DISUSUN OLEH :
ANNISA RAHMADHANIA
1102013038
PEMBIMBING:
DR. EVY ARYANTI, SP.KK
Toksik (farmakologis)
Kafein (tremor), tiramin dalam keju yang sudah lama diproduksi (migrain), alkohol, histamin (keracunan ikan)
Faktor Genetik
Maturitas Usus
Pajanan Alergi
Pencetus Alergi Makanan
PATOFISIOLOGI
Gambar 2.1. Mekanisme sensitasi dan reaktivitasi sel imun akibat alergen makanan
Sumber: Otsu K, 2011
MANIFESTASI KLINIK
Sindrom Alergi pada Mulut Gatal, edema sedang terbatas Sensitisasi protein tepung sari oleh Onset setelah alergi Buah mentah atau Mungkin seumur hidup
(Hubungan tepung sari – pada rongga mulut saluran pernafasan menyebabkan IgE tepung sari sayuran yang dimasak dan bervariasi bergantung
makanan) (gambar 4) Terkadang, Menyebar di berikatan dengan homologus, khususnya ditegakkan (dewasa dalam bentuk yang musim
sekitar mulut (~ 7%) atau pada protein makanan yang labil, > anak muda) masih bisa ditoleransi.
Anafilaksis (1% - 2%) biasanya buah/sayuran.
Dapat bertambah pada musim
semi
Rhinitis, Asma Gejala mungkin menyertai Bayi/anak-anak > Umumnya: Alergen Bergantung dari makanan
reaksi alergi oleh karena dewasa, kecuali dominan
makanan tetapi jarang pada penyakit Khusus: gandum, telur,
terisolasi atau menimbulkan tertentu (contohnya dan makanan laut,
gejala kronis Baker’s Asma) sebagai contohnya
Gejala munbkin juga
dicetuskan oleh inhalasi
aerosol protein makanan
Anafilaksis Perkembangannya cepat, Pengeluaran mediator yang banyak, Siapapun Apapun, tetapi lebih Bergantung pada
reaksi pada berbagai sistem seperti histamin, walaupun kadar sering kacang, Kerang, makanannya
organ, dapat termasuk kolaps triptase sel mast tidak selalu meningkat ikan, susu, dan telur
Kardivaskuler
Anafilaksis karena aktivitas Makanan Mencetuskan Aktivitas diduga mengubah absorbsi Onset biasanya Gandum, kerang, Diduga menetap
yang berhubungan dengan anafilaksis hanya jika proses usus, pencernaan alergen, atau keduanya remaja/dewasa
makanan pencernaan diikuti oleh
aktivitas
Manifestasi klinis akibat reaksi alergi terhadap makanan
Penyakit Tanda khas Imunopatologi Tambahan Usia Makanan Penyabab Perjalanan Alamiah
Tersering
Gastroenteropati eosinofil Gajala bervariasi pada Mediator yang berperan Semua orang Multiple Kemungkinan menetap
letak atau derajat mengaktivasi eosinofil, seperti
inflamasi eosinofili Eotaxin dan IL 5
Esofageal:
Disfagia dan nyeri
Generalisata: asites,
penurunan berat badan,
edema, dan obstruksi
Manifestasi klinis akibat reaksi alergi terhadap makanan
Penyakit Tanda khas Imunopatologi Tambahan Usia Makanan Penyabab Perjalanan Alamiah
Tersering
Diperantarai sel (Onset Lambat/ Kronis)
Enterokolitis protein Biasanya mempengaruhi Meningkatkan respon TNF-α, Balita Susu sapi, kedelai, Biasanya sembuh
makanan bayi Pengurangan respon terhadap TGF nasi, dan gandum
Paparan kronis:mual, -β
diare, letargi
Paparan kembali setelah
pembatasan: mual diare,
dan hipotensi (15%) 2 jam
setelah makan
Proktitis pada diet protein Mucus-laden, Feses Inflamasi eosinofili Balita ASI Biasanya sembuh
berdarah pada bayi
1. Onset akut (menit sampai beberapa jam) yang melibatkan kulit, jaringan mukosa, atau
keduanya, seperti timbul bintik-bintik merah, gatal atau kemerahan, pembengkakan pada bibir,
lidah, atau uvula.
Ditambah setidaknya satu dari tanda di bawah ini
a. Tanda gawat napas, seperti dispnea, bronkospasme (wheezing), stridor, penurunan laju
ekspirasi puncak (peak expiratory flow), dan hipoksemia.
b. Penurunan tekanan darah atau timbul gejala disfungsi organ seperti hipotonia (kolaps),
sinkop, atau inkontinens.
2. Dua atau lebih gejala di bawah ini yang muncul cepat setelah terpapar alergen yang dicurigai
menimbulkan reaksi alergi pada pasien (menit sampai beberapa jam).
a. Keterlibatan jaringan kulit-mukosa seperti timbul bintik merah di seluruh tubuh, gatal dan
kemerahan, pembengkakan bibir, lidah atau uvula.
b. Tanda gawat napas, seperti dispnea, bronkospasme (wheezing), stridor, penurunan laju
ekspirasi puncak (peak expiratory flow), dan hipoksemia.
c. Penurunan tekanan darah atau timbul gejala disfungsi organ seperti hipotonia (kolaps),
sinkop, atau inkontinens.
d. Gejala gastrointestinal yang persisten seperti kerap perut, nyeri, dan muntah-muntah.
3. Penurunan tekanan darah setelah terpapar alergen yang sudah dipastikan menimbulkan reaksi
pada pasien (menit sampai beberapa jam)
a. Pada bayi dan anak-anak: tekanan sistolik rendah atau turun >30% dari tekanan darah
sistolik.*
b. Pada dewasa: tekanan sistolik <90 mmHg atau atau turun >30% dari normal.
*Tekanan sistolik rendah jika <70 mmHg untuk usia 1 bulan s.d 1 tahun, kurang dari [70 mmHg + (2xusia)] untuk usia 1 s.d
10 tahun dan <90 mmHg untuk usia 11 s.d 17 tahun.
Manifestasi Klinis
Anamnesis
Apakah reaksi muncul tiap kali pasien mengkonsumsi
makanan yang dicurigai menyebabkan alergi?
Berapa lama gejala muncul setelah pasien mengkonsumi
makanan yang dicurigai menyebabkan alergi?
Adakah riwayat alergi di keluarga?