Anda di halaman 1dari 2

RINGKASAN

Kontrasepsi berasal dari kata ‘kontra’ berarti mencegah atau melawan, dan
‘konsepsi’ yang berarti pertemuan antara sel telur matang dan sel sperma yang
dapat mengakibatkan kehamilan. Kontrasepsi adalah cara untuk menghindari dan
mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur matang
dengan sel sperma.
Proyeksi jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di seluruh Indonesia tahun
2012 mencapai 48,2 juta PUS dengan persentase peserta KB mencapai 61.9%,
yang terdiri dari peserta KB modern 57.9% dan KB tradisional mencapai 4.0%.
Persentase peserta KB modern menurut metode kontrasepsi di Indonesia antara
lain Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) 3.9%, Metode Operatif Wanita
(MOW) 3.2%, Metode Operatif Pria (MOP) 0.2%, implan 3.3%, kondom 1.8%,
suntik 31.9%, pil 13,6%. Persentase peserta KB tradisional menurut metode
kontrasepsi di Indonesia antara lain pantang berkala 1.3%, sanggama terputus
2.3%, dan cara lainnya 0.4%.
Banyak faktor yang mempengaruhi perempuan dalam memilih metode
kontrasepsi. Lawrence Green menganalisis perilaku manusia dari tingkat
kesehatan. Perilaku tersebut ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor yaitu faktor
predisposisi (predisposing factors) yang terwujud dalam karakteristik,
pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya; faktor
pendukung (enabling factors), yang terwujud dalam lingkungan sosial,
ketersediaan atau tidak tersedianya fasilitas atau sarana kesehatan; dan faktor
pendorong (reinforcing factors) yang terwujud dalam dukungan dari orang
terdekat, dukungan sikap dan perilaku petugas kesehatan dalam memberikan
pendidikan kesehatan, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku
masyarakat.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan
penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan mulai Januari sampai dengan
Desember 2017. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara consecutive
sampling. Seratus enam pasangan usia subur (PUS) yang yang sudah menikah

viii
yang datang ke P2 UGD, kamar bersalin dan bangsal kebidanan RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Palembang dan memenuhi kriteria inklusi dimasukkan
sebagai peserta penelitian. Semua peserta penelitian diberikan kuisioner untuk
melihat faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode kontrasepsi pada
wanita.
Pada penelitian ini didapatkan rerata umur responden dalam penelitian ini
adalah 30,15 ± 7,06 tahun dengan rentang umur 16-47 tahun dimana mayoritas
sampel pada kategori umur ≤ 35 tahun (75,5%). Mayoritas pekerjaan adalah ibu
rumah tangga (83%), mayoritas pendidikannya adalah SMA (43,4%) dan jumlah
anak ≤ 2 didapatkan sebanyak 70,8%. Dengan analisis statistik, didapatkan hasil
tidak terdapat perbedaan usia (p = 0,396), rentang usia (p = 0,210), pekerjaan (p =
0,158), pendidikan (p = 0,353) antara pasien yang memiliki dan menolak
kontrasepsi mantap. Namun, didapatkan hasil terdapat perbedaan jumlah anak (p
=0,016) dimana persentase jumlah anak >2 lebih banyak ditemukan (55,6%) pada
kelompok yang memilih kontrasepsi mantap.
Pada penelitian ini didapatkan hasil terdapat hubungan yang bermakna
antara jumlah anak (PR = 3,988; p = 0,016), tingkat pengetahuan (PR = 3,893; p
= 0,024) dan dukungan suami (PR = 5,233; p = 0,009) dengan pemilihan
kontrasepsi mantap. Selain itu, didapatkan hasil terdapat hubungan yang tidak
bermakna antara umur (PR = 2,311; p = 0,210), tingkat pendidikan (PR = 1,893;
p = 0,331), sikap ibu (PR = 1,567; p = 0,758), ketersediaan alat kontrasepsi (PR =
1,378; p = 0,719), ketersediaan SDM (PR= 1,769; p = 0,552) , alur rujukan (PR
= 1,976; p = 0,342), sikap petugas (PR = 1,088; p = 1,000) dan informasi petugas
(PR = 1,310; p = 0,802) dengan pemilihan kontrasepsi mantap Dengan uji
Regresi Logistik didapatkan hasil dukungan suami merupakan faktor yang paling
berperan terhadap pemilihan kontrasepsi mantap (PR = 4,266, p = 0,040) diikuti
oleh pengetahuan (PR = 3,620, p = 0,041).
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat
dibuat kesimpulan bahwa dukungan suami dan pengetahuan ibu merupakan faktor
yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi mantap pada pasangan usia subur di
Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin Palembang.

ix

Anda mungkin juga menyukai