PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Leukemia Limfositik Akut (ALL) adalah suatu penyakit yang
berakibat fatal, dimana sel-sel yang dalam keadaan normal berkembang
menjadi limfosit berubah menjadi ganas dan dengan segera akan
menggantikan sel-sel normal di dalam sumsum tulang. ALL merupakan
leukemia yang paling sering terjadi pada anakanak. Sekitar 85% dari
semua tipe leukemia pada anak merupakan ALL. Akut Lymphoblastic
Leukemia (ALL) merupakan jenis kanker yang sering terjadi pada anak
(Tomlinson & Kline, 2018).
Masih belum diketahui bagaimana faktor risiko dan penyebab ALL
pada anak. Hal ini, diduga merupakan interaksi dari empat faktor, yaitu ;
genetik, zat kimia, virus dan radiasi. Oleh karena itu, keadaan patologi dan
menifestasi dari beberapa faktor penyebab dapat meningkatkan risiko
perkembangan ALL, sehingga diperlukannya evaluasi pengobatan dan
pemantauan oleh ahli onkologi pediatrik (Jitowiyono, 2018).
Salah satu pengobatan ALL yaitu dengan Tindakan Kemoterapi.
Kemoterapi merupakan salah satu pengobatan utama untuk menghambat
pertumbuhan sel kanker. Namun, tindakan kemoterapi yang dilakukan
memiliki beberapa efek samping, diantaranya mual, muntah, demam,
sariawan, anemia dan kelelahan (fatigue) (Ni Ketut & Prayogi, 2017).
Efek samping yang banyak ditemukan pada anak yang mendapat
kemoterapi adalah depresi sumsum tulang, diare, kehilangan rambut,
masalah-masalah kulit, mual muntah, serta gangguan kesehatan mulut.
Komplikasi kesehatan mulut akibat kemoterapi biasanya sangat sering
terjadi. Hal tersebut menyebabkan berbagai gangguan. Gangguan tersebut
diantaranya adalah mukositis, kesulitan mengunyah, menelan, berbicara,
perdarahan, mulut kering (xerostomia) dan hilangnya sensasi rasa
(hypogeusia dan ageusia) (Eilers, 2019).
1
2
jenis kanker yang sering terjadi pada anak yaitu Acute Lymphoblastic
Leukemia (ALL). Di Indonesia penderita kanker pada anak berjumlah
8.677 anak. Rata-rata berusia 0-14 tahun, salah satu jeni kanker yang
sering dialami anak yaitu leukemia, sebagaian besar leukemia yang
dialami oleh anak-anak yaitu leukemia limfoblastik akut (WHO, 2020).
Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat (2020,
didapatkan bahwa penyakit ALL disepanjang tahun 2020 meningkat 70%
setelah adanya BPJS. Pada tahun sebelumnya, jumlah pasien ALL tercatat
mengalami penurunan, mungkin masalah ini diakibatkan oleh factor
ekonomi yang ada pada masyarakat karena tidak mampu membayar biaya
pengobatan. Setelah keluarnya BPJS, masyarakat yang terkena ALL
banyak berdatangan ke Instalasi Rumah Sakit. Pasien umumnya datang
dalam stadium lanjut. Sebab penyakit leukemia sulit terdeteksi beda
dengan kanker lain.
Di RSUP Dr. M.DJAMIL Padang merupakan Rumah Sakit Umum
Pusat yang memiliki berbagai instalasi, salah satunya instalasi anak,
dimana terdapat ruangan PICU, NICU, HCU, acut dan kronis. Di Ruangan
Kronis anak penyakit terbanyak adalah Acute Lympoblastic Leukimia
(ALL), dimana anak datang dengan berbagai macam gejala seperti gusi
berdarah, mengalami nyeri. Terhitung dari 1 Januari sampai 1 Februari
2023 terdapat 35 pasien yang datang dengan diagnose ALL.
Survey awal yang telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 06
Februari 2023 dengan mewawancarai 3 orang anak yang menderita ALL,
2 orang anak mengatakan tidak ada gangguan pada saat menelan, tidak ada
kesulitan mengunyah dan tidak ada masalah pada mulut, sedangkan satu
orang lainnya yaitu An.S berusia 12 tahun dengan kesadaran
composmentis, An.S diketahui ALL sejak 2 tahun yang lalu. An.S
mengatakan kesulitan mengunyah, menelan dan berbicara, bibir terasa
perih, mual dan muntah, tidak suka bau makanan, tidak nafsu makan, An.S
tampak meringis, gelisah, lemas dan lemah, wajah tampak pucat dan tidak
menghabiskan makanan. Setelah ditanyakan kepada An.S mengenai
pemberian madu untuk mengatasi mukositis, An.S mengatakan belum
5
4. Bagi Mahasiswa
Penulisan laporan akhir ini dapat memberikan referensi dan
masukan bagi mahasiswa keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan untuk mengatasi mukositis pada anak yang menjalani
kemoterapi.