Anda di halaman 1dari 8

DAMPAK INTERVENSI EDUKASI TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP, DAN

KETERAMPILAN ORANG TUA DALAM MENGELOLA NYERI


PADA ANAK DENGAN KANKER

Imelda Pujiharti 1, Allenidekania2, Happy Hayati3


1. Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam As-Syafi,iyah, Jakarta.
2. Keilmuan Keperawatan Anak Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok, Indonesia
*e-mail: imelda_pujiharti@yahoo.co.id

ABSTRAK
Pendahuluan nyeri pada anak kanker berdampak jangka panjang dan jangka pendek. Sebagian
besar orang tua tidak mengetahui cara mengkaji nyeri pada anak dan belum menggunakan skala
nyeri yang sesuai dengan usia anak untuk mengukur nyeri. Pendidikan kesehatan tentang
manajemen nyeri yang diberikan kepada pasien belum terstruktur sehingga informasi yang
diberikan tidak optimal. Tujuan Penelitian untuk mengidentifikasi dampak intervensi edukasi
terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan orang tua dalam mengelola nyeri pada anak dengan
kanker. Metodologi Penelitian desain penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen dengan one
grup pre test post test. Sampel berjumlah 29 orang di RSAB Harapan kita dan RSPAD Gatot
Soebroto yang diambil secara consecutive sampling. Analisis data menggunakan McNemar dan Uji
Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dalam aspek
pengetahuan, sikap dan keterampilan orang tua dalam mengelola nyeri pada anak sebelum dan
sesudah pendidikan kesehatan (pengetahuan, p=0,001; Sikap, p=0,001 dan keterampilan, p<0,001).
Simpulan Karakteristik orang tua yang berhubungan dengan pengetahuan dan sikap adalah
pengalaman manajemen nyeri. Saran rekomendasi dari penelitian ini adalah pendidikan kesehatan
tentang mengelola nyeri pada anak sebaiknya dilakukan secara intensif.

Kata kunci : Anak, Manajemen nyeri pada kanker, Pendidikan Pesehatan, Pengetahuan, Sikap
dan Keterampilan

ABSTRACT
Introduction pain in children suffers from cancer gives effect in short term and long term. Most
parents do not know how to assess pain in children. They have not used a pain scale based on
children age to measure pain. Health education pain management has not been structured for
patients so the given information is not optimal. The purpose this study aims to identify the impact
of education intervention to the parent’s knowledge, attitudes, and skills in managing pain of
children suffers from cancer. This research method This study used a quasi-experimental with one
group pretest-posttest. The sample was 29 people in RSAB Harapan Kita and Gatot Subroto Army
Hospital, taken by consecutive sampling. The data was analyzed by McNemar and Chi Square. The
results showed a significant difference in the aspect of knowledge, attitudes and skills of parent in
the pain management of children before and after health education (knowledge, p = 0.001;
Attitudes, p = 0.001 and skill, p < 0.001). The conclusion characteristics of parents associated
with the knowledge and attitudes who have children suffers from cancer is pain management
experience. Suggestions recommendation for this study is the health education about pain
management should be carried out intensively.

Keywords : Attitude and Skills, Children, Health Education, Knowledge, Pain Management
of Cancer.

Jurnal Afiat : Kesehatan dan Anak is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
43 | Jurnal Afiat : Kesehatan dan Anak | Vol. 5 | No. 2 | 2019
PENDAHULUAN kanker yang berkembang pada anak-anak
Penyebab kanker pada masa dan jarang terlihat pada dewasa yaitu
kanak-kanak sering tidak diketahui. kanker embrional termasuk
Namun 5 % dari semua kanker pada anak- neuroblastoma, tumor Wilms atau
anak dapat disebabkan oleh faktor genetik. nefroblastoma, medulablastoma,
Sekitar 25% sampai 30 % kasus rabdomiosarkoma dan retinoblastoma.
retinoblastoma yang terjadi pada anak- Beberapa kanker pada anak, yang lebih
anak disebabkan oleh mutasi gen sering terjadi pada remaja yaitu leukemia
(National Cancer Institute, 2014). myeloid akut, limfoma Hodgkin, kanker
Penelitian yang dilakukan oleh tiroid, dan melanoma (American Cancer
Hassanzadeh, Mohammadi, Eefard, Society, 2014).
Bordbar, dan Karimi (2011) faktor Rasa sakit atau nyeri adalah salah
lingkungan dan kekuatan genetik sangat satu gejala yang paling umum dan paling
berpengaruh juga terhadap risiko ditakuti dari penyakit kanker. American
terjadinya ALL. Menurut penelitian Cancer Society (2013) lebih
Cardis dan Hacth (2011) anak-anak dan memprioritaskan untuk mengontrol dan
orang dewasa yang terkena radiasi akibat mengurangi gejala rasa sakit (nyeri) untuk
kecelakaan dari pembangkit tenaga nuklir meningkatkan kualitas hidup. Diagnosis
dapat meningkatkan risiko untuk terkena kanker pada umumnya dapat memicu
kanker tiroid. Sementara anak-anak yang emosi seperti ketakutan, kecemasan,
ibunya pernah terpapar dengan sinar kesedihan, kebingungan, perasaan depresi
radiasi X-ray selama kehamilan dan anak- dan tidak berdaya. Ketika sedang sakit
anak yang terkena radiasi CT Scan setelah parah, emosi-emosi ini diperburuk dan
kelahiran berisiko untuk terkena beberapa dapat menyebabkan rasa putus asa dan
jenis kanker (Linet, Kim, & Rajaraman, merasa hidup ini tidak berguna. Hal ini
2009). dapat mengganggu aktivitas sehari-hari
Paparan orang tua terhadap bahan dan mengurangi kesejahteraan fisik,
kimia seperti peptisida selama kehamilan, psikologis, dan interpersonal seseorang.
paparan pada masa kanak-kanak terhadap Oleh sebab itu perawatan dan
agen infeksi umum, dan tinggal di dekat pengelolaan gejala nyeri harus
pembangkit tenaga listrik tenaga nuklir ditingkatkan secara signifikan (American
juga berisiko terhadap beberapa jenis Cancer Society, 2013).
kanker pada anak-anak (Kinlen, 2011; Tomlinson dan Kline (2010)
Belson, Kingsley, & Holmas, 2007; Ma, menyatakan nyeri neuropatik dapat terjadi
Urayana, Chang, Wiemels, & Buffler, pada sepertiga pasien anak dengan kanker,
2008). Faktor risiko terjadinya ALL dapat dimana penyebab yang paling umum dari
disebabkan oleh bahan genotoksik nyeri adalah akibat penyakit kanker itu
(bahan kimia dan radiasi), tetapi dapat sendiri, pengobatan, dan prosedur
juga disebabkan oleh diet/gizi, dan agen tindakan. Selain itu nyeri juga dapat
infeksi/respon imun (Calliagno, Baan, & disebabkan oleh pengobatan kanker
Wild, 2011; Anderson, 2006). dengan menggunakan kemoterapi, radiasi
Perkembangan jenis-jenis kanker dan pembedahan. Menurut penelitian
yang terjadi pada anak-anak dan remaja Raphael et al. (2010) nyeri dapat
berbeda dengan orang dewasa. Jenis disebabkan oleh tumor itu sendiri
kanker yang paling banyak pada anak (misalnya terjadi kompresi saraf oleh
(usia 0-19) adalah leukemia (26%), kanker tumor padat) atau efek samping dari
otak, kanker sistem saraf pusat (SSP) pengobatan seperti kemoterapi,
(18%), dan limfoma (14%). Beberapa radioterapi atau operasi, dimana

Dampak Intervensi Edukasi | 44


kemoterapi dapat menyebabkan kerusakan untuk penilaian keterampilan dilakukan
saraf perifer dan akan menimbulkan rasa juga pada hari yang sama.
nyeri dan gangguan sensorik. Bentuk intervensi dalam
Asuhan keperawatan pada anak penelitian ini adalah pemberian
dengan keganasan memiliki tujuan yaitu pendidikan kesehatan pada orang tua anak
mempersiapkan anak dan keluarga dalam yang menderita kanker di RSAB Harapan
menghadapi prosedur diagnostik dan Kita dan RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
pembedahan, memberikan penjelasan Intervensi pendidikan kesehatan diberikan
mengenai efek samping terapi, dan langsung pada orang tua anak dengan
memberikan dukungan kepada anak dan kanker selama selama 60 menit yang
keluarga (Hockenberry & Wilson, 2009). dibagi menjadi 5 menit pembukaan, 15
Nyeri yang terjadi pada anak dengan menit presentasi, 15 menit demonstrasi
keganasan dapat berdampak terhadap dan redemonstrasi, 15 menit tanya jawab,
kondisi fisik, psikologi anak, aspek sosial, 5 menit kesimpulan dan 5 menit
dan emosional anak, sehingga diperlukan penutupan.
penyedia layanan kesehatan khususnya Materi pendidikan kesehatan
perawat agar dapat menghargai, diberikan menggunakan media lembar
mencegah dan mengontrol nyeri secara balik dan leaflet yang berisi manajemen
efektif pada anak-anak (Tomlinson & nyeri yang berisi tentang definisi nyeri,
Kline, 2010). penyebab, tanda dan gejala, klasifikasi
Pendidikan kesehatan tentang nyeri, pengkajian nyeri, manajemen nyeri
manajemen nyeri sudah diberikan oleh tim farmakologi dan nonfarmakologi.
kesehatan yang ada di rumah sakit namun Pendidikan kesehatan dilakukan di kamar
belum optimal, hal ini dapat disebabkan pasien, di ruang bermain, dan diberikan
oleh belum tersedianya media pendidikan secara perorangan.
kesehatan yang lengkap, sehingga Pengambilan sampel dengan cara
informasi yang diberikan masih masih consecutive sampling sebanyak 29 orang
terbatas. Berdasarkan data dan fenomena tua yang mempunyai anak dengan kanker
yang terjadi di lapangan tersebut, peneliti yang dirawat di rumah sakit. Tempat
ingin mengetahui bagaimanakah dampak penelitian menggunakan RSAB Harapan
intervensi edukasi terhadap pengetahuan, Kita dan RSPAD Gatot Soebroto Jakarta,
sikap, dan keterampilan orang tua dalam yang dilakukan di ruang kelas 2 dan kelas
mengeloa nyeri pada anak dengan kanker. 3. Peneliti telah memperhatikan prinsip-
prinsip etika yang perlu dilakukan, yaitu
METODE PENELITIAN beneficence, menghargai martabat
Desain penelitian yang digunakan manusia, dan mendapatkan keadilan.
adalah Quasi-experimental design dengan Analisa data dilakukan dengan uji
one group pre dan post test design. McNemar dan Chi-Square.
Pengukuran pengetahuan dan sikap
dengan cara melakukan pre test dan post HASIL PENELITIAN
test dengan menggunakan kuesioner. Karakteristik responden orang tua
Sedangkan untuk pengukuran sikap dalam penelitian ini terdiri dari usia, jenis
dengan menggunakan lembar observasi kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan,
yang diukur sebelum dan sesudah pendapatan keluarga, suku bangsa,
intervensi pendidikan kesehatan. Pre test informasi manajemen nyeri dan
dilakukan hari pertama sebelum dilakukan pengalaman manajemen nyeri ditunjukkan
intervensi, sedangkan post test dilakukan pada tabel 1.
satu hari setelah intervensi. Sedangkan

45 | Jurnal Afiat : Kesehatan dan Anak | Vol. 5 | No. 2 | 2019


Tabel 1 Distribusi Responden Menurut pengalaman
Usia, Jenis kelamin, Tingkat
Pendidikan, Pekerjaan, Pendapatan
Keluarga, Suku bangsa, Informasi Uji statistik McNemar dilakukan
Manajemen Nyeri dan Pengalaman untuk melihat perbedaan pengetahuan
Manajemen Nyeri (n = 29) orang tua antara sebelum dan sesudah
pemberian pendidikan kesehatan. Hasil
Variabel Frekuensi Persentase menujukkan adanya perbedaan
(%) pengetahuan responden sebelum dan
Usia: sesudah diberikannya pendidikan
1. Dewasa awal 4 13.8 kesehatan dan berdasarkan uji statistik
2. Dewasa 25 86.2 didapatkan adanya perbedaan bermakna
tengah 0 0 antara pengetahuan sebelum dan sesudah
3. Dewasa Akhir diberikan pendidikan kesehatan dengan
Jenis Kelamin: nilai p = 0,001.
1. Laki-laki 3 10,3 Uji statistik menemukan adanya
2. Perempuan 26 89,7 perbedaan pada sikap responden sebelum
Pendidikan:
dan setelah diberikannya pendidikan
1. Tidak sekolah 0 0
2. SD kesehatan dan berdasarkan uji statistik
3. SMP 0 0 didapatkan adanya hubungan antara sikap
4. SMA 7 24,1 dan pendidikan kesehatan dengan nilai p =
5. Perguruan 19 65,5 0,001. Uji statistik menemukan hasil
tinggi 3 10,3 adanya perbedaan keterampilan pada
responden sebelum dan sesudah
diberikannya pendidikan kesehatan dan
Variabel Frekuensi Persentase berdasarkan uji statistik didapatkan
(%) adanya hubungan antara keterampilan dan
Pekerjaan: pendidikan kesehatan dengan nilai p
1. Bekerja 9 31,0 <0,001. Hasil uji statistik tersebut terdapat
2. Tidakbekerja 20 69,0
pada tabel 2.
Pendapatan
keluarga:
1. < UMR 9 31,0 Tabel 2 Hasil Analisis Perbedaan
2. >UMR 20 69,0 Pengetahuan Sebelum dan Sesudah
Suku bangsa: diberikan Pendidikan Kesehatan
1. Padang 2 6,9
2. Jawa 11 37,9 Pengetahuan Orang Tua p- value
Kategori Sebelum Sesudah
3. Sunda 8 27,6 F % F %
4. Batak 1 3,4 Pengetahuan
5. Lain-lain 7 24,1 Baik 16 55,2 27 93,1 0,001
Informasi Kurang baik 13 44,8 2 6,9
manajemen Sikap
Baik 15 51,7 26 89,7 0,001
nyeri: Kurang baik 14 48,3 3 10,3
1. Pernah 11 37,9 Keterampilan
2. Belum pernah 18 62,1 Baik 15 51,7 29 100 <0,001
Pengalaman Kurang baik 14 48,3 0 0
manajemen
nyeri: Berdasarkan uji statistik variabel
1. Memiliki 20 69,0 karakteristik orang tua yang signifikan
pengalaman berhubungan dengan pengetahuan orang
2. Tidak 9 31,0 tua pada anak dengan penyakit kanker
memiliki adalah pengalaman manajemen nyeri

Dampak Intervensi Edukasi | 46


karena nilai p masing-masing lebih kecil kesehatan yang diberikan bertujuan untuk
dari 0,05 (p = 0,017). Nilai OR pada mengubah perilaku individu atau
hubungan pengalaman manajemen nyeri masyarakat di bidang kesehatan.
terhadap pengetahuan orang tua sebesar Dalam memberikan pendidikan
8,2. Artinya orang tua yang memiliki kesehatan dibutuhkan suatu alat bantu
pengalaman manajemen nyeri mempunyai pendidikan kesehatan yang digunakan
peluang pengetahuannya baik 8,2 kali petugas dalam menyampaikan bahan atau
dibandingkan dengan orang tua yang tidak materi 60 menit, sehingga terjadi
memiliki pengalaman manajemen nyeri. peningkatan pengetahuan. Media
Karakteristik orang tua lain yang pendidikan kesehatan yang digunakan
berhubungan dengan sikap adalah dalam penelitian ini adalah lembar balik
pengalaman manajemen nyeri. dan leaflet, dimana alat-alat tersebut dapat
Berdasarkan uji statistik ditemukannya membantu untuk mempermudah
ada hubungan yang signifikan antara penyampaian informasi dan
pengalaman manajemen nyeri dengan mempermudah penerimaan pesan-pesan
sikap dengan p<0,05. Nilai OR pada bagi klien. Hal ini tentunya didukung
hubungan pengalaman manajemen nyeri dengan desain cover depan leaflet
terhadap sikap orang tua sebesar 6,5. memainkan peran kunci agar pembaca
Artinya orang tua yang memiliki lebih tertarik (Sudo, 2011).
pengalaman manajemen nyeri mempunyai Penelitian lain juga dilakukan
peluang sikapnya baik 6,5 kali oleh Ekayanti, Briawan, dan Destiara
dibandingkan dengan orang tua yang tidak (2013) bahwa pengetahuan ibu dalam
memiliki pengalaman manajemen nyeri. sarapan anak sekolah dasar menunjukkan
peningkatan yang lebih baik dengan
PEMBAHASAN menggunakan media kombinasi slide
Pendidikan kesehatan yang power point dan leaflet, dimana proporsi
diberikan pada orang tua sangat pengetahuan meningkat setelah intervensi.
bermanfaat untuk meningkatkan Penelitian yang dilakukan Purnamasari
pengetahuan dalam melakukan (2012) ada perbedaan peningkatan
manajemen nyeri pada anak dengan pengetahuan secara signifikan antara
penyakit kanker. Pendidikan kesehatan kelompok intervensi dengan kelompok
mengenai manajemen nyeri ditujukan kontrol sesudah diberikan pendidikan
kepada orang tua anak dengan penyakit kesehatan secara intensif dengan
kanker yang merupakan suatu kegiatan menggunakan media dan dibekali leaflet.
proses belajar dan mengajar dengan Penelitian yang dilakukan oleh
menggunakan media Flipchart dan leaflet. Zulkarnain, Yusi, dan Farida (2009)
Pendidikan kesehatan diberikan dalam bahwa ada perbedaan efektifitas antara
waktu 60 menit, sehingga terjadi metode ceramah dengan menggunakan
peningkatan pengetahuan yang bermakna media flipchart dan pemutaran VCD
pada orang tua. dalam meningkatkan pengetahuan tentang
Pendidikan kesehatan adalah suatu inisiasi menyusui dini (IMD) pada ibu
proses perubahan perilaku yang dinamis hamil.
bukan hanya proses pemindahan materi Hasil penelitian menunjukkan
dari individu ke orang lain dan bukan adanya perbedaan yang bermakna pada
seperangkat prosedur yang akan sikap orang tua sebelum dan sesudah
dilaksanakan ataupun hasil yang akan diberikan pendidikan kesehatan tentang
dicapai (Nyswander, 1974 dalam manajemen nyeri, hal ini menunjukkan
Maulana,2009). Menurut WHO, 1945 bahwa pendidikan kesehatan yang
dalam Maulana (2009) pendidikan diberikan pada orang tua sangat

47 | Jurnal Afiat : Kesehatan dan Anak | Vol. 5 | No. 2 | 2019


bermanfaat untuk meningkatkan sikap berhubungan dengan pengetahuan adalah
dalam melakukan manajemen nyeri pada pengalaman nyeri. Penelitian ini
anak dengan penyakit kanker. didukung oleh Kapti (2010) bahwa ibu
Penelitian ini sejalan dengan memiliki pengalaman merawat balita diare
penelitian yang dilakukan oleh sebesar (63,3%), sedangkan sisanya
Sulisnadewi (2011) bahwa terdapat (36,7%) tidak memiliki pengalaman
perbedaan yang bermakna sikap ibu yang merawat balita diare.
diberikan pendidikan kesehatan perawatan Pengalaman nyeri juga
anak diare dengan yang tidak diberikan. menunjukkan hubungan dengan sikap.
Penelitian oleh Zulkarnain et al. (2009) Penelitian ini didukung oleh Kapti (2010)
bahwa terdapat peningkatan sikap bahwa ibu yang memiliki pengalaman
responden sebesar (91,66%) setelah merawat balita diare sebesar (63,3%),
diberikan penyuluhan kesehatan dengan sedangkan sisanya (36,7%) tidak memiliki
menggunakan Flipchart, sementara pengalaman merawat balita diare. Pada
penyuluhan kesehatan dengan pemutaran penelitian Kapti sebagian besar orang tua
VCD, terdapat peningkatan sikap memiliki pengalaman merawat balita
responden sebesar (100%). Yurika (2009) dengan diare. Pada penelitian yang
menyatakan ada perbedaan yang dilakukan oleh peneliti sebagian besar
bermakna sikap ibu dalam pemantauan orang tua juga memiliki pengalaman
perkembangan balita sebelum dan sesudah dalam melakukan manajemen nyeri yaitu
dilakukan intervensi dengan p value < (69 %). Bastable (2002) menyatakan
0,05, artinya pendidikan kesehatan yang orang dewasa mempunyai banyak
diberikan pada ibu sangat bermanfaat pengalaman hidup dan catatan-catatan
untuk meningkatkan sikap positif dalam prestasi yang memungkinkan mereka
pemantauan perkembangan balita. memasuki situasi belajar mengajar dengan
Penelitian yang sama juga dilakukan oleh penuh keyakinan terhadap kemampuan
Kapti (2010) dimana terjadi perbedaan mereka sebagai peserta didik.
yang bermakna sikap ibu sebelum dan
sesudah diberikan pendidikan kesehatan. SIMPULAN
Hasil penelitian yang lain Mayoritas responden berusia
menunjukkan adanya perbedaan yang dewasa tengah (awal usia 30 – 60 tahun)
bermakna pada keterampilan orang tua sebesar 86,2%, jenis kelamin perempuan
sebelum dan sesudah diberikan sebesar 89,7%; berpendidikan SMA
pendidikan kesehatan, hal ini sebesar 65,5%, tidak bekerja sebesar 69%,
menunjukkan bahwa pendidikan suku bangsa Jawa dan Sunda sebesar
kesehatan yang diberikan pada orang tua 65,5%, belum pernah mendapatkan
sangat bermanfaat untuk meningkatkan manajemen nyeri sebesar 62,1% dan
keterampilan dalam melakukan memiliki pengalaman manajemen nyeri
manajemen nyeri pada anak dengan sebesar 69%. Terdapat perbedaan
penyakit kanker. pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
Hasil penelitian ini didukung oleh bermakna antara sebelum dan sesudah
Rosuliana (2014) bahwa rata-rata nilai diberikan pendidikan kesehatan dalam
perilaku ibu merawat balita penderita mengelola nyeri pada anak dengan kanker.
pneumonia pada kelompok perlakuan Terdapat hubungan yang bermakna antara
mengalami peningkatan yang tinggi. karakteristik responden: pengetahuan
Selain itu juga terdapat perbedaan yang dengan pengalaman manajemen nyeri.
bermakna pada kelompok perlakuan
sebelum dan sesudah diberikan intervensi. SARAN
Karakteristik responden yang

Dampak Intervensi Edukasi | 48


Hasil penelitian dapat dijadikan
masukan untuk membuat prosedur tetap Anderson, M. L. (2009). Environmental
memberikan pendidikan kesehatan dengan genotoxicanst/ carcinogens and
berbagai media dalam penyampaian childhood cancer: Bridgeable gaps
informasi terhadap pasien dan keluarga, in scientific knowledge. Mutation
sehingga informasi yang diberikan mudah Research/Genetic Toxicology and
diingat. Media yang disediakan Belson, M., Kingsley, B., & Holmas, A.
hendaknya dapat menghemat waktu dan (2009). Risk factors for acute
biaya, serta tenaga, sehingga lebih efektif leukemia in children; Review
dan efisien bila digunakan. Hasil Enviromental health. Enviromental
penelitian ini dapat dijadikan masukan Health Perspectives, 115 (1), 138-
kepada pemegang kebijakan rumah sakit 145.
untuk menyediakan tempat khusus untuk Bastable, S. B. (2010). Perawat sebagai
penyuluhan kesehatan, sehingga edukasi pendidik prinsip-prisip pengajaran
dapat diberikan dalam kondisi lingkungan dan pembelajaran. (Wulandari,
tenang dan nyaman, sehingga informasi Widiyanti, penerjemah). Jakarta:
yang diberikan mudah diterima pasien EGC
dengan baik. Edukasi dapat diberikan Bakotic, M., Vidacek, B, R., & Adrijana,
dengan melibatkan anak terutama anak K. (2009). Educating adolescents
yang lebih besar, sehingga anak tidak about healthy sleep: Experimental
perlu ditinggal pada saat orang tua study of effectiveness of educational
diberikan edukasi. leaflet. Croat Med Journal, 50 (2),
174-181. doi:
DAFTAR PUSTAKA 10.3325/cmi.2009.50.174
American Cancer Society. (2014). Cancer Behrman, R, E., Kliegman, R., & Arvin.
facts & figures 2014. A, M. (2010). Ilmu kesehatan anak
www.cancer.org/acs/groups/content/ Nelson. (Wahab, penerjemah)..
Diunduh tanggal 8 September 2011 Jakata: EGC.
American Cancer Society. (2013). Pain Fallon, M. (2010). Treatment of cancer
information for professional. pain should follow the WHO
www.cancer.org/myacs/newengland analgesic ladder. Guidelines in
/programsandservices/pain_informat Practice.
ion_for_professionals. Diunduh www.guidelinesinpractice.co.uk/dec
tanggal 22 Oktober 2014 _10_Fallon_cancer_Dec10.
Agrina, Sahar, J., & Haryati, T, S. (2012). Diunduh tanggal 22 oktober 2014.
Karakteristik orang tua dan Gaines, J. M., & Marx, K. A. (2011).
lingkungan rumah mempengaruhi Older men’s knowledge about
perkembangan balita. Jurnal osteoporosis and educational
Keperawatan Indonesia. 15 (2), 83- interventions to increase
88. osteoporosis knowledge in older
American Academy of Pediatric. (2001). man: A systematic review.
The assessment and management of Maturitas, 68 (1), 5-12. doi:
acute pain in infants children and 10.1016/j.maturitas.2010.08.013.
adolescents. AAP Journal, 108 (3), Glasper, A., & Richardson, J. (2009). A
793-794. doi: textbook of children’s and young
10.1542/peds.108.3.793. people’s nursing. Churchill
Alligood, M. R., & Tomey, A, M. (2010). Livingstone Elseiver.
Nursing theorist and their work. 7nd. Guevara, P. J., Wolf, M. F., Grum, M. C.,
Uniteds States of American: Mosby. & Clark M. N. (2009). Effects of

49 | Jurnal Afiat : Kesehatan dan Anak | Vol. 5 | No. 2 | 2019


educational intervention for self
management of asthma in children
and adolescents: Systematic review
and meta-analysis. BMJ, 326. doi:
http//dx.doi.org/10.1136/bmj.326.74
02.1308.
Hassanzadeh, J., Mohammadi, R.,
Rajaeefard, A. R., Bordbar, M. R.,
& Karimi, M. (2011). Maternal and
prenatal risk factors for childhood
leukemia in southern of iran. Iran
Red Cresscent Med Journal, 13 (6),
398-403.
Hockenberry, J, M., & Wilson, D. (2009).
Wong’s essentials of pediatric
nursing. 8nd ed.St. Louis: Mosby
Elsevier.
Kemenkes (2014). Hilangkan mitos
tentang kanker.
www.depkes.go.id/article/. Diunduh
tanggal 22 Oktober 2014.
Kinlen, L. (2011). Childhood leukemia,
nuclear sites, an population mixing.
British Journal of Cancer. 104 (1),
12-18. doi: 10.1038/sj.bjc.6605982.
Kwan, L. M., Buffler, A, P., Abrams, B.,
& Kiley, A. V. (2004).
Breastfeeding and the risk of
childhood leukemia: a meta-
analysis. Public Health Reports,
119 (6), 521-535.
doi.10.1016/j.phr.2004.09.002

Dampak Intervensi Edukasi | 50

Anda mungkin juga menyukai