Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal) 7 (1) 2020: 69-74

Contents list available at JKP website

Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)

Journal homepage: https://jurnal.stikesperintis.ac.id/index.php/JKP

Kelelahan Pada Anak Dengan Leukemia Limfoblastik Akut


Dalam Menjalani Kemoterapi Fase Induksi
Andrye Fernandes

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis Padang, Sumatera Barat, Indonesia

Article Information :
Submission: Apr 30, 2020; Revised: Jul 6, 2020; Accepted: Jul 6, 2020; Available online: Jul 12, 2020

*Corresponding author : andryefernandes@stikesperintis.ac.id

ABSTRAK
Kemoterapi memiliki dampak terjadinya kelelahan pada anak yang menderita leukemia
limfoblastik akut. Kelelahan yang dialami anak berdampak pada kehidupan dan
mempengaruhi kualitas hidup anak. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan
kelelahan yang terjadi pada anak yang menderita leukemia limfoblastik akut yang menjalani
kemoterapi fase induksi. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pengukuran
berulang kelelahan pada anak berumur 7-18 tahun (n=62). Pengambilan data dilakukan
selama 7 hari yaitu, satu hari sebelum, lima hari selama, dan satu hari setelah kemoterapi.
Hasil analisis data didapatkan bahwa hampir seluruh anak mengalami kelelahan (98%).
Kelelahan terjadi selama menjalani kemoterapi dan terus meningkat hingga hari terakhir
kemoterapi. Terjadinya kelelahan juga berlanjut setelah kemoterapi. Kesimpulannya
kelelahan yang terjadi pada anak terus meningkat selama dan setelah menjalani
kemoterapi. Perlu eksplorasi intervensi untuk mengatasi atau meminimalkan kelelahan yang
dialami anak sesuai tahap perkembangannya agar meningkatkan kualitas hidup anak.

Kata Kunci: anak usia sekolah-remaja, kemoterapi, kelelahan, leukemia limfoblastik akut

ABSTRACT
Chemotherapy has an impact of fatigue in children who suffer from acute lymphoblastic
leukemia (ALL). Fatigue experienced by children has an impact on life and affects the quality
of life of children. This study aimed to describe the fatigue that occurs in children suffer from
acute lymphoblastic leukemia w hom undergoing one cycle of induction phase
chemotherapy. Using descriptive analytic with repeated measurements to 62 children aged
7-18 years. The data were taken for 7 days, one day before chemotherapy, five days during
chemotherapy, and one day after chemotherapy. The results of data analysis found that
almost all children experienced fatigue (98%). Fatigue occurs during chemotherapy and
continues to increase until the last day of chemotherapy. The occurrence of fatigue also
continues after chemotherapy. In conclusion, fatigue that occurs in children continue to
increase during and after undergoing chemotherapy. Exploration of interventions is needed
to overcome or minimize fatigue experienced by children according to the stage of
development in order to improve the quality of life of children.

Keywords: acute lymphoblastic leukemia, adolescence, chemotherapy, child, fatigue

69
© Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Jornal)-ISSN : 2622-4135. All rights reserved
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal) 7 (1) 2020: 69-74

PENDAHULUAN mendapatkan kelelahan menjadi hal yang


Leukemia limfoblastik akut (LLA) dirasakan remaja selama menjalani
menjadi jenis penyakit leukemia yang kemoterapi.
paling banyak terjadi pada anak (American Kelelahan dibedakan menjadi sentral
Cancer Society, 2015). Pada tahun 2016 di dan perifer. Kelelahan sentral berasal dari
Amerika diperkirakan muncul 60.140 kasus area otak yang berhubungan dengan
baru leukemia dan sekitar 75% nya adalah suasana hati, emosi dan rangsangan
kasus leukemia limfoblastik akut (American psikologis dan berhubungan dengan
Cancer Society, 2016). Selain itu, di Cina peningkatan pelelapasan serotonin.
leukemia termasuk kedalam penyakit Sedangkan kelelahan perifer berhubungan
kanker yang paling banyak terjadi pada dengan mekanisme seperti transmisi
anak dan remaja yaitu sekitar 20 – 50 juta neuromuskuler dan propagansi impuls,
anak setiap tahunnya (Wu et al., 2010). disfungsi reticulum sarkoplasma, dan faktor
Indonesia memiliki sekitar 11.000 kasus metabolic lainnya yang mengganggu
kanker anak setiap tahunnya dan sepertiga penyediaan energi dan kontraksi otot
dari kanker anak adalah leukemia dengan (Walter et al., 2015).
jenis terbanyak adalah LLA (Kementerian Identifikasi dan penanganan terhadap
Kesehatan RI, 2015). kelelahan yang terjadi pada anak dengan
Pengobatan yang berkembang pada LLA sangat penting dilakukan. Jika gejala
anak dengan LLA mampu membuat anak ini terjadi dalam waktu lama, maka akan
survive dengan LLA sehingga menghambat kemampuan anak beraktivitas
kelangsungan hidup anak meningkatkan secara penuh. Bahkan setelah selesai
(Ye et al., 2016). Tingginya tingkat pengobatan, kelelahan ini akan
kelangsungan hidup disekitar 80% pada mengganggu peran serta aktivitas anak
pasien anak dengan leukemia (Yee et al., yang akan membuat hidup anak lebih
2013). Kemoterapi menjadi pengobatan bermakna (Hilarius et al., 2011). Selain itu
yang paling banyak diberikan tanpa disertai kelelahan akan sangat berdampak
dengan Tindakan pembedahan dan terhadap kehidupan dan mempengaruhi
radioterapi (Hockenberry & Wilson, 2011). kualitas hidup anak (Rahmawaty et al.,
Meningkatnya kelangsungan hidup 2014).
anak LLA dengan melakukan pengobatan Kelelahan pada anak dengan kanker
kemoterapi tidak seiring dengan penurunan tidak mudah dibedakan dengan rasa lelah
kejadian efek samping dari pengobatan karena aktivitas sehari-hari tanpa evaluasi
tersebut. Salah satunya efek samping dari diagnostik yang cermat (Barsevick et al.,
kemoterapi yang palin umum terjadi adalah 2013). Pasien anak dengan kanker dan
kelelahan (Hilarius et al., 2011). Kelelahan keluarga tidak melaporkan kelelahan
bermakna sebagai perasaan lelah yang luar kepada dokter dan perawat karena mereka
biasa berhubungan dengan tingginya mungkin berfikir kelelahan adalah gejala
tingkat tekanan dan ketidakseimbangan yang biasa muncul karena kemoterapi
terhadap aktvitas pasien. Kelelahan ini sehingga mereka harus beradaptasi dan
tidak hilang dengan tidur atau beristirahat mengurangi harapan mereka kelelahan ini
(Weis, 2011). akan hilang atau berkurang (Bastani et al.,
Prevalensi kelelahan pada pasien 2015) Akibatnya kelelahan secara terus
kanker berkisar 59% sampai 100% yang menerus diabaikan, kurang ditemukan, dan
tergantung pada status klinik kanker (Weis, tidak ditangani khususnya di Indonesia.
2011). Penelitian lainnya yang dilakukan Beda penelitian ini dengen penelitian
pada anak usia sekolah di Iran dengan LLA sebelumnya adalah Penelitian ini tidak
yang menjalani kemoterapi didapatkan menggambarkan kelelahan yang terjadi
peningkatan intensitas kelelahan setelah pada anak dalam satu waktu, tapi dalam
satu jam menjalani kemoterapi dengan beberapa waktu yaitu selama kemoterapi
prevalensi kejadian 97% anak mengalami fase induksi. Sehingga dapat diketahui
kelelahan (Bastani et al., 2015). Penelitian kapan kelelahan muncul dan trend
fenomenologi yang dilakukan oleh peningkatan keparahan kelelahan yang
Rahmawaty et al. (2014) mengidentifikasi terjadi pada anak. Pentingnya penelitian ini
remaja yang menjalani kemoterapi dan dilakukan untuk mengevaluasi kelelahan

70
© Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Jornal)-ISSN : 2622-4135. All rights reserved
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal) 7 (1) 2020: 69-74

yang terjadi pada anak setiap hari selama nilai mean suatu variabel. Sampel terdiri
menjalani kemoterapi fase induksi. Karena dari anak usia sekolah (7-12 tahun) dan
fase induksi merupakan fase pertama anak usia remaja (13-18 tahun) dengan
kemoterapi dan memberikan high dose LLA yang menjalani kemoterapi fase
obat kemoterapi (Fernandes, 2019). induksi. Sampel disyaratkan belum pernah
Apabila tidak diidentifikasi dari awal akan mendapatkan kemoterapi sebelumnya dan
memperburuk kelelahan yang dirasakan dalam kesadaran penuh. Seluruh
anak dan akan berlanjut pada fase-fase responden berpartisipasi penuh dalam
kemoterapi selanjutnya. Penelitian ini penelitian ini dan tidak ada yang drop out.
bertujuan untuk menggambarkan kelelahan Nonprobability sampling jenis consecutive
yang terjadi pada anak usia 7-18 tahun sampling digunakan dalam teknik
(usia sekolah dan usia remaja) yang pengambilan sampel. Teknik ini dilakukan
menjalani kemoterapi fase induksi. dengan memilih semua individu yang
ditemui dan memenuhi kriteria pemilihan
METODE PENELITIAN yang telah ditetapkan hingga jumlah
Metode yang digunakan dalam sampel yang diinginkan terpenuhi.
penelitian ini adalah deskriptif analitik Kuesioner data demografi (nama, usia, dan
repeated measure. Melakukan pengukuran jenis kelamin), dan Skala Fatigue Onkologi
atau observasi variabel dalam beberapa Anak_Allen (Skala FOA-A) digunakan
waktu. Tempat penelitian di Rumah sakit dalam mengumpulkan data penelitian. Uji
Umum Arifin Achmad dan Rumah Sakit Ibu validitas dan reablilitas terhadap instrument
dan Anak Eria Bunda Kota Pekanbaru yang skala FOA-A didapatkan hasil validity
dilakukan pada tahun 2017 dengan waktu statistics dengan r item 0,509-0,884 dan
pengambilan data 3 bulan. Seluruh anak reliability statistics yaitu 0,948 dengan hasil
dengan LLA yang menjalani kemoterapi cronbach’s alpha 0,948. Hal ini
fase induksi menjadi populasi dalam menunjukkan bahwa instrument ini valid
penelitian. Jumlah sampel 62 orang yang dan reliabel untuk digunakan
didapat dari rumus penghitungan sampel (Allenidekania, 2009).
untuk penelitian yang bertujuan mengetahui

H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7

A B C

Skema 1. Alur Penelitian

Keterangan: Instrumen ini memiliki 10 item pernyataan


A : Penilaian kelelahan pada anak satu yang berupa gambaran gejala kelelahan
hari sebelum kemoterapi yang dirasakan oleh anak. Pada instrumen,
B :Penilaian kelelahan pada anak responden akan menjawab seberapa sering
selama mendapatkan obat merasakan gejala kelelahan. Alternatif
kemoterapi (skore kelelahan selama jawaban menggunakan 4 poin skala likert,
lima hari diambil nilai rata-ratanya) yaitu 0=tidak pernah merasakan, 1=jarang
C : Penilaian kelelahan pada anak merasakan, 2=sering merasakan, dan
setelah selesai mendapatkan obat 3=selalu merasakan. Penilaian akan
kemoterapi ditransformasikan kedalam rentang nilai 0-
30. Dikatakan mengalami kelelahan bila
Instrumen yang digunakan untuk didapatkan skor kelelahan pada instrumen
mengukur kelelahan anak adalah Skala lebih dari 6. Semakin tinggi total skor,
Fatigue Onkologi Anak (Skala FOA-A). menunjukkan semakin berat kelelahan

71
© Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Jornal)-ISSN : 2622-4135. All rights reserved
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal) 7 (1) 2020: 69-74

yang dirasakan. Pengambilan data Tabel 1. Distribusi Responden


dilakukan selama proses kemoterapi (tujuh Berdasarkan Usia, dan Jenis Kelamin
hari) yaitu mulai dari satu hari sebelum
menjalani kemoterapi, lima hari selama Variabel (f) (%)
menjalani kemoterapi, dan satu hari setelah Usia
kemoterapi selesai diberikan sesuai dengan Usia Sekolah 45 72,6
skema 1. Usia Remaja 17 27,4
Total 62 100,0
Dalam pengumpulan data peneliti
Jenis Kelamin
selalu menerapkan protection from Laki-Laki 32 51,6
discomfort and harm dengan selalu melihat Perempuan 30 48,4
kondisi pasien. Ketika responden terlihat Total 62 100,0
sangat lelah, peneliti tidak memaksa
responden untuk tetap mengisi kuesioner Tabel 2 menunjukkan rerata skor
sendiri dan memfasilitasi responden untuk kelelahan pada anak usia remaja (18,7)
mengisi dengan cara menjawab pertanyaan lebih tinggi dari rerata skor anak usia
yang ada dikuesioner secara verbal yang sekolah (11,6) yang sedang menjalani
dibacakan peneliti atau orangtua. Data kemoterapi. Prevalensi terjadinya
yang sudah didapat diperiksa kembali kelelahan pada anak yang menjalani
kelengkapannya bersama responden. Data kemoterapi adalah 98% dari seluruh
dimasukkan dan diberi kode. Kemudian sampel.
diolah kedalam aplikasi pengolahan data Prevalensi anak yang mengalami
untuk dianalisis. Peneliti menggunakan kelelahan 98% dengan didapatkan rerata
sistem komputerisasi dengan melakukan skor kelelahan yang dialami anak lebih dari
deskriptif numerik untuk mengolah data. 6. Hal ini menunjukkan bahwa anak yang
Dalam penelitian ini peneliti memastikan menjalani kemoterapi mengalami
setiap jawaban yang diberikan responden kelelahan. Penelitian ini sesuai dengan
dengan mengsingkronkan jawaban dengan penelitian yang dilakukan Yılmaz, Gerçeker
kondisi fisik yang berhubungan dengan and Muslu, (2016) yang menyebutkan
kelelahan responden. Sehingga didapatkan rerata kelelahan yang dialami anak yang
hasil yang mewakili kondisi responden menjalani pengobatan kemoterapi
menunjukkan terjadinya kelelahan. Sekitar
HASIL DAN PEMBAHASAN 40 % pasien kanker yang mendapatkan
Tabel 1 menunjukkan distribusi responden kemoterapi mengalami kelelahan (Bastani
berdasarkan usia yaitu usia anak sekolah et al., 2015). Sesuai dengan hasil penelitian
(7-12 tahun) mendominasi usia responden ini, pasien anak yang menjalani kemoterapi
(72,6%) dan dari jenis kelamin sebagian didapatkan merasakan kelelahan.
besar responden adalah laki-laki (51,6%). Gambaran skor kelelahan yang dialami
Hasil penelitian ditemukan gambaran rerata responden usia sekolah dan remaja yang
skor kelelahan sebelum kemoterapi, menjalani kemoterapi mengalami
selama kemoterapi, dan setelah peningkatan setiap harinya. Skor kelelahan
kemoterapi. Rerata skor mengalami selama dan setelah kemoterapi lebih tinggi
penambahan ± 6 skor pada anak sekolah dari skor kelelahan sebelum mendapatkan
dan remaja selama mendapatkan kemoterapi.
kemoterapi dan setelah mendapatkan Peningkatan skor kelelahan
kemoterapi. Bila dihitung terjadi menunjukkan semakin berat kelelahan
peningkatan 11 skor pada anak sekolah responden selama menjalani kemoterapi.
dan 12 skor pada anak remaja selama satu Anak usia remaja memiliki skor kelelahan
siklus kemoterapi. Peningkatan skor lebih tinggi dari usia sekolah, dapat
kelelahan anak dimulai dari hari ketiga disimpulkan bahwa kelelahan yang
kemoterapi sampai satu hari setelah dirasakan anak usia remaja lebih berat dari
kemoterapi. Dapat dilihat rerata skor pada anak usia sekolah Pada hari setelah
kelelahan pada anak paling tinggi setelah mendapatkan kemoterapi (H7) masih terjadi
menjalani kemoterapi. Rerata skor peningkatan skor kelelahan pada anak usia
kelelahan pada anak tergambar pada sekolah dan remaja. Tingkat kelelahan
(grafik 1)

72
© Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Jornal)-ISSN : 2622-4135. All rights reserved
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal) 7 (1) 2020: 58-62

30,0

24,5
25,0
22,6

19,5 19,6
20,0
17,5 Anak Usia Sekolah
Skor Kelelahan

15,6 16,2
15,5
15,0 Anak Usia Remaja
12,9 12,8
11,9
Mean Skor Kelelahan 11,6
9,2
10,0 8,3 Anak Usia Sekolah
6,5 Mean Skor Kelelahan 18,7
Anak Usia Remaja
5,0

0,0
H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7
Kemoterapi

Grafik 1. Rerata Skor Kelelahan Anak Selama Tujuh Hari Mendapatkan Kemoterapi

berfluktuasi selama menjalani kemoterapi. kemoterapi meningkat menjadi 5,71.


Kelelahan akan meningkat selama Dengan demikian skor kelelahan meningkat
mendapatkan kemoterapi dan akan terus sebesar 52%. Kelelahan menjadi fenomena
meningkat setelah mendapatkan kompleks yang secara signifikan dapat
kemoterapi (Erickson et al., 2010; Yasin mempengaruhi kualitas hidup anak selama
and Al-hamad, 2015). Rerata skor perawatan, setelah perawatan dan pada
kelelahan selama kemoterapi adalah 3,76 fase bertahan hidup (Kestler and Lobiondo-
dan setelah satu minggu mendapatkan wood, 2012).

Tabel 2. Rerata Skor Kelelahan Selama Menjalani Kemoterapi

Min-
Variabel n Mean SD 95% CI Prevalensi
mak
Kelelahan
Usia Sekolah 45 11,6 3,82 0-19 10,5-12,8 98
Usia Remaja 17 18,7 3,76 6,8-23,2 16,7-20,6

KESIMPULAN kelelahan pada anak setelah menjalani


Dari penelitian yang dilakukan terjadi kemoterapi. Perlu eksplorasi intervensi
kelelahan pada anak dengan leukemia untuk mengatasi atau meminimalkan
limfoblastik akut yang menjalani kemoterapi kelelahan yang dialami anak sesuai tahap
fase induksi. Hampir seluruh anak dan perkembangannya agar meningkatkan
remaja mengalami kelelahan dalam kualitas hidup anak.
mejalani kemoterapi (98%). Kelelahan
terjadi selama menjalani kemoterapi dan REFERENSI
terus meningkat hingga hari terakhir Allenidekania. (2009). Pengembangan Alat
kemoterapi. Terjadinya kelelahan juga Ukur Kelelahan dan Masalah Tidur
berlanjut setelah kemoterapi selesai karena pada anak dengan kanker. Tidak
didapatkan adanya peningkatan skor dipublikasikan.
73

© Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Jornal)-ISSN : 2622-4135. All rights reserved
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal) 7 (1) 2020: 58-62

American Cancer Society (2015) Childhood 10.1097/NCC.0b013e3182207a2a.


leukemia. Available at: Rahmawaty, F. et al. (2014) ‘Sleep
http://www.cancer.org/acs/groups/cid/d Disturbances and Fatigue in
ocuments/webcontent/003095pdf. Adolescents with Cancer Receiving
American Cancer Society (2016) Cancer Chemotherapy’, Makara Journal of
facts & figures 2016. Available at: Health Research 18(2), pp. 87–94. doi:
http://www.cancer.org/acs/groups/cont 10.7454/msk.v18i2.4073.
ent/@research/documents/document/ Walter, L. M. et al. (2015) ‘Sleep and
acspc-047079.pdf. fatigue in pediatric oncology : A review
Barsevick, A. M. et al. (2013) of the literature’, Sleep Medicine
‘Recommendations for High-Priority Reviews. Elsevier Ltd, 24, pp. 71–82.
Research on Cancer-Related Fatigue doi: 10.1016/j.smrv.2015.01.001.
in Children and Adults’, JNCI: Journal Weis, J. (2011) ‘Cancer-related fatigue:
of the National Cancer Institute, 5(19). prevalence, assessment and treatment
doi: 10.1093/jnci/djt242. strategies’, Expert Review of
Bastani, F. et al. (2015) ‘The effect of Pharmacoeconomics & Outcomes
acupressure on cancer-related fatigue Research. Taylor & Francis, 11(4), pp.
among school-aged children with acute 441–446. doi: 10.1586/erp.11.44.
lymphoblastic leukemia’, Irian Journal Wu, M. et al. (2010) The experiences of
Of Nursing And Midwifery Research cancer-related fatigue among Chinese
20(5), pp. 545–552. doi: 10.4103/1735- children with leukaemia : A
9066.164508. phenomenological study’, ‘International
Erickson, J. M. et al. (2010) ‘Patterns of Journal of Nursing Studies 47, pp. 49–
fatigue in adolescents receiving 59. doi: 10.1016/j.ijnurstu.2009.05.026.
chemotherapy.’, Oncology nursing Yasin, Y. M. and Al-hamad, A. (2015)
forum, 37(4), pp. 444–455. doi: ‘Anxiety and depression as key
10.1188/10.ONF.444-455. determinants of cancer related fatigue
Fernandes, A. (2019) ‘Masalah tidur anak among patients receiving
dengan leukemia limfoblastik akut chemotherapy’, European Scientific
dalam menjalani kemoterapi fase Journal 11(33), pp. 39–53.
induksi’, Jurnal Kesehatan Perintis Ye, Q. et al. (2016) ‘ScienceDirect
(Perintis’s Health Journal), 6(1 SE- Reliability and validity of the Chinese
Articles). doi: 10.33653/jkp.v6i1.244. version of the PedsQL
Hilarius, D. L. et al. (2011) ‘Cancer-related Multidimensional Fatigue Scale in
fatigue : clinical practice versus practice children with acute leukemia’,
guidelines’, Supportive Care in International Journal of Nursing
Cancer pp. 531–538. doi: Sciences. Elsevier Ltd, 3(2), pp. 146–
10.1007/s00520-010-0848-3. 152. doi: 10.1016/j.ijnss.2016.04.001.
Hockenberry, M. J. & Wilson, D. (2011) Yee, S. et al. (2013) ‘Physical activity of
Wong’s nursing care of infants and pediatric patients with acute leukemia
children. 9th edn. St.Louis: Elsevier- undergoing induction or consolidation
Mosby. chemotherapy’, Leukemia Research.
Kementerian Kesehatan RI (2015) Elsevier Ltd, 37(1), pp. 14–20. doi:
‘Infodatin Pusat Data dan Informasi 10.1016/j.leukres.2012.09.005.
Kementerian Kesehatan RI’. Available Yılmaz, H. B., Gerçeker, G. Ö. and Muslu,
at: G. K. (2016) ‘Evaluating the cancer
http://www.depkes.go.id/resources/dow related fatigue by children, mothers,
nload/pusdatin/infodatin/infodatinkanke and nurses in Turkish pediatric
r.pdf. oncology patients.’, European journal
Kestler, S. A. and Lobiondo-wood, G. of oncology nursing : the official journal
(2012) ‘Review of Symptom of European Oncology Nursing
Experiences in Children and Society. Scotland, 23, pp. 66–71. doi:
Adolescents With Cancer’, Cancer 10.1016/j.ejon.2016.05.002.
Nurs. 35(2), pp. 31–49. doi:

74

© Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Jornal)-ISSN : 2622-4135. All rights reserved

Anda mungkin juga menyukai