus
dikenali & ditangani secara dini?
Allergic March

Title

Title
ASTHMA

ALLERGIC
ATOPY RHINITIS
ATOPIC
FOOD DERMATITIS
ALLERGY
Patofisiologi

Figure 2. Type 1 hypersensitivity (Janeways,2012, Immunobiology 8th Ed, garland Scinece)


8
IDAI, Rekomendasi Pencegahan Primer Alergi (2015)

• Faktor risiko penyakit alergi :


riwayat orang tua/saudara
kandung dengan riwayat alergi
(eksim, asma, rinitis alergi)
sebelumnya.
• Dapat digunakan untuk menilai
risiko penyakit alergi pada
anak.

9
Apakah Ini Kasus Alergi?
Apa saja keluhannya
(eksim/batuk/pilek)?

Bagaimana ciri gejalanya


(eksim/batuk/pilek)?

Apakah cukup lama (kronik) ?

Apakah ada gejala demam ?

Apakah sering berulang dengan


faktor risiko yang sama?

Kata kunci: kronis, berulang dengan paparan sejenis, terdapat riwayat alergi pada
Bila gejalanya batuk/pilek,
bagaimana membedakan bahwa itu
Alergi atau Infeksi?
Disertai demam?

Semua dijawab TIDAK


Siang lebih dominan èPikirkan ALERGI
dibandingkan dengan
pagi/malam?
Salah satu dijawab YA
èPikirkan INFEKSI
Riak/ingus kental /
berwarna?
Bagaimana mengetahui jenis Penyebab
Alergi?
Pencetus Pencetus
Penyebab
Fisik Psikis

Memakan
Kedinginan Menangis
‘Sesuatu’

Menyentuh
Kepanasan Ketakutan
‘Sesuatu’

Menggendong
Sakit flu Marah
peliharaan

Berlari-lari
Macam-Macam Alergen
Alergen adalah Bahan asing yang menyebabkan reaksi alergi
Alergen Makanan Alergen Hirupan
Susu Sapi Serbuk sari
Telur
Tungau
Seafood
Bulu binatang
Buah

Sayur
Kecoa
Alergi Makanan
“Dok, anak saya habis
Alergi makanan merupakan respon imun spesifik
makan telur langsung
tubuh terhadap makanan tertentu yang merugikan
kesehatan.
gatal-gatal, berarti anak
saya alergi ya, Dok? Berarti
Ditemukan pada 5%-8% pada anak usia < 3
tahun, harus pantang makan telur
ya, Dok?”
Usia Anak > Usia Belum tentu! Penegakan
diagnosis alergi makanan perlu
Dewasa pemeriksaan fisik dan
Terutama di 1 tahun pertama kehidupan pemeriksaan penunjang (tes
alergi) sesuai indikasi oleh dokter
SpA.
Pawankar R, Holgate ST, Canonica GW, RF L (2011); Koletzko (2012)
Sicherer SH, Sampson HA (2014)
DEFINISI
• Alergen makanan adalah komponen makanan
yang dikenali sel imun spesifik yang menimbulkan
reaksi imunologi spesifik yang menghasilkan gejala
khas.
• Reaksi silang dapat terjadi ketika antibodi bereaksi
dengan alergen yang mirip alergen asli.

1. Pawankar R, Holgate ST, Canonica GW, RF L. WAO White Book on Allergy. 2011.
ALERGEN MAKANAN
• Gambaran umum berupa glikoprotein
larut dalam air, ukuran 10-70 Kdalton,
relatif stabil terhadap panas, asam,
dan protease.
• Alergen utama yang paling sering
mengakibatkan reaksi alergi yang
signifikan: susu, telur, kacang tanah,
kacang pohon, kerang, ikan, gandum,
& kedelai.
• Alergi makanan akibat zat
aditif/pengawet dapat terjadi tapi
jarang.

Sicherer SH, Sampson HA. Food allergy: Epidemiology, pathogenesis, diagnosis, and treatment. Journal of Allergy and
Clinical Immunology. 2014;133(2):291-307.e5.
Penyebab Alergi Makanan Tersering

Alergen (komponen makanan


penyebab alergi) utama
penyebab alergi tersering:
1. Susu, Dimulai di usia 1-2 tahun
pertama kehidupan
2. Telur,
3. Seafood (udang, ikan, kerang),
4. Kacang-kacangan,
5. Gandum, dan
6. Kedelai.

Pawankar R, Holgate ST, Canonica GW, RF L (2011); Koletzko (2012)


Sicherer SH, Sampson HA (2014)
KLASIFIKASI

Gambar 1. Klasifikasi Reaksi Simpang Makanan

(dikutip dari: Sampson HA, Aceves S, Bock SA, James J, Jones S, Lang D, et al. Practice
parameter Food allergy,2014)
Gejala Alergi Makanan

• Reaksi cepat • Reaksi lambat


(hitungan menit, 1-2 jam) (hitungan 2-4jam, hari)
• Bengkak area mata/bibir/wajah. • Muntah, diare berulang, kembung,
• Reaksi kulit: biduran, kemerahan. kram/nyeri perut berulang.
• Reaksi gatal area mulut.
• Muntah, diare, nyeri perut.

REAKSI ANAFILAKSIS: reaksi alergi berat, berlangsung cepat, yang apabila tidak
segera ditangani dapat mengancam nyawa.

https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/food-allergies#immediate-onset-food-allergies-
symptoms-nav-title
MANIFESTASI KLINIS
IgE-mediated Mixed (IgE and non-IgE) Non-IgE mediated

Eosinophilic
Angioedema Protein-losing enteropathy
gastroenteropathies

Nausea and vomiting Gastroesophageal reflux Dietary protein proctocolitis

Dietary protein
Rhinoconjunctivitis Constipation
enterocolitis

Laryngeal edema Colic Heiner syndrome

Systemic Anaphylaxis Pulmonary hemosiderosis

Oral allergy syndrome Urticaria

Oral itching and abdominal


pain

Diarrhea

Wheeze, Asthma

Atopic dermatitis
Reaksi Anafilaksis
• Merupakan reaksi alergi onset cepat
dengan gejala berat yang apabila tidak
segera ditangani dapat mengancam
nyawa.
• Gejala dapat berupa:
• Bengkak di area mata, bibir, lidah.
• Kesulitan berbicara.
• Kesulitan bernafas (sesak nafas atau
nafas cepat).
• Jantung berdebar.
• Lemas, pusing berputar, hingga
https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/food-
pingsan. allergies#immediate-onset-food-allergies-symptoms-nav-title
Segera bawa ke IGD RS
terdekat
DIAGNOSIS
• Sensitisasi (deteksi IgE spesifik) pada makanan tidak
selalu menunjukkan manifestasi klinis.
• Riwayat saja tidak bisa untuk diagnosis.
• Penegakan diagnosis:
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang: SPT, IgE spesifik, oral food
challenge (OFC)
ANAMNESIS
• Daftar makanan • Keluhan terberat
• Berulangnya keluhan • Durasi reaksi
• Bahan campuran lain • Pengobatan
• Riwayat alergi pada keluarga • Respon pengobatan
• Faktor lain (NSAID, alkohol, • Food-associted exercide induced
aktivitas) anaphylaxis
• Jalur pajanan (telan, kontak kulit,
inhalasi)
• Jumlah/dosis
• Onset
• Keluhan yang timbul
Diagnosis Uji cukit kulit (skin prick test)

• Apabila anak Anda menunjukkan gejala


reaksi alergi terhadap makanan segera
temui dokter spesialis anak.
• Terkadang diperlukan pemeriksaan
penunjang (pemeriksaan diagnostik)
Pemeriksaan IgE spesifik
tambahan seperti:
• Uji eliminasi provokasi.
• Uji cukit kulit (skin prick test).
• Pemeriksaan Immunoglobulin E (Ig-E)
spesifik

Pawankar R, Holgate ST, Canonica GW, RF L (2011)


Sicherer SH, Sampson HA (2014)
https://dermnetnz.org/topics/immunoglobulin-e-tests/
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Skin Prick Test (SPT):
• NPV >90%; spesifisitas <100%
• Pertimbangkan riwayat klinis dan patofisiologi penyakit
• Evaluasi alergi buah dan sayur-> ekstrak labil-> gunakan
bahan segar
• SPT dan Ig-E spesifik menandakan sensitisasi.
• Tidak semua hasil positif menunjukkan gejala klinis,
dan sebaliknya.
• Tes alergi negatif dan gejala klinis positif-> perlu uji
provokasi
2. Sicherer SH, Sampson HA. Food allergy: Epidemiology, pathogenesis, diagnosis, and treatment. Journal of Allergy
and Clinical Immunology. 2014;133(2):291-307.e5.
3. Fiocchii A, Bruzeck J, Schuinemaa H, Bahna SL, von Berg A, Bozzola M, et al. World Allergy Organization (WAO)
Diagnosis and Rationale for Action against Cow’s Milk Allergy (DRACMA) Guidelines. WAO jurnal. 2010
UJI ELIMINASI DAN PROVOKASI
• Double blind placebo control food challenge (DBPCFC)
adalah baku emas; tidak praktis dan mahal-> hanya
dalam penelitian
• Single blind atau open-food challenge dapat dianggap
diagnostic.
• Bila uji provokasi (+) dengan gejala/riwayat klinis dan
didukung hasil uji laboratorium à diagnosis alergi
makanan (+).
2. Sampson HA, Aceves S, Bock SA, James J, Jones S, Lang D, et al. Food allergy: a practice parameter
update-2014. J Allergy Clin Immunol. 2014;134(5):1016-25 e43.
UJI PROVOKASI
• Uji provokasi dilakukan setelah uji eliminasi (bebas alergen yang
dicurigai 2-8 minggu)
• Syarat uji provokasi: stabil, bebas gejala, bebas antihistamin, informed
consent
PROSEDUR UJI PROVOKASI
• Tata cara: mulai 1 gr/1 ml-> naikkan bertahap tiap 15-30 menit->
observasi minimal 2 jam setelah dosis terakhir-> edukasi gejala
lambat
• Reaksi akut yang berat kadang terjadi setelah reintroduksi alergen
potensial
• Selalu siapkan emergency kit
Panduan Tata Laksana Alergi Susu Sapi

2010 2014
20XX Presentation title 31
Beberapa Pemeriksaan Penunjang yang Tidak
Direkomendasikan

Electrodermal Skin Test –


VEGA test - Bioresonance
IDAI, Rekomendasi Pencegahan Primer Alergi (2015)
Formula Hipoalergenik
• Susu formula yang tidak menimbulkan reaksi pada >90% penderita alergi
susu sapi pada uji provokasi makanan (DBPCFC)
• Extensively hydrolyzed formula (eHF), mengandung peptida rantai pendek (sebagian
besar <1500 Da)
• Amino acid formula (AAF), mengandung protein dalam bentuk asam amino

Arch Dis Child 1999;81:80-4


J Allergy Clin Immunol Pract 2018;6:383-99
STUNTING
Menurut WHO
prevelensi stunting
30-39%merupakan
masalah kesehatan
masyarakat kategori
Prevalensi balita stunting di tinggi
Indonesia menurut Target 2024
Riskesdas menunjukkan ditargetkan angka
penurunan dari 37,2% stunting turun
tahun 2013 menjad 30.8% menjadi 14%
tahun 2018

Stunting
Stunting
• Stunting adalah pendek yang disebabkan oleh masalah gizi kronis
atau penyakit (red flags) yang menyebabkan anak mengalami
kekurangan zat gizi
• Anak dinamakan pendek (short stature), bila PB/U atau TB/U kurang
dari – 2 standard deviation (SD) dari kurva pertumbuhan WHO 2006.
• Tidak semua anak pendek adalah stunting
• Stunting merupakan masalah gizi terbanyak di negara-negara
dengan penghasilan rendah-menengah, termasuk Indonesia.
• Stunting tidak hanya berdampak pada individu sang anak, tetapi
juga dapat diteruskan antar generasi.
• Stunting tidak hanya masalah pendek, tetapi juga menimbulkan
masalah rendahnya daya tahan tubuh dan kualitas otak manusia.
Apa itu Stunting?
Stunting adalah kondisi gagal
tumbuh dan kembang pada
anak berusia di bawah lima
tahun (balita) akibat asupan Stunted, atau lebih
gizi yang kurang dalam tepatnya perawakan
waktu yang lama, penyakit pendek, adalah kondisi
infeksi berulang, dan dimana indeks Panjang
stimulasi psikososial yang Badan atau Tinggi Badan
tidak memadai, ditandai menurut Umur
dengan panjang atau tinggi (PB/U atau TB/U) kurang
badannya berada di bawah dari -2 standar deviasi
standar (<-2 SD) standar median
(PB/U atau TB/U <-2 SD) WHO Child Growth
(WHO 2015) Standards (WHO, 2015).
Bagaimana Stunting Bisa Terjadi?
Apabila kekurangan
gizi ini berlangsung
kronis/ lama maka
Jika berlanjut tanpa
perlambatan
Dimulai dari weight intervensi akan
pertumbuhan linier
faltering (gagal menyebabkan
dapat berlanjut
tumbuh) terjadinya gizi kurang
menjadi perawakan
dan gizi buruk.
pendek (stunted) atau
sangat pendek
(very stunted)

Emond, et.al tahun 2007 menemukan


bahwa weight faltering pada bayi usia 0
– 8 minggu berdampak pada penurunan
IQ 3 poin pada usia 8 tahun
Apakah Penyebab Stunting?
• Kondisi sosial, budaya, ekonomi dan politik
Penyebab • Keluarga tidak memiliki akses terhadap sumber
Dasar daya yang memadai, baik dari segi gizi, pangan
maupun pendidikan

• Ketersediaan pangan rumah tangga yang tidak


Penyebab tidak memadai
• Pola asuh yang tidak memadai
langsung • Pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan
yang tidak memadai
Penyebab • Asupan gizi yang tidak memadai
Langsung • Penyakit infeksi
Dampak • Mempengaruhi mortalitas,
Jangka morbiditas, serta disabilitas
mereka
Berkuranganya Pendek
perkembangan
kognitif dan • Mempengaruhi status gizi atau
fisik ukuran tubuh dewasa
• Kemampuan intelektual (IQ lebih
rendah 11 poin daripada anak
Dampak normal)
Jangka • Produktivitas ekonomi
Peningkatan Dampak Stunting Panjang (Diperkirakan anak yang
Berkurangnya menderita stunting
resiko
penyakit (terutama pada 1000 kapasitas mendapatkan penghasilan 20%
produktif lebih rendah dari yang tidak
degeneratif HPK) stunting

Dampak • Kesehatan reproduksi


Jangka • Risiko timbulnya penyakit
Panjang metabolik dan kardiovaskular
Kondisi
kesehatan
buruk
Mempengaruhi status kesehatan dan gizi
antar generasi.
Dampak Stunting

- Saat anak berusia 2 tahun,


otak sudah tumbuh menjadi
83% otak dewasa
- Setelah 2 tahun,
memperbaiki anak stunting
boleh dikatakan tidak ada
gunanya atau tidak mungkin
akan memperbaiki kondisi
atau dampak akibat stunting
- Dapat menimbulkan
masalah baru bila pemberian
makanan pada anak stunting
menyebabkan obesitas.
Mengapa mencegah stunting itu penting?
• Stunting menyebabkan kerusakan struktur dan fungsi otak, sehingga
menyebabkan keterlambatan perkembangan fungsi kognitif,
sekaligus menyebabkan kerusakan kognitif yang permanen.
• Untuk itulah stunting harus dicegah sebelum kerusakan itu terjadi
sedini mungkin.
• Karena itu perlu dikenali faktor-faktor risiko stunting sedini mungkin
• Weight faltering kondisi awal sebelum stunting
Hubungan Stunting dan Alergi
Data dari 430 pasien . Stunting lebih sering
terjadi pada anak-anak dengan alergi makanan
daripada berat badan rendah. Anak-anak yang sangat
berisiko mengalami pertumbuhan yang buruk adalah
mereka yang memiliki alergi non-IgE dan campuran IgE dan
non-IgE, serta mereka yang memiliki alergi susu sapi.

Anak-anak dengan dermatitisatopik sedang-


berat dan alergi makanan (terutama susu)
menunjukkan penurunan berat badan dan
tinggi badan, sedangkan mereka dengan dermatitis
atopik saja sering kelebihan berat badan atau obesitas,
dan indeks massa tubuh mereka berkorelasi dengan
keparahan eksim.
Sebanyak 74 anak usia 4-13 bulan dengan 62 anak (84%) menderita IgE-mediated
allergy, 8 anak (11%) menderita mixed IgE dan non-IgE, 4 anak (5%) menderita non-IgE-
mediated allergy.
Dari hasil didapatkan 5.4% mengalami stunting (Z score ≤-2).
Faktor yang secara signifikan berhubungan dengan stunting adalah eczema, IgE
mediated allergy atau alergi makanan tipe campuran.
Intervensi nutrisi awal dan individual direkomendasikan untuk
semua anak dengan alergi makanan.
Anak-anak harus diukur berat badan dan tinggi badan yang
akurat dan dilakukan di setiap pemeriksaan

Bagaimana Pengukuran harus diplot pada grafik pertumbuhan yang

Solusi Anak sesuai dan idealnya dikonversi ke z -skor menggunakan


database WHO.

Alergi Anak-anak dengan beberapa alergi makanan, alergi susu sapi,

Bebas
dan alergi atopik, khususnya Dermatitis atopik memerlukan
perhatian khusus untuk gangguan pertumbuhan.

Stunting? Jika ada kekhawatiran mengenai pertumbuhan, rujukan ke


ahli gizi dianjurkan

Meyer, Rosan, et al. "Practical dietary management of protein energy malnutrition in young children with cow’s milk protein allergy." Pediatric allergy and immunology 23.4 (2012): 307-314.

Anda mungkin juga menyukai