Anda di halaman 1dari 10

Program Studi D3 Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan


Uiversitas Kusuma Husada Surakarta
2020

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK LEUKIMIA


LIMFOBLASTIK AKUT DALAM PEMENUHAN
KEBUTUHAN SELF ESTEEM

Kiki Mayangsari1, Endang Zulaicha Susilaningsih2, Wahyuningsih Safitri3

1Mahasiswa D3 Keperawatan/Fakultas Ilmu Kesehatan/Universitas


Kusuma Husada Surakarta
2Dosen D3 Keperawatan/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma
Husada Surakarta
3Dosen S1 Keperawatan/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma
Husada Surakarta

*Email penulis: kikimayang223@gmail.com

Abstrak

Leukimia merupakan penyakit ganas yang progresif pada organ pembentuk darah
dengan karakteristik adanya perubahan proliferasi dan perkembangan leukosit
serta prekusornya dalam darah dan sumsum tulang. Efek samping paska
kemoterapi dapat menimbulkan terjadinya mukositis, mual dan muntah, infeksi
jamur (sariawan), terjadi kelelahan, dan alopesia/ kerontokan rambut. Pada anak
LLA beresiko mengalami harga diri rendah dalam waktu lama, yaitu harga diri
rendah kronis. Adanya partisipasi aktif anak dalam kegiatan art therapy dapat
meningkatkan rasa kepercayaan dirinya, dengan meningkatnya rasa percaya diri,
maka self esteem anak juga akan meningkat. Tujuan studi kasus ini adalah untuk
mengetahui gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan pada anak Leukimia
Limfoblastik Akut dalam pemenuhan kebutuhan self esteem. Jenis penelitian ini
adalah deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Subjek
dalam studi kasus ini adalah satu anak usia sekolah (6 tahun) dengan Leukimia
Limfoblastik Akut yang menjalani rawat inap minimal 3 hari dan mengalami
masalah keperawatan harga diri rendah kronis. Hasil studi kasus ini menunjukkan
bahwa setelah dilakukan tindakan art therapy selama 3 hari didapatkan hasil
terjadinya peningkatan self esteem yaitu skor kuisioner RSES (Rossenberg self
esteem scale) sesudah art therapy 17 (kategori self esteem individu normal).
Rekomendasi tindakan art therapy efektif dilakukan pada anak Leukimia
Imfoblastik Akut dengan harga diri rendah kronis.

Kata kunci : Art Therapy, Harga diri rendah kronis, Leukimia Limfoblastik Akut
Diploma 3 Nursing Study Program
Faculty of Health Sciences
Kusuma Husada University of Surakarta
2020

NURSING CARE IN ACUTE LIMFOBLASTIC CHILDREN IN


MEETING SELF ESTEEM NEEDS

Kiki Mayangsari1, Endang Zulaicha Susilaningsih2, Wahyuningsih Safitri3

1Student of Diploma 3 Nursing Study Program / Faculty Of Health Sciences /


Kusuma Husada University Surakarta
2Lecturers of Diploma 3 Nursing Study Program / Faculty Of Health Sciences /
Kusuma Husada University Surakarta
3 Lecturers of Bachelor 1 Nursing Study Program / Faculty Of Health Sciences /
Kusuma Husada University Surakarta

*Author's email: kikimayang223@gmail.com

Abstract

Leukemia is a progressive malignant disease in blood-forming organs characterized by


changes in the proliferation and development of leukocytes and their precursors in the
blood and bone marrow. Side effects after chemotherapy can cause mucositis, nausea and
vomiting, fungal infections (thrush), fatigue, and alopecia / hair loss. LLA children are at
risk of experiencing low self-esteem for a long time, namely chronic low self-esteem. The
existence of active participation of children in art therapy activities can increase their
sense of confidence, with increasing self-confidence, the child's self esteem will also
increase. The purpose of this case study is to find out the description of the
implementation of nursing care in children with acute lymphoblastic leukemia in meeting
the needs of self esteem. This type of research is descriptive using a case study approach.
The subjects in this case study were one school-aged child (6 years) with Acute
Lymphoblastic Leukemia who was hospitalized for at least 3 days and experienced
chronic low self-esteem nursing problems. The results of this case study show that after
performing art therapy for 3 days, the results of an increase in self esteem is the RSES
questionnaire score (Rossenberg self esteem scale) after art therapy 17 (normal
individual self esteem category). Recommendations for effective art therapy measures are
performed on children with acute Imphoblastic Leukemia with chronic low self-esteem.

Keywords: Art therapy, Chronic low self-esteem, Acute lymphoblastic leukemia


PENDAHULUAN data pada tahun 2013, dengan kejadian
kanker sebesar 1,4 %, dan kejadian
Kanker merupakan sekelompok kanker di provinsi Jawa Tengah pada
penyakit yang dapat menyebabkan tahun 2013 sebesar 1,7%.
pertumbuhan sel dan penyebaran sel-sel Pengobatan pada Leukimia
yang abnormal, apabila penyebarannya Limfoblastik Akut terdiri dari
tidak terkendali dapat menyebabkan kemoterapi, transplantasi sistem sel dan
kematian (Kementerian kesehatan RI, pengobatan penunjang. Kemoterapi
2015). Kanker anak di Indonesia saat ini adalah proses pengobatan dengan
menjadi persoalan yang cukup besar, menggunakan obat-obatan kimia yang
kanker menjadi sepuluh besar penyakit bertujuan untuk membunuh atau
utama yang dapat menyebabkan memperlambat pertumbuhan sel kanker.
kematian anak di Indonesia (Kementerian Pada umumnya obat kanker bekerja
Kesehatan RI, 2015). dengan menghambat proliferasi sel (Roro
Leukimia merupakan penyakit & Putu, 2017).
ganas yang progresif pada organ Dampak paska kemoterapi dengan
pembentuk darah dengan karakteristik pemberian obat cisplatin, doxorubicin
adanya perubahan proliferasi dan atau ifosfamide yang diberikan kepada
perkembangan leukosit serta prekusornya anak Leukimia Limfoblastik Akut dapat
dalam darah dan sumsum tulang menyebabkan kelemahan, gangguan tidur
(Apriany, 2016). Leukimia akut pada dan mual muntah (Hockenberry et al.,
anak mencapai 97% dari semua 2010; Erickson et al., 2010). Sebanyak
keganasan pada anak dan terdiri dari 2 71.4 % anak paska kemoterapi mengeluh
tipe yaitu Leukimia Limfoblastik Akut kelelahan dan 85.7% mengeluh
(LLA) 82% dan Leukimia Mieloblastik mengalami gangguan tidur (Rahmawaty,
Akut (LMA) 18% (Roro & Putu, 2017). 2014). Paska kemoterapi dapat
Leukimia limfoblastik Akut ditandai menyebabkan aktivitas keseharian anak
dengan adanya proliferasi dan akumulasi terganggu (Erickson et al., 2010. Efek
sel-sel patologis dari sistem limfopoetik samping paska kemoterapi dapat
yang dapat mengakibatkan organomegali menimbulkan terjadinya mukositis, mual
dan kegagalan organ (Nurarif & Kusuma, dan muntah, infeksi jamur (sariawan)
2015). karena penggunaan steroid dan antibiotik
Surveillance, Epidemiology and untuk mencegah reaksi mual dan alergi,
End Result Program (SEER) Incidence terjadi kelelahan akibat anemia, dan
Database mencatat adanya kasus baru alopesia/ kerontokan rambut (Morrison
leukimia pada tahun 2019 sekitar 61.780 & Hesdorffer, 2012). Kondisi seperti ini
kasus dan 22.840 jiwa meninggal dunia dapat menyebabkan stress pada anak,
akibat leukimia di Amerika Serikat yang ditunjukkan dengan perasaan sedih,
(SEER, Incidence Database, 2019). putus asa, pesimis, merasa lebih buruk
World Health Organization (WHO) pada dibandingkan orang lain, penilaian yang
tahun 2018 menyatakan bahwa jumlah rendah terhadap tubuhnya, dan merasa
penderita Leukimia Limfoblastik Akut di tidak berdaya, sehingga dapat
indonesia sebanyak kurang lebih 150.000 menyebabkan penurunan yang signifikan
jiwa setiap tahun dengan tingkat terhadap harga diri anak (Rahmawati
kematian yang cukup tiggi (WHO, 2018; dkk, 2019).
Ball, 2013). Berdasarkan data Riset Anak dengan harga diri rendah
Kesehatan Dasar pada tahun 2018 akan cenderung sering berfikir buruk
kejadian kanker di Indonesia sebesar tentang dirinya sendiri, tidak memiliki
1,8%. Data ini menunjukkan adanya tujuan hidup yang jelas, cenderung
peningkatan jika dibandingkan dengan pesimis tentang masa depan, mengingat
masa lalu lebih negatif, selalu dalam gambarnya pada hari ketiga. (Rahmawati
suasana hati yang negatif dan lebih dkk, 2019).
rentan mengalami depresi ketika sedang METODE PENELITIAN
menghadapi strees (Taylor, Peplau dan Desain penelitian adalah model atau
Sears, 2019 dalam Lestari 2019). Pada metode yang digunakan peneliti untuk
anak LLA beresiko mengalami harga diri melakukan suatu penelitian (Dharma,
rendah dalam waktu lama, harga diri 2013). Desain penelitian yang digunakan
rendah kronis adalah evaluasi atau pada karya tulis ilmiah ini adalah studi
perasaan negatif terhadap diri sendiri kasus, yaitu studi yang mengeksplorasi
atau kemampuan klien seperti tidak masalah atau fenomena, dengan
berarti, tidak berharga, tidak berdaya pengambilan data yang mendalam dan
yang berlangsung dalam waktu lama dan menyertakan berbagai sumber informasi,
terus menerus (PPNI, 2017). Harga diri dan dibatasi oleh waktu, tempat, serta
rendah menunjukkan efek yang tidak kasus berupa peristiwa, aktivitas atau
wajar yang dapat menyebabkan individu.
timbulnya fungsi sosial yang abnormal Studi kasus ini adalah studi untuk
dalam kehidupan sehari-hari, karena mengeksplorasi masalah asuhan
pertahanan diri yang maladaptif terhadap keperawatan pada anak Leukimia
perubahan-perubahan yang terjadi dalam Limfoblastik Akut dalam pemenuhan
kehidupan (Caturini & Handayani, 2014 kebutuhan self esteem.
dalam Lestari 2019). Anak leukimia yang Subjek studi kasus yang digunakan
sedang menjalani terapi pengobatan penulis adalah self esteem dinilai pada
membutuhkan sumber-sumber koping anak Leukimia adalah satu anak usia
yang cukup untuk mengurangi stress sekolah (6 tahun) dengan Leukimia
(Doloksaribu, 2011). Limfoblastik Akut yang menjalani rawat
Harga diri rendah harus inap minimal 3 hari di ruang Melati 2
memperoleh penanganan yang baik agar RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Self
tidak terjadi efek negatif lebih lanjut pada esteem anak diukur dengan menggunakan
anak. Berdasarkan hasil penelitian dari kuisioner self esteem dari Rossenberg.
Rahmawati, dkk (2019) terdapat Self esteem anak diukur sebelum
pengaruh yang signifikan pada nilai self pemberian art therapy dan pada hari
esteem anak leukimia dengan pemberian ketiga sesudah art therapy.Tempat
art therapy. Art therapy adalah teknik penelitian ini di ruang Melati 2 Rumah
psikoterapi yang digunakan untuk Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi
mengatasi masalah psikologis (Pambudi, Surakarta pada tanggal 17 Februari 2019
2016). Adanya nilai social engagement sampai 29 Februari 2019.
(keterlibatan sosial) dalam kegiatan art
therapy dapat membuat anak mudah HASIL DAN PEMBAHASAN
berinteraksi dengan orang lain, anak juga Berdasarkan hasil pengkajian pada
dapat mengekspresikan apa yang hari Kamis, 20 Februari 2020 pukul
dirasakan. Dengan adanya partisipasi 09.00 WIB, didapatkan data pasien An.
aktif anak dalam kegiatan ini maka dapat A berusia 6 tahun. didapatkan hasil data
meningkatkan rasa kepercayaan dirinya, subyektif yaitu anak mengatakan tidak
dengan meningkatnya rasa percaya diri, bisa sekolah dan bermain dengan
maka self esteem anak juga akan temannya diluar rumah seperti dulu
meningkat. Art therapy yang dilakukan sebelum sakit, anak mengatakan merasa
pada penelitian yaitu menggambar pada sedih saat tidak bisa sekolah dan bermain
hari pertama, mewarnai pada hari kedua dengan temannya diluar rumah seperti
dan story telling/menceritakan hasil dulu sebelum sakit, hasil kuisinoner
RSES (Rossenberg Self Esteem Scale)
adalah 14 (termasuk kategori self esteem 2020 jam 10.00 WIB adalah 14
rendah). (termasuk kategori self esteem rendah).
Hasil data obyektif pada Data obyektif: anak tampak diam dan
pemeriksaan umum aspek tingkah laku duduk sendirian di dalam ruang
didapatkan hasil anak tampak diam dan perawatan tanpa aktivitas yang
duduk sendirian di dalam ruang dilakukan, ketika diajak berbicara muka
perawatan tanpa aktivitas yang anak menunduk, anak tidak mau diajak
dilakukan, saat diajak berkomunikasi bermain dengan temannya di ruang
anak jarang menatap mata lawan bicara, bermain rumah sakit, anak memiliki
anak berbicara dengan lirih dan hampir riwayat kemoterapi sebanyak 6 kali dan
tidak terdengar, ketika diajak berbicara anak mengalami kerontokan rambut.
muka anak menunduk, anak akan Gejala dan tanda minor data subyektif:
berbicara dan mengungkapkan anak mengatakan merasa sedih saat tidak
perasannya hanya pada saat ditanya, anak bisa sekolah dan bermain dengan
tidak mau diajak bermain dengan temannya diluar rumah seperti dulu
temannya di ruang bermain rumah sakit, sebelum sakit. Data obyektif: saat di ajak
anak tampak lesu, anak memiliki riwayat berkomunikasi anak jarang menatap mata
kemoterapi sebanyak 6 kali dan anak lawan bicara, anak berbicara dengan lirih
mengalami kerontokan rambut. dan hampir tidak terdengar, anak akan
Menurut Erickson et al., (2010) berbicara dan mengungkapkan
bahwa aktivitas keseharian anak yang perasannya hanya pada saat ditanya, anak
terganggu paska kemoterapi dapat tampak lesu.
menyebabkan timbulnya stress pada Pada pengkajian ditemukan data
anak, yang dapat ditunjukkan dengan bahwa anak mengalami kerontokan
adanya perasaan sedih, putus asa, rambut (alopesia), Menurut Spinetta
pesimis, merasa lebih buruk dalam Sarafino & Smith (2011),
dibandingkan orang lain, penilaian yang kehilangan rambut atau kerontokan
rendah terhadap tubuhnya, dan merasa karena proses kemoterapi dapat
tidak berdaya, sehingga dapat menimbulkan trauma hebat dan
menyebabkan penurunan yang signifikan merupakan pengalaman yang paling
terhadap harga diri anak (Rahmawati memalukan bagi kebanyakan anak
dkk, 2019). Hasil pengkajian walaupun rambut itu dapat tumbuh
menunjukkan adanya penurunan self kembali, tapi hal ini dapat membuat anak
esteem anak yaitu hasil kuisioner RSES menjadi tertekan dan merasa minder.
(Rossenberg Self Esteem Scale) Hasil pengkajian menunjukkan
didapatkan skor 14 termasuk kategori adanya penurunan self esteem anak yaitu
self esteem rendah. hasil kuisioner RSES (Rossenberg Self
Berdasarkan data pengkajian dan Esteem Scale) didapatkan skor 14
observasi pada tanggal 20 Februari 2020, termasuk kategori self esteem rendah.
dilakukan analisa data dan penentuan Harga diri rendah dapat menunjukkan
diagnosis keperawatan, didapatkan efek yang tidak wajar yang dapat
diagnosis Harga diri rendah kronis menyebabkan timbulnya fungsi sosial
(D.0086) berhubungan dengan yang abnormal dalam kehidupan sehari-
terpaparnya situasi traumatis ditandai hari, karena pertahanan diri yang
dengan gejala dan tanda mayor data maladaptif terhadap perubahan-
subyektif: anak mengatakan tidak bisa perubahan yang terjadi dalam kehidupan
sekolah dan bermain dengan temannya (Caturini & Handayani, 2014 dalam
diluar rumah seperti dulu sebelum sakit, Lestari, 2019). Anak dengan harga diri
hasil kuisinoner RSES (Rossenberg Self rendah juga akan cenderung sering
Esteem Scale) pada Kamis, 20 Februari berfikir buruk tentang dirinya sendiri,
tidak memiliki tujuan hidup yang jelas, dengan terpapar situasi traumatis.
cenderung pesimis tentang masa depan, Intervensi keperawatan yang dilakukan
mengingat masa lalu lebih negatif, selalu oleh penulis yaitu memberikan aktivitas
dalam suasana hati yang negatif dan lebih yang dapat meningkatkan self esteem
rentan mengalami depresi ketika sedang anak melalui kegiatan art therapy yaitu
menghadapi strees (Taylor, Peplau dan menggambar, mewarnai, dan
Sears, 2019 dalam Lestari, 2019). menceritakan hasil gambarnya. Art
Setelah dilakukan pengkajian therapy dapat menjadi salah satu pilihan
(observasi) awal dan menegakkan terapi yang dapat diberikan kepada anak
diagnosis keperawatan terkait gangguan yang mengalami penyakit kronis, melalui
pemenuhan kebutuhan self esteem, gambar, mereka diharapkan dapat
kemudian dilakukan intervensi mengekspresikan perasaan mereka agar
keperawatan berdasarkan SLKI (Standar selanjutnya dapat menjadi proses self
Luaran Keperawatan Indonesia). Setelah healing (Malchiodi, 2011). Dalam
dilakukan intervensi keperawatan selama penelitian yang dilakukan Tripathi (2015)
3x24 jam maka harga diri (L.03030) menyatakan bahwa art therapy
dapat meningkat dengan kriteria hasil merupakan salah satu penerapan yang
yaitu : penilaian diri positif meningkat, dapat digunakan untuk meningkatkan self
perasaan memiliki kelebihan atau esteem. Hal ini dibuktikan dengan
kemampuan positif meningkat, perasaan penelitian yang dilakukan oleh
tidak mampu melakukan apapun Rahmawati dkk (2019) yang menyatakan
menurun, percaya diri berbicara bahwa dalam kegiatan art therapy
meningkat, minat mencoba hal baru terdapat nilai social engagement
meningkat, perasaan malu menurun, dan (keterlibatan sosial) didalamnya, dapat
kontak mata meningkat. membuat anak mudah berinteraksi
Setelah menentukan tujuan dan dengan orang lain, anak juga dapat
kriteria hasil yang diharapkan mengekspresikan apa yang dirasakan.
berdasarkan SLKI (Standar Luaran Dengan adanya partisipasi aktif anak
Keperawatan Indonesia), kemudian dalam kegiatan ini maka dapat
menyusun langkah-langkah tindakan meningkatkan rasa kepercayaan dirinya,
intervensi keperawatan berdasarkan SIKI dengan meningkatnya rasa percaya diri,
(Standar Intervensi Keperawatan maka self esteem anak juga akan
Indonesia), yang akan dilakukan secara meningkat.
runtut sesuai OTEK (Observasi, Setelah dilakukan implementasi
Terapeutik, Edukasi dan Kolaborasi) keperawatan dengan melakukan art
yaitu: Promosi Harga Diri (1.09308) : therapy, dilakukan evaluasi selama 3 hari
observasi: monitor tingkat harga diri untuk mengetahui perubahan tingkat self
setiap waktu sesuai kebutuhan, esteem setelah dilakukan intervensi
terapeutik: motivasi anak terlibat dalam keperawatan dan implementasi
verbalisasi positif untuk diri sendiri, keperawatan dengan art therapy.
fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang Evaluasi yang diperoleh pada hari
meningkatkan harga diri (kegiatan art pertama, Kamis 20 Februari 2020 jam
therapy), edukasi: anjurkan 12.30 WIB, didapatkan data subyektif :
mempertahankan kontak mata saat anak mengatakan mau diajak
berkomunikasi dengan orang lain, menggambar, skor kuisioner RSES
anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang (Rossenberg Self Esteem Scale) adalah
dimiliki. 14 kategori (self esteem rendah), data
Berdasarkan diagnosis keperawatan obyektif yaitu : anak menggambar
yang ditegakkan penulis yaitu harga diri sebuah bus, pohon dan rumah, saat di
rendah kronis (D.0086) berhubungan ajak berkomunikasi anak masih jarang
menatap mata lawan bicara, muka anak bahwa ada sebuah bus yang lewat
murung, anak selalu menunduk saat membawa orang banyak dan aku
diajak berbicara, suara anak lirih. melihatnya dari seberang jalan, dan hasil
Assesment: masalah harga diri rendah kuisioner RSES (Rossenberg Self Esteem
kronis belum teratasi. Planning: lanjutkan Scale) adalah 17 (kategori self esteem
intervensi: fasilitasi lingkungan dan individu normal), data obyektif: anak
aktivitas yang meningkatkan harga diri mampu melakukan aktivitas yaitu
(kegiatan art therapy), anjurkan menggambar, mewarnai dan
mempertahankan kontak mata saat menceritakan hasil gambarnya, anak mau
berkomunikasi dengan orang lain, diajak bermain yaitu menggambar,
anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang mewarnai dan menceritakan hasil
dimiliki. gambarnya walaupun hanya ditempat
Evaluasi yang diperoleh pada hari tidur, anak tampak lebih percaya diri saat
kedua, Jumat 21 Februari 2020 jam 13.45 berbicara yaitu ketika menceritakan hasil
WIB, didapatkan data subyektif : anak gambarnya, saat diajak berkomunikasi
mengatakan mau mewarnai gambarnya anak sudah mau menatap mata lawan
kemarin, data obyektif: anak tampak mau bicara, mata berbinar-binar, tampak
mencoba beraktivitas/bermain, saat di tersenyum, anak tampak bersemangat.
ajak berkomunikasi anak sudah mulai Assesment: masalah harga diri rendah
mau menatap mata lawan bicara, anak kronis teratasi. Planning: hentikan
mewarnai gambar bus, pohon dan rumah intervensi.
dengan pastel, warna kontras dan tebal. Gambaran dari peningkatan skor self
Assesment: masalah harga diri rendah esteem yang diukur mengunakan
kronis belum teratasi sesuai dengan kuisioner rossenberg self esteem scale
kriteria hasil sepenuhnya namun sudah tertera pada tabel 4.1
ada peningkatan perilaku yaitu
sebelumnya anak tidak mau menatap
mata lawan bicara, pada hari kedua anak Tabel 4.1 Data Evaluasi Keperawatan
sudah mulai mau menatap mata lawan
bicara. Planning: lanjutkan intervensi, Hari Skor kategori
monitor tingkat harga diri setiap waktu Self
sesuai kebutuhan, motivasi anak terlibat esteem
dalam verbalisasi positif untuk diri Kamis, 14 self esteem
sendiri, fasilitasi lingkungan dan aktivitas 20 rendah
yang meningkatkan harga diri (kegiatan Februari
art therapy). 2020
Evaluasi yang diperoleh pada hari (sebelum
ketiga, Sabtu 22 Februari 2020 jam 12.40 art
WIB, didapatkan data subyektif : anak therapy)
mengatakan sudah tidak sedih karena Sabtu, 17 self esteem
senang sudah bisa menggambar, 22 individu rata-
mewarnai dan bercerita tentang Februari rata
gambarnya, anak berbicara dengan jelas 2020
dan terdengar, anak mengatakan senang (sesudah
diajak bermain yaitu menggambar, art
mewarnai dan menceritakan hasil therapy)
gambarnya, anak mengatakan mau
menceritakan gambarnya kemarin, anak Berdasarkan hasil studi, dapat
mampu menceritakan hasil gambarnya diketahui bahwa sesudah dilakukan
dengan baik yaitu anak mengatakan intervensi keperawatan art therapy terjadi
peningkatan skor self esteem yaitu sebelum mengalami harga diri rendah kronis.
art therapy skor 14 termasuk kategori self Bagi Tenaga Keperawatan
esteem rendah, kemudian setelah Diharapkan perawat saat melakukan
dilakukan art therapy skor meningkat kegiatan art therapy juga melakukan
menjadi 17 yaitu termasuk kategori self pendekatan lebih intensif pada anak
esteem individu normal sehingga dapat terjalin hubungan
emosional dan hubungan saling percaya
KESIMPULAN antara anak dengan perawat.
Pengelolaan asuhan keperawatan Bagi Anak dan Keluarga
pada anak leukimia limfoblastik akut Diharapkan anak dan keluarga berperan
dengan masalah keperawatan harga diri aktif untuk mengetahui informasi
rendah kronis (D.0086) berhubungan mengenai kegiatan art therapy sebagai
dengan terpapar situasi traumatis upaya untuk meningkatkan self esteem
tindakan art therapy selama 3 hari pada anak leukimia limfoblastik akut
didapatkan hasil terjadi terjadi yang mengalami harga diri rendah kronis.
peningkatan skor self esteem, yaitu
sebelum art therapy skor 14 termasuk DAFTAR PUSTAKA
kategori self esteem rendah, kemudian
setelah dilakukan art therapy skor self Apriany, Dyna (2016).Asuhan
esteem meningkat menjadi 17 yaitu Keperawatan Anak dengan
termasuk kategori self esteem individu Keganasan. Bandung: PT.
rata-rata. Refika Aditama
Rekomendasi tindakan art therapy
efektif dilakukan pada anak Leukimia Ball, E. (2013). One Hundred Quuestion &
Imfoblastik Akut dengan harga diri Answer About Leukimia
rendah kronis. (Second). Subdury: Jones &
Bartlet
SARAN
Setelah penulis melakukan asuhan Dharma, K Kusuma. 2013. Metode
keperawatan pada anak leukimia
Penelitian Keperawatan. Jakarta:
limfoblastik akut, penulis memberikan
usulan dan masukan positif pada bidang Trans Info Medis
kesehatan antara lain :
Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
(Rumah Sakit) Doloksaribu, T M. (2011). Respon koping
Diharapkan rumah sakit khususnya dapat
anak penderita leukimia lmfoblastik
memberikan pelayanan kesehatan dengan
menerapkan pemberian tindakan art akut dalam menjalani terapi di
therapy sebagai upaya untuk
jakarta dan sekitarnya: studi
meningkatkan self esteem pada anak
leukimia limfoblastik akut yang grounded theory. Tesis. Fakultas
mengalami harga diri rendah kronis.
Ilmu Keperawatan, Universitas
Bagi Institusi Pendidikan
Keperawatan Indonesia
Diharapkan institusi pendidikan dapat
melakukan penelitian lebih lanjut
Erickson, J.M., Beck, S.L., Christian, B.,
dibidang keperawatan tentang pemberian
Dudley, W.N., Hollen, P.J.,
tindakan art therapy terhadap
Albritton, K., et al. (2010).
peningkatan self esteem pada anak
Patterns of fatigue in
leukimia limfoblastik akut yang
adolescents receiving
chemotherapy. Oncology PPNI. 2017. Standar Luaran Keperawatan
Nursing Forum, 37 (4), 444 – Indonesia: Definisi Dan Kriteria
455. Hasil Keperawatan. Jakarta:
DPP PPNI
Kementerian Kesehatan (2015) Riset
Kesehatan Dasar Riskesdas Rahmawati, Isnaini., Happy Indri H.,
2013. Edisi 2013.Jakarta. Suryani, E.,. (2019).Pengaruh
Pemberian Art Therapy
Kementerian Kesehatan (2018) Riset Terhadap Self Esteem Pada
Kesehatan Dasar Riskesdas 2018. Pasien Dengan Leukimia Di
Edisi 2018. RSUD DR.Moewardi
Surakarta.Jurnal Ilmiah
Lestari, Evi Wahyuni, Happy Indri H, Kesehatan Media Husada.Vol
Nurul Devi A, (2019). Pengaruh 8. Di Akses 10 Desember
Cognitive Behaviour Therapy (CBT) 2019,
Terhadap Harga Diri Pada Anak http://ojs.widyagamahusada.ac.
Leukimia Di RSUD Dr. Moewardi. id
diakses 13 januari 2019, http://
digilib.stikeskusumahusada.ac.id Rahmawaty, F., Allenidekania, &
Waluyanti, F. T. (2014). Sleep
Machioldi, C. A. (2011). Handbook of art Disturbances And Fatigue in
Adolescent with Cancer
therapy (2nd ed). New York: The
Receiving Chemotherapy.
Guildford Press. Makara J. Health Res.18(2).
87-94
Morrison, Candis & Hesdorffer, Charles S
(2012). Panduan Untuk
Roro Rukmi Windi Perdani & Putu
Penderita Leukimia. Jakarta: PT
Indeks. Ristyaning Ayu Sungging. 2017.
Leukimia Limfoblastik Akut Pada
Nurarif, A.H.,& Kusuma, H. (2015).
Anak. Edisi 01.Yogyakarta: Pustaka
Aplikasi Asuhan Keperawatan
Panasea
Berdasarkan Diagnosa:
Mediaction.
Sarafino, E P., & Smith, T.W. (2011).
Pambudi, Eduardus. 2016. Manfaat Art Health psychology: biopsychosocial
Therapy Yang Sangat
interactions. 7th Ed. John Wiley &
Bermanfaat Untuk Teknik
Terapi, diakses tanggal 15 Sons Inc
januari 2020, < http:
//www.psikoma.com/manfaat-
art-therapy/> SEER Incidence Database.(2019). Cancer
Stat Facts: Leukimia . Retrived
PPNI. 2017. Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia: October 17, 2019, From
Definisi Dan Indikator
Surveillance, Epidemiology And
Diagnostik. Jakarta: DPP PPNI
End Result Program Website:
http://seer.cancer.gov/

Tripathi, n. (2015). Assessing self using art


therapy: A case analysis. IMedPub
Journal, 1(4), ISSN 2471-9897

WHO. (2018). World Health Organization.


Retrived from http://www.who.int/

Anda mungkin juga menyukai