Yogyakarta
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata “Kanker” pastinya sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat sebagai
penyakit yang berbahaya bagi setiap pengidapnya. Penyakit Kanker merupakan
penyakit tidak menular yang ditandai dengan adanya sel atau jaringan abnormal yang
bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali dan dapat menyebar ke tempat lain dalam
tubuh pengidap (KEMENKES RI, 2019). Kanker dapat ditemui pada orang tua, orang
dewasa, bahkan anak-anak dan balita. Kanker yang ditemui pada anak-anak memiliki
perbedaan dengan yang dialami orang dewasa yang cenderung disebabkan oleh gaya
hidup.
Dikutip dari situs YOAI Foundation, WHO mencatat terdapat 110 sampai 130
kasus kanker per satu juta anak per tahunnya. Di Indonesia, terdapat sekitar 14.000
pasien kanker anak baru setiap tahunnya, jumlah tersebut menyebabkan Indonesia
menjadi salah satu negara dengan kasus pengidap kanker anak tertinggi di Asia
Tenggara dan penyebab kematian kedua terbesar pada anak dan remaja berumur 5-14
tahun. Meskipun kanker pada anak tidak dapat dicegah karena adanya perubahan atau
mutasi genetik, yang lebih baik untuk diperhatikan adalah bagaimana upaya dan
tindakan orang tua apabila anak menimbulkan gejala dan terdiagnosis menderita
kanker.
2
rasakan. Perubahan fisik dan mental pada anak sebagai efek dari kanker terlambat
disadari orang tua yang tidak teredukasi akan gejala kanker.
Pada umumnya orang tua yang tidak teredukasi juga cenderung menyangkal
saat anak mereka menunjukkan gejala kanker. Hal ini terjadi karena stigma yang
tumbuh di masyarakat mengenai kanker adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan,
dan pasti mengarah kepada kematian. Stigma negatif akan kanker juga merupakan
suatu hambatan dalam pengobatan kanker pada anak. Selain penundaan diagnosis dan
pengobatan akibat penyangkalan, stigma negatif kanker juga memengaruhi kesehatan
mental pengidap kanker. Mereka cenderung merasa putus asa, dan tidak mau menjalani
pengobatan.
3
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan proyek CCIE?
2. Bagaimana mengedukasi orang tua dalam upaya pencegahan
perkembangan kanker pada anak-anak dalam proyek CCIE?
3. Apa bentuk dukungan sosial dan kontribusi yang dapat dilakukan oleh
masyarakat di proyek CCIE?
4. Bagaimana peran para anak pengidap kanker yang ikut berpartisipasi
dalam proyek?
5. Apa manfaat dari adanya proyek CCIE sebagai upaya promosi
meningkatkan kesadaran terhadap kasus kanker anak di Indonesia?
C. Tujuan
4
BAB II
ISI
A. Tinjauan Pustaka
5
pengidap untuk membunuh sel kanker, dan terapi target berupa
pemberian obat yang mengidentifikasikan secara spesifik sel kanker
tanpa membunuh sel normal yang lain. Yang terakhir, adalah perawatan
paliatif berupa perawatan untuk mencegah efek samping kanker serta
mengurangi rasa sakit yang dialami anak pengidap kanker. Perawatan
paliatif dapat berupa pemberian obat untuk menghilangkan rasa sakit,
maupun pemberian dukungan psikososial terhadap anak pengidap
kanker (WHO, 2021). Perawatan paliatif bertujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup anak pengidap kanker karena pada dasarnya tidak semua
kanker dapat diobati. Oleh karenanya perawatan paliatif penting untuk
dilakukan sebagai bentuk peningkatan kualitas hidup anak pengidap
kanker.
6
lemahnya sosialisasi, kurangnya penyuluhan terkait kanker pada anak,
dan pemberian informasi tidak benar di kalangan masyarakat.
4. Eksibisi
7
B. Pembahasan
Dalam upaya mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi terkait kanker pada
anak seperti minimnya kesadaran atas gejala-gejala kanker yang timbul pada anak-
anak, ketidaktahuan akan kebutuhan dan dana untuk pengobatan yang tidak sedikit,
dan terlambatnya pengambilan keputusan oleh orang tua dalam mencegah sel-sel
kanker yang sudah mulai menyebar mengakibatkan pengidap kanker anak memasuki
stadium lanjut. Selain itu, stigma-stigma negatif kepada pengidap kanker anak yang
perlu dipertimbangkan oleh masyarakat dan lingkungannya. Hal tersebut dapat
disebabkan oleh minimnya kesadaran oleh masyarakat tentang bahaya penyakit kanker
dan ketidakpahaman masyarakat awam mengenai penyakit kanker pada anak-anak.
Perlu adanya sebuah sarana kreatif untuk memantik masyarakat pada skala besar yang
beragam daya tarik dalam satu perkumpulan untuk melihat pertunjukkan. Dalam
pertunjukkan tersebut, diharapkan dapat meluruskan banyaknya pemahaman dan
stigma keliru melalui pertunjukkan langsung oleh para pejuang kanker anak yang
sangat membutuhkan perhatian, dukungan, dan kasih masyarakat. Sebuah eksibisi, di
mana tempat tersebut dalam hal ini bukanlah sarana negosiasi, tetapi sarana edukasi
yang interaktif untuk masyarakat dapat memahami lebih baik. Oleh karena itu, sebuah
inovasi yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan terkait kanker pada anak salah
satunya adalah dengan menarik masyarakat melalui sebuah eksibisi interaktif yang
melibatkan peran para anak pejuang kanker untuk menunjukkan keinginannya. Dengan
begitu, para orang tua dan masyarakat tentunya dapat mengerti dan lebih memahami
apa kewajiban dan simpati yang harus dimiliki apabila salah satu diantaranya adalah
lingkungan terdekat dari para anak pejuang kanker di Indonesia dengan mengapresiasi
dan ikut terlibat dalam kegiatan di eksibisi interaktif.
8
Indonesia. CCIE terbuka untuk para orang tua dan anak-anak, masyarakat umum dan
para profesional. Target utama CCIE adalah para orang tua untuk lebih dekat
memahami secara langsung mengenai kanker anak melalui penjelasan-penjelasan
dalam CCIE dan bertemu langsung oleh para konsultan profesional serta bertemu
langsung oleh para anak pengidap kanker yang terlibat di CCIE. Selain itu, para orang
tua dapat mengajak anak-anaknya untuk lebih dekat melihat dan berinteraksi secara
langsung untuk menumbuhkan rasa simpati dan empati sejak dini kepada teman-teman
yang sedang berjuang melawan penyakit kanker. Stigma yang diharapkan melalui
eksibisi interaktif ini adalah bahwa kanker bukan merupakan penyakit yang tidak
mungkin disembuhkan, dan dukungan dari orang-orang terdekat merupakan salah satu
kunci keberhasilan bertahan hidup.
9
para orang tua atau pengunjung diberi kesempatan untuk bertanya mengenai hal-hal
kanker pada anak.
Sebagai sebuah eksibisi yang pada umumnya identik dengan karya seni dan
dalam melibatkan peran masyarakat untuk tidak hanya hadir sebagai pengunjung,
dalam eksibisi interaktif ini terdapat pojok karya seni bertemakan kanker pada anak
yang melibatkan kontribusi masyarakat agar menyumbangkan karya seninya untuk
dipajang di CCIE sebagai dukungan terhadap anak pengidap kanker. Karya seni baik
berupa lukisan, patung, animasi, short movie, konten singkat, maupun tulisan berupa
puisi atau syair yang bertemakan kanker pada anak ditampilkan di CCIE. Penggalangan
donasi juga dilakukan di CCIE untuk kemudian disalurkan kepada yayasan kanker anak
di Indonesia yang membutuhkan bantuan sebagai dukungan untuk dana pengobatan
kanker pada anak.
Maka dari itu, eksibisi ini hadir dengan model dan tujuan yang tidak sama
dengan eksibisi pada umumnya. Di sini, para pengunjung dapat memahami dengan
berinteraksi langsung oleh para pejuangnya. Selain itu seiring dengan fakta bahwa
perhatian pemerintah dalam memberi dukungan dana untuk penyediaan fasilitas serta
penelitian berkelanjutan pengobatan kanker sangat diharapkan untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker pada anak, CCIE diharapkan tidak hanya menarik perhatian
masyarakat tetapi juga pemerintah dalam mengatasi kasus kanker pada anak di
Indonesia. Eksibisi interaktif berskala besar sebagai bentuk dukungan terhadap
pengidap kanker anak untuk memperingati Hari Kanker Anak Sedunia ini diharapkan
mampu menarik perhatian pemerintah untuk memulai penanganan kanker pada anak
dengan cara yang lebih baik.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
kemungkinan kesembuhan yang juga meningkat dengan menjalani pengobatan
dan perawatan secara konsisten. Keluarga dan anak pengidap kanker yang
berpartisipasi dalam proyek CCIE diharapkan dapat merasakan dukungan dari
masyarakat yang ditunjukkan dengan antusiasme mereka di eksibisi interaktif
ini. Dengan adanya karya seni, sesi interaksi, dan penggalangan dana di dalam
CCIE, masyarakat dapat menyumbangkan kontribusi mereka dengan terlibat
dalam kegiatan kegiatan tersebut dan menunjukkan kepada para pejuang kanker
anak bahwa mereka tidak sendirian dalam berjuang melawan kanker.
B. Saran
Upaya promotif dalam menyebarkan informasi mengenai CCIE kepada
masyarakat luas sangat diperlukan guna menjangkau minat masyarakat untuk
ikut berpartisipasi dan hadi di eksibisi ini. Media sosial yang menjadi sarana
komunkasi bagi banyaknya informasi adalah pilihan yang tepat untuk
membantu masyarakat dalam berinteraksi kepada para anak pejuang kanker di
Childhood Cancer Interactive Exhibition.
12
Referensi
Childhood Cancer International. “Myths and Misconceptions on
Childhood Cancer Survivors.” https://www.acco.org/, American Childhood
Cancer Organization, 2015, https://www.acco.org/wp-
content/uploads/2015/06/51215MYTHS-AND-MISCONCEPTIONS-
Childhood-Cancer-Survivors-FINAL.pdf.
Halodoc. “Kanker, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan.”
https://www.halodoc.com/, 2023, https://www.halodoc.com/kesehatan/kanker.
Hastuti, Dwi. “Metode Pembelajaran Interaktif; Pengertian, Tujuan, Ciri,
Manfaat, dan Contoh Pembelajaran Interaktif.” https://farih.co.id/, 28 April
2023, https://farih.co.id/metode-pembelajaran-interaktif-pengertian-tujuan-
ciri-manfaat-dan-contoh-pembelajaran-interaktif/.
HUMAS FIK UI. “Sosialisasi Pencegahan dan Pengobatan Kanker
untuk Melawan Stigma Buruk di Masyarakat.” https://uiupdate.ui.ac.id/,
Fakultas Ilmu Keperawatan UI, 4 Februari 2017,
https://uiupdate.ui.ac.id/article/sosialisasi-pencegahan-dan-pengobatan-
kanker-untuk-melawan-stigma-buruk-di-masyarakat.
KEMENKES RI. “Apa itu Kanker?” https://p2ptm.kemkes.go.id/,
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 5 Februari 2019,
https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/disease-kanker-dan-kelainan-
blood/page/14/apa-itu-kanker.
KEMENKES RI. “Kenali Gejala Dini Kanker Pada Anak.”
https://p2ptm.kemkes.go.id/, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 16
Oktober 2018, https://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/kenali-
gejala-dini-kanker-pada-anak.
NCI. “Understanding Cancer.” https://www.cancer.gov/, National
Cancer Institute, 11 Oktober 2021, https://www.cancer.gov/about-
cancer/understanding/what-is-cancer.
13
Odanye, Elizabeth O Akin, and Anisah J. Husman. “Impact of stigma
and stigma-focused interventions on screening and treatment outcomes in
cancer patients.” https://www.ncbi.nlm.nih.gov/, US National Center for
Biotechnology Information, 25 Oktober 2021,
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8580722/.
Sehat Negeriku Sehatlah Bangsaku. “Inilah 6 Jenis Kanker yang
Rentan Terjadi pada Anak.” https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 16 Februari 2018,
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20180215/3724937/inilah-6-
jenis-kanker-rentan-terjadi-anak/.
Wahab, Rohmalina. Psikologi Belajar. Jakarta, PT Raja Grafindo
Persada, 2016.
WHO. “Childhood Cancer.” https://www.who.int/, World Health
Organization, 13 Desember 2021, https://www.who.int/news-room/fact-
sheets/detail/cancer-in-children.
YOAI. “Kanker Anak di Indonesia.” https://www.yoaifoundation.org/,
Yayasan Onkologi Anak Indonesia, 2023,
https://www.yoaifoundation.org/kanker-anak.php.
Yuda, Alfi. “Pengertian Pameran, Tujuan, Fungsi, dan Manfaat yang
Didapatkan.” https://www.bola.com/, Bola.com, 8 Juni 2021,
https://www.bola.com/ragam/read/4576196/pengertian-pameran-tujuan-
fungsi-dan-manfaat-yang-didapatkan.
14