Oleh :
Pembimbing :
dr. Nirwana Loddo, Sp.A
1
Assalamualaikum Wr. Wb
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan laporan kasus ini dapat
diselesaikan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda
Besar Nabi Muhammad SAW.
Referat yang berjudul “Leukemia Limfositik Akut” ini dapat terselesaikan
dengan baik dan tepat pada waktunya sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Kesehatan Anak. Secara
khusus penulis sampaikan rasa hormat dan terima kasih yang mendalam kepada
dr. Hj. Nirwana Loddo, Sp.A, selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan
waktu dengan tekun dan sabar dalam membimbing, memberikan arahan dan
koreksi selama proses penyusunan tugas ini hingga selesai.
Penulis menyadari bahwa penyusunan refarat ini belum sempurna adanya dan
memiliki keterbatasan tetapi berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak,
baik moral maupun material sehingga dapat berjalan dengan baik. Akhir kata,
penulis berharap agar laporan kasus ini dapat memberi manfaat kepada semua
orang.
Makassar,Mei 2018
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
tulang, kelenjar limf, dan darah. LLA merupakan kelainan secara biologik
penderita kanker anak datang setelah masuk stadium lanjut yang sulit untuk
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
manifestasi adanya sel abnormal dalam darah tepi. Etiologi leukemia masih
B. EPIDEMOLOGI
lipat sejak tahun 1971. Pada tahun 2007 American Cancer Society
(ICPO) menunjukkan bahwa dari setiap satu juta anak terdapat 120 anak yang
leukemia setiap tahun sekitar 3,5 kasus dari 100.000 anak dibawah 15 tahun.
Leukemia akut pada anak mencapai 97% dari semua leukemia pada anak yang
terdiri dari 2 tipe yaitu : Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) 82% dan
kanker yang sering terjadi pada anak. Kasus baru LLA per tahun terjadi
4
dari seluruh keganansan pada anak. Hal ini membuktikan bahwa penyakit
pada anak-anak. Setiap tahun ada sekitar 1000 kasus baru (20-25/juta
populasi) untuk LMA dan LLA di Inggris, LLA merupakan keganasan yang
paling sering terjadi pada masa anak-anak (usia puncak 4 tahun) tetapi juga
terjadi pada orang dewasa. LMA terjadi pada semua usia, tetapi pada masa
anak-anak lebih jarang terjadi dibandingkan LLA dan paling sering terjadi
dibawah 15 tahun. Di negara berkembang 83% LLA, 17% LMA, lebih tinggi
pada anak kulit putih dibandingkan kulit hitam. Di Asia kejadian leukemia
pada anak lebih tinggi dari pada anak kulit putih. Di Jepang mencapai
4/100.000 anak dan diperkirakan tiap tahun terjadi 1000 kasus baru. Di
anak datang setelah masuk stadium lanjut yang sulit untuk disembuhkan.
Pada tahun 2006 jumlah penderita leukemia rawat inap di Rumah Sakit di
C. ETIOLOGI
5
orang tua yang peminum alkohol atau perokok. Pendapat lain mengemukakan
D. KLASIFIKASI
homogenitas pada fenotip permukaan sel blas dari setiap pasien. Hal ini
memberi dugaan bahwa populasi sel leukemia berasal dari sel tunggal, oleh
1. L-1 terdiri dari sel-sel limfoblas kecuil serupa dengan kromatin homogeny,
2. L-2 pada jenis ini sel limfoblas lebih besar tetapi ukurannya
3. L-3 terdiri dari sel limfoblas besar, homogeny dengan kromatin bercak,
bervakuolisasi.1
E. MANIFESTASI KLINIS
Penderita letih, lemah dengan sakit tulang. Kegagalan sumsum tulang akan
6
otak, dapat tampak seperti tanda stroke. Tanda lain arthralgia, sesak atau
ada.
F. DIAGNOSIS
penunjang yang lain. Cara ini dapat mendiagnosis sekitar 90% kasus,
hitung white blood cell (WBC) 50.000/mm3 dan 53% dengan WBC <10.000
pergantian seluler cepat pada pasien dengan peningkatan jumlah WBC. Kadar
kalsium.
7
Biopsi sumsum tulang melalui pungsi lumbal perlu dilakukan untuk
menentukan proporsi sel punca dalam sumsum tulang. Dicurigai adanya suatu
dan abnormalitas kromosom struktural pada sel-sel leukemia; selain itu juga
G. PENATALAKSANAAN
dapat menginduksi CR pada 98% kasus anak dengan LLA. Kasus anak yang
survival (EFS). Rata-rata penyembuhan pada kasus anak telah meningkat dari
8
<5% pada tahun 1960 sampai 90% pada tahun 2005.
selain itu bisa juga digunakan deksametason. Alkaloid vinca, bersama dengan
steroid berperan penting dalam induksi remisi LLA. Dosis vincristine per
minggu 1,5 mg/m2 (dosis maksimal 2,0 mg/m2). Alkaloid vinca yang lain
kumulatif tidak boleh melebihi 300400 mg/m2 pada anak dengan leukemia
akut. Antagonis asam folat memulai revolusi terapi LLA, dan methotrexate
Tujuan terapi fisik pada pasien keganasan anak ialah: preventif, untuk
mungkin dicapai saat masih terdapat gejala sisa dan progresivitas disabilitas
9
rehabilitasi membuat pasien dapat memelihara independensi dan mencegah
durasi, dan frekuensi yang terkontrol; hal ini menjadi indikator kesehatan
bahwa anak-anak tidak tahan terhadap waktu latihan yang terlalu lama.
dalam otot atau sendi. Program latihan strengthening dapat meliputi latihan
dan atrofi sering terjadi pada pasien anak-anak dengan keganasan; sering
baring yang terlalu lama. Latihan kardiovaskuler yang dapat diberikan bagi
10
anak-anak ialah bermain bola, bersepeda ergometri, ambulasi progresif, atau
J.3. Psikologi
usia 2-6 tahun. Secara umum, orang tua yang mempunyai anak dengan
dan keluarga harus diperhatikan karena berhubungan dengan stres berat yang
akan muncul karena kematian anak akibat kanker.19 Faktor psikologi menjadi
I. PROGNOSIS
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
LLA merupakan keganasan yang paling sering terjadi pada masa anak-
anak (usia puncak 4 tahun) tetapi juga terjadi pada orang dewasa. LMA terjadi
pada semua usia, tetapi pada masa anak-anak lebih jarang terjadi dibandingkan
LLA dan paling sering terjadi pada orang berusia lanjut. Kasus anak dengan
sumsum tulang. Secara umum prognosis untuk leukemia akut ialah baik
12
DAFTAR PUSTAKA
6. Center for Disease Control and Prevention. 2017. Birth Defect: [dikunjungi
pada tanggal 11/01/2018]
https://www.cdc.gov/ncbddd/birthdefects/downsyndrome/data.html
13