Anda di halaman 1dari 23

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“CEGAH KANKER DENGAN HIDUP SEHAT”

Disusun Oleh:
KELOMPOK A
a. Cintya Angeline Prawesthi g. Jihan Maiwan Putra
b. Monika Aresta h. Ivaty Uzma
c. Indri Aprilia i. Indah Rama Sari
d. Fitri Rahma Sari j. Pratiwi Miranda Putri
e. Delita Saputri k. Rahma Dilla
f. Marsya Gusriani

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN
Satuan acara penyuluhan dengan judul “Cegah Kanker dengan Hidup Sehat”
disusun untuk memenuhi tugas kelompok siklus Keperawatan Anak Program Studi
Profesi Ners Stikes Mercubaktijaya Padang telah disetujui oleh pembimbing akademik
dan pembimbing klinik

Padang, Januari 2024

PEMBIMBING AKADEMIK

(Ns. Fitri Wahyuni, M.Kep, Sp. Kep. An)

PEMBIMBING KLINIK PEMBIMBING KLINIK

(Ns. Rosi Suriati, S.kep) (Ns. Rahmi Ramadhan, S.kep)


BAB

PEN

DAH

ULU

AN

A. Latar Belakang

Tahapan tumbuh kembang merupakan suatu proses yang unik bagi

anak. Dalam proses tumbuh kembang anak tidak selamanya berjalan mulus,

terkadang mengalami gangguan kesehatan yang mengharuskan anak untuk

dirawat dirumah sakit atau biasa juga disebut dengan (hospitalisasi). Kanker

merupakan penyakit paling banyak di derita oleh anak-anak saat ini.Pada

tahun 2019 ini diperkirakan 11.060 anak akan didiagnosis menderita kanker.

Kejadian kanker pada anak telah mengalami peningkatan sebesar 0,7% setiap

tahunnya. Leukemia menjadi jenis kanker yang paling banyak terjadi pada

anak dengan persentase 28% dari seluruh kasus kanker (Siegel et al., 2019).

Kanker merupakan penyebabkematiantertinggi kedua di seluruh dunia,

setelah penyakit kardiovaskulerserta penyebab ketiga kematian di Negara

berkembang setelah penyakit kardiovaskuler dan kecelakaan (Khazaei et al.,

2019). Menurut World Health Organization (WHO) kanker


menyebabkankematian terbesar di seluruh dunia sebelum usia 70 tahundan

merupakan penyebab kematian paling umum kedua pada anak-anak berusia 0-

14 tahun.Global Burden of Cancer(GLOBOCAN)mencatat angka kejadian

kanker di seluruh dunia mencapai 19,3 juta dengan jumlah

mortalitasnyamencapai 10 juta kasus pada tahun 2020(Sung et al., 2021).

Jumlah penderita kanker di seluruh dunia terus meningkat sekitar

6,25 juta orang setiap tahunnya. Sedangkan di Indonesia sendiri, prevalensi

penderita kanker pada semua usia di tahun 2018 adalah 347.792 orang atau

sekitar 1,4% dari jumlah penduduk Indonesia. Penyakit kanker dapat

menyerang segala usia tidak terkecuali anak-anak. Saat ini, kanker menjadi

penyakit serius yang mengancam kesehatan anak di dunia.Ancaman kanker

di seluruh dunia sangat besar, karena setiap tahun terjadi peningkatan

jumlah penderita baru penyakit kanker.

Menurut data WHO (2018), prevalensi kanker pada anak adalah

sekitar 4% dan 90.000 kematian anak di dunia disebabkan oleh kanker.

Setiap tahun, jumlah kanker pada anak meningkat sekitar 110 sampai 130

kasus per satu juta anak, dan 80% anak yang terdiagnosis kanker berada di

negara berkembang. Menurut data Union for International Cancer Control

(UICC), terdapat sekitar 176.000 anak yang didiagnosis kanker setiap

tahunnya dan mayoritas berasal dari negara berpenghasilan rendah dan

menengah (Kemenkes RI, 2018). Menurut data dari Perhimpuanan Rumah

Sakit Seluruh Indonesia (PERSI, 2019), insidensi penyakit kanker anak di

Indonesia adalah sekitar 2-4%.Setiap tahunnya terdapat 11.000 kasus


kanker pada anak, dan 10% di antaranya menyebabkan kematian.

Permasalahan kanker anak di Indonesia saat ini menjadi persoalan yang

cukup besar.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui Agensi Internasional

untuk Riset Kanker (IARC) memperkirakan, ada 8.677 anak Indonesia

berusia 0-14 tahun yang menderita kanker pada tahun 2020. Jumlah tersebut

menjadi yang terbesar dibandingkan negara lainnya di Asia

Tenggara.Yayasan Onkologi Anak Indonesia menyebutkan bahwa jenis

kanker pada anak diantaranya adalah leukemia, retinoblastoma, tumor otak,

limfoma, neuroblastoma, tumor wilms, rabdomiosarkoma, dan

osteosarcoma. Sedangkan jenis kanker anak yang paling sering terjadi di

Indonesia adalah leukemia dan retinoblastoma. Kanker pada anak harus

ditangani secara berkualitas. Penanganan kanker pada anak bertujuan untuk

mengendalikan jumlah dan penyebaran sel-sel kanker.

Penyebab pasti dari kanker tidak ada yang mengetahui secara pasti,

namun terdapat beberapa factor resiko seperti: Zat pengawet, zat pewarna,

bahan tambahan pada makanan dan minumandapat menyebabkan kanker

jika dikomsumsi dalam jangka waktu yang lama. Bahan sinentesis

minsalnya bahan dalam industry plastic, bahan industry (Liu et al.,2020).

Pengetahuan yang baik tentang kanker dapat mempegaruhi perilaku

orang tua untuk melakukan pencegahan dengangaya hidup sehat pada anak

untuk mencegah terjadinya kanker, namun masih sedikit orang tua


memahami permasalahan kanker. Kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat

inilah yang meningkatkan resiko terjadinya kanker pada anak.

Menurut NCI (2019), penanganan kanker pada anak meliputi

kemoterapi, terapi biologi, terapi radiasi, cryotherapy, transplantasi sumsum

tulang, dan peripheral blood stem cell. Kudubes, Bektas, dan Ugur (2018)

mengatakan bahwa anak yang didiagnosis kanker dapat mengalami

perubahan pada psikologis, fisik, sosial, dan kognitif terkait dengan

pengobatan dan perkembangan penyakitnya. Perubahan psikologis yang

timbul juga bisa disebabkan oleh efek hospitalisasi yang berulang dan

perawatan yang lama sehingga anak tidak bisa melakukan aktivitas dasar

seperti sekolah dan bermain dengan teman-teman sebayanya.

Dampak psikologis yang timbul dapat berupa rasa khawatir, cemas,

dan takut menghadapi ancaman kematian serta rasa sakit saat menjalani

terapi. Sedangkan menurut Setiawan (2019), perubahan fisik yang terjadi

dapat berupa rambut rontok; kadar hemoglobin, trombosit, dan sel darah

putih menurun; tubuh lemah; merasa lelah; sesak napas; mudah mengalami

perdarahan; mudah infeksi; kulit membiru atau menghitam dan terasa gatal;

mulut dan tenggorokan terasa kering dan sulit menelan; sariawan; mual;

muntah; dan nyeri pada perut.

Selain itu, menurut Li et al (2018) anak yang didiagnosis kanker

cenderung menarik diri dari lingkungan sosial. Perubahan psikologis, fisik,

sosial, dan kognitif yang timbul pada anak dengan kanker juga dapat

memengaruhi kualitas hidup anak tersebut. Sehingga anak harus


mendapatkan penanganan kanker yang tepat. Oleh karena itu berdasarkan

resiko tersebut, pencegahann resiko tersebut, pencegahan harus dilakukan

terhadap penyakit kanker dengan melakukan modifikasi lingkungan dan

perilaku dan melakukan deteksi dini. Dalam hal ini kemenkes mengatakan

upaya pencehagan kanker pada masyarakat dengan cek kesehatan berkala,

berhenti merokok, rajin beraktifitas fisik, diet sehat dan kalori seimbang,

istirahat yang cukup dan kelola stress.

Pada hasil survey dilakukan pada tanggal 07 januari 2024 Diruangan

kronis anak didapatkan jumlah pasien kanker pada anak yang menjalani

pengobatan sebanyak 24 orang. Jenis kanker pada anak yaitu: 10 orang anak

dengan leukemia limfoblastik akut, 4 orang dengan leukemia mielositik

akut, 3 orang dengan tumor wilms, 1 orang dengan gren cell tumor, 4 orang

dengan neoroblastoma dan 1orang dengan osteosarcoma. Anak yang

mengalami kanker ini rata-rata berusia 10-15 Tahun.

Keluarga pasien mengatakan selama ini hanya diberikan edukasi

tentang pengobatan kanker pada anak. Keluarga mengatakan belum ada

edukasi tentang cegah kanker dengan gaya hidup sehat .Berdasarkan

masalah diatas, maka kelompok tertarik memberikan penyuluhan tentang

“Cegah Kanker dengan Hidup Sehat di Ruang Rawat Inap Anak di RSUP

Dr. M.Djamil Padang”.

.
B.Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan diatas kelompok tertarik untuk melakukan penyuluhan


tentang “Cegah Kanker dengan Hidup Sehat di Ruang Rawat Inap Anak di RSUP Dr.
M.Djamil Padang”.

C.Tujuan penulisan

1. TujuanUmum

Setelah dilakukan penyuluhan maka diharapkan peserta penyuluhan mampu


memahami dan mengaplikasikan mengenai “Cegah Kanker Dengan Hidup Sehat Di
Ruangan Rawat Anak di RSUP. Dr. M. Djamil Padang”.

2. TujuanKhusus

Adapun tujuan khusus yaitu:

a) Mengerti dan memahami pengertian kanker pada anak.


b) Mengerti dan memahami jenis-jenis kanker pada anak.
c) Mengerti dan memahami penyebab kanker pada anak.
d) Mengerti dan memahami tanda gejala kanker pada anak.
e) Mengerti dan memahami diagnosis dan stadium kanker pada anak.
f) Mengerti dan memahami pencegahan kanker pada anak.
BAB II
SOLUSI PERMASALAHAN

A.SOLUSI PERMASALAHAN

Solusi permasalahan berdasarkan paparan bab 1 adalah dengan pemberian edukasi


kepada para orangtua. Adapun tujuan dari “Cegah Kanker dengan Hidup Sehat di Ruang
Rawat Inap Anak di RSUP Dr. M.Djamil Padang” yaitu sebagai berikut:

1. Untuk dapat menambah pengetahuan dan memahami terkait penyakit kanker pada anak.

2. Untuk dapat menambah pengetahuan dan memahami terkait jenis-jenis kanker pada
anak.

3. Untuk dapat menambah pengetahuan dan memahami terkait penyebab kanker pada anak.

4. Untuk dapat menambah pengetahuan dan memahami terkait gejala kanker pada anak.

5. Untuk dapat menambah pengetahuan dan memahami terkait diagnosis dan stadium
kanker pada anak.

6. Untuk dapat menambah pengetahuan dan memahami terkait pencegahan kanker pada
anak.
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Metode
a) Ceramah
b) Diskusi
c) TanyaJawab
B. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Jum’at ,19 Januari 2024

Pukul : 09.30-10.00 WIB


Tempat : Ruang Rawat Inap Anak
C. Pengorganisasian
Moderator :Ivaty Uzma

Persentator : Cintya Angeline Prawesthi

Fasilitator :
a. Delita Saputri
b. Fitri Rahma Sari
c. Pratiwi Miranda Putri
d. Rahma Dilla
e. Marsya Gusriani
f. Monika Aresta
g. Indah Rahma Sari

Observer : Indri Aprilia

Dokumentasi : Jihan Maiwan Putra


D. Uraian tugas
a. Moderator
o Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
o Memperkenalkan anggota kelompok
o Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan audien
o Menyampaikan kontrak waktu
o Merangkum semua audien sesuai kontrak
o Mengarahkan diskusi padahal yang terkait pada tujuan diskusi
o Menganalisis penyajian

b. Penyaji
o Bertangung jawab memberikan penyuluhan
o Memahami topik penyuluhan
o Meexplore pengetahuan audien tentang kanker
o Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien
o Menjelaskan topik yang akan dibahas yaitu tentang kanker
o Menjawab pertanyaan dari peserta audiens jika ada yang bertanya

c. Fasilitator
o Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung kegiatan penyuluhan
o Memperhatikan persentasi dari penyaji dan memberikan kode pada moderator
jika tidak sesuai ketentuan dibantu oleh observer
o Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam
mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan
o Memberikan materi dari hasil penyuluhan diakhir acara.

d. Observer
o Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target
o Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
o Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP
E. SettingTempat

Keterangan:

:Presentator

:Moderator

:Observer

:Fasilitator

:PesertaPenyuluhan

:Dokumentasi
F. Media

1. Leaflet

2. Laptop

3. LCD

4. Microphone

G. KegiatanPenyuluhan

No KegiatanMahasiwa KegiatanAudiens Waktu


1. Pembukaan: 5menit
 Mengucapkan salam
 Menjawab Salam
 Memperkenalkan diri
 Mendengarkan
 Kontrak waktu dan tujuan dari
 Mendengarkan,
penyuluhan
memperhatikan dan
 Mengkaji pengetahuan audiens
menyepakati
tentang kanker
 Mengemukakan pendapat
 Memberi reinforcement positif
 Tepuk tangan
 Memberi evaluasi validasi
2. Pelaksanaan: 20menit

 Menggali pengetahuan peserta


 Memberikan tanggaapan
/audiens tentang pengertian kanker
pada anak
 Memberikan reinforcement positif
 Mendengarkan dan
 Menjelaskan tentang pengertian
memperhatikan
kanker pada anak
 Menggali pengetahuan jenis-jenis
kanker pada anak  Merespon atau member
 Memberikan reinforcement positif tanggapan
 Menjelaskan tentang jenis-  Mendengarkan dan
jenis kanker pada anak memperhatikan
 Memberikan reinforcement positif
 Menggali pengetahuan pasien  Merespon atau member
tentang gejala kanker pada anak tanggapan
 Memberikan reinforcement
 Menjelaskan diagnosisdan stadium
 Mendengarkan dan
kanker pada anak
memperhatikan
 Menggali pengetahuan pasien
 Merespon atau member
tentang pencegahan kanker pada
tanggapan
anak
 Mendengarkan dan
 Menjelaskan pencegahan kanker
memperhatikan
pada anak
 Memberikan reinforcement
3. Penutup 5menit
 Memberikan kesempatan kepada
 Memberikan pertanyaan
audiens untuk bertanya
 Mengulang kembali
 Melakukan penilaian dan evaluasi
 Mendengarkan dan
 Bersama audiens menyimpulkan
memperhatikan
materi
 Menjawab salam
 Memberi salam
H. Kriteria Evaluasi

a) Evaluasi Struktur
1. Diharapkan peserta dapat hadir sesuai dengan waktu yang direncanakan
2. Diharapkan setting tempat teratur, media serta alat-alat untuk penyuluhan tersedia
sesuai rencana
b) Evaluasi Proses
1. Diharapkan selama proses berlangsung peserta penyuluhan mengikuti kegiatan
sampai akhir
2. Diharapkan selama proses berlangsung jika ada keperluan silahkan izin ke
fasilitator
c) Evaluasi Hasil
1. Diharapkan 85% audiens dapat menjelaskan pengertian kanker pada anak
2. Diharapkan 85% audies dapat menjelaskan jenis-jenis kanker pada anak
3. Diharapkan 85% audies dapat menjelaskan penyebab kanker pada anak
4. Diharapkan 85% audiens dapat menjelaskan gejala kanker pada anak
5. Diharapkan 85% audien dapat menjelaskan diagnosis dan stadium kanker pada anak
6. Diharapkan 85% audiens dapat menjelaskan pencegahan kanker pada anak
LAMPIRAN MATERI

“CEGAH KANKER DENGAN HIDUP SEHAT”

A. Pengertian Kanker (CA)

Kanker merupakan penyakit yang timbul akibat pertumbuhan sel secara abnormal
(tidak normal/berlebihan) dari sel jaringan tubuh yang mempengaruhi fungsi sebagaian
atau keseluruhan tubuh dan sifatnya ganas.Kanker yang terjadi pada bayi dan anak
berbeda dengan dewasa baik jenis dan dampaknya.Angka kesembuhan dan toleransinya
terhadap pengobatan lebih tinggi walaupun ada beberapa organ yang harus dikorbankan
utk dibuang misalnya ginjal, mata, tungkai. (Penuntun Diet Anak, tahun 2015).

Dimana sel tersebut berubah menjadi sel kanker.Sel kanker dapat muncul jika
mutasi genetik sebagai akibat adanya kerusakan sel dalam tubuh terutama pada DNA sel
normal.Kanker merupakan sel yang menduplikasi diri diluar kendali tubuh.Kanker
dengan kondisi stadium lanjut banyak menimbulkan komplikasi yang memerlukan
perawatan intensif untuk penderitanya.Stadium dalam kanker merupakan penanda untuk
memilih alternatif pengobatan yang tepat untuk penyembuhannya (Dewi & Hendrati,
2015).
B. Jenis-jenis Kanker

Jenis kanker pada anak dikelompokan dalam kelompok besar yaitu Leukemia,
Getah Bening dan Tumor Padat :

1. Leukimia merupakan jenis kanker yang sering terjadi pada anak ditandai dengan
pucat, demam, lemas, pendarahan yang tidak jelas sebabnya, nyeri tulang,
pembengkakan perut,dan kadangkala diikuti dengan pembesaran kelenjar limpa dan
getah bening.
2. Getah Bening ditandai dengan pembesaran dan pembengkakan disekitar kelenjar
didaerah leher, ketiak atau selangkangan, usus dengan cepat tanpa diikuti dengan
nyeri. Gejala yang ditimbulkan tergantung dari letak pembengkakan dan pembesaran
yang terjadi.
3. Kanker Padat adalah tumor otak, kanker mata (retinoblastma), kanker Ginjal (tumor
wills/nephroblastoma) kanker syaraf (neuroblastoma), kanker otot
(rabdomiosarkoma), kanker tulang (osteo sarkoma). (Penuntun Diet Anak, tahun
2015).
C. Penyebab Kanker

Penyebab utama kanker adalah perubahan (mutasi) genetik pada sel. Mutasi
genetik akan membuat sel menjadi abnormal. Sebenarnya, tubuh memiliki mekanisme
sendiri untuk menghancurkan sel abnormal ini. Bila mekanisme tersebut gagal, sel
abnormal akan tumbuh secara tidak terkendali. Faktor yang dapat memicu pertumbuhan
sel kanker berbeda-beda, tergantung pada jenis kankernya.Meskipun demikian, tidak ada
jenis kanker yang spesifik hanya dipicu oleh 1 faktor.

Kanker pada anak umumnya terjadi karena mutasi gen atau perubahan DNA dari
sel tubuh. Perubahan ini terjadi sejak seorang anak dilahirkan atau bahkan ketika masih
berada di dalam kandungan. Selain itu, faktor genetik dari riwayat kesehatan keluarga
juga menjadi penyebab kanker pada anak.Lalu, faktor lingkungan, seperti paparan zat
kimia dan radiasi juga diketahui meningkatkan faktor risiko kanker pada anak. Mengingat
kondisi kanker anak yang belum diketahui secara pasti, maka deteksi dini adalah cara
terbaik untuk mengendalikan kanker pada anak.

D. Gejala Kanker

Gejala yang timbul akibat kanker pada anak juga bervariasi, tergantung pada jenis
kanker dan organ tubuh yang terkena kanker. Beberapa gejala yang seringdialami
penderita kanker adalah :
1. Muncul benjolan.
2. Nyeri di salah satu bagian tubuh.
3. Pucat, lemas, dan cepat lelah.
4. Penurunan berat badan secara drastis.
5. Gangguan buang air besar atau buang air
6. Batuk kronis.
7. Demam yang terus berulang.
8. Memar dan mengalami perdarahan secara spontan.

E. Diagnosis dan Stadium Kanker

Untuk mendiagnosis kanker, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien
dan melakukan pemeriksaan fisik. Setelah itu, ada beberapa tes tambahan yang akan
dilakukan dokter untuk memastikan diagnosa kanker, yaitu:

1. Tes laboratorium

Tes laboratorium, seperti pemeriksaan darah dan urine, dapat dilakukan untuk
memeriksa kelainan di dalam tubuh.Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan
tumor marker untuk mendeteksi kanker.

2. Tes pencitraan

Tes ini dapat berupa pemeriksaan Rontgen, USG, CT scan, MRI, atau PET scan,
untuk melihat kondisi organ yang bermasalah.

3. Biopsi
Pada prosedur ini, dokter akan mengambil sampel jaringan tubuh pasien
yang diduga mengalami kanker. Biopsi merupakan pemeriksaan yang paling
akurat untuk menentukan apakah seseorang terkena kanker atau tidak.
Berdasarkan hasil pemeriksaan di atas, dokter akan menentukan tingkatan
(stadium) kanker. Secara umum, tingkatan kanker dibagi menjadi stadium 1, 2, 3,
dan 4.
4. Makin tinggi stadium kanker, gejala penyakitnya akan makin parah dan
kemungkinannya untuk sembuh makin kecil. Tinggi rendahnya stadium kanker
ditentukan berdasarkan ukuran kanker, ada tidaknya penyebaran kanker ke
kelenjar getah bening di sekitarnya, dan seberapa jauh penyebaran kanker ke
organ lain.
F. Pencegahan Kanker

Orang tua harus melakukan pencegahan kanker sejak anak dalam kandungan, dengan
cara rutin memeriksakan kandungannya untuk mengantisipasi penyakit kanker maupun
penyakit tidak menular lainnya. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
menggalakkan program perilaku CERDIK untuk mencegah kanker (Kemenkes, 2016).
Berikut adalah ini adalah kepanjangan dari CERDIK:

1. Cek kesehatan secara berkala


Cek kesehatan secara rutin bermanfaat untuk mengingatkan kondisi kesehatan kita.
Semakin tepat informasi yang didapatkan,semakin bijaksana pula keputusan yang
dapat dilakukan. Cek kesehatan dilakukan secara rutin minimal 1 tahun sekali.
Pemeriksaan kesehatan yang paling umum dilakukan berikut ini berguna untuk
mendeteksi risiko PTM seperti : Diabetes Mellitus, Hipertensi, Stroke, Penyakit
Jantung, Obesitas, kanker, katarak, Asma dan PPOK.
2. Enyahkan asap rokok.
Rokok mengandung 4000 zat, dan 200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi
kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin dan karbon monoksida.
Jika tak bisa berhenti merokok, maka setidaknya jangan merokok di dekat anak, ganti
pakaian yang terkena asap rokok. Merokok di dekat anak hanya akan membuat
mereka menjadi perokok pasif. Selain itu, merokok di depan anak akan memberikan
contoh bagi mereka untuk merokok. Perokok pasif dan perokok aktif lebih berisiko
terkena kanker paru-paru. Untuk itu, sebaiknya jangan merokok, baik di depan anak
maupun di lain tempat.
3. Rajin aktivitas fisik
Anak-anak yang mengalami obesitas berpeluang besar menjadi orang dewasa yang
mengalami obesitas. Obesitas pada orang dewasa meningkatkan risiko masalah
kesehatan yang serius, termasuk kanker. Orangtua dapat membantu anak
mengembangkan kebiasaan makan yang sehat dan tetap aktif secara fisik, sehingga
berat badannya tetap sehat. Jumlah aktivitas fisik yang dibutuhkan anak bergantung
pada usianya. Anak usia 3 sampai 5 tahun harus aktif sepanjang hari. Anak-anak
yang lebih besar dan remaja harus aktif setidaknya satu jam sehari.
4. Diet sehat dengan kalori seimbang
Gizi Seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yangmengandung zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan menerapkan prinsip 4
Pilar Gizi Seimbang yaitu
1. Mengonsumsi aneka ragam pangan
2. Membiasakan perilaku hidup bersih
3. Melakukan aktivitas fisik
4. Mempertahankan dan memantau berat badan normal
Konsumsi Gula, Garam dan Lemak juga harus dibatasi agar tidak berlebihdan
terhindar dari pemicu kanker. Anjuran pembatasan konsumsi gula, garam dan lemak
(GGL) pada makanan sehari hari yaitu maksimal 4 sendok makan gula, 1 sendok teh
garam, dan 5 sendok makan lemak. Protein 1 – 2 gr/kg BB, lemak sekitar 25 – 30
%, tingkatkan konsumsi vitamin dan mineral, apabila perlu berikan sebagai suplemen
5. Istirahat yang cukup
Manfaat istirahat yang cukup lainnya adalah meningkatkan daya tahan tubuh.
Dengan sistem imun yang kuat, badan anak dapat melawan infeksi virus, bakteri, dan
jamur. Bahkan, bisa melawan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini
membuat anak terhindar dari penyakit. Menurut Centers for Disease Control and
Prevention, berikut kebutuhan tidur anak usia 1 sampai 10 tahun: Usia 1-2 tahun =
11-14 jam per hari (termasuk tidur siang) Usia 3-5 tahun = 10-13 jam per hari
(termasuk tidur siang) Usia 6-12 tahun = 9-12 jam per hari
6. Kelola stres
Segala hal yang berhubungan dengan perubahan akan menimbulkan stress. Cara
mengatasi stress dan mencapai jiwa yang sehat antara lain:

 Kenali penyebabnya secara dini


 Menjalin kerjasama yang baik dengan guru
 Bantu Anak tidur rileks dan nyaman
 Habiskan lebih banyak waktu yang menentramkan Anak
 Berikan makanan sehat
 Berikan ruang untuk berekspresi
 Bermain atau melakukan aktivitas
 Dorong Anak lebih banyak bergaul dengan lingkungan yang positif
 Mengembangkan hobi yang bermanfaat
 Meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri pada Tuhan
 Menenangkan pikiran dengan relaksasi.

Di samping CERDIK, ada beberapa hal lain yang juga perlu Anda lakukan untuk
mencegah kanker, yaitu:

a. Hindari paparan sinar matahari berlebih


b. Gunakan masker di tempat yang penuh polusi udara
c. Lakukan vaksinasi dan imunisasi
DAFTAR PUSTAKA

National Cancer Institute [Internet]. NCI Dictionaries. [cited 12 August 2020].

WHO Report on Cancer Setting Priorities, Investing Wisely and Providing Care for All. Geneva:

World Health Organization; 2020

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil Utama RISKESDAS 2018

National Cancer Institute [Internet]. What Is Cancer?.2015 Feb [cited 13 August 2020].

Apriany, D. (2016). Asuhan Keperawatan Anak Dengan Keganasan (Nurul Falah Atif (ed.); 1st ed.). PT.

Refika Aditama.

Fernandes, A. (2019). Masalah Tidur Anak Dengan Leukemia Limfoblastik Akut Dalam Menjalani

Kemoterapi Fase Induksi.JURNAL KESEHATAN PERINTIS (Perintis’s Health Journal), 6(1), 68–73.

https://doi.org/10.33653/jkp.v6i1.244

Fernandes, A. (2020). Kelelahan Pada Anak Dengan Leukemia Limfoblastik Akut Dalam Menjalani

Kemoterapi Fase Induksi.JURNAL KESEHATAN PERINTIS (Perintis’s Health Journal), 7(1), 69–74.
https://doi.org/10.33653/jkp.v7i1.411

https://www.umy.ac.id/jumlah-kanker-pada-anak-meningkat-tiap-tahun-orang-tua-dan-masyarakat-

punya-peran-deteksi-dini

Kementerian Kesehatan RI. 2016. Buku : Informasi CERDIK. Jakarta: Direktorat Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai