Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN LEUKIMIA PADA ANAK

DI
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPEK: 4
Niswatil asra :22235101017
Putri safira kamal :22235101019
Fitria Amelia :22235101006
Reza marfuza :22235101022
Dosen pembimbing :
Ns.Isni Hijriana.,M.kep

YAYASAN PEMBANGUNAN KAMPUS JABAL


GHAFUR SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkanbegitu banyak

nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari begitubanyak nikmat yang telah di

dapatkan dari Allah SWT.Selain itu, kami jugamerasa sangat bersyukur karena telah

mendapatkan hidayah-Nya baik kesehatan maupun pikiran.

Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisanmakalah sebagai

tugas mata kuliah Keperawatan Anak dengan topik inti “AsuhanKeperawatan pada Anak dengan

Retardasi Mental”.

Kami menyadari makalah ini masih begitu banyak kekurangan dankesalahan baik isinya

maupun struktur penulisannya. Oleh karena itu, kami sangatmengharap kritik dan saran positif

untuk perbaikan di kemudian hari.Demikian,semoga makalah ini memberikan manfaat

umumnya pada para pembaca.

Sigli, 12 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang...

2. Rumusan Masalah..........

3. Tujuan Umum

4. Manfaat.............

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Leukemia.........

B. Etiologi.............

C. Patofisiologi........

D. Manifestasi Klinis........................

E. Pemeriksaan Diagnostik...................

F. Penatalaksanaan Medis..............................................

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN LEUKEMIA PADA ANAK

A. Pengkajian........

B. Diagnosa Keperawatan.................

C. Intervensi Keperawatan..........................

BAB IV PENUTUP....................................

A. Kesimpulan...........

B. Saran.........

BAB V......
DAFTAR PUSTAKA......................

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Leukimia berasal dari bahasa Yunani yaitu leukos yang berarti putih danhaims yang

berarti darah. Jadi leukimia dapat diartikan sebagai suatu penyakityang disebabkan oleh

sel darah putih. Proses terjadinya leukimia adalah ketika sel darah yang bersifat

kanker membelah secara tak terkontrol danmengganggu pembelahan sel darah normal.

Leukemia merupakan kanker yang sering menyerang anak-anak.

Leukimiamenyerang anak-anak di bawah umur 15 tahun dengan puncak insiden umur3-4

tahun (Apriany, 2016). Berdasarkan data Global Cancer Observatory(2018) dari

WHO angka kematian akibat leukimia di Indonesia merenggut11.314 jiwa. Data tahun

2013 meminjukkan bahwa prevalensi kanker padaanak untur 0-14 tahun sekitar 16 291

kasus dan sepertiga dari jumlah kasuskanker anak yang terjadi adalah leukemia

(Riskesdas, 2013),

Menurut Mumpuni dan Romiyanti (2016) tanda dan gejala ALL meliputimudah

lelah karena peningkatan sel darah putih yang menyebabkan energi cepat habis, berat

badan menurun sering mengalami perdarahan, timbulnya bitnik-bintik merah atau

ungu di bawah kulit, terjadi perdarahan internalseperti perdarahan dalam tinja dan

urine, pembengkakan kelenjar getah bening di bawah lengan serta di belakang dan di

depan leher, pembengkakan pada hati dan lumpa,berkeringat pada malam hari,mengalami

kejang otot dan kesulitan dalam mengontrol otot maupun menyeimbangkan tubuh, sesak

napas dan bank dalam waktu yang lama. Menurut Yayasan Onkologi Anak Indonesia
(YOAI) pengobatan leukemia pada anak memakan waktu yang panjang. Anak akan

sembuh dengan waktu pengobatan selama 5 tahun (Wahonso & Sudarji.2016), Lamanya

perawatan di Rumah Sakit dapat menyebabkan anak mengalami kecemasan

Untuk mengatasi masalah kecemasan pada anak dilakukan terapi bermain plastisin.

Di Indonesia kasus leukimia sebanyak 7000 kasasabun dengan angka

kematian mencapai 83,6% (Herningtyas, 2004). Data dari international cancerparent

Organization (ICPO) menunjukkan bahwa dari setiap 1 juta anak terdapat 120

anak yang mengidap kanker dan 60% diantaranya disebabkan oleh leukemia (Sindo

2007) Data dari WHO menunjukkan bahwa angka kematian di amerika serikat

karena leukemia meningkat 2 kali lipat sejaktahun 1971 (Katrin, 1997).

2. Rumusan Masalah

a. Apa definisi Leukemia poda anak

b. Bagaimana etiologi dari Leukemia pada anak?

c. Apa saja anda atau gejala seorang menderit leukimia pada anak?

d. Bagaimana patofisiologi leukimia pada anak?

e. Bagattuna manifestasi klinis leukemia pada anak?

f. Bagaimana predisposisi leukemia pada anak?

g. Bagaimana penatalaksanaan leukemia pada anak?

h. Bagaimana sdki,slki, dan siki leukimia pada anak?

3. Tujuan Umum

a. Untuk mengetahui apa definisi dari leukemia pada anak6

b. Untuk mengetahui etiologi dan penyakit leukemia pada anak

c. Untuk mengetahui tanda atau gejala dari keukemia pada anak


d. Untuk mengetahui patofisiologi leukemia pada anak

e. ntuk mengetahui manifestasi klmis leukemm pada anak

f. Untuk mengetahui predisposisi leukemia pada anak

g. Untuk mengetahui penatalaksanaan dan WOC lenkerma pada anak

h. Untuk mengetahui sdki,slki, dan siki leukimia pada anak

4. Manfaat

a. Dapat mengetahui definisi leukemia pada anak

b. Dapat mengetahui penyebab dari penyakit leukemia pada anak

c. Dapat mengetahui tanda dan gejala dari penyakit leukemia pada anak

d. Dapat mengetahui bagaimana patofisiologi leukemia pada anak

e. Dapat mengetahui bagaimana manifestasi klinis leukemia pada anak

f. Dapat mengetahui bagaimana prodisposisi leukemia pada anak

g. Dapat mengetahui bagaimana penatalaksanaan


BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Leumkemia

Leukemia adalah suatu keganasan yang berasal dari perubahangenetik

pada satu atau banyak sel di sumsum tulang Pertumbuhan dari selyang normal akan

tertekan pada waktu sel leukemia bertambah banyaksehingga akan menimbulkan

gejala klinis Keganasan hematologik iniadalah akibat dari proses neoplastik yang

disertai gangguan diferensiasipada berbagai tingkatan sel anduk hematopoetik sehingga

terjadi ekspansiprogresit kelompok sel ganas tersebut dalam sumsum tulang, kemudian

sel leukemia beredar secam sistemik.

Leukemia limfositik akut (LLA) adalah proliferasi malignalimfoblas

dalam sumsung tulang yang disebabkan oleh sel inti tunggalyang dapat bersifat

sistematik (Smeltzer et sl. 2008).

Leukemia limfostik akut merupakan penyakit keganasan sel-seldarah yang

berasal dari sum-sum tulang dan ditandai dengan proliferasimaligna leukosit immaturea,

pada darah tapi terlihat adanya pertumbuhansel-sel yang abnormal (Frichlig et al, 2015).

B. Etiologi

Penyebab leukemia pada anak tidak diketahui secara pasti. Insidenleukem secara

keseluruhan bervariasi menurut umur LLA merupakanleukemia paling sering ditemukan

pada anak-anak, dengan puncak iruidenantara usia 2-4 tahun. Menurut faktor genetik

insiden leukemia pada anak-anak penderita sindrom down adalah 20 kali lebih banyak

dari pada normal. Kelainan pada kromosom 21 dapat menyebabkan leukemia.


akutInsiden leukemia akut juga meningkat pada penderita dengan kelainan kongenital

misalnya sindrom Ellis VanCreveld,penyakit seliak, sindrom Bloom, anemia Fanconi,

sindromWiskott Aldrich, sindrom Kleinefelter dan sindrom trisomi D.

Penyebab yang pasti untuk LLA ini belum diketahui, akan tetapiterdapat faktor

predisposisi yang menyebabkan terjadinya leukemia, yaitu:(Siboco,2009).

1. Faktor genetik vinis termtu menyebabkan terjadinya perubahanstruktur gen.

2. (Teell Leukimis-Lhyngioma vins/HLTV)

3. Radios

4. Obat-obat imunosupresi obat-obat kardiogenik seperti diethylstilbestrol

5. Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot

6. Kelainan kamoson missal aya pada down sindrom Leukemia biasanya mengenai sel-

sel darah putih. Penyebar dari sebagian besar jenis leukemia tidak diketahui.

Pemaparanterhadap penyinarum radiasi dan bahan kimin tertentu (misalnyabenzena)

dan pemakam obat anti kanker, meninggalkan resikoterjadinya linkemia.

Orang yang memiliki kelainan genetic tertentu(misalnya down sindrom dan

sindrom fanconi), juga lebih pekaterhadap leukemia.

C. Patofisiologi

Pada keadaan nommal, sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh

terhadap infeksi. Sel ini secara normal berkembang sesuai perintah, dapat dikontrol

sesuai dengan kebutuhan Tubuh Leukemia meningkatkan produksi sel darah putih pada

sumsum tulang yang lebihdari normal. Mereka terlihat berbeda dengan sel darah normal

dan tidak berfungsi seperti biasanya. Sel leukemi memblok produksi sel darah

normal, merusak kemampuan tubuh terhadap infeksi. Sel leukemi juga merusak
produksi sel darah pada sumsum tulang termasuk sel darah merah dimana sel tersebut

berfungsi. untuk menyuplai oksigen pada jaringan.

Analisis sitogenik menghasilkan banyak pengetahuan mengenaiaberast

kromosomal yang terdapat pada pasien dengan leukemia Perubahan kromosom

dapat meliputi perubahan angka, yang menambahkan atau menghilangkan seluruh

kromosom. atau perubahanstruktur termasuk translokasi (penyusunan kembali),

deles, inversi dan insersi.Leukemia terjadi jika proses pematangan dari stem sel menjadi

seldarah putih mengalami gangguan dan menghasilkan perubahan ke arah keganasan

Pembahan tersebut seringkali melibatkan penyusunan kembali bagian dari kromosom

(bahan genetik nel yang kompleks).

D. Manifestasi Klinis

Gejala klinis LLA (Leukemia Limfositik Akut) sangat bervariasi.Pada umumnya

adalah anemia, trombositopenia, neutropenia, infeks,kelirum organ yang terkena

infiltrasi, hipormetabolisme, dan menggambarkan kegagalan sumsum tuling Gejala

klinis berhubungan dengan anemia (mudah lelah, leturgi, posing, sesak, nyeri dada),

infeksidan pendarahan Selain itu juga ditemukan anoreksi, nyeri tulang dan

sendi,hipermetabolisme. Nyeri tulang bisa dijumpai terutama pada sternum, tibiadan

femur Akibat adanya gangguan sistem pembentukan darah, makadapat muncul

bermacam-macam gejala. seperti:

a. Pucat (anemia)

Pucat pada anak disebabkan oleh kurangnya sel darah merah. Gejalaini dapat

diwaspadai oleh orang tua dengan melihat apakah bibir anakpucat atau tidak.

b. Perdarahan
Perdarahan pada anak dapat berupa lebam di kulit, mimisan ataupunberupa bercak

merah sebagai tanda adanya perdamhan. Perdarahan inidisebabkan oleh

trombositopenia atau trombosit kurang dari jumlahnormal (<150.000/µL)

Semakin rendah trombosit semakin tinggirisiko perdarahan.

c. Mudah terinfeksi

Sel leukosit yang diproduksi sumsum tulang bukanlah leukosit yangnormal.

schingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Hal inimenyebabkan anak

mudah terinfeksi kuman maupun virus.

d. Demam

Sel kanker dapat menyebabkan demam karena ada pelepasan zat-zatperadangan

(sitokin inflamasi) sehingga menyebabkan demam. Selainitu, demam juga sering

disebabkan karena adanya infeksi akibatkekebalan yang menurun.

e. Nyen tulang sendi

Nyeri yang dirasakan pada anak merupakan manifestasi dari adanyainfiltrasi

(penyebaran sel-sel kanker yang masuk kedalam permukaantulang maupun sendi.

Selain nyeri, leukemia pada anak jugamenyebabkan bengkak di daerah

persendian.

f. Pembesaran organ (organomegali)

Pembesaran organ atau organomegali disebabkan oleh sel kanker yangmenyebar

ke hati, limfa kelenjar getah bening ataupun organ lain.Pembesaran ini

sering ditemukan secara tidak sengaja ketika doktersedang melakukan pemeriksaan

fisik.

g. Kloroma
Kloroma adalah salah satu tanda khas dari leukemia yang berupabercak

kehitaman pada kulit. Gejala itu merupakan salah satu tandaadanya infiltasi sel

kanker ke dermis, subdermis atau epidermis pada kulit

h. Hiperleukositosis

Pada keadaan tertentu anak dapat mengalami kenaikan jumlah sel

leukosit yang sangat tinggi yaitu lebih dari 100.000 LH perleukositosis ini

dapat menyebabkan komplikasi atau penyakit penyerta berupa kejang, sesak,

perdarahan pada paru, otak maupun ginjal, Anak-anak yang memiliki gejala di atas,

perlu segera diperiksa oleh dokter spesialis anak untuk pemeriksaan dan

konfirmasidiagnosis lebih lanjut Pada anak, adanya leukemia sering kali

terdeteksi secara tidak sengaja, yaitu buru diketahui ketika anaknya berobat untuk

keluhan lain seperti demam, atau bank dan pilek.

E. Pemeriksaan Diagnostik

1. Darah tepi

Adanya pensitopenja, limfositosis yang kadang-kadang menyebabkangambaran darab topi

monoton terdapat sel blast, yang merupakangejala patogenamik untuk leukemia.

2. Sum-au tulang

Dari pemeriksaan sumsum tulang akan ditemukan gambaran yangmonoton yaitu

hanya terdiri dari sel lomfopoetik patologis sedangkansistem yang lain terdesak (apanila

skunder)

3. Pemeriksaan lain: Biopsi Limpo

Peningkatan leukosit dapat terjadi (20.000-200.000/µl) tetapi dalambentuk sel blast/sel

primitive.
F. Penatalaksanaan Medis Dan Keperawatan

Pengobatan pada anak dengan LLA tergantung pada gejala, umur,kromosom

dan tipe penyakit, pengobatan LLA yang utama adalahkemoterapi terdiri dari 6 fase

yaitu:

1. Fase induksi

Terjadinya pengurangan secara lengkap dan pengurangan lebih 50%sel leukemia pada

sumsung disebut dengan remisi.

2. Terapi profilatik

Berfungsi untuk mencegah sel leukemia masuk kedalam sistem sarafpusat.

3. Terapi konsolidasi

Membasmi visa sel leukemia di ikuti dengan terapi intensifikasilanjutan untuk

mencegah resistensi sel leukemia.

4. Kemoterapi

Pengobatan umumnya terjadi secara bertahap, meskipun tidak semuafase di gunakan

5. Radioterapi

Radioterapi menggunakan sinar berenerfi tinggi untuk membunuh se-sol leukemia

6. Transplantas sum-sum tulang

Transplantasi sum - sum tulang dilakukan untuk mengganti sumsumtulang yang rusak

karena dons tinggi kemoterapi atm radiasi(penymaran). Selain itu transplantasi

sumsum tulangberguna untukmengganti sel sel drah yang rusak karena kanker
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN LEUKEMIA PADA ANAK

A. Pengkajian

1. Identitas Pasien

1. Nama Anak : An. F

2. Jenis Kelamin : laki-laki

3. Nama Orangtua/Wali : Ny. N

4. Alamat : Sigli

5. Suku : Aceh

6. Agama : Islam

7. Kewarganegaraan : Indonesia

8. Tanggal Pengkajian : 10 Oktober 2023

9. Pemberi Informasi : Ny. N

10. Hubungan dengan anak : Ibu Kandung

2. Keluhan Utama

Ibu pasien mengatakan An.F mual-mual dan muntah, dan banyak sariawan sehingga

tidak nafsu makan

3. Riwayat Penyakit Sekarang

Masuk RS dengan keluhan demam 5 hari tidak turun-turun meskipun sudah diperiksakan

ke dokter dan minum ibat, ibu pasien mengatakan An.F sering terkena flu dan batuk.

tidak terlalu banyak, saat dikaji An. F aktif sekali.


4. Riwayat Penyakit Dahulu

Ibu pasien mengatakan An. F mengeluh sakit dan nyeri pada sendi dengan intensitas

sedang serta demam naik turun dalam kisaran 39◦C s.d 40 selama ± 3 bulan.

5. Riwayat Penyakit Keluarga

Ibu pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keluarga

6. Pemeriksaan Fisik

1. Pengukuran Umum

a. Berat Badan : 21 kg

b. Tinggi/Panjang Badan : 114 cm

c. Lingkar Kepala : 48 cm

d. Lingkar dada : 60 cm

e. Lingkar Lengan Atas : 17 cm

f. IMT : 21/1,14 = 18,42 (Berat Badan Kurang/Mild Underweight)

2. Tanda-tanda Vital

a. Suhu : 38,4 oC

b. Frekuensi Jantung : 84 x/menit

c. Frekuensi Pernafasan : 20 x/menit

d. Tekanan Darah : 120/80 mmHg

3. Kepala
a. Bentuk kepala : Simetris

b. Fontanel anterior : Tertutup

c. Fontanel posterior : Tertutup

d. Kontrol Kepala : Ya

e. Warna Rambut : Hitam

f. Tekstur Rambut : Halus

g. Bentuk wajah : Bulat

4. Mata

a. Penempatan dan kesejajaran : Simetris

b. Warna sklera : Putih

c. Warna Iris : Hitam

d. Konjungtiva : Merah muda

e.Ukuran pupil : Simetri

f. Gerakan kelopak mata : Baik

g. Lapang Pandang : Baik

5. Hidung

a. Patensi nasal : Kanan : Paten Kiri : Paten

b. Rabas : Kanan : Tidak Kiri : Tidak

c. Bentuk : Simetris

d. Tes penciuman : Kanan : Baik Kiri : Baik


7. Paru-paru

a. Pola pernapasan : Reguler

b. Suara nafas tambahan : Tidak

8. Mulut

a. Membran Mukosa : Lembab

b. Gusi : Pink

c. Jumlah Gigi : 20 (gigi depan sudah berganti, dan 4 gigigeraham berlobang)

d. Warna Gigi : Putih kekuningan

e. Warna Lidah : Pink

f. Gerakan lidah : Terkontrol

g. Tonsil : Ada pembesaran tonsil

h. Tes pengecapan : Baik

9. Abdomen

a. Bentuk : Simteris

b. Umbilikus : Bersih

c. Bising usus : Ada

d. Pembesaran hepar : Ny. N mengatakan An. F pernahada pembesaran hepar

namun setelah di periksa perawat An. Fsudah tidak ada pembesaran hepar

e. Pembesaran Limpa : Tidak ada

f. Perkusi dinding perut : Timpani


8. Terapi

1. Infuse D5 NS (IV)

2. 6-Mp 41.55 gr/24 jam (PO)

3. Cotrimoxsazole 1 cxh/24 jam (PO)

4. Ondansentron 3 mg

5. Methotrexate intratekal 12 mg

6. Methotrexate HD 831 mg

7. Lecovorin 8,31 mg (I)

B. Diagnosa Keperawatan

1. Risiko infeksi b.d imunosupresi d.d ibu pasien mengatakan An.F sering terkena

flu dan batuk.

2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kurang asupan makanan

d.d ibu pasien mengatakan An.F mual dan muntah serta banyak sariawan sehingga tidak

nafsu makan.

3. Hipertermia b/d penyakit d/d ibu pasien mengakatakan An.F demam sudah 5 hari tidak

turun-turun, suhu tubuh pasien 38,4 C, kulit pasien teraba panas.


C. Intervensi Keperawatan

NO Diagnosa Intervensi Rasional

1. Resiko infeksi 1. Monitor tanda dan gejala 1. Mencegah terjadinya

b/d infeksi lokal dan sistemik penyebaran infeksi

imunosupresi 2. monitor kerentanan terhadap 2. Untuk mempercepat

infeksi penyembuhan

3. pertahan kan teknik aseptik 3. Untuk membantu

pada pasien beresiko tinggi mengurangi terpaparnya

4.batasi pengunjung bakteri

5. jelaskan tanda dan gejala 4. Agar pasien mengetahui

infeksi pentingnya menjaga dan

meminimalisir terjadinya

infeksi

2. Ketidak 1.Identifikasi kebutuhan kalori 1. Untuk memaksimalkan

seimbangan dan jenis nutrisi intake nutrisi.

nutrisi kurang 2. berikan makanan yang 2. Mengetahui jenis

kebutuhan hangat sedikit tapih sering makanan yang cocok untuk

tubuh b/d 3. berikan makanan tinggi serat pasie.

kurang asupan untuk mencegah konstipasi 3. Dengan memberikan

makanan 4. berikan informasi tentang makan tinggi serat dapat

kebutuhan nutrisi menurunkan resiko

5. Kolaborasi dengan ahli gizi terjadinya konstipasi.


untuk menentukan jumlah 4.Meningkatkan nafsu

kalori dan jenis nutrisi yang makan dan masukan

dibutuhkan pasien peroral.

5. Membantu pasien

mengetahui nutrisi apa saja

yang diprlukan oleh tubuh.

3. Hipertermi b/d 1. Monitor tanda-tanda vital. 1. Dapat mengetahui

penyakit 2. Anjurkan menggunakan perkembangan pasien dan

pakaian. memberi dasar untuk

3. Berikan kompres hanagat. menentukan intervensi yang

4. Anjurkan mengkonsumsi air selanjutnya.

putih sedikit tapih sering. 2. Membantu

5. Kolaborasi dalam pemberian mempermudah penguapan

antipiretik. panas dan sirkulasi udara ke

tubuh efektif.

3. Membantu mempercepat

dalam penurunan produksi

panas (penurunan suhu

tubuh).

4. Membantu mencegah

terjadinya.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut Mumpuni dan Romiyanti (2016) tanda dan gejala ALL meliputimudah lelah

karena peningkatan sel darah putih yang menyebabkan energi cepathabis, berat badan

menurun sering mengalami perdarahan, timbulnya bitnik-bintik merah atau

ungu di bawah kulit, terjadi perdarahan internal sepertiperdarahan dalam tinja

dan urine, pembengkakan kelenjar getah bening di bawahlengan serta di belakang

dang di depan leher, pembengkakan pada hati danlumpa, berkeringat pada malam

hari, mengalami kejang otot dan kesulitan dalammengontrol otot maupun

menyeimbangkan tubuh, sesak napas dan bank dalamwaktu yang lama. Menurut

Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI)pengobatan leukemia pada anak

memakan waktu yang ponjung. Anak akansembuh dengan waktu pengobatan

selama 5 tahun (Wahonso & Sudarji. 2016),

B. Saran

Diharapkan agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang penyakit-penyakit dalam

keperawatan anak salah satunya pada leukemia dan juga meningkatkan kemampuan

dalam membuat asuhan keperawatan yang baik dan benar.

Diharapkan bagi perawat agar dapat meningakatkan ketrampilan dalam memberikan

asuhan keperawtan serta pengetahuan sehingga dapatmemberikan asuhan keperawatan

yang optimal khususnya pada anak yangmenderita retardasi mental dan perawat mampu

menjadi edukator yang baikbagi pasien dan keluarganya.


BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Aptany, Dyma 2016 Asuhan Keperawatan Anak dengan Keganasan Bandung:

PTRafika AditamaIriani, Restu dan Evi Ventabilivy 2017.

Pengarah Hipnoterapi dan Akupreseurterhadap Mual MuntahNanda Nic-Noo, Edisi

Rovini Jilid 2 Asuhan Keperawatan Keperawatan Praktis(2015)

Yogyakarta: Media Action.Nursalam: Susilaningrum. R. &amp; Utami. S.(2008).

Isuhan Keperawton Bayidan Anak (Untuk Perawatan dan Anak, Jakarta:

SalembaMedikaPPNI (2016).

Anda mungkin juga menyukai