Anda di halaman 1dari 25

Hubungan Fatigue dengan Aktivitas Bermain pada Anak Leukemia Limfoblastik Akut( LLA) yang Menjalani Kemoterapi

HUBUNGAN FATIGUE DENGAN AKTIVITAS BERMAIN PADA ANAK


LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT (LLA) YANG MENJALANI KEMOTERAPI

Tri Arini1*,,Pudjo Hagung Widjajanto2, Fitri Haryanti3


1
Akademi Keperawatan “YKY”, Yogyakarta,
Indonesia.
2
Sub bagian Hemathologi-Onkologi, Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas
Gadjah
Mada, Yogyakarta, Indonesia.
3
Magister Keperawatan, Universitas Gadjah Mada , Fakultas Kedokteran,Yogyakarta,
Indonesia.

* Korespondensi:
Tri Arini
Email: nengtriarini@yahoo.com

ABSTRAK
Latar belakang: Anak dengan kanker cenderung memiliki beberapa gejala yang muncul pada saat
pengobatan kemoterapi. Fatigue adalah salah gejala yang paling sering dialami anak dengan kanker selama
pengobatan kemoterapi. Studi ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara fatigue dengan aktivitas
bermain pada anak Leukemia Limfoblastik Akut yang menjalani kemoterapi.
Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kelelahan dengan aktivitas bermain pada
anak
Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) yang menjalani
kemoterapi.
Metode: Kuantitatif, desain korelasi, pendekatan cross sectional pada 69 anak usia 2-12 tahun di RSUP
Dr. Sardjito, Yogyakarta. Pengambilan data menggunakan instrumen PedsQL Multidimentional Fatigue
Scale untuk mengukur fatigue berdasarkan laporan dari anak dan orang tua. Play Performance Scale for
Children digunakan untuk mengukur aktivitas bermain pada anak. Analisis statistik menggunakan uji non
parametrik Spearman rho.
Hasil :Rerata skor total kelelahan laporan anak dan orang tua berada pada skor antara 50-75, yang
menunjukan bahwa anak kadang-kadang menuju hampir tidak pernah kelelahan. Skor total kelelahan-
laporan anak (70,50) sedikit lebih rendah dari total kelelahan-laporan orang tua (70,93). Aktivitas bermain
anak dilaporkan orang tua dengan skor 70,72.Taraf signifikan total kelelahan– laporan dari anak dengan
aktivitas bermain yaitu
0,02 (p value < 0,05) yang menunjukan bahwa ada korelasi positif bermakna dengan kekuatan sedang (r
0,40). Kelelahan-laporan dari orang tua dengan aktivitas bermain yaitu 0,003 (p < 0,05) yang menunjukan
bahwa ada korelasi positif bermakna yang lemah (r 0,27).
Kesimpulan: Ada hubungan antara kelelahan–berdasar laporan dari anak dan orang tua dengan aktivitas
bermain pada anak LLA di RSUP Dr. Sardjito. Hal ini menunjukan semakin hampir tidak pernah
kelelahan dirasakan anak, maka aktivitas bermain akan meningkat mendekati sepenuhnya aktif, normal.

Kata kunci: kelelahan, aktivitas bermain anak, Leukemia Limfoblastik


Akut

PENDAHULUAN Registrasi Kanker Indonesia (SriKanDi) tahun


Kanker adalah salah satu penyakit yang 2005-2007 menunjukan bahwa estimasi
dapat terjadi pada anak. Kejadian kanker pada insidensi kanker pada anak usia 0-17 tahun
anak terus mengalami peningkatan dan menjadi sebesar 9 per 100.000
salah satu penyebab kematian.Pada tahun 2030
diperkirakan ada 13,1 juta kematian yang akan
terjadi akibat kanker.1
Di Indonesia, menurut data Sistem
61
61
anak. Kasus kanker pada anak mencapai 4,7%
dari kanker pada semua umur. Ada 5 jenis
kanker yang paling banyak dialami anak-anak di
Indonesia yaitu leukemia 2,8; retinoblastoma 2,4;
osteosarkoma
0,97; limfoma 0,75 dan kanker nasofaring 0,43
yang masing-masing dihitung per 100.000 anak.2
Di RSUP Dr. Sardjito pada bulan Januari
2004 sampai Januari 2007 terdapat 159 pasien
anak yang didiagnosis LLA.3 Ada 1.124 anak
usia di bawah 18 tahun yang baru didiagnosis
kanker di RSUP Dr. Sardjito selama 10 tahun
(Januari

62
62
Hubungan Fatigue dengan Aktivitas Bermain pada Anak Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) yang Menjalani
Kemoterapi
2000-Desember
JURNAL 2009)Volume
KEPERAWATAN, dengan5, No6 1,diagnosis paling
Juli 2016: 61- menetap, dan perasaa n subj ekti f dari
71
umum terjadi yaitu Leukemia Limfoblastik Akut fisik, emosional, dan atau kelelahan kognitif
(40,6%), Leukemia Mieloblastik Akut (13,9%), (tiredness cognitive ) atau rasa kelelaha n (e
retinoblastoma (6,7%), neuroblastoma (5,5%), xhaustion) terkait kanker atau pengobatan kanker
Wilm's tumor atau nefroblastoma (4,5%) dan yang tidak proporsional dalam melakukan
Non-Hodgkin lymphoma (4,4%). Berdasarkan aktivitas dan dapat menurunkan status
usia anak, sebagian besar (58,2%) didiagnosis fungsional.13,14
Rasa letih yang luar biasa dan
pada saat masa bayi dan usia dini (usia 0-5 penurunan aktivitas fisik dan jiwa pada tingkat
tahun).4 tidak biasanya secara terus menerus.15
Sedangkan menurut informasi dari register sub Anak dengan kanker termasuk kelompok
bagian Hemato-Onkologi RSUP Dr. Sardjito risiko tinggi yang mengalami pengabaian masalah
pada bulan Januari 2012 sampai Agustus 2014 kelelaha n yang diakibatkan terapi dan efek
terdapat samping terapi kanker. Alasan lain yang sama-
239 pasien anak yang diagnosis kanker, dan 119 sama disadari oleh pasien dan petugas kesehatan
anak adalah LLA. bahwa kelelahan merupakan perasaan subjektif,
Secara umu m pengobatan LLA adalah yang tidak mengancam kehidupan dan
kemoterapi, meliputi kemoterapi tahap awal menganggap bahwa kelelahan merupakan
yaitu tahap induksi di rumah sakit selama 4-6 konsekuensi dari terapi kanker yang tidak bisa
minggu kemudian tahap konsolidasi dan tahap dihindari.16
maintenance, dengan total lama pengobatan Kelelahan yang tidak ditangani secara tepat
selama 2 sampai 3 tahun. 5,6 dapat menurunkan kualitas hidup anak.17 Dampak
Kanker dan pengobatan kanker itu sendiri kelelahan pada anak yang dinyatakan sembuh
dapat memicu adanya peningkatan kebutuhan dari kanker antara lain anak mengalami gangguan
energi pada anak. 7 Masalah fisik pada anak pertumbuhan, mengalami penurunan daya ingat,
yang dilaporkan menjadi prevalensi tertinggi keterbatasan memori jangka pendek (mudah
yaitu kelelahan terkait kanker, baik yang sedang lupa), kesulitan belaj ar, perubahan hormon,
menerima pengobatan atau anak yang telah dan ko mpli kas i pen ya ki t lainnya ter
selesai pengobatannya.8 Anak LLA tahap masu k mendapatkan kanker sekunder.11
maintenance mengalami masalah gangguan tidur Kelelahan juga bisa menjadi masalah yang
dan kelelahan selama menjalani kemoterapi.9 berhubungan dengan kesehatan mental pada anak
Mual, nyeri, dan kelelahan merupakan gejala dengan kanker.18
umum pada sebagian besar anak yang dirawat di A kt i vi t a s p a d a a n a k a d a l a h b e
rumah sakit dengan kanker.10 Prevalensi r ma i n . Bermain merupakan salah satu aspek
kelelahan pada anak kanker di Jakarta, Indonesia penting dari kehidupan anak dan sebagai suatu
mencapai 44,2% (n=73).11 kebutuhan anak. Aktivitas bermain dijadikan
Kelelahan melibatkan aspek multidimensi fisik, salah satu dasar penilaian status performa pada
emosi, kognitif dan sosial. Kelelahan meningkat anak kanker karena mampu menguku r
pada saat pasien mendapat terapi kanker seperti performa aktivitas anak dari hari ke hari. Selain
kemoterapi, radioterapi dan bioterapi.12 itu bisa menjadi pengkajian yang efektif sebagai
Kelelahan terkait kanker bersifat subjektif, hasil pengobatan, perkembangan kesuksesan
beberapa definisi fatigue dijelaskan menurut program rehabilitasi dan kemampuan bertahan
National Comprehensive Cancer Network/NCCN jangka panjang yang komprehensif, evaluasi dari
(2008) menyebutkan bahwa kelelahan terkait status fungsional.19-20
kanker didefinisikan sebagai suatu distressing, Anak yang mengalami sakit sering dibatasi
dalam kegiatan/aktivitas mereka, sehingga anak
Hubungan Fatigue dengan Aktivitas Bermain pada Anak Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) yang Menjalani
Kemoterapi
sering tidak
JURNAL masuk sekolah
KEPERAWATAN, Volume 5,serta ada2016:
No 1, Juli penurunan
61- b. Mengalami RM (Retardasi Mental)
71
dalam kemampuan menjaga persahabatan dengan c. Tidak bersedia menjadi responden
teman-temannya.21 Penilaian perubahan performa
dapat memberikan wawasan tentang perubahan Besar sampel minimal yang digunakan dalam
kualitas hidup anak yang disebabkan oleh terapi penelitian ini adalah 69 anak dan orang tuanya.24
kanker dan efek sampingnya.22
Meskipun akibat kelelahan merugikan bagi Instrumen
pasien, hal itu belum menjadi prioritas dalam Instrumen Data demografi
perawatan pasien dengan kanker. Perawat belum Digunakan untuk mengidenti
melakukan pengkajian kelelahan terkait kanker f i k a s i karakteristik responden meliputi nama
secara rutin pada pasien kanker yang dilakukan inisial anak, usia, jenis kelamin, pendidikan anak,
pengobatan kemoterapi. Meskipun dalam pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, waktu
diagnosis keperawatan serta tindakan keperawatan tempuh dari rumah sakit dengan tempat
sudah ada panduan dalam merawat pasien dengan tinggal, data diagnosis medis pasien meliputi
kelelahan. Meningkatnya prevalensi anak yang diagnosis medis, jenis protokol, tahap
didiagnosis LLA termasuk di Yogyakarta, kemoterapi dan minggu pengobatan.
Indonesia mendorong peneliti untuk melakukan
penelitian tentang hubungan kelelahan (fatigue) Instrumen PedsQL Multidimentional Fatigue
dengan aktivitas bermain anak LLA yang Scale (PedsQL MFS)25
menjalani kemoterapi. Digunakan menilai kelelahan pada anak usia
2-4 tahun dari laporan orang tua dan untuk usia
METODE 5-12 tahun berdasarkan laporan dari anak dan dari
Penelitian ini adalah kuantitatif non orang tua. Instrumen terdiri dari kelelahan umum
eksperimen. (6 butir), kelelahan tidur/istirahat (6 butir) dan
Desain korelasi, cross sectional.23 kelelahan kognitif (6 butir). Semua menggunakan
skala Likert, mulai dari 0 = tidak pernah sampai 4
Responden = hampir selalu. Skor paling tinggi menunjukan
Populasi adalah anak yang terdiagnosis bahwa tidak pernah kelelahan. 26, 27 Instrumen
LLA di RSUP Dr. Sardjito periode Januari tahun ini sudah banyak dilakukan uj i validitas dan
2012 sampai Agustus tahun 2014 yang menjalani reliabilitas dengan nilai yang tingggi.11,28,29,30,31.
ke mo t e r a p i L L A d e n ga n t e h n i k s a Dalam penelitian ini nilai reliabilitas instrumen
mp l i n g menggunakan purposive sample. kelelahan berdasarkan laporan dari anak dengan
Adapun kriteria inklusi: r alpha 0,921 dan kelelahan berdasarkan laporan
a. Anak yang terdiagnosis dengan LLA dan dari orang tua r alpha = 0,845.
sedang menj alani kemoterapi minimal 5
minggu Instrumen Play-Performance Scale for
b. Anak yang rawat di One Day Children
Care (PPSC)
c. Usia 2-12 tahun dan orang tuanya Digunakan menilai status per
f o r m a berdasar aktivitas bermain pada anak
Sedangkan kriteria eksklusi: kanker yang dilaporkan oleh orang tua dalam
a. M e n g a l a m i c a c a t t u b u h s e p e r t bentuk skala rasio 0-100 yaitu 0 (tidak berespon)
i t i d a k lengkap salah satu anggota gerak, sampai 100
gangguan penglihatan/pendengaran
Hubungan Fatigue dengan Aktivitas Bermain pada Anak Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) yang Menjalani
Kemoterapi
(sepenuhnya
JURNAL aktivitas,Volume
KEPERAWATAN, normal).
5, No19,32 Instrumen
1, Juli ini
2016: 61- kuat.35 Peneliti menggunakan bantuan komputer
71
dapat dikategori menjadi 80-100 adalah kategori dengan dengan taraf signifikan yang digunakan
mampu melakukan aktivitas bermain normal, yaitu 0,05. Analisis multivariat digunakan untuk
50-70 adalah kategori keterbatasan aktivitas men yin gkir ka n variabe l perancu . 23 Re
bermain ringan sampai sedang dan 10-40 gresi logistik ordinal digunakan untuk
kategori keterbatasan aktivitas bermain sedang menjelaskan hubungan umur, jenis kelamin,
sampai berat. Hasil uji Kappa κ = 0,525 yaitu pendidikan anak, jenis kemoterapi dan tahap
good agreement. kemoterapi dengan kelelahan dan aktivitas
bermain
Prosedur
Waktu penelitian mulai Juli 2014 sampai HASIL
dengan September 2014 Poliklinik Anak bagian Karakteristik subjek penelitian
One Day Care (ODC) RSUP Dr. Sardjito. Total 69 anak LLA menjadi responden
Instrumen penilian kelelahan-berdasar laporan dalam penelitian ini. Distribusi responden menurut
orang tua (fatigue-parent report) diisi oleh orang umur, jenis kelamin, pendidikan anak, jenis
tua dari anak usia 2-12 tahun dan kelelahan- kemoterapi dan tahap kemoterapi dijelaskan
berdasar laporan anak (fatigue-child self report) dalam Tabel 1. Jenis kelamin laki-laki lebih
diisi oleh anak usia 5-12 tahun, dengan banyak daripada
pendampingan peneliti. Sedangkan instrumen
penilaian aktivitas bermain dilakukan penilaian Tabel 1. Karakteristik subyek penelitian
oleh orang tua (ibu) dari anak. Kategori n %
Jenis kelamin anak
a. Laki-laki 45 65,2
Analisis data b. Perempuan 24 34,8
Program IBM SPSS Statictics version 21 Umur anak
a. 2-4 tahun 31 44,9
digunakan untuk analisis data. Analisis univariat
b. 5-7 tahun 20 29,0
dilakukan untuk karakteristik responden dan c. 8-12 tahun 18 26,1
variabel (kelelahan dan aktivitas bermain anak). Pendidikan Anak anak
a. Belum Sekolah 29 42,0
Hasil uji normalitas data menunjukan bahwa b. Taman Kanak-Kanak 13 18,8
sebaran data tidak normal, maka uji korelasi c. Sekolah Dasar 27 39,2
Jenis protokol kemoterapi
non parametrik Spearman rho atau Kendall-tau
a. High Risk (HR) 20 29,0
digunakan untuk menjelaskan korelasi antara b. Standard Risk (SR) 49 71,0
kelelahan dengan aktivitas bermain anak. 33,34 Tahap-tahap kemoterapi
a. HR Induksi 0 0
Interpretasi kekuatan korelasi jika nilai 0,0 - b. HR Reinduksi 2 2,9
<0,2 sangat lemah, 0,2 - <0,4 lemah, 0,4 - <0,6 c. HR Konsolidasi 4 5,8
d. HR Maintenance I 5 7,2
sedang, 0,6 - < 0,8 kuat dan 0,8 – 1 sangat kuat.
e. HR Maintenance II 8 11,6
Besarnya koefisien korelasi adalah antara 0 f. SR Induksi 2 2,9
sampai dengan 1 (+ atau -), dimana koefisien g. SR Konsolidasi 3 4,3
h. SR Maintenance I 21 30,4
korelasi terkecil adalah 0, dan apabila suatu i. SR Maintenance II 24 34,8
hubungan antar dua variabel mempunyai nilai Pendidikan orang tua (ibu)
a. Sekolah Dasar 22 31,9
koefisien korelasi sebesar 1 atau -1, maka dapat
b. SMP 20 29,0
dikatakan bahwa hubungan tersebut adalah sangat c. SMA 14 20,3
d. Perguruan Tinggi 13 18,8
RS : Rumah Sakit; SMP : Sekolah Menengah Pertama;
SMA: Sekolah Menengah Atas
Hubungan Fatigue dengan Aktivitas Bermain pada Anak Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) yang Menjalani
Kemoterapi
perempuan,
JURNAL umur terbanyak
KEPERAWATAN, Volume 5, Nopada kelompok
1, Juli 2016: 61- (n = 7) orang tua melaporkan aktivitas bermain
71
umur pada rentang skor 20-40 dengan kategori skor
2-4 tahun dengan pendidikan anak belum menunjukan dengan keterbatasan sedang-berat.
sekolah. Anak lebih banyak menjalani protokol
kemoterapi Standard Risk (SR) dengan tahap
Hubungan antara kelelahan dengan aktivitas
kemoterapi terbanyak adalah SR maintenance I
bermain anak.
dan II.
Hasi l uj i Spearman ’s Rho untuk taraf
signifikan total kelelahan – laporan dari anak
Skor kelelahan dan aktivitas bermain anak dengan aktivitas bermain yaitu 0,02 (p value
Rerata skor total kelelahan antara anak
< 0,05) yang menunjukan bahwa ada korelasi
dan orang tua berada pada skor antara 50-75,
positif bermakna dengan kekuatan sedang (r
yang menunjukan bahwa anak kadang-kadang
0,40).Sedangkan hasil uji Kendall-Tau untuk
menuj u hampir tidak pernah kelelahan. Skor
kelelahan-laporan dari orang tua aktivitas bermain
total kelelahan-laporan anak sedikit lebih rendah
menunjukan taraf signifikan yaitu 0,003 (p < 0,05)
dari total kelelahan-laporan orang tua. Rerata
yang menunjukan bahwa ada korelasi positif
aktivitas bermain anak berdasar laporan orang
bermakna yang lemah (r 0,27). Hal ini berarti
tua mempunyai skor 70,72 yang dimanifestasikan
semaki n skor kelelahan meningka t (hampir
sebagai ada pembatasan anak dalam bermain,
tidak pernah kelelahan) maka skor aktivitas
sedikit waktu untuk bermain tetapi bermain
bermain anak ikut meningkat (aktivitas bermain
secara aktif. Skor ini menunjukan aktivitas
sepenuhnya aktif, mendekati normal).
bermain pada kategori aktivitas bermain dengan
Untuk mengestimasi secara valid hubungan
keterbatasan ringan-sedang.
variabel independen dengan variabel dependen
Dari 69 anak, 46,4% (n = 32) orang tua
dilakukan pengontrolan terhadap variabel umur,
melaporkan aktivitas bermain anak pada rentang
jenis kelamin, pendidikan anak, jenis kemoterapi
skor 50-70 dengan kategori skor menunjukan
dan tahap kemoterapi dengan analisis multivariat
keterbatasan ringan-sedang. Sebanyak 43,5% (n =
regresi logistik ordinal dengan pemodelan faktor
30) orang tua melaporkan anak pada rentang
skor risiko.
80-100 dengan kategori skor menunjukan mampu
mendekati aktivitas bermain normal dan 10,1%

Tabel 2. Distribusi skor kelelahan dan aktivitas bermain anak


Skor
Variabel
Mean SD Min Max
Kelelahan–laporan dari anak
Kelelahan umum 74,26 14,78 42 100
Kelelahan tidur/istirahat 63,38 7,91 46 83
Kelelahan kognitif 74,03 11,68 50 92
Skor total kelelahan 70,50 8,25 53 85
Kelelahan -laporan dari orang tua
Kelelahan umum 75,28 14,02 21 100
Kelelahan tidur/istirahat 61,17 10,81 33 100
Kelelahan kognitif 76,69 12,42 46 100
Skor total Kelelahan 70,93 9,17 42 89
Aktivitas bermain anak 70,72 19,80 30 100
SD: Standar Deviasi
Skor total fatigue adalah gabungan dari skor sub dimensi, skor fatigue yang lebih besar
merefleksikan tidak pernah fatigue.
Skor aktivitas bermain yang lebih besar merefleksikan bahwa aktivitas bermain mendekati normal.
Tabel 3 . Hubungan antara kelelahan dengan aktivitas bermain anak
Aktivitas ber main anak
Variabel
r p
a
Kelelahan-laporan dari anak (child self report)

Kelelahan umum 0,38 0,06


Kelelahan tidur/istirahat 0,28 0,12
Fatigue kognitif 0,13 0,47
Skor total kelelahan 0,40 0,02*
Kelelahan-laporan dari orang tua (parent report) b
Kelelahan umum 0,23 0,02*
Kelelahan tidur/istirahat 0,10 0,45
Kelelahan kognitif 0,26 0,01*
Skor total kelelahan 0,27 0,003*
a
Uji Spearman’s Rho;bUji Kendal Tau;
*
terdapat korelasi bermakna pada p<0,05;
kekuatan korelasi (r) sangat kuat apabila mendekati angka 1

Tabel 4. Hasil analisis akhir uji regresi logistik ordinal antara variabel umur,
dan tahap kemoterapi dengan aktivitas bermain anak
95%Confidence Interval
No Faktor Estimasi p value R2
Minimum Maximun
1. Umur
2-4 tahun 2,07 0,01* 0,61 3,52
5-7 tahun 0,85 0,27 -0,67 2,37
8-12 tahun 0a
2. Tahap kemoterapi
HR reinduksi 3,32 0,05* 0,03 6,60
HR konsolidasi 2,91 0,01* 0,64 5,18 0,19
HR maintenance I -0,06 0,96 -2,53 2,41
HR maintenance II 1,44 0,09 -0,24 3,12
SR induksi 4,10 0,02* 0,77 7,43
SR konsolidasi 1,58 0,22 -0,93 4,10
SR maintenance I 1,03 0,11 -0,21 2,27
SR maintenance II 0a
Link function: Logit; .a Parameter pembanding; bermakna pada p value <0,05
Hasil analisis multivariat diketahui bahwa bermain anak menunjukan korelasi positif yang
dari seluruh faktor yang diduga sebagai variabel bermakna dengan kekuatan korelasi lemah. Hal
confounding, hanya umur dan tahap kemoterapi ini menunjukan bahwa semakin anak hampir tidak
yang berperan terhadap hubungan kelelahan pernah kelelahan, maka mempunyai aktivitas
dengan aktivitas bermain anak sebesar 19% dan bermain sepenuhnya aktif, mendekati normal atau
81% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model sebaliknya.
yang tidak diteliti (Tabel 4). Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian
sebelumnya menjelaskan ada hubungan yang
PEMBAHASAN lemah antara kelelahan dengan status performa
Penelitian ini menunjukan hasil bahwa ada anak30, 36, dan berdampak pada kualitas hidup
korelasi positif yang bermakna dengan kekuatan dan kapasitas fungsional sehari-hari.37 Penelitian
korelasi sedang antara kelelahan-laporan dari tersebut dilakukan pada semua kanker anak,
anak dengan aktivitas bermain anak,sementara menggunakan instrumen kelelahan yang berbeda
kelelahan-laporan dari orang tua dengan aktivitas den gan penelitia n ini, tetapi men gguna kan
instrumen aktivitas bermain yang sama yaitu mempengaruhi
PPSC
untuk menilai status performa pada anak.
Penelitian serupa lain menyebutkan bahwa
kelelahan, gangguan tidur, dan rasa sakit adalah
gejala yang signifikan yang dialami oleh anak-
anak dan remaja selama pengobatan kanker.
Gejala ini sering memberi pengaruh pada
perubahan perilaku dan ganggua n performa
fisik. 38 Rerata skor kelelahan pada kelompok
kontrol dan kelompok perlakukan berdasarkan
laporan orang tua berada pada 50-75 persen yang
menandakan anak menuju hampi r tidak
pernah mengalami kelelahan. Skor status
fungsional dengan instrumen PPSC menunjukan
skor 67,5 yaitu ada pembatasan dalam
bermain, waktu bermain hanya sedikit tetapi
bermain aktif. 11
Temuan dalam penelitian ini memberikan
konfir mas i teori experi enc e symptom yan
g menjelaskan kelelahan dapat mempengaruhi
status performa yang dalam hal ini aktivitas
bermain pada anak. Teori keperawatan TOUS
menyatakan bahwa konsekuensi dari ko
mponen terakhir dari teori unpleasant symptom
adalah performa. Performa dalam hal ini adalah
"hasil" atau "efek" dari pengalaman gejala atau
keluhan yang didefinisikan sebagai dampak dari
gejala pada kemampuan individu untuk
melakukan kegiatan fungsional . Performa
fungsiona l mencakup kegiatan seperti fisik,
kehidupan sehari-hari, sosial, interaktif, dan peran
(misalnya, bekerja), dan pada anak-anak berupa
aktivitas bermain.39,40,41
Hasil penelitian ini berbeda
d e n ga n penelitian sebelumnya yaitu bahwa
anak-anak dengan LLA juga menunjukkan
penurunan yang signifikan dalam tingkat aktivitas
siang hari selama
5 hari pemberian deksametason pada terapi tahap
maintenance.42
Ad a n ya ko r ela s i p os iti f ya n g l e
ma h – sedang dalam penelitian ini dikarenakan
adanya kontribusi variabel perancu yaitu umur
dan tahap kemoterapi yang secara statistik
probabilitas hubungan kelelahan dengan aktivitas dicapai.43
bermain anak dengan kemampuan menjelaskan
terhadap varibel aktivitas bermain anak sebesar
19% dan 81% dipengaruhi oleh variabel lain
ya n g t i d a k d i t e l i t i . P en e l i t i a n s e
l a nj ut n ya sebaiknya mempertimbangkan
faktor-faktor yang mempengaruhi kelelahan,
seperti faktor fisiologis seperti kadar
haemoglobin (Hb) atau anemia, status gizi,
status hidrasi atau jenis obat diberikan, rasa
cemas dan depresi (lihat Tabel 4).
Kelemaha n dala m penelitia n ini
salah satunya penilaian kelelahan hanya berdasar
pada hasil pengisian instrumen tanpa diperdalam
dengan sebuah wawancara terstruktur sebagai
bentuk validasi untuk memperkuat hasil dari
penilaian kelelahan. Pengukuran kelelahan
dilaporkan oleh anak sendiri dan laporan dari
orang tua. Pada anak yang berusia 5 sampai 7
tahun penyelesaian penilaian kelelahan
dilakukan dengan bantuan s e or an g p e wa
wa nc ar a at a u di la ku ka n j u ga
wawancara. 25
Temuan lain dari penelitian ini menunjukan
bahwa semakin usia anak bertambah menunjukan
bahwa anak LLA yang menjalani kemoterapi
mempunyai nilai estimasi positif artinya semakin
bertambah usia maka aktivitas bermain semakin
meningkat atau sebaliknya. Semakin anak
memasuki tahap maintenance II kemoterapi,
aktivitas bermain semakin mendekati sepenuhnya
aktif.
Peneliti juga berpendapat bahwa hal ini
terjadi karena anak merasa bermain adalah
sebagai suatu kebutuhan, dan dikarenakan
anak-anak tersebut sudah terbiasa dan mulai
beradaptasi dengan program pengobatan yang
mereka jalani. Sumber koping yang digunakan
anak salah satunya dengan melakukan bermain,
setiap anak memiliki ciri khas tersendiri dalam
masa perkembangannya yang berpengaruh
terhadap banyak aspek seperti diagnosis,
prognosis, pengobatan, komunikasi,
pengambilan keputusan , pe maha ma n
dalam perkembangan penyakit, dan hasil yang
Peneliti berpendapat bahwa peran perawat Yudha Patria, Sp.A .(K).,Ph.D atas komentar
dalam melakuka n me ma hami dan mengkaj yang bijaksana untuk artikel ini.
i kelelahan sangat penting, supaya bisa
memberikan asuhan keperawatan untuk PERNYATAAN
mengelola kelelahan. Meskipun ada panduan Pembiayaan :Tidak ada sumber pembiayaan
yang jelas, tetapi masih ada hambatan dalam Kepentingan konflik :Tidak dinyatakan
perawat mengkaji secara rutin dan pasien dalam Persetujuan Etik :Penelitian ini telah disetujui
melaporkan suatu keluhan atau gejala. oleh Medical and Health Research
Ethics Committee (MHREC) Fakultas
KESIMPULAN Kedokteran, Universitas Gadjah Mada,
Ada hubungan antara kelelahan–berdasar Yogyakarta, Indonesia
laporan dari anak dan orang tua dengan aktivitas
bermain pada anak LLA di RSUP Dr. Sardjito. KEPUSTAKAAN
Hal ini menunjukan bahwa semakin hampir tidak
1. World Health Organization. Fact of The
kelelahan dirasakan anak, maka aktivitas bermain
Cancer, 2012. Available at http:// who.i nt /
anak akan meningkat mendekati sepenuhnya
mediacentre/factsheets/fs297/en/index.html.
aktif, normal.
Accessed 28 Maret 2012.
Dengan demikian peneliti menyarankan
2. Depertemen Kesehatan Republik Indonesia.
bagi orang tua tetap menjalani pengobatan
Registrasi Kanker berbasis Rumah Sakit di
kemoterapi bagi anak mereka karena mendekati
RS Kanker Dharmais tahun 2003-2007, 2012.
tahap akhir kemoterapi (tahap maintenance II)
Bagian Penelitian dan Pengembangan RS
kondisi fatigue semaki n tidak dirasaka n anak
Kanker Dharmais.
dan aktivitas bermain anak semakin
3. Sitaresmi, M. N., Mostert, S., Gundy, C. M.,
mendekati sepenuhnya aktif. Perawat dan
& Veerman, A. J. P. Health-related quality
petugas kesehatan lain di rumah sakit supaya
of life assessment in Indonesian childhood
memahami adanya kelelahan terkait kanker
acute lymphoblastic leukemia. Health and
selama anak menjalani kemoterapi. Perawat
Quality of Life Outcomes, 2008;8, 1–8.
diharapkan dapat memberikan asuhan k e p e r
doi:10.1186/1477-7525-6-96
a wa t a n u n t u k me mb a n t u a n a k d a l a
4. Ali, K., Purwanto, I., Mulatsih, S., Supriyadi,
m memanajemen kelelahannya. Perawat
E., Widjajanto, P. H., Sumadiono, & Nurse,
diharapkan bersikap lebih caring pada anak yang
J. Yogyakarta Pediatric Cancer Registry :
menjalani kemoterapi, memberikan pendidikan
An International Collaborative Project of
kesehatan kelelahan terkait kanker kepada orang
Universit y Gadj ah Mada, Universit y
tua atau keluarga, tetap memfasilitasi anak untuk
of Saskatchewan, and the Saskatchewan
bermain dengan pengaturan istirahat dan
Cancer Agency. Asian Facific Journal of
pembatasan dalam bermain dan dapat
Cancer Prevention, 2010;11, 131–136.
membantu meningkatkan kualitas hidup anak
5. Ward, E., DeSantis, C., Robbins, A., Kohler,
LLA selama kemoterapi. B.,
& Jemal, A. Childhood and adolescent cancer
UCAPAN TERIMA KASIH statistics, 2014. CA: A Cancer Journal for
Kami ucapkan terima kasih kepada Clinicians, 2014;64(2), 83–103. doi:10.3322/
DR.Indria caac.21219
Laksmi Gamayanti, M.Psi., Psi dan dr. Suryono
6. Belmore, J., & Tomlinson, D. Fatigue. In D. 14. Hockenberry-eaton, M., Hinds, P., Neill, J. B.
Tomlinson & N. E. Kline (Eds.), Pediatric O., Alcoser, P., Bottomley, S., Kline, N. E.,
Oncology NursingAdvanced C … Gattuso, J. Developing a conceptual
l i n i c a l Handbook 5 th ed. 2010. Springer model for fatigue in children. European
Heidelberg Dordrecht London New York Journal of Oncology Nursing : The Official
7. W h i t s e t t , S . F. , G u d mu n d s d o t t Journal of European Oncology Nursing
i r, M . , Davies, B., McCarthy, P., & Society,
Friedman, D. Chemotherapy-related fatigue 1999;3(I), 5–11.
in childhood cancer: correlates, 15. N o r t h A m e r i c a n N u r s i n g D i a g
consequences, and coping strategies. n o s i s Association. Diagnosis Keperawatan:
Journal of Pediatric Oncology Nursing : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. (T. H.
Official Journal of the Association of Herdman, Ed.). 3 th ed. Jakarta: EGC.
Pediatric Oncology Nurses, 2008;25(2), 16. Mitchell.S.A. Cancer-related fatigue: state
86–96. doi:10.1177/1043454208315546 of the science. The American Academy of
8. Wang, X. S. NIH Public Access . Clinic Physical Medicine and Rehabilitation Journal,
Journal Oncology, 12(Figure 1), 2008;11– 2010;26, 971-982
20. doi:10.1188/08.CJON.S2. 17. Eddy, L., & Cruz, M. The Relationship
1 1 - 2 0 . Pathophysiology Between Fatigue and Quality of Life in
9. Zupanec, S., Jones, H., & Stremler, R. Sleep Children With Chronic Health Problems : A
Habits and Fatigue of Children Receiving Systematic Review. Journal for Specialist in
Maintenance Chemotherapy fo Pediatric Nursing, 2007;12(2), 105–114.
r A L L and Thei r Parents . Journal of 18. Muckaden, M., Dighe, M., Pd, B., Dhiliwal,
Pediatric Oncology Nursing, 2010;27 (4), S., Tilve, P., & Saunders, D. C. Paediatric
217–228. doi:10.1177/1043454209358890 Palliative Care : Theory to Practice. Indian
10. Miller, E., Jacob, E., & Hockenberry, M. J. Journal of Palliative Care.
Nausea, pain, fatigue, and multiple symptoms 2011;doi:10.4103/0973 -
in hospitalized children with cancer. 1075.76244
Oncology Nursing For um, 2011.; 38(5), 19. Lansky, S. B., List, M. A., Lansky, L. L.,
E382– 93. doi:10.1188/11.ONF.E382-E393 Riter- Sterr, C., & Miller, D. R. The
11. Allenidekania.Efektifitas Model Manajemen Measurement of Performance in Childhood
Kelelahan (Fatigue) Berfokus pada Efikasi Cancer Patients. Cancer, 1987;60, 1651–
Diri Ibu yang Memiliki Anak dengan Kanker. 1656.
0 th ed. Universitas Indonesia. 20. Wong, D. L., Marilyn, H., David, W.,
12. Enskar, K., & Essen, L. von. Physical Marilyn, L. ., & Patricia, S. Buku Ajar
problems and psychosocial function in Keperawatan Pediatrik. 6th ed. Jakarta: EGC.
children with cancer. Pediatric Nursing, 21. Suzuki, L. K., & Kato, P. M. Psychosocial
2008;20(3), 37–42 Support for Patients in Pediatric Oncology :
13. Abbott, L., Adams, L. A., Ameringer, S. W., The Influence s of. Journal of Pediatric
& J.M. Armer. Putting Evidance into Oncology Nursing,2003;20(4), 159–174.
Practice: Improving Oncology Patient doi:10.1177/1043454203254039
Outcomes. 3 th ed.2012; United States of 22. Hockenberry, M. J., Hooke, M. C., Gregurich,
America: Oncology Nursing Society (ONS). M., McCarthy, K., Sambuco, G., & Krull, K.
Symptom clusters in children and adolescents
70
70
receiving cisplatin, doxorubicin, or 30. Chiang, Y.-C., Hinds, P. S., Yeh, C.-H., &
ifosfamide. Yang, C.-P. Development and psychometric
Oncology Nursing Forum,2010;37(1), E16–
27. doi:10.1188/10.ONF.E16-E27
23. Sastroasmoro, S., Aminullah, A., Rukman,
Y., & Munasir, Z. Variabel dan Hubungan
antar-variabel. In S. Sastroasmoro & S.
Ismael (Eds.), Dasar-dasar Metodologi
Penelitian Klinis.4th ed. Jakarta: Sagung
Seto.
24. Lameshow, S., Hoemer Jr, D. W., & Lwanga,
S.
L. Besar Sampel dalam Penelitian
kesehatan. World Health Organization. 1990
25. Varni, J. W., Seid, M., & Kurtin, P. S.
Pediatric Health-Related Quality of Life
Measurement Technology : A Guide for
Health. JCOM, 6
No.4(April), 1999;33–40.
26. Meeske, K., Ph, D., Katz, E. R., Palmer,
S. N., Burwinkle, T., & Varni, J. W. Parent
Proxy – Reported Health-Related Quality
of Life and Fatigue in Pediatric Patients
Diagnosed with Brain Tumors and Acute
Lymphoblastic Leukemia. Cancer, 2004,
2116–2125. doi:10.1002/cncr.20609
27. Va r ni , J . W. P e d i a t ri c Qu a li t y o f
Life
InfentoryTM PedsQL. Mapi Research Trust,
2014;1–130.
28. Varni, J. W., Ph, D., Burwinkle, T. M.,
Katz, E. R., Meeske, K., Dickinson, P., &
Pedsql, T. 2002. The PedsQL TM in Pediatric
Cancer Reliability and Validity of the
Pediatric Quality of Life Inventory TM
Generic Core. American Cancer Society,
94(1 April), 2090–
2106. doi:10.1002/cncr.10427
29. Yeh, C.-H., Chiang, Y.-C., Lin, L., Yang,
C.- P., Chien, L.-C., Weaver, M. a, &
Chuang, H.-L. Clinical factors associated
with fatigue over time in paediatric
oncology patients receiving
chemotherapy. British Journal of
Cancer,2008;99(1), 23–9. doi:10.1038/
71
sj.bjc.6604434 71
testing of a Chinese version of the Fatigue Oncology Nursing Forum, 2011;38, 649–657.
Scale-Children in Taiwan. Journal of
Clinical Nursing,2008;17(9), 1201–2010.
doi:10.1111/ j.1365-2702.2007.02138.x
31. Panepinto, J. A., Torres, S., Bendo, C. B.,
Mccavit, T. L., Dinu, B., Sherman-bien, S.
Varni, J. W. PedsQL TM
Multidimensional F a t i gu e S c a l e i n S
i c kl e Ce l l Di s e a s e : Feasibility ,
Reliability , and Validity. Pediatric Blood
Cancer, 61(August 2013), 2014;171–
177. doi:10.1002/pbc
32. Zawistowski, C. Performance scales can
help physicians, families of pediatric cancer
patients make informed decisions_HemOnc
Today, 2012. Available at
http://www.healio. com/hematology-
oncology/palliative-care/
news/print/hemonc -today/%7B4804a648-
0a12-4977-b027-aafd9d1f9a9
4 % 7 D / performance-scales-can-help-
physicians- families-of-pediatric-cancer-
patients-make- informed-decisions.
Accessed 28 April 2013.
33. Dahlan, S. M. Statistika untuk Kedokteran
dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan
Multivariat: Dilengkapi Aplikasi
Menggunakan SPSS.5th ed.2013; Jakarta:
Salemba Medika.
34. Ima m, G. Aplikasi Analisis
Multivariat dengan Program IBM SPSS 21.
2 th ed.2013; S e m a r a n g: Ba da n Pe n e
r b i t Un i ve rs i t a s Dipenogoro.
35. Sugoyono. Statistik untuk Penelitian. 3 th ed.
2012; Bandung:
Alfabeta
36. De Oliveira Campos, M. P., Hassan, B.
J . , Ri e c h e l ma n n , R . , & d e l Gi g l
i o , A . Cancer-related fatigue: a review.
Revista Da Associação Médica Brasileira
(English Edition), 2011;57(2), 206–214.
doi:10.1016/ S2255-4823(11)70046-7
37. Hooke, M. C., Garwick, A. W., & Gross, C. R.
Fatigue and Physical Performance in Children
and Adolescents Receiving Chemotherapy.
72
72
73
73
38. Hockenberry, M., & Hooke, M. C. Symptom 41. Peterson, S. J., & Bredow, T. S. Middle range
clusters in children with cancer. Seminars theoris: Aplication to nursing recearch 6
in Oncology Nursing, 2007;23(2), 152–7. nd ed.2004; Philadephia: Lip
doi:10.1016/j.soncn.2007.01.001 p i n c o t William&Wilkins.
39. Lenz, E. R., Suppe, F., Gift, A. G., Pugh, L. 42. Sanford, S. D., Okuma, J. O., Pan, J.,
C., Srivastava, D. K., West, N., Farr, L., & Hinds,
& Milligan, R. A. Collaborative P. S.Gender Differences in Sleep , Fatigue ,
Development of Middle-range Nursing and Daytime Activity in a Pediatric
Theories: Toward a Theory of Unpleasant Oncology Sample Receiving Dexamethasone.
Symptoms. Advances in Nursing Science, Journal of Pediatric Psychology, 2008;33(3),
1995;17 (3), 1–13. 298–306.
40. Pugh, L., & Gift, A. The Theory of 43. Loucaides, A. M. Anticipatoty Mourning:
Unpleasant Symptoms. In S. J. Peterson & T. Investigating Children and Youth’s Self-
S. Bredow (Eds.), Middle Range Theories: Reported Experiences With Life-Limiting
Application to Nursing Research. 11 th ed. Illness.5 th ed.
Philadephia: Lippincott Williams & Wilkins.
2010; The University of Akron United States.

74
74

Anda mungkin juga menyukai