Anda di halaman 1dari 12

JUDUL

DETEKSI DINI LEUKIMIA PADA ANAK

Inovasi program : EDEL (Early Detection Of Leukimia)

NAMA

M. WAHYU JUAERI

NPM

130110220256

PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG
2022
ESSAY GAGASAN

Hematoimunologi system

NAMA : M. Wahyu Juaeri

NPM : 130110220256

GRUP :5

Dengan ini menyatakan:

1. Sesuai dengan pedoman pelaksanaan ujian di Fakultas Kedokteran Universitas


Padjadjaran, dengan ini saya menyatakan bahwa saya tidak akan melakukan praktik
plagiarism dalam proses assessment ini.

2. Saya memahami bahwa pelanggaran aturan pelaksanaan ujian ini dapat mengakibatkan
saya dinyatakan gagal (mendapat nilai E) dalam ujian ini.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan lahir dan batin untuk mewujudkan pakta
Integritas ini.

Jatinangor, 6 April 2023

M. Wahyu Juaeri
BAB 1
PENDAHULUAN

Assalamualaikum Wr.Wb. Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T. karena
berkat limpahan karunia dan kasih sayangnya, saya dapat menyelesaikan essay gagasan
ide untuk student assessment blok Hematoimunologi system. Terima kasih kepada Prof.
Ramdan Panigoro, dr., M.Sc., Ph.D. yang telah membimbing serta memberi arahan pada
saya. Tidak lupa juga saya sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan saya yang
senantiasa membantu satu sama lain ketika ada kesulitan yang dirasakan dalam belajar
selama 5 blok HIS ini. Pada essay gagasan kali ini, saya mengambil tema mengenai
“deteksi dini Leukimia pada anak”. Dalam essay ini, saya akan menjelaskan tentang
meluasnya penyakit Leukimia pada anak, serta inovasi saya mengenai produk dalam
rangka pencegahan Leukimia pada anak. Mungkin tema ini sudah banyak dibahas, tetapi
saya berusaha untuk mencari topik baru yang nantinya akan dipaparkan lebih jelas pada
paragraf-paragraf selanjutnya. Saya mengambil tema ini dengan tujuan untuk
membangun kesadaran yang lebih baik di kalangan para orang tua dan juga masyarakat
sekitar. Untuk lebih lanjut, dan agar dapat dipahami lebih jauh, berikut adalah essay
gagasan saya.

A. Latar Belakang

Leukemia adalah penyakit keganasan pada jaringan hematopoietik yang ditandai dengan
penggantian elemen sumsum tulang normal oleh sel darah abnormal atau sel leukemik. Hal ini
disebabkan oleh proliferasi tidak terkontrol dari klon sel darah immatur yang berasal dari sel
induk hematopoietik. Sel leukemik tersebut juga ditemukan dalam darah perifer dan sering
menginvasi jaringan retikuloendotelial seperti limpa, hati dan kelenjar limfe.

Leukimia dikenal dengan kanker darah adalah salah satu klasifikasi dalam penyakit kanker pada
darah atau sumsum tulang, ditandai dengan pertumbuhan secara tak normal atau transformasi
maligna dari sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid. Hal ini umumnya
terjadi di leukosit atau sel darah putih. Sel normal dalam sumsum tulang digantikan oleh sel
abnormal dan sel ini dapat ditemukan di darah perifer atau darah tepi. Sel leukimia ini
mempengaruhi sel darah normal serta imunitas penderitanya.
Leukemia diklasifikasikan berdasarkan tipe sel, baik menurut maturitas sel maupun turunan sel.
Berdasarkan maturitas sel, leukemia dibedakan atas akut dan kronik. Jika sel ganas tersebut
sebagian besar immatur (blast) maka leukemia diklasifikasikan akut, sedangkan jika yang
dominan adalah sel matur maka diklasifikasikan sebagai leukemia kronik. Berdasarkan turunan
sel, leukemia diklasifikasikan atas leukemia mieloid dan leukemia limfoid. Kelompok leukemia
mieloid meliputi granulositik, monositik, megakriositik dan eritrositik.

Penyakit akibat terjadinya proliferasi sel leukosit yang abnormal dan ganas serta sering disertai
adanya leukesit jumlah berlebihan yang dapat menyebabkan terjadinya anemia dan
trombositopenia. Leukemia limpois atau limpositik akut ini merupakan kanker jaringan yang
menghasilkan leukosit yang imanur dan berlebihan sehingga jumlahnya menyusup kebagian
organ seperti sumsum tulang dang mengganti unsur sel yang normal sehingga mengakibatkan
jumlah eritrosit kurang untuk mencukupi kebutuhan sel sehingga timbul pendarahan . Leukemia
merupakan suatu penyakit klonal, yang bearti suatu sel kanker abnormal berproliferasi tanpa
control, menghasilkan sekelompok sel-sel anak yang abnormal sehingga menghambat semua sel-
sel lain di sumsum tulang untuk berkembang normal.

B. Tinjauan Pustaka

Leukemia atau yang dikenal sebagai kanker darah merupakan keganasan yang menyerang
jaringan pembentuk darah atau yang dikenal sebagai sumsum tulang. Leukemia dapat menyerang
semua jenis usia dengan insidensi yang paling sering terjadi adalah pada anak. Dari semua jenis
kanker pada anak-anak, leukemia merupakan jenis kanker yang terjadi sekitar 29% pada anak-
anak yang berusia 0-14 tahun. Sebagian besar leukemia yang dialami oleh anak adalah yaitu
leukemia limfoblasitk akut (LLA). Leukemia limfoblastik akut (LLA) merupakan bentuk
leukemia yang paling lazim dan paling umum dijumpai pada anak yaitu terhitung sekitar 74%

Leukimia limfoblastik akut itu sendiri, adalah suatu penyakit keganasan pada jaringan
hematopoetik yang ditandai dengan penggantian elemen sumsum tulang normal oleh sel darah
abnormal atau sel leukimia dan penyebabkan penekanan dan penggantian unsur sumsum yang
normal.

Di Indonesia, kasus baru dan kasus kematian akibat leukemia cenderung meningkat setiap
tahunnya, dimana pada tahun 2010 terdapat 19 kasus baru dan 31 kasus kematian, pada tahun
2011 tidak terjadi peningkatan kasus baru yaitu tetap pada angka 19 kasus baru, namun terjadi
peningkatan kasus kematian menjadi 35 kasus, pada tahun 2012 terjadi peningkatan kasus baru
dan kematian menjadi 23 kasus baru dan 42 kasus kematian, dan tahun 2013 terjadi peningkatan
lagi menjadi 30 kasus baru dan 55 kasus kematian. Pada tahun 2014 mengalami peningkatan
kembali menjadi 46 kasus leukemia. Sumatera Barat merupakan provinsi yang memiliki
prevalensi 2,47% dengan penyakit kanker kedua terbanyak setelah provinsi Yogyakarta 4,9%
Kota Padang, khususnya di RSUP Dr. M. Djamil Padang menunjukan bahwa terjadi peningkatan
kasus leukemia lympoblastic akut (LLA) pada anak yang berusia 0-14 tahun dari tahun 2016-
2018. Pada tahun 2016 tercatat 51 kasus anak penderita LLA, lalu terjadi peningkatan pada
tahun-

2017 yaitu tercatat 89 kasus anak penderita LLA, dan terjadi peningkatan kembali pada tahun
2018, yaitu tercatat sebanyak 144 anak penderita LLA.

Penatalaksanaan leukemia meliputi kemoterapi, radioterapi, transplantasi sumsum tulang dan


steroid. Masing-masing terapi memiliki dampak yang berbeda-beda terhadap kesehatan dan
perkembangan pasien selanjutnya, oleh karena itu dampak setiap terapi harus dikenali untuk
memungkingkan akses informasi pengobatan . Terapi yang dinilai sangat efektif untuk leukemia
adalah kemoterapi. Kemoterapi dinilai efektif dalam pengobatan kanker, menjaga dan menahan
penyebaran sel kanker, memperlambat pertumbuhan sel kanker, membunuh sel kanker yang
menyebar ke bagian tubuh lainnya dan mengurangi gejala yang disebabkan oleh kanker.
Kemoterapi untuk penderita leukemia terbagi atas tiga tahap, yaitu tahap induksi, konsolidasi,
dan maintenance.

Leukemia diklasifikasikan menjadi 4 bagian, diantaranya yaitu sebagai berikut :

1. Leukemia Meilogenus Akut


LMA mengenai sel system hematopeotik yang kelak berdiferensiasi ke semua sel
myeloid, monosit, granulosit, eritrosit dan trombosit. Semua kelompok usia dapat
terkena, insidensi meningkat sesuai bertambahnya usia. Merupakan leukemia
nonlimpositik yang palinng sering terjadi.

2. Leukemia Mielogenus kronik


LMC juga dimasukan dalam sistem keganasan sel myeloid. Namun banyak sel normal
dibandingkan bentuk akut, sehingga penyakit ini lebih ringan. LMC jarang menyerang
individu dibawah 30 tahun. Manifestasi mirip dengan LMA, tetapi tanda dan gejala lebih
ringan, pasien menunjukan tanpa gejala selama bertahun-tahun, peningkatan leukosit
sampai jumlah yang luar biasa, limpa membesar.

3. Leukemia Limfositik Akut


LLA dianggap sebagai proliferasi ganas limfoblast. Sering terjadi pada anak- anak, laki-
laki lebih banyak dibandingkan perempuan, puncak insiden usia 4 tahun, setelah 15 tahun
LLA jarang terjadi. Manifestasi limfosit berproliferasi dalam sumsum tulang dan jaringan
perifer sehingga menggangu perkembangan sel normal.

4. Leukemia limfositik kronik


LLC merupakan kelainan ringan mengenail individu usia 50 sampai 70 tahun.
Manifestasi pasien tidak menunjukan gejala, baru terdiagnosa saat pemeriksaan fisik
ataupenangan penyakit lain
Pengobatan leukemia bervariasi, tergantung pada jenisnya. Pada beberapa jenis leukemia seperti
CLL, terutama jika berada di stadium awal, pengobatan mungkin tidak diperlukan jika pasien
tidak menunjukkan gejala gangguan kesehatan. Pengobatan andalan terhadap leukemia adalah
kombinasi kemoterapi. Penggunaan obat untuk membunuh sel kanker, pengobatan bisa
dilakukan dalam bentuk obat oral.

C. Metode Pelaksanaan

1. Aplikasi

Media yang saya gunakan untuk merealisasikan ide gagasan saya dengan menggunakan aplikasi
untuk memandu orang orang yang terkena penyakit Leukemia.

Aplikasi EDEL (Early Detection Of Leukemia) ini memudahkan pengguna untuk mendeteksi sel
darah putih sekaligus dapat menjawab dan memandu para pengguna untuk mendeteksi penyakit
Leukemia, serta dapat mengedukasi tanda dan gejala penyakit Leukemia. Dan dapat membantu
secara tepat pengobatan yang baik dan sesuai untuk pasien Leukemia.
2. Question And Answer

Pada aplikasi ini terdapat 5 pertanyaan yang ditujukan kepada orang tua atau pengguna yang
memiliki gejala penyakit Leukemia, apakah muncul gejala gejala awal sesuai dengan pertanyaan
yang diajukan diatas. Kemudian jika pada saat mengisi 5 pertanyaan tersebut, terdapat 3
kesamaan jawaban dengan kondisi pengguna, otomatis aplikasi akan memandu pengguna untuk
melakukan pengecekan baik dirumah ataupun dirumah sakit.

D. Conceptual Framework

https://miro.com/welcomeonboard/
QlNxTVJnWWVtTUM4Rk5jbnpodXRpeTBCVTNOdDNjcXl4MzdqMWUxcXJLN0h4ejZjVk1
tSHk2VnlRV1hmbGdWWnwzNDU4NzY0NTQyNDIyNzI1Mzg5fDI=?
share_link_id=816921772301

Kesimpulan

Leukemia adalah penyakit


keganasan pada jaringan
hematopoietik yang ditandai
dengan
penggantian elemen sumsum
tulang normal oleh sel darah
abnormal atau sel leukemic.
Terjadi
poliferasi pada sel-sel abnormal
dan biasanya poliferasi terjadi
pada sel darah putih. Poliferasi
juga menyebabkan
extramedulary hematopoeiesis,
yaitu terjadi proliferasi sel
abnormal ke hati,
limpa, dan pada keadaan akut
dapat terjadi infiltrasi ke organ
lain: meningen, nodus limfe,
kulit,
gusi
Leukemia adalah penyakit
keganasan pada jaringan
hematopoietik yang ditandai
dengan
penggantian elemen sumsum
tulang normal oleh sel darah
abnormal atau sel leukemic.
Terjadi
poliferasi pada sel-sel abnormal
dan biasanya poliferasi terjadi
pada sel darah putih. Poliferasi
juga menyebabkan
extramedulary hematopoeiesis,
yaitu terjadi proliferasi sel
abnormal ke hati,
limpa, dan pada keadaan akut
dapat terjadi infiltrasi ke organ
lain: meningen, nodus limfe,
kulit,
gusi
Leukemia adalah penyakit keganasan pada jaringan Hematopoietik yang ditandai dengan
penggantian elemen sumsum tulang normal oleh sumsum darah abnormal dan biasanya poliferasi
terjadi pada sel darah putih. Poliferasi juga menyebabkan Extramedulary Hematopoeiesis, yaitu
terjadi proliferasi sel abnormal ke hati, limpa, dan pada keadaan akut dapat terjadi infiltrasi ke
organ lain: Meningen, Nodus Limfe, kulit, gusi.

Anak-anak yang terkena penyakit Leukemia dapat ditandai dengan gejala seperti demam, nafsu
makan menurun, pusing, dan munculnya benjolan di bagian tubuh tertentu. Leukemia juga dapat
memiliki dampa negatif pada psikologi anak.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mencegah dan menangani penyakit Leukemia pada anak
usia dini, agar tidak terjadi dampak yang merugikan dalam masa perkembangan.

Dari laporan mengenai penyakit Leukemia yang saya rancang diatas, mungkin hanya beberapa
yang dapat saya sampaikan. Jika terdapat gagasan yang tidak sesuai dengan kritikan atau saran
pembaca baik itu dari isi atau disangka saya melakukan plagiarism, itu merupakan bentuk
pembelajaran yang saya dapat Ketika saya membuat gagasan ini. Dan sepenuhnya itu merupakan
khilaf dan kesalahan saya. Untuk kurang dan lebihnya mohon dimaafkan. Dari saya pribadi
masih membutuhkan saran yang lebih baik lagi kedepannya, semoga essay gagasan ini dapat
dimengerti dan mudah dipahami.

-Terimakasih-

DAFTAR PUSAKA

Penyebab Leukemia Dan Gejalanya. (2019, Desember 23).


Deteksi Dini Penyakit Leukemia Pada Anak. (2020)

Tanessa Audrey Wihadji. (2023, 28 Februari). Patofisiologi, Diagnosis, Dan Penatalaksanaan.


Alomedika

Anda mungkin juga menyukai