Anda di halaman 1dari 41

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL


KESEHATAN PUSKESMAS MATANG PUDENG DANA
ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG
KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2024

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum

1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional;
2) Undang-undang 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah.
3) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4) Undang–undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
5) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2013 tentang
Laboratorium Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas
6) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2014 tentang Pelayanan
Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan,
Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual
7) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas
8) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang kesehatan.
9) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019 tentang
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan.
10) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat

2. Gambaran Umum

Adapun indikator dampak pembangunan kesehatan adalah, meningkatnya umur harapan


hidup, menurunnya angka Kematian bayi, Menurunnya angka kematian ibu, Menurunnya
prevalensi gizi kurang pada balita. Di Puskesmas Matang Pudeng pada tahun 2023 Angka
Kematian Ibu (AKI) 1 orang per 253 persalinan. Jumlah balita pada tahun yang sama adalah
1.171 balita., perlu ditingkatkan Upaya Kesehatan Masyarakat yang sistematis dan
berkesinambungan melalui kemitraan dengan OPD terkait, advokasi, pemberdayaan masyarakat,
Komunikasi perubahan perilaku, kualitas tenaga kesehatan dalam melaksanakan Upaya kesehatan
Masyarakat,penyebaran informasi kesehatan dan lain-lain.
Selain itu, Impres Nomor 1 Tahun 2017 mengamanatkan para menteri kabinet kerja, kepala
lembaga pemerintahan non pemerintah, Direktur utama badan penyelenggara jaminan sosial
kesehatan dan para gubernur dan bupati/walikota untuk melaksanakan Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat (Germas) sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing. Upaya
Kesehatan Masyarakat menaungi pelaksanaan gerakan masyarakat hidup sehat di bawah dinas
kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di
Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi
kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat. Selanjutnya, misi pembangunan
kesehatan nasional adalah 1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, yakni
puskesmas menggerakkan sector lain agar pembangunan yang dilaksanakan mempunyai dampak
dan kontribusi positif terhadap kesehatan masyarakat di wiliyah kerjanya, 2) Mendorong
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, yakni puskesmas mendorong agar setiap individu,
masyarakat termasuk swasta mempunyai tanggung jawab terhadap kesehatannya, 3) Memelihara
dan meningkatkan upaya kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau, yakni puskesmas
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai standar, etika profesi dan memuaskan
masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efesiensi
sehingga dapat dijangkau oleh seluruh manusia, 4) Meningkatkan dan mendayagunakan sumber
daya kesehatan, yakni puskesmas dalam dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan
mendayakan seluruh potensi sumber daya kesehatan yang ada secara optimal dan berhasil guna.
Puskesmas Matang Pudeng merupakan salah satu Puskesmas di Kabupatren Aceh Timur.
Tepat nya di Kecamatan Pantee Bidari. Dengan Luas wilayah 233,25 km2, Dengan jumlah
penduduk Tahun 2023 berjumlah 11.475 Jiwa, terdiri dari 12 desa. Jumlah Bidan Desa 9 orang
Jumlah Pustu 1 unit dan Polindes atau Poskesdes berjumlah 8 unit. Jumlah Bumil Resti 53 orang
dari 265 Bumil Jumlah Kematian Ibu 0 orang dari angka 253 ibu bersalin, Jumlah kematian bayi
1 dari 238 jumlah bayi Tahun 2010 100%, Persalinan ditolong tenaga kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) berjumlah 26 unit dan semua termasuk
katagori Posyandu aktif. Kader Posyandu berjumlah 64 Orang. Berdasrkan data tersebut di atas
kami perlu melakukan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan capaian masing-masing program.

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
1.1 Kunjungan Lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
a. Kunjungan lapangan Bumil Memantau Kondisi Kesehatan bumil, dan pertumbuhan balita
kurang Energi yang bermasalah didesa agar dapat menurunkan AKI dan
Kronik,Anemia,Bumil AKB dan mempercepat penurunan angka stunting
Resti,Bayi berat lahir
Rendah,dan Bayi balita
dengan Masalah gizi
B. PENERIMA MANFAAT

Penerima manfaat kegiatan ini pada umumnya yaitu Bumil dan Balita

No Nama Kegiatan Jumlah Penerima


Manfaat
1 Kunjungan lapangan Bumil kurang Energi 26Posya Bumil/Balita
Kronik,Anemia,Bumil Resti,Bayi berat lahir Rendah,dan ndu
Bayi balita dengan Masalah gizi

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Output Metode Tahapan
No Rincian Menu/Komponen
Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
1 Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Kunjungan lapangan Bumil Kegiatan 1 Swakelola 1. Persiapan
kurang Energi Administrasi
Kronik,Anemia,Bumil 2. Pelaksanaan
Resti,Bayi berat lahir Kegiatan
Rendah,dan Bayi balita 3. Waktu
dengan Masalah gizi Pelaksanaan
( Januari sd
Nop )

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Pelasanaan Kegiatan di laksanakan selama 11 Bulan


E. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas sebesar Rp
61.180.000,- ( Enam Puluh Satu Juta Seratus Delapan Puluh Ribu Rupiah) dengan kebutuhan per rincian menu
kegiatan sebagai berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya


1 Kunjungan lapangan Bumil kurang Energi Rp.61.180.000
Kronik,Anemia,Bumil Resti,Bayi berat lahir Rendah,dan
Bayi balita dengan Masalah gizi
Total Rp. 61.180.000

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Kepala UPTD Puskesmas


Matang Pudeng
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
PUSKESMAS MATANG PUDENG DANA ALOKASI KHUSUS
(DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2024

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum

1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;


2) Undang-undang 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah.
3) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4) Undang–undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
5) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2013 tentang Laboratorium Ibu
Hamil, Bersalin dan Nifas
6) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan
Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan
Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual
7) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas
8) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang kesehatan.
9) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan.
10) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat

2. Gambaran Umum

Adapun indikator dampak pembangunan kesehatan adalah, meningkatnya umur harapan hidup,
menurunnya angka Kematian bayi, Menurunnya angka kematian ibu, Menurunnya prevalensi gizi kurang
pada balita. Di Puskesmas Matang Pudeng pada tahun 2022 Angka Kematian Ibu (AKI) 1 orang per 253
persalinan. Jumlah balita pada tahun yang sama adalah 1.171 balita., perlu ditingkatkan Upaya Kesehatan
Masyarakat yang sistematis dan berkesinambungan melalui kemitraan dengan OPD terkait, advokasi,
pemberdayaan masyarakat, Komunikasi perubahan perilaku, kualitas tenaga kesehatan dalam melaksanakan
Upaya kesehatan Masyarakat,penyebaran informasi kesehatan dan lain-lain.
Selain itu, Impres Nomor 1 Tahun 2017 mengamanatkan para menteri kabinet kerja, kepala lembaga
pemerintahan non pemerintah, Direktur utama badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan dan para
gubernur dan bupati/walikota untuk melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sesuai
dengan tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing. Upaya Kesehatan Masyarakat menaungi pelaksanaan
gerakan masyarakat hidup sehat di bawah dinas kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, disebutkan bahwa pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan
untuk hidup sehat. Selanjutnya, misi pembangunan kesehatan nasional adalah 1) Menggerakkan
pembangunan berwawasan kesehatan, yakni puskesmas menggerakkan sector lain agar pembangunan yang
dilaksanakan mempunyai dampak dan kontribusi positif terhadap kesehatan masyarakat di wiliyah kerjanya,
2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, yakni puskesmas mendorong agar setiap
individu,
masyarakat termasuk swasta mempunyai tanggung jawab terhadap kesehatannya, 3) Memelihara dan
meningkatkan upaya kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau, yakni puskesmas menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang sesuai standar, etika profesi dan memuaskan masyarakat, mengupayakan
pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efesiensi sehingga dapat dijangkau oleh seluruh
manusia, 4) Meningkatkan dan mendayagunakan sumber daya kesehatan, yakni puskesmas dalam dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan mendayakan seluruh potensi sumber daya kesehatan yang ada secara
optimal dan berhasil guna.
Puskesmas Matang Pudeng merupakan salah satu Puskesmas di Kabupatren Aceh Timur. Tepat nya di
Kecamatan Pantee Bidari. Dengan Luas wilayah 233,25 km2, Dengan jumlah penduduk Tahun 2022
berjumlah 11.475 Jiwa, terdiri dari 12 desa. Jumlah Bidan Desa 9 orang Jumlah Pustu 1 unit dan Polindes
atau Poskesdes berjumlah 8 unit. Jumlah Bumil Resti 53 orang dari 265 Bumil Jumlah Kematian Ibu 0 orang
dari angka 253 ibu bersalin, Jumlah kematian bayi 1 dari 238 jumlah bayi Tahun 2010 100%, Persalinan
ditolong tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) berjumlah 26
unit dan semua termasuk katagori Posyandu aktif. Kader Posyandu berjumlah 60 Orang. Berdasrkan data
tersebut di atas kami perlu melakukan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan capaian masing-masing
program.

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Penurunan AKI dan AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
1.1 Kunjungan Lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
a. Kunjungan pembinaan Merupakan Kegiatan Pembinaan ANC, Persalinan dan PNC
pelayanan ANC, Persalinan, Ke polindes, BPM dan Posyandu
PNC bagi Posyandu Prima ,
Praktik Mandiri dan Posyandu

B. PENERIMA MANFAAT

Penerima manfaat kegiatan ini pada umumnya yaitu Ibu Hamil di kelas Ibu

No Nama Kegiatan Jumlah Penerima


Manfaat
1 Kunjungan pembinaan pelayanan ANC, Persalinan, PNC bagi 12 Bidan Desa, Bidan
Posyandu Prima , Praktik Mandiri dan Posyandu BPM
C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN
Output Metode Tahapan
No Rincian Menu/Komponen
Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
1 Penurunan AKI dan AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Kunjungan pembinaan Kegiatan 1 Swakelola 1. Persiapan
pelayanan ANC, Persalinan, Administrasi
PNC bagi Posyandu Prima , 2. Pelaksanaan
Praktik Mandiri dan Posyandu
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
( Januari sd
November )

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Pelasanaan Kegiatan di laksanakan selama 11 Bulan

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas sebesarRp
5.600.000,- ( Lima Juta Enam Ratus Ribu Rupiah) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai
berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya


1 Kunjungan pembinaan pelayanan ANC, Persalinan, PNC bagi Rp. 5.600.000
Posyandu Prima , Praktik Mandiri dan Posyandu

Total Rp. 5.600.000

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Kepala UPTD Puskesmas


Matang Pudeng
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
PUSKESMAS MATANG PUDENG DANA ALOKASI KHUSUS
(DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2024

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum

1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;


2) Undang-undang 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah.
3) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4) Undang–undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
5) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2013 tentang
Laboratorium Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas.
6) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan
Anak
7) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas
8) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang kesehatan.
9) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019 tentang
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan.
10) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat

2. Gambaran Umum

Adapun indikator dampak pembangunan kesehatan adalah, meningkatnya umur harapan hidup,
menurunnya angka Kematian bayi, Menurunnya angka kematian ibu, Menurunnya prevalensi gizi kurang
pada balita. Di Puskesmas Matang Pudeng pada tahun 2022 Angka Kematian Ibu (AKI) 1 orang per 253
persalinan. Jumlah balita pada tahun yang sama adalah 1.171 balita., perlu ditingkatkan Upaya Kesehatan
Masyarakat yang sistematis dan berkesinambungan melalui kemitraan dengan OPD terkait, advokasi,
pemberdayaan masyarakat, Komunikasi perubahan perilaku, kualitas tenaga kesehatan dalam melaksanakan
Upaya kesehatan Masyarakat,penyebaran informasi kesehatan dan lain-lain.
Selain itu, Impres Nomor 1 Tahun 2017 mengamanatkan para menteri kabinet kerja, kepala lembaga
pemerintahan non pemerintah, Direktur utama badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan dan para
gubernur dan bupati/walikota untuk melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sesuai
dengan tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing. Upaya Kesehatan Masyarakat menaungi pelaksanaan
gerakan masyarakat hidup sehat di bawah dinas kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, disebutkan bahwa pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan
untuk hidup sehat. Selanjutnya, misi pembangunan kesehatan nasional adalah 1) Menggerakkan
pembangunan berwawasan kesehatan, yakni puskesmas menggerakkan sector lain agar pembangunan yang
dilaksanakan mempunyai dampak dan kontribusi positif terhadap kesehatan masyarakat di wiliyah kerjanya,
2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, yakni puskesmas mendorong agar setiap individu,
masyarakat termasuk swasta mempunyai tanggung jawab terhadap kesehatannya, 3) Memelihara
dan meningkatkan upaya kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau, yakni puskesmas
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai standar, etika profesi dan memuaskan masyarakat,
mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efesiensi sehingga dapat dijangkau oleh
seluruh manusia, 4) Meningkatkan dan mendayagunakan sumber daya kesehatan, yakni puskesmas dalam
dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan mendayakan seluruh potensi sumber daya kesehatan yang ada
secara optimal dan berhasil guna.
Puskesmas Matang Pudeng merupakan salah satu Puskesmas di Kabupatren Aceh Timur. Tepat nya di
Kecamatan Pantee Bidari. Dengan Luas wilayah 233,25 km2, Dengan jumlah penduduk Tahun 2023
berjumlah 11.475 Jiwa, terdiri dari 12 desa. Jumlah Bidan Desa 9 orang Jumlah Pustu 1 unit dan Polindes
atau Poskesdes berjumlah 8 unit. Jumlah Bumil Resti 53 orang dari 265 Bumil Jumlah Kematian Ibu 0 orang
dari angka 253 ibu bersalin, Jumlah kematian bayi 1 dari 238 jumlah bayi Tahun 2010 100%, Persalinan
ditolong tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) berjumlah 26
unit dan semua termasuk katagori Posyandu aktif. Kader Posyandu berjumlah 60 Orang. Berdasrkan data
tersebut di atas kami perlu melakukan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan capaian masing-masing
program.

Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Penurunan AKI da AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
1.1 Pelaksanaan Kelas Ibu ( Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita )
a. Pelaksanaan Kelas Ibu Merupakan Pertemuan Ibu Balita di dalam sebuah kelas
Balita yang sudah di bentuk untuk memberikan arahan terkait upaya
penurunan AKI-AKB dengan melaksanakan Kelas Ibu.
Harapannya pengetahuan Ibu Balita meningkat dengan
penyampaian arahan di dalam
kelas Ibu

B. PENERIMA MANFAAT

Penerima manfaat kegiatan ini pada umumnya yaitu Ibu Balita di kelas Ibu Balita

No Nama Kegiatan Jumlah Penerima


Manfaat
1 Pelaksanaan Kelas Ibu Balita 12 Kelas Ibu Balita
C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN
Output Metode Tahapan
No Rincian Menu/Komponen
Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
1 Penurunan AKI da AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Pelaksanaan Kelas Ibu Balita Kegiatan 1 Swakelola 1. Persiapan
Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
( Januari sd
November )

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Pelasanaan Kegiatan di laksanakan selama 11 Bulan

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas sebesar Rp
8.960.000,- ( Delapan Juta Sembilan Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah) dengan kebutuhan per rincian menu
kegiatan sebagai berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya


1 Pelaksanaan Kelas Ibu Balita Rp. 8.960.000

Total Rp. 8.960.000

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Kepala UPTD Puskesmas


Matang Pudeng
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
PUSKESMAS MATANG PUDENG DANA ALOKASI KHUSUS
(DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2024

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum

1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;


2) Undang-undang 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah.
3) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4) Undang–undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
5) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2013 tentang Laboratorium Ibu
Hamil, Bersalin dan Nifas
6) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan
Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan
Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual
7) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas
8) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang kesehatan.
9) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan.
10) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat

2. Gambaran Umum

Adapun indikator dampak pembangunan kesehatan adalah, meningkatnya umur harapan hidup,
menurunnya angka Kematian bayi, Menurunnya angka kematian ibu, Menurunnya prevalensi gizi kurang
pada balita. Di Puskesmas Matang Pudeng pada tahun 2022 Angka Kematian Ibu (AKI) 1 orang per 253
persalinan. Jumlah balita pada tahun yang sama adalah 1.171 balita., perlu ditingkatkan Upaya Kesehatan
Masyarakat yang sistematis dan berkesinambungan melalui kemitraan dengan OPD terkait, advokasi,
pemberdayaan masyarakat, Komunikasi perubahan perilaku, kualitas tenaga kesehatan dalam melaksanakan
Upaya kesehatan Masyarakat,penyebaran informasi kesehatan dan lain-lain.
Selain itu, Impres Nomor 1 Tahun 2017 mengamanatkan para menteri kabinet kerja, kepala lembaga
pemerintahan non pemerintah, Direktur utama badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan dan para
gubernur dan bupati/walikota untuk melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sesuai
dengan tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing. Upaya Kesehatan Masyarakat menaungi pelaksanaan
gerakan masyarakat hidup sehat di bawah dinas kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, disebutkan bahwa pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan
untuk hidup sehat. Selanjutnya, misi pembangunan kesehatan nasional adalah 1) Menggerakkan
pembangunan berwawasan kesehatan, yakni puskesmas menggerakkan sector lain agar pembangunan yang
dilaksanakan mempunyai dampak dan kontribusi positif terhadap kesehatan masyarakat di wiliyah kerjanya,
2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, yakni puskesmas mendorong agar setiap
individu,
masyarakat termasuk swasta mempunyai tanggung jawab terhadap kesehatannya, 3) Memelihara dan
meningkatkan upaya kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau, yakni puskesmas menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang sesuai standar, etika profesi dan memuaskan masyarakat, mengupayakan
pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efesiensi sehingga dapat dijangkau oleh seluruh
manusia, 4) Meningkatkan dan mendayagunakan sumber daya kesehatan, yakni puskesmas dalam dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan mendayakan seluruh potensi sumber daya kesehatan yang ada secara
optimal dan berhasil guna.
Puskesmas Matang Pudeng merupakan salah satu Puskesmas di Kabupatren Aceh Timur. Tepat nya di
Kecamatan Pantee Bidari. Dengan Luas wilayah 233,25 km2, Dengan jumlah penduduk Tahun 2023
berjumlah 11.475 Jiwa, terdiri dari 12 desa. Jumlah Bidan Desa 9 orang Jumlah Pustu 1 unit dan Polindes
atau Poskesdes berjumlah 8 unit. Jumlah Bumil Resti 53 orang dari 265 Bumil Jumlah Kematian Ibu 0 orang
dari angka 253 ibu bersalin, Jumlah kematian bayi 1 dari 238 jumlah bayi Tahun 2010 100%, Persalinan
ditolong tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) berjumlah 26
unit dan semua termasuk katagori Posyandu aktif. Kader Posyandu berjumlah 60 Orang. Berdasrkan data
tersebut di atas kami perlu melakukan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan capaian masing-masing
program.

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Penurunan AKI dan AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
1.1 Pelaksanaan Kelas Ibu ( Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita )
a. Pelaksanaan Kelas Ibu Merupakan Pertemuan dengan Ibu hamil dan di dalam sebuah
Hamil kelas yang sudah di bentuk untuk memberikan arahan terkait
upaya penurunan AKI-AKB dengan melaksanakan Kelas Ibu.
Harapannya pengetahuan Ibu hamil dan meningkat dengan
penyampaian arahan di dalam kelas Ibu

B. PENERIMA MANFAAT

Penerima manfaat kegiatan ini pada umumnya yaitu Ibu Hamil di kelas Ibu

No Nama Kegiatan Jumlah Penerima


Manfaat
1 Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil 12 Kelas Ibu

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Output Metode Tahapan
No Rincian Menu/Komponen
Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
1 Penurunan AKI dan AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil Kegiatan 1 Swakelola 1. Persiapan
Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
( Januari sd
November )

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Pelasanaan Kegiatan di laksanakan selama 11 Bulan

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas sebesar Rp
11.200.000,- ( Sebelas Juta Dua Ratus Ribu Rupiah) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai
berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya


1 Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil Rp. 11.200.000

Total Rp . 11.200.000

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Kepala UPTD Puskesmas


Matang Pudeng
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN PUSKESMAS MATANG PUDENG DANA
ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG
KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2024

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum

1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional;
2) Undang-undang 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah.
3) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4) Undang–undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
5) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2013 tentang
Laboratorium Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas
6) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2014 tentang Pelayanan
Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan,
Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual
7) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas
8) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang kesehatan.
9) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019 tentang
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan.
10) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat

2. Gambaran Umum

Adapun indikator dampak pembangunan kesehatan adalah, meningkatnya umur harapan


hidup, menurunnya angka Kematian bayi, Menurunnya angka kematian ibu, Menurunnya
prevalensi gizi kurang pada balita. Di Puskesmas Matang Pudeng pada tahun 2023 Angka
Kematian Ibu (AKI) 1 orang per 253 persalinan. Jumlah balita pada tahun yang sama adalah
1.171 balita., perlu ditingkatkan Upaya Kesehatan Masyarakat yang sistematis dan
berkesinambungan melalui kemitraan dengan OPD terkait, advokasi, pemberdayaan masyarakat,
Komunikasi perubahan perilaku, kualitas tenaga kesehatan dalam melaksanakan Upaya kesehatan
Masyarakat,penyebaran informasi kesehatan dan lain-lain.
Selain itu, Impres Nomor 1 Tahun 2017 mengamanatkan para menteri kabinet kerja, kepala
lembaga pemerintahan non pemerintah, Direktur utama badan penyelenggara jaminan sosial
kesehatan dan para gubernur dan bupati/walikota untuk melaksanakan Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat (Germas) sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing. Upaya
Kesehatan Masyarakat menaungi pelaksanaan gerakan masyarakat hidup sehat di bawah dinas
kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di
Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi
kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat. Selanjutnya, misi pembangunan
kesehatan nasional adalah 1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, yakni
puskesmas menggerakkan sector lain agar pembangunan yang dilaksanakan mempunyai dampak
dan kontribusi positif terhadap kesehatan masyarakat di wiliyah kerjanya, 2) Mendorong
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, yakni puskesmas mendorong agar setiap individu,
masyarakat termasuk swasta mempunyai tanggung jawab terhadap kesehatannya, 3) Memelihara
dan meningkatkan upaya kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau, yakni puskesmas
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai standar, etika profesi dan memuaskan
masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efesiensi
sehingga dapat dijangkau oleh seluruh manusia, 4) Meningkatkan dan mendayagunakan sumber
daya kesehatan, yakni puskesmas dalam dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan
mendayakan seluruh potensi sumber daya kesehatan yang ada secara optimal dan berhasil guna.
Puskesmas Matang Pudeng merupakan salah satu Puskesmas di Kabupatren Aceh Timur.
Tepat nya di Kecamatan Pantee Bidari. Dengan Luas wilayah 233,25 km2, Dengan jumlah
penduduk Tahun 2023 berjumlah 11.475 Jiwa, terdiri dari 12 desa. Jumlah Bidan Desa 9 orang
Jumlah Pustu 1 unit dan Polindes atau Poskesdes berjumlah 8 unit. Jumlah Bumil Resti 53 orang
dari 265 Bumil Jumlah Kematian Ibu 0 orang dari angka 253 ibu bersalin, Jumlah kematian bayi
1 dari 238 jumlah bayi Tahun 2010 100%, Persalinan ditolong tenaga kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) berjumlah 26 unit dan semua termasuk
katagori Posyandu aktif. Kader Posyandu berjumlah 64 Orang. Berdasrkan data tersebut di atas
kami perlu melakukan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan capaian masing-masing program.

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
1.1 Pelayanan Kesehatan pada Anak Usia Sekolah dan Remaja
a. Pembinaan Kesehatan Merupakan kualitas penyelenggaraan kesehatan pada
sekolah (termasuk Skrining siswa siswa sekolah di setiap sekolah-sekolah di wilayah
Kesehatan) pada Anak Usia Puskesmas sehingga tercapai tingkat kesehatan yang
Sekolah dan Remaja. baik, benar, terukur dan teratur.
B. PENERIMA MANFAAT

Penerima manfaat kegiatan ini pada umumnya yaitu Anak Sekolah/Remaja Putri

No Nama Kegiatan Jumlah Penerima


Manfaat
1 Pembinaan Kesehatan Sekolah (termasuk Skrining 17 Anak
Kesehatan) pada Anak Usia Sekolah dan Remaja Sekolah/Remaja
Putri

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Output Metode Tahapan
No Rincian Menu/Komponen
Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
1 Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Pembinaan Kesehatan sekolah Kegiatan 1 Swakelola 1. Persiapan
(termasuk Skrining Kesehatan) Administrasi
pada Anak Usia Sekolah dan 2. Pelaksanaan
Remaja. Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(Maret,Juni,
September)

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Pelasanaan Kegiatan di laksanakan selama 3 Bulan


E. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas sebesarRp
26.040.000,- ( Dua Puluh Enam Juta Empat Puluh Ribu Rupiah) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan
sebagai berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya


1 Pembinaan Kesehatan Sekolah (termasuk Skrining Rp. 26.040.000
Kesehatan) pada Anak Usia Sekolah dan Remaja
Total Rp. 26.040.000

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Kepala UPTD Puskesmas


Matang Pudeng
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
PUSKESMAS MATANG PUDENG DANA ALOKASI KHUSUS
(DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2024

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum

1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;


2) Undang-undang 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah.
3) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2013 tentang
Laboratorium Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas
5) Undang–undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
6) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan
Anak
7) Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi
8) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan
Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan
Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual
9) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas
10) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang kesehatan.
11) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan
12) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang kesehatan.
13) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat

2. Gambaran Umum

Adapun indikator dampak pembangunan kesehatan adalah, meningkatnya umur harapan hidup,
menurunnya angka Kematian bayi, Menurunnya angka kematian ibu, Menurunnya prevalensi gizi kurang
pada balita. Di Puskesmas Matang Pudeng pada tahun 2023 Angka Kematian Ibu (AKI) 0 orang per 250
persalinan. Jumlah balita pada tahun yang sama adalah 1.161 balita., perlu ditingkatkan Upaya Kesehatan
Masyarakat yang sistematis dan berkesinambungan melalui kemitraan dengan OPD terkait, advokasi,
pemberdayaan masyarakat, Komunikasi perubahan perilaku, kualitas tenaga kesehatan dalam melaksanakan
Upaya kesehatan Masyarakat,penyebaran informasi kesehatan dan lain-lain.
Selain itu, Impres Nomor 1 Tahun 2017 mengamanatkan para menteri kabinet kerja, kepala lembaga
pemerintahan non pemerintah, Direktur utama badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan dan para
gubernur dan bupati/walikota untuk melaksanakan Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat (Germas) sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing. Upaya Kesehatan
Masyarakat menaungi pelaksanaan gerakan masyarakat hidup sehat di bawah dinas kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, disebutkan bahwa pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan
untuk hidup sehat. Selanjutnya, misi pembangunan kesehatan nasional adalah 1) Menggerakkan
pembangunan berwawasan kesehatan, yakni puskesmas menggerakkan sector lain agar pembangunan yang
dilaksanakan mempunyai dampak dan kontribusi positif terhadap kesehatan masyarakat di wiliyah kerjanya,
2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, yakni puskesmas mendorong agar setiap individu,
masyarakat termasuk swasta mempunyai tanggung jawab terhadap kesehatannya, 3) Memelihara dan
meningkatkan upaya kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau, yakni puskesmas menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang sesuai standar, etika profesi dan memuaskan masyarakat, mengupayakan
pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efesiensi sehingga dapat dijangkau oleh seluruh
manusia, 4) Meningkatkan dan mendayagunakan sumber daya kesehatan, yakni puskesmas dalam dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan mendayakan seluruh potensi sumber daya kesehatan yang ada secara
optimal dan berhasil guna.
Puskesmas Matang Pudeng merupakan salah satu Puskesmas di Kabupatren Aceh Timur. Tepat nya di
Kecamatan Pantee Bidari. Dengan Luas wilayah 233,25 km2, Dengan jumlah penduduk Tahun 2023
berjumlah 11.233 Jiwa, terdiri dari 12 desa. Jumlah Bidan Desa 12 orang Jumlah Pustu 1 unit dan Polindes
atau Poskesdes berjumlah 8 unit. Jumlah Bumil Resti 52 orang dari 261 Bumil Jumlah Kematian Ibu 0 orang
dari angka 250 ibu bersalin, Jumlah kematian bayi 1 dari 238 jumlah bayi Tahun 2010 100%, Persalinan
ditolong tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) berjumlah 26
unit dan semua termasuk katagori Posyandu aktif. Kader Posyandu berjumlah 64 Orang. PUS 1909 orang.
Berdasrkan data tersebut di atas kami perlu melakukan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan capaian
masing-masing program.

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Penurunan AKI-AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
2.1 Pemantauan Tumbuh kembang Balita
a. Pendampingan Pemberian Merupakan kegiatan Edukasi Pemberian MP ASI dan ASI
MP ASI dan ASI Eksklusif Eksklusif
B. PENERIMA MANFAAT

Penerima manfaat kegiatan ini pada umumnya yaitu Bayi dan Balita

No Nama Kegiatan Jumlah Penerima


Manfaat
1 Pendampingan Pemberian MP ASI dan ASI Eksklusif 1050 Balita

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Output Metode Tahapan
No Rincian Menu/Komponen
Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
1 Penurunan AKI-AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Pendampingan Pemberian Kegiatan 1 Swakelola 1. Persiapan
MP ASI dan ASI Eksklusif Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(Januari sd
nopember )

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Pelasanaan Kegiatan di laksanankan selama 1 Tahun


E. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas sebesarRp
5.600.000,- ( Lima Juta Enam Ratus Ribu Rupiah ) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai
berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya


1 Pendampingan Pemberian MP ASI dan ASI Eksklusif. Rp. 5.600.000

Total Rp. 5.600.000

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Kepala UPTD Puskesmas


Matang Pudeng
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN PUSKESMAS MATANG PUDENG DANA
ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG
KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2024

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum

1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional;
2) Undang-undang 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah.
3) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4) Undang–undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
5) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2013 tentang
Laboratorium Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas
6) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2014 tentang Pelayanan
Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan,
Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual
7) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas
8) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang kesehatan.
9) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019 tentang
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan.
10) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat

2. Gambaran Umum

Adapun indikator dampak pembangunan kesehatan adalah, meningkatnya umur harapan


hidup, menurunnya angka Kematian bayi, Menurunnya angka kematian ibu, Menurunnya
prevalensi gizi kurang pada balita. Di Puskesmas Matang Pudeng pada tahun 2023 Angka
Kematian Ibu (AKI) 1 orang per 253 persalinan. Jumlah balita pada tahun yang sama adalah
1.171 balita., perlu ditingkatkan Upaya Kesehatan Masyarakat yang sistematis dan
berkesinambungan melalui kemitraan dengan OPD terkait, advokasi, pemberdayaan masyarakat,
Komunikasi perubahan perilaku, kualitas tenaga kesehatan dalam melaksanakan Upaya kesehatan
Masyarakat,penyebaran informasi kesehatan dan lain-lain.
Selain itu, Impres Nomor 1 Tahun 2017 mengamanatkan para menteri kabinet kerja, kepala
lembaga pemerintahan non pemerintah, Direktur utama badan penyelenggara jaminan sosial
kesehatan dan para gubernur dan bupati/walikota untuk melaksanakan Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat (Germas) sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing. Upaya
Kesehatan Masyarakat menaungi pelaksanaan gerakan masyarakat hidup sehat di bawah dinas
kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di
Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi
kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat. Selanjutnya, misi pembangunan
kesehatan nasional adalah 1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, yakni
puskesmas menggerakkan sector lain agar pembangunan yang dilaksanakan mempunyai dampak
dan kontribusi positif terhadap kesehatan masyarakat di wiliyah kerjanya, 2) Mendorong
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, yakni puskesmas mendorong agar setiap individu,
masyarakat termasuk swasta mempunyai tanggung jawab terhadap kesehatannya, 3) Memelihara
dan meningkatkan upaya kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau, yakni puskesmas
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai standar, etika profesi dan memuaskan
masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efesiensi
sehingga dapat dijangkau oleh seluruh manusia, 4) Meningkatkan dan mendayagunakan sumber
daya kesehatan, yakni puskesmas dalam dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan
mendayakan seluruh potensi sumber daya kesehatan yang ada secara optimal dan berhasil guna.
Puskesmas Matang Pudeng merupakan salah satu Puskesmas di Kabupatren Aceh Timur.
Tepat nya di Kecamatan Pantee Bidari. Dengan Luas wilayah 233,25 km2, Dengan jumlah
penduduk Tahun 2023 berjumlah 11.475 Jiwa, terdiri dari 12 desa. Jumlah Bidan Desa 9 orang
Jumlah Pustu 1 unit dan Polindes atau Poskesdes berjumlah 8 unit. Jumlah Bumil Resti 53 orang
dari 265 Bumil Jumlah Kematian Ibu 0 orang dari angka 253 ibu bersalin, Jumlah kematian bayi
1 dari 238 jumlah bayi Tahun 2010 100%, Persalinan ditolong tenaga kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) berjumlah 26 unit dan semua termasuk
katagori Posyandu aktif. Kader Posyandu berjumlah 64 Orang. Berdasrkan data tersebut di atas
kami perlu melakukan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan capaian masing-masing program.

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
1.3 Pemantauan Tumbuh kembang Balita
a. Pendampingan Rujukan Memdampingi Keluarga balita yang memiliki permasalahan
Balita Stunting/Gizi buruk gizi yaitu Stunting/gizi buruk untuk memdapatkan perawatan
lebih lanjut
B. PENERIMA MANFAAT

Penerima manfaat kegiatan ini pada umumnya yaitu Bayi/Balita

No Nama Kegiatan Jumlah Penerima


Manfaat
1 Pendampingan Rujukan Balita Stunting/Gizi buruk 2 Bayi/Balita

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Output Metode Tahapan
No Rincian Menu/Komponen
Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
1 Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Pendampingan Rujukan Kegiatan 1 Swakelola 1. Persiapan
Balita Stunting/Gizi buruk Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
( Januari sd
Nopember)

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Pelasanaan Kegiatan di laksanakan selama 11 Bulan


E. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas sebesarRp
560.000,- ( Lima Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai
berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya


1 Pendampingan Rujukan Balita Stunting/Gizi buruk Rp. 560.000
Total Rp. 560.000

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Kepala UPTD Puskesmas


Matang Pudeng
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
PUSKESMAS MATANG PUDENG DANA ALOKASI KHUSUS
(DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2024

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum

1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;


2) Undang-undang 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah.
3) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4) Undang–undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
5) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2013 tentang Laboratorium Ibu
Hamil, Bersalin dan Nifas
6) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan
Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan
Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual
7) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan
Anak
8) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas
9) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang kesehatan.
10) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan
11) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang kesehatan.
12) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat

2. Gambaran Umum

Adapun indikator dampak pembangunan kesehatan adalah, meningkatnya umur harapan hidup,
menurunnya angka Kematian bayi, Menurunnya angka kematian ibu, Menurunnya prevalensi gizi kurang
pada balita. Di Puskesmas Matang Pudeng pada tahun 2022 Angka Kematian Ibu (AKI) 1 orang per 253
persalinan. Jumlah balita pada tahun yang sama adalah 1.171 balita., perlu ditingkatkan Upaya Kesehatan
Masyarakat yang sistematis dan berkesinambungan melalui kemitraan dengan OPD terkait, advokasi,
pemberdayaan masyarakat, Komunikasi perubahan perilaku, kualitas tenaga kesehatan dalam melaksanakan
Upaya kesehatan Masyarakat,penyebaran informasi kesehatan dan lain-lain.
Selain itu, Impres Nomor 1 Tahun 2017 mengamanatkan para menteri kabinet kerja, kepala lembaga
pemerintahan non pemerintah, Direktur utama badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan dan para
gubernur dan bupati/walikota untuk melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sesuai
dengan tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing. Upaya Kesehatan Masyarakat menaungi pelaksanaan
gerakan masyarakat hidup sehat di bawah dinas kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, disebutkan bahwa pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan
untuk hidup sehat. Selanjutnya, misi pembangunan
kesehatan nasional adalah 1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, yakni puskesmas
menggerakkan sector lain agar pembangunan yang dilaksanakan mempunyai dampak dan kontribusi positif
terhadap kesehatan masyarakat di wiliyah kerjanya, 2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup
sehat, yakni puskesmas mendorong agar setiap individu, masyarakat termasuk swasta mempunyai tanggung
jawab terhadap kesehatannya, 3) Memelihara dan meningkatkan upaya kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau, yakni puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai standar, etika profesi dan
memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efesiensi
sehingga dapat dijangkau oleh seluruh manusia, 4) Meningkatkan dan mendayagunakan sumber daya
kesehatan, yakni puskesmas dalam dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan mendayakan seluruh
potensi sumber daya kesehatan yang ada secara optimal dan berhasil guna.
Puskesmas Matang Pudeng merupakan salah satu Puskesmas di Kabupatren Aceh Timur. Tepat
nya di Kecamatan Pantee Bidari. Dengan Luas wilayah 233,25 km2, Dengan jumlah penduduk
Tahun 2023 berjumlah 11.475 Jiwa, terdiri dari 12 desa. Jumlah Bidan Desa 9 orang Jumlah
Pustu 1 unit dan Polindes atau Poskesdes berjumlah 8 unit. Jumlah Bumil Resti 53 orang dari
265 Bumil Jumlah Kematian Ibu 1 orang dari angka 253 ibu bersalin, Jumlah kematian bayi 1 dari
238 jumlah bayi Tahun 2010 100%, Persalinan ditolong tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan
kesehatan. PUS 2.065 KB Aktif 1.622 PUS Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) berjumlah 26
unit dan semua termasuk katagori Posyandu aktif. Kader Posyandu berjumlah 60 Orang.
Berdasrkan data tersebut di atas kami perlu melakukan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan
capaian masing-masing program

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Penurunan AKI dan AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
1.1 Program Perencanaan Persalinan dan pencegahan Komplikasi( P4K )
a. Biaya Transport calon Memberikan biaya pengganti transport bagi keluarga pasien
pendonor darah untuk rujukan pendarahan ke RS dalam Upaya penurunan angka
mendukung P4K dari AKI dan AKB harapannya agar ibu yang mengalami
dan/ke UTD pendarahan bisa cepat mendapat pendonor darah dengan di
berikannya Transport bagi calon pendonor darah

B. PENERIMA MANFAAT

Penerima manfaat kegiatan ini pada umumnya yaitu Calon Pendonor darah

No Nama Kegiatan Jumlah Penerima


Manfaat
1 Biaya Transport calon pendonor darah untuk mendukung P4K 12 Orang ( Calon
dari dan/ke UTD Pendonor ))
C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN
Output Metode Tahapan
No Rincian Menu/Komponen
Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
1 Penurunan AKI dan AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Biaya Transport calon Kegiatan 1 Swakelola 1. Persiapan
pendonor darah untuk Administrasi
mendukung P4K dari dan/ke 2. Pelaksanaan
UTD Kegiatan
. 3. Waktu
Pelaksanaan
(Januari sd
November )

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Pelasanaan Kegiatan di laksanakan selama 11 Bulan

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas sebesarRp
656.000,- ( Enam Ratus Lima Puluh Enam Ribu Rupiah) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai
berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya


1 Biaya Transport calon pendonor darah untuk mendukung P4K Rp..656.000
dari dan/ke UTD
.

Total Rp. 656.000

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Kepala UPTD Puskesmas


Matang Pudeng
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
PUSKESMAS MATANG PUDENG DANA ALOKASI KHUSUS
(DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2024

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum

1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;


2) Undang-undang 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah.
3) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4) Undang–undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
5) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2013 tentang Laboratorium Ibu
Hamil, Bersalin dan Nifas
6) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan
Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan
Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual
7) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan
Anak
8) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas
9) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang kesehatan.
10) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan.
11) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat

2. Gambaran Umum

Adapun indikator dampak pembangunan kesehatan adalah, meningkatnya umur harapan hidup,
menurunnya angka Kematian bayi, Menurunnya angka kematian ibu, Menurunnya prevalensi gizi kurang
pada balita. Di Puskesmas Matang Pudeng pada tahun 2022 Angka Kematian Ibu (AKI) 1 orang per 253
persalinan. Jumlah balita pada tahun yang sama adalah 1.171 balita., perlu ditingkatkan Upaya Kesehatan
Masyarakat yang sistematis dan berkesinambungan melalui kemitraan dengan OPD terkait, advokasi,
pemberdayaan masyarakat, Komunikasi perubahan perilaku, kualitas tenaga kesehatan dalam melaksanakan
Upaya kesehatan Masyarakat,penyebaran informasi kesehatan dan lain-lain.
Selain itu, Impres Nomor 1 Tahun 2017 mengamanatkan para menteri kabinet kerja, kepala lembaga
pemerintahan non pemerintah, Direktur utama badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan dan para
gubernur dan bupati/walikota untuk melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sesuai
dengan tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing. Upaya Kesehatan Masyarakat menaungi pelaksanaan
gerakan masyarakat hidup sehat di bawah dinas kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, disebutkan bahwa pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan
untuk hidup sehat. Selanjutnya, misi pembangunan kesehatan nasional adalah 1) Menggerakkan
pembangunan berwawasan kesehatan, yakni puskesmas menggerakkan sector lain agar pembangunan yang
dilaksanakan mempunyai dampak
dan kontribusi positif terhadap kesehatan masyarakat di wiliyah kerjanya, 2) Mendorong kemandirian
masyarakat untuk hidup sehat, yakni puskesmas mendorong agar setiap individu, masyarakat termasuk
swasta mempunyai tanggung jawab terhadap kesehatannya, 3) Memelihara dan meningkatkan upaya
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau, yakni puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang sesuai standar, etika profesi dan memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan
kesehatan serta meningkatkan efesiensi sehingga dapat dijangkau oleh seluruh manusia, 4) Meningkatkan
dan mendayagunakan sumber daya kesehatan, yakni puskesmas dalam dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan mendayakan seluruh potensi sumber daya kesehatan yang ada secara optimal dan berhasil guna.
Puskesmas Matang Pudeng merupakan salah satu Puskesmas di Kabupatren Aceh Timur. Tepat nya di
Kecamatan Pantee Bidari. Dengan Luas wilayah 233,25 km2, Dengan jumlah penduduk Tahun 2023
berjumlah 11.475 Jiwa, terdiri dari 12 desa. Jumlah Bidan Desa 9 orang Jumlah Pustu 1 unit dan Polindes
atau Poskesdes berjumlah 8 unit. Jumlah Bumil Resti 53 orang dari 265 Bumil Jumlah Kematian Ibu 0 orang
dari angka 253 ibu bersalin, Jumlah kematian bayi 1 dari 238 jumlah bayi Tahun 2010 100%, Persalinan
ditolong tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) berjumlah 26
unit dan semua termasuk katagori Posyandu aktif. Kader Posyandu berjumlah 60 Orang. Berdasrkan data
tersebut di atas kami perlu melakukan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan capaian masing-masing
program.

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Penurunan Aki dan AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
1.1 Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA
a. Pelacakan dan pelaporan Menelusuri kematian ibu dan kematian bayi baik di fasyankes tingkat I
kematian dan pelaksanaan atau di RS rujukan dalam upaya Penurunan AKI , AKB selanjutnya.
otopsi verbal kematian ibu
dan Bayi/Balita

B. PENERIMA MANFAAT

Penerima manfaat kegiatan ini pada umumnya yaitu Bumil dan Bufas

No Nama Kegiatan Jumlah Penerima


Manfaat
1 Pelacakan dan pelaporan kematian dan pelaksanaan otopsi 2 Orang
verbal kematian ibu dan Bayi/Balita
C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN
Output Metode Tahapan
No Rincian Menu/Komponen
Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
1 Penurunan Aki dan AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Pelacakan dan pelaporan Kegiatan 1 Swakelola 1. Persiapan
kematian dan pelaksanaan Administrasi
otopsi verbal kematian ibu 2. Pelaksanaan
dan Bayi/Balita Kegiatan
) 3. Waktu
. Pelaksanaan
(Januari sd
Desember )

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Pelasanaan Kegiatan di laksanankan selama 1 Tahun

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas sebesarRp
1.120.000,- ( Satu Juta Seratus Dua Puluh Ribu Rupiah ) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai
berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya


1 Pelacakan dan pelaporan kematian dan pelaksanaan otopsi Rp.1.120.000
verbal kematian ibu dan Bayi/Balita
.

Total Rp. 1.120.000

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Kepala UPTD Puskesmas


Matang Pudeng
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
PUSKESMAS MATANG PUDENG DANA ALOKASI KHUSUS
(DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN
ANGGARAN 2024

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum

1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;


2) Undang-undang 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah.
3) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4) Undang–undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
5) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2013 tentang Laboratorium Ibu
Hamil, Bersalin dan Nifas
6) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2014 tentang Pelayanan
Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan,
Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual
7) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas
8) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang kesehatan.
9) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan.
10) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat

2. Gambaran Umum

Adapun indikator dampak pembangunan kesehatan adalah, meningkatnya umur harapan hidup,
menurunnya angka Kematian bayi, Menurunnya angka kematian ibu, Menurunnya prevalensi gizi kurang
pada balita. Di Puskesmas Matang Pudeng pada tahun 2023 Angka Kematian Ibu (AKI) 1 orang per 253
persalinan. Jumlah balita pada tahun yang sama adalah
1.171 balita., perlu ditingkatkan Upaya Kesehatan Masyarakat yang sistematis dan berkesinambungan
melalui kemitraan dengan OPD terkait, advokasi, pemberdayaan masyarakat, Komunikasi perubahan
perilaku, kualitas tenaga kesehatan dalam melaksanakan Upaya kesehatan Masyarakat,penyebaran
informasi kesehatan dan lain-lain.
Selain itu, Impres Nomor 1 Tahun 2017 mengamanatkan para menteri kabinet kerja, kepala lembaga
pemerintahan non pemerintah, Direktur utama badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan dan para
gubernur dan bupati/walikota untuk melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sesuai
dengan tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing. Upaya Kesehatan Masyarakat menaungi
pelaksanaan gerakan masyarakat hidup sehat di bawah dinas kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, disebutkan bahwa pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan
untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan untuk hidup sehat. Selanjutnya, misi pembangunan kesehatan nasional adalah 1)
Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, yakni puskesmas menggerakkan sector lain agar
pembangunan yang dilaksanakan mempunyai dampak dan kontribusi positif terhadap kesehatan
masyarakat di wiliyah kerjanya,
2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, yakni puskesmas mendorong agar setiap
individu, masyarakat termasuk swasta mempunyai tanggung jawab terhadap kesehatannya, 3) Memelihara
dan meningkatkan upaya kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau, yakni puskesmas
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai standar, etika profesi dan memuaskan masyarakat,
mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efesiensi sehingga dapat dijangkau
oleh seluruh manusia, 4) Meningkatkan dan mendayagunakan sumber daya kesehatan, yakni puskesmas
dalam dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan mendayakan seluruh potensi sumber daya kesehatan
yang ada secara optimal dan berhasil guna.
Puskesmas Matang Pudeng merupakan salah satu Puskesmas di Kabupatren Aceh Timur. Tepat nya
di Kecamatan Pantee Bidari. Dengan Luas wilayah 233,25 km2, Dengan jumlah penduduk Tahun 2023
berjumlah 11.475 Jiwa, terdiri dari 12 desa. Jumlah Bidan Desa 9 orang Jumlah Pustu 1 unit dan Polindes
atau Poskesdes berjumlah 8 unit. Jumlah Bumil Resti 53 orang dari 265 Bumil Jumlah Kematian Ibu 0
orang dari angka 253 ibu bersalin, Jumlah kematian bayi 1 dari 238 jumlah bayi Tahun 2010 100%,
Persalinan ditolong tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
berjumlah 26 unit dan semua termasuk katagori Posyandu aktif. Kader Posyandu berjumlah 64 Orang.
Berdasrkan data tersebut di atas kami perlu melakukan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan capaian
masing-masing program.

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
1.1 Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA
a. Pertemuaan Validasi dan Pertemuan Pembasan Laporan untuk memastikan bahwa data
Evaluasi data GIKIA tersebut telah sesuai kriteria yang ditetapkan
B. PENERIMA MANFAAT

Penerima manfaat kegiatan ini pada umumnya yaitu Bidan

No Nama Kegiatan Jumlah Penerima


Manfaat
1 Pertemuaan Validasi dan Evaluasi data GIKIA 2 kali Bidan Desa

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Output Metode Tahapan
No Rincian Menu/Komponen
Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
1 Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Pertemuaan Validasi dan Kegiatan 1 Swakelola 1. Persiapan
Evaluasi data GIKIA Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
( Januari sd
Nop )

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Pelasanaan Kegiatan di laksanakan selama 5 Kali


E. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas sebesar Rp
5.580.000,- ( Lima Juta Lima Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah) dengan kebutuhan per rincian menu
kegiatan sebagai berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya


1 Pertemuaan Validasi dan Evaluasi data GIKIA Rp. 5.580.000
Total

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Kepala UPTD Puskesmas


Matang Pudeng

Ners. NURAIDA, S.Kep


NIP. 19791107 200801 2 001
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
PUSKESMAS MATANG PUDENG DANA ALOKASI KHUSUS
(DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2024

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum

1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;


2) Undang-undang 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah.
3) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2013 tentang
Laboratorium Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas
5) Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi
6) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan
Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan
Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual
7) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas
8) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
9) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan
10) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat

2. Gambaran Umum

Adapun indikator dampak pembangunan kesehatan adalah, meningkatnya umur harapan hidup,
menurunnya angka Kematian bayi, Menurunnya angka kematian ibu, Menurunnya prevalensi gizi kurang
pada balita. Di Puskesmas Matang Pudeng pada tahun 2022 Angka Kematian Ibu (AKI) 1 orang per 253
persalinan. Jumlah balita pada tahun yang sama adalah 1.171 balita., perlu ditingkatkan Upaya Kesehatan
Masyarakat yang sistematis dan berkesinambungan melalui kemitraan dengan OPD terkait, advokasi,
pemberdayaan masyarakat, Komunikasi perubahan perilaku, kualitas tenaga kesehatan dalam melaksanakan
Upaya kesehatan Masyarakat,penyebaran informasi kesehatan dan lain-lain.
Selain itu, Impres Nomor 1 Tahun 2017 mengamanatkan para menteri kabinet kerja, kepala lembaga
pemerintahan non pemerintah, Direktur utama badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan dan para
gubernur dan bupati/walikota untuk melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sesuai
dengan tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing. Upaya Kesehatan Masyarakat menaungi pelaksanaan
gerakan masyarakat hidup sehat di bawah dinas kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, disebutkan bahwa pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan
untuk hidup sehat. Selanjutnya, misi pembangunan kesehatan nasional adalah 1) Menggerakkan
pembangunan berwawasan kesehatan, yakni puskesmas menggerakkan sector lain agar pembangunan yang
dilaksanakan mempunyai dampak dan kontribusi positif terhadap kesehatan masyarakat di wiliyah kerjanya,
2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, yakni puskesmas mendorong agar setiap
individu,
masyarakat termasuk swasta mempunyai tanggung jawab terhadap kesehatannya, 3) Memelihara dan
meningkatkan upaya kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau, yakni puskesmas menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang sesuai standar, etika profesi dan memuaskan masyarakat, mengupayakan
pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efesiensi sehingga dapat dijangkau oleh seluruh
manusia, 4) Meningkatkan dan mendayagunakan sumber daya kesehatan, yakni puskesmas dalam dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan mendayakan seluruh potensi sumber daya kesehatan yang ada secara
optimal dan berhasil guna.
Puskesmas Matang Pudeng merupakan salah satu Puskesmas di Kabupatren Aceh Timur. Tepat nya di
Kecamatan Pantee Bidari. Dengan Luas wilayah 233,25 km2, Dengan jumlah penduduk Tahun 2023
berjumlah 11.475 Jiwa, terdiri dari 12 desa. Jumlah Bidan Desa 9 orang Jumlah Pustu 1 unit dan Polindes
atau Poskesdes berjumlah 8 unit. Jumlah Bumil Resti 53 orang dari 265 Bumil Jumlah Kematian Ibu 1 orang
dari angka 253 ibu bersalin, Jumlah kematian bayi 1 dari 238 jumlah bayi Tahun 2010 100%, Persalinan
ditolong tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. PUS 2.065 KB Aktif 1.622 PUS Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu) berjumlah 26 unit dan semua termasuk katagori Posyandu aktif. Kader Posyandu
berjumlah 60 Orang. Berdasrkan data tersebut di atas kami perlu melakukan kegiatan-kegiatan untuk
meningkatkan capaian masing-masing program.
.

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Penurunan AKI dan AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
1.6 Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin, Pasangan Usia Subur ( PUS )
a. Pelaksanaan penyuluhan dan Merupakan Pertemuan dengan PUS untuk memberikan arahan
pelayanan KB Praktik P2GB terkait upaya penurunan AKI-AKB dengan melaksanakan
dan Kesehatan Reproduksi Penyuluhan dan Pelayanan KB . Harapannya pengetahuan PUS
meningkat dengan penyampaian Penyuluhan dan Pelayanan KB di
Posyandu

B. PENERIMA MANFAAT

Penerima manfaat kegiatan ini pada umumnya yaitu PUS

No Nama Kegiatan Jumlah Penerima


Manfaat
1 Pelaksanaan penyuluhan dan pelayanan KB Praktik 2.065 Orang ( PUS )
P2GB dan Kesehatan Reproduksi

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Output Metode Tahapan
No Rincian Menu/Komponen
Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
1 Penurunan AKI dan AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Pelaksanaan penyuluhan dan Kegiatan 1 Swakelola 1. Persiapan
pelayanan KB Praktik P2GB dan Administrasi
Kesehatan Reproduksi 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(Januari sd
November )

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Pelasanaan Kegiatan di laksanakan selama 11 Bulan

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas sebesarRp 9.
800.000,- ( Sembilan Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai
berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya


1 Pelaksanaan penyuluhan dan pelayanan KB Rp. 9. 800.000
.

Total Rp. 9. 800.000

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Kepala UPTD Puskesmas


Matang Pudeng

Ners. NURAIDA, S.Kep


NIP. 19791107 200801 2 001
KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE
BIAYA OPERASIONAL KESEHATAN PUSKESMAS
2.1.7.1 PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASIA LANSIA DANA ALOKASI KHUSUS
(DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2024
UPTD. PUSKESMAS MATANG
PUDENG

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019 tentang
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun2019 tentang Puskesmas
d. Petunjuk Teknis Perencanaan dan Penganggaran kegiatan bersumber dana BOK Tahun
Anggaran 2023 mengacu pada ketentuan Surat Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan
Nomor : PR.01.01/I/17997/2022 tentang Penyampaian Rincian Kegiatan DAK Non Fisik
Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2023

3. Gambaran Umum

Pemberdayaan masyarakat adalah proses untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan


kemampuan individu, keluarga, serta masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya kesehatan
yang dilaksanakan dengan cara fasilitasi proses pemecahan masalah melalui pendekatan edukatif
dan portisipatif serta memperhatikan kebutuhan potensi dan sosial budaya setempat. Adapun
strategi pemberdayaan masyarakat meliputi :
a. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengenali dan mengatasi
permasalahan yang dihadapi.
b. Peningkatan kesadaran masyarakat melalui pergerakan masyarakat
c. Peningkatan kemitraan dan partisipasi lintas sektor, lembaga kemasyarakatan, organisasi
masyarakat dan swasta
d. Pengintegrasian program, kegiatan, dan/atau kelembagaan pemberdayaan masyarakat yang
sudah ada sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan masyarakat.

Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) tentang pelaskanaan GERMAS di


tingkat kecamatan/wilayah kerja puskesmas untuk dan bersama masyarakat, dengan pembinaan
sektor kesehatan, lintas sektor dan pemangku kepentingan terkait lainnya. GERMAS dibentuk
dengan syarat atas dasar kebutuhan masyarakat, memiliki struktur kepengurusan, memiliki kader
sebagai pengelola dan pelaksana. UKBM yang telah dikembangkan antara lain Edukasi Lansia
dan Lansia Resiko Tinggi oleh Tenaga Kesehatan Puskesmas
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat, Germas diwujudkan melalui :
1. Peningkatan aktivitas fisik
2. Peningkatan perilaku hidup sehat
3. Penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi
4. Peningkatan pencegahan dan deteksi dini penaykit
5. Peningkatan kualitas lingkungan

Di Wilayah Kerja Puskesmas Matang Pudeng pada tahun 2024 terdapat sasaran 12 Desa
dari jumlah penduduk 11.475 jiwa dengan 13% posyandu aktif, 3,5% Pencapaian dari 23 Posyandu
di 13 Desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Matang Pudeng.
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka di rumuskan beberapa masalah yang
terdapat di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Matang Pudeng bagaimana pola prilaku masyarakat,
lingkungan, pelayanan kesehatan, kependudukan, kesadaran dan lain lainya yang mempengaruhi
masalah kesehatan di wilayah tersebut.
Pembinaan Edukasi Lansia merupakan suatu bimbingan atau arahan tentang pentingnya
dilakukannya posyandu di wilayah tersebut, yang disampaikan oleh petugas kesehatan kepada
Kader Kesehatan dan masyarakat dan kegiatan yang dilakukan meliputi posyandu lansia dan
posyandu balita serta pemeriksaan dan penyuluhan demi mewujud kan masyarakat sehat.

No Rinciaan Uraian
Menu/Komponen
2.1 Penurunan AKI dan AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin, Pasangan Usia
2.1.7 Subur (PUS)
2.1.7.1 Pertemuan Validasi dan Merupakan pertemuan dengan program dan bidan desa
Evaluasi Data Usia dalam rangka penyesuaian data untuk mengukur sejauh
mana perbedaan skor yang mencerminkan kebenaran
Produktif dan Lansia suatu data

B. PENERIMA MANFAAT

Penerima
No Nama Kegiatan Jumlah
Manfaat
2.1 Penurunan AKI dan AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin, Pasangan Usia Subur
2.1.7 (PUS)
Pertemuan Validasi dan Evaluasi Data Usia Produktif
2.1.7.1 22 Bidan Desa
dan Lansia
C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

Output Metode Tahapan


Rincian
No Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
Menu/Komponen
2.1 Penurunan AKI dan AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin, Pasangan Usia Subur
2.1.7 (PUS)
2.1.7.1 Pertemuan Validasi Kegiatan 2 Swakelola 1. Persiapan
dan Evaluasi Data Usia administrasi
Produktif dan Lansia 2. Pelaksanaan
kegiatan
3.Waktu
pelaksanaan
(Jan s/d Des
)

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Penurunan AKI-AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat

BULAN
No Uraian Kegiatan
J F M A M J J A S O N D
2.1 Penurunan AKI dan AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
2.1.7 Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin, Pasangan Usia Subur (PUS)
2.1.7.1 Pertemuan Validasi dan
Evaluasi Data Usia Produktif √ √
dan Lansia

E.BIAYA YANG DIPERLUKAN

Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas
sebesar Rp 6.340.000,- (Enam Juta Tiga Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah) dengan
kebutuhan per rincian
menu kegiatan sebagai berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya


2.1 Penurunan AKI dan AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin, Pasangan Usia Subur
2.1.7 (PUS)
2.1.7.1 Pertemuan Validasi dan Evaluasi Data Usia Produktif dan
Lansia Rp. 6.340.000,-

Total Rp. 6.340.000,-

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir


Kepala UPTD Puskesmas Matang Pudeng

Nip. 19791107 200801 2 001

Anda mungkin juga menyukai