Anda di halaman 1dari 6

PAPER MATA KULIAH ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN

“PARADIGMA ISLAM TENTANG ILMU KESEHATAN”

Dosen pengampu : Triwidyastuti, S.Pd.I,M.Pd

Disusun oleh :

Lalis Latifah (1932311017)

S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI

Jl. R. Syamsudin, S.H, No.50 Tlp. (0266) 218345 Fax: (0266) 218342 Sukabumi

43113
A. PENDAHULUAN
Paradigma keperawatan ialah cara pandang tentang profesi keperawatan /
kerangka acuan (konsep) yang mendasari perawat untuk bertindak. Sedangkan menurut
La Ode Jumadi, 1991 : 28. Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang
mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih
tindakan terhadap fenomena yang ada dalam keperawatan. Empat komponen
paradigma keperawatan yaitu keperawatan, kesehatan, manusia, dan lingkungan.
Namun, yang akan kita bahas lebih lanjut adalah mengenai manusia. Manusia adalah
makhluk bio psiko sosial dan spiritual yang utuh, dalam arti merupakan satu kesatuan
utuh dari aspek jasmani dan rohani serta unik karena mempunyai berbagai macam
kebutuhan sesuai tingkat perkembangannya (Konsorsium Ilmu Kesehatan, 1992).
Manusia adalah sistem yang terbuka senantiasa berinteraksi secara tetap dengan
lingkungan ekstemalnya serta senantiasa berusaha selalu menyeimbangkan keadaan
internalnya (homeoatatis), (Kozier, 2000). Manusia memiliki akal fikiran, perasaan,
kesatuan jiwa dan raga,

B. Manusia Dalam Pandangan Islam


Manusia dalam pandangan Islam terdapat dua kekuatan dalam dirinya, yaitu
kekuatan kebaikan pada hati nuraninya dan kekuatan jahat pada hawa nafsunya.
Manusia memilki naluriyah hewaniyah dan naluriyah ruhaniyah malaikah. Dua naluri
tersebut harus dibimbing oleh akhlak islam supaya tetap berada dalam keseimbangan.
Naluriyah hewani yang tidak dapat dipisahkan dari jasad manusia, melainkan harus
diarahkan untuk disalutkan sesuai dengan prosedur dan aturan-aturan dalam Islam.
Manusia adalah makhluk yang berakal, bermartabat dan terhormat, kalau terus
berada dan mengembangkan fitrah religiusitasnya. Namun manusia dapat meluncur
ketingkat yang paling rendah, hina dina bagaikan hewan, kalau tidak dapat menjaga
fitrah bahkan melawan fitrah tersebut, dengan selalu berbuat nista. Akhlak Islam
menjaga manusia agar selalu beradap ada tingkat kemanusiaan dan menuntun kepada
kebahagiaan yang seimbang antara dunia dan akhirat. QS Al-baqarah (2): 201
Sesunguhnya manusia itu diciptakan oleh Allah dalam bentuk yang sempurna dan
bagus, dan manusia diciptakan sebagai kholifah Allah di Bumi, dan telah dijadikan
Bumi seisinya untuk tunduk kepada manusia. Allah Befirman : "Sungguh Kami telah
ciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna" (At Tiin :5) Kewajiban manusia
sebagai kholifah Allah di bumi adalah tidak lain untuk menyembah Allah semata.
C. Hakekat ilmu Keperawatan dalam Islam
Untuk dunia keperawatan seorang tokoh muslimah yang ikut membantu rasul
untuk mengobati kaum muslimin yang terluka yang bernama Rufaidah Binti Sa' Ad Al-
Asalmiya, Ummu Attiyah, dan masih banyak lagi tokoh-tokoh ilmu pengetahuan dan
keperawatan lainnya baik dijaman rasul maupun sesudah kerasulan.
Banyak perawat-perawat muslim tidak mengenal Rufaidah binti Sa' ad, mereka
lebih mengenal tokoh keperawatan yang berasal dari dunia barat yaitu Florence
Nighttingale seorang tokoh keperawatan yang berasal dari Inggris. Apabila kita mau
menelaah lebih jauh lagi ke belakang jauh sebelum agama Islam menyentuh dunia
barat, dunia barat saat itu mengalami masa kegelapan dan kebodohan di karenakan
kebijakan dari pihak gereja yang lebih banyak menguntungkan mereka, tapi disisi lain
di belahan dunia lainnya yaitu Jazirah Arab di mana Islam telah diajarkan oleh
Rasulullah ilmu pengetahuan mengalami kemajuan terutama dalam dunia keperawatan.
Bukan berarti rasul menjadi seorang tabib tapi dalam ajaran Islam yang beliau
sampaikan mengandung ajaran dan nilai-nilai kesehatan seperti: pentingnya menjaga
kebersihan diri (Personal Hygiene), menjaga kebersihan makanan, mencuci tangan,
ibadah puasa, berwudhu dan lain sebagainya.
Rufaidah binti Sa'ad memiliki nama lengkap Rufaidah binti Sa'ad Al Bani
Aslam Al-Khazraj yang tinggal di Madinah, dia lahir di Yatsrib dan termasuk kaum
Ansar yaitu suatu golongan yang pertama kali menganut Islam di Madinah. Ayahnya
seorang dokter dan dia mempelajari ilmu keperawatan saat membantu ayahnya. Dan
saat kota Madinah berkembang Rufaidah mengabdikan dirinya merawat kaum
muslimin yang sakit dan membangun tenda di luar Mesjid Nabawi saat dalam keadaan
damai. Dan saat perang Badar, Uhud, Khandaq, dia menjadi sukarelawan dan merawat
korban yang terluka akibat perang. Dia juga mendirikan Rumah Sakit lapangan
sehingga terkenal saat perang dan Rasulullah SAW juga memerintahkan agar para
korban yang terluka di bantu olehnya. Rufaidah juga melatih beberapa kelompok
wanita untuk menjadi perawat dan dalam perang Khibar mereka meminta ijin kepada
rasul untuk ikut di garis belakang pertempuran untuk merawat mereka yang terluka dan
rasul pun mengijinkannya. Inilah dimulainya awal mula dunia medis dan dunia
keperawatan. Rufaidah juga memberikan perhatian terhadap aktifitas masyarakat,
kepada anak yatim, penderita gangguan jiwa, beliau mempunyai kepribadian yang
luhur danempati sehingga memberikan pelayanan keperawatan kepada pasiennya
dengan baik dan teliti. Sentuhan sisi kemanusiaan ini penting bagi seorang perawat
(nurse), sehingga sisi tekhnologi dan sisi kemanusiaan (human touch) jadi seimbang.
Itulah sejarah singkat tokoh keperawatan dalam sejarah Islam dan kami akan
menjelaskan sejarah perkembangan dunia keperawatan dalam dunia Islam dari masa ke
masa.
D. Teori-teori keperawatan menurut keislaman
Menurut keperawatan Indonesia "Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan
professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada
ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio, psiko, sosio, spiritual yang
komprehensif, ditunjukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sakit maupun
sehat yang mencakup selurug proses kehidupan manusia.
Menurut keislaman adalah suatu manifestasi dari ibadah yang berbentuk
pelayanan professional dan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
didasari pada keimanan, keilmuan dan amal.
E. Keutamaan mempelajari ilmu kesehatan
Bila kita diberi ujian oleh Allah Swt berupa sakit, maka Islam menganjurkan agar kita
senantiasa berikhtiar sehingga menemukan obat yang dapat menyembuhkannya.
Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit melainkan
menurunkan obatnya. Maka jika didapatkan obat maka sembuhlah ia dengan izin
Allah”. Oleh karenanya Islam menyeru kepada umat muslim untuk mempelajari ilmu
kesehatan dan tentunya Allah memberikan keutamaan tersendiri bagi hambanya yang
berbuat baik.
Keutamaan-keutamaan mempelajari ilmu kesehatan diantaranya adalah:
a. Mempertebal keimanan
Dengan mempelajari ilmu kesehatan, kita bisa mengungkap kebenaran Al- Quran
dan hadist tentang kesehatan. Hal ini telah menambah khazanah pengetahuan dan
iman serta menjadikan teguhnya hati pada nilai-nilai ajaran Islam.
b. Mendapatkan kebaikan dan pahala
Allah menghendaki kita untuk selalu menambah ilmu pengetahuan. Dalam hadist
Rasulullah juga telah jelas diperintahkan bahwa “Menuntut ilmu wajib bagi setiap
muslim”. Dari kedua anjuran tersebut, jika kita melakukannya, maka akan bernilai
pahala.
c. Terbebas dari penyimpangan akidah
Melalui ilmu kesehatan Islam, membebaskan ilmu kedokteran dan medis dari
otoritas agama, bahkan membebaskan taklid, khurafat, dan pemikiran sesat yang
menyebabkan penyimpangan akidah.
d. Mempertebal rasa syukur
Dengan memahami ilmu kesehatan, kita bisa menjaga dan merawat kesehatan yang
diamanahkan oleh Allah kepada hambaNya. Hal ini menjadi pengingat bahwa
jasmani dan ruhani hanya milik Allah, sehingga mempertebal rasa syukur kita.
e. Mempunyai jiwa sosial yang tinggi
Jika kita mempunyai ilmu, kewajiban kita adalah menyampaikannya. Begitu juga
ketika keilmuan tentang kesehatansudah kita miliki, maka pertanggung jawabannya
adalah menolong orang lain yang membutuhkan dengan jiwa sosial yang tinggi.
F. Ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadist
Paradigma keperawatan dalam Islam adalah cara pandang, persepsi, keyakinan,
nilai-nilai dan konsep-konsep dalam menyelenggarakan profesi keperawatan yang
melaksanakan sepenuhnya prinsip dan ajaran Islam. Oleh karena itu paradigma
keperawatan dalam Islam memiliki empat komponen yang dilandasi oleh prinsip dan
ajaran islam Yaitu:
1. Manusia Dan Kemanusiaan.
Firman Allah SWT: Artinya: “ Sesungguhnya kami Telah menciptakan
manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." (QS. At-Tiin: 4) Berdasarkan
dalil diatas , maka manusia adalah mahluk ciptaan Allah yang terbaik
bentuknya dan dimuliakan Allah, terdiri dari : Jasad, Ruh, dan Psikologis,
Dimana makhluk lainnya yang ada dilangit dan dibumi ditundukan oleh
Allah kepada manusia kecuali Iblis. Dalam Al-Quran manusia diistilahkan
dengan sebutan : Al-Basyar dan An-Naas. Al-Basyar mengambarkan
manusia dalam bentuk fisik : diciptakan dari tanah , dapat dilihat, memakan
sesuatu, mendengar, berjalan dan berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya.
An-Naas. Mengindikasikan bahwa manusia adalah mahluk social.
Sebagaimana firman Allah SWT. Artinya: "Hai manusia, Sesungguhnya
kami menciptakan kamu dari scorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal- mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya
Allah ialah orang yang paling mulia diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”(QS.Al-Anbiya :13)
2. Lingkungan
a. Lingkungan Internal: Lingkungan yang berada dalam diri manusia,
meliputi:Genetik, struktur dan tubuh, psikologis dan internal
spiritual.
b. Lingkungan Eksternal: Lingkungan sekitas yang berada diluar diri
manusia yang secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi kesehatan maupun perawatan, meliputi:Lingkungan
fisik, biologis, social, cultural dan spiritual.
3. Sehat dan Kesehatan
Sehat adalah suatu keadaan sejahtera , penuh rasa syukur atas nikmat
Allah dalam aspek jasmani, rohani dan social. Dilandasi oleh Firman Allah
SWT: Artinya: "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati
Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd: 28). Serta Hadist Tarmudzy
dan Ibnu Majah "Barang siapa sehat badannya, damai dihatinya dan
punyamakanan untuk sehari-harinya, maka seolah- olah dunia seisinya
dianugrahkan kepadanya“

Anda mungkin juga menyukai