Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE

BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) TAHUN 2022


PROGRAM PROMKES

Kementrian Negara / Lembaga : Kementrian Kesehatan RI.


Unit Eselon I : Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Program : Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Sasaran Program : Dinas Kesehatan
Indikator Kinerja Program : 1. Jumlah kebijakan publik berwawasan kesehatan
2. Presentase Pencapaian Program di Dinas Kesehatan
Kegiatan : Bantuan Operasional Kesehatan
Sasaran Kegiatan : Dinas Kesehatan beserta jaringannya
Indikator Kinerja Kegiatan : Dinas Kesehatan yang mendapatkan Bantuan Operasional
Keluaran (Output) : Terlaksananya Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan
di Dinas Kesehatan
Volume Keluaran (Output) : Dinas Kesehatan
Satuan Ukur Keluaran (Output) : Dinas Kesehatan

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Undang-undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
b. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 190, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3796)
c. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4967)
d. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan
Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4451)

2. Gambaran Umum

Dalam rangka mengoptimalkan fungsi Pusat Kesehatan Masyarakat dalam mendukung


penyelenggaraan pembangunan kesehatan, pelaksanaan kebijakan promosi
kesehatanmemegang kunci penting untuk mencapai tujuan Indonesia sehat. Setiap masalah
kesehatan pada umumnya disebabkan tiga faktor yang tim bul secara bersamaan, yaitu;
1. Adanya bibit penyakit atau pengganggu lainnya,
2. Adanya lingkungan yang memungkinkan berkembangnya bibit penyakit,dan
3. Adanya perilaku hidup manusia yang tidak peduli terhadap bibit penyakit dan
lingkungannya.
Oleh karena itu , sehat dan sakitnya seseorang sangat ditentukan oleh perilaku hidup
manusia sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi
kesehatan maka promosi kesehatan sangat diperlukan dalam meningkatkan perilaku
masyarakat agar terbebas dari masalah masalah kesehatan.
Promosi kesehatan puskesmas adalah upaya puskesmas melaksanakan
pemberdayaan kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan
setiap individu, keluarga serta lingkungannya secara mandiri dan mengembangkan upaya
kesehatan kesehatan bersumber masyarakat. Secara operasional, upaya promosi kesehatan
di puskesmas dilakukan agar masyarakat mampu berperilaku hidup bersih dan sehat PHBS
sebagai bentuk pemecahan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya, baik masalah-
masalah kesehatan yang diderita maupun yang berpotensi mengancam, secara mandiri.
Disamping itu, petugas kesehatan puskesmas diharapkan mampu menjadi teladan bagi
pasien, keluarga dan masyarakat untuk melakukan PHBS.
Dalam implementasi visi pembangunan kesehatan yang ditetapkan oleh Kementrian
Republik Indonesia yaitu (Masyarakat yang yang Mandiri dan berkualitas pusat promosi
kesehatan sebagai unit kerja di kementrian kesehatan Republik Indonesia yang mempunyai
tugas melaksanakan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan. Sebagaimana
tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang
pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di daerah, Promosi Kesehatan adalah upaya untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
sumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi social budaya setempat dan didukung
kebijakan public yang berwawasan kesehatan.
Penyelenggaraan Promkes harus sejalan dengan visi, misi Puskesmas, dengan
kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan derajat kesehatan maka perlu diketahui
kebutuhan masyarakat akan kesehatan, oleh karena itu sangat penting untuk melakukan
identifikasi, hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat. Puskesmas telah dinyatakan
bermutu apabila dalam melayani masyarakat sesuai dengan standar.
Sehubungan dengan hal tersebut dan mengacu pada pola penilaian akreditasi
puskesmas, maka identifikasi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan perlu
dilakukan. Salah satunya diperlukan penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK) penyelenggara
Promkes Puskesmas Kilan Tahun Anggaran 2021. Dengan adanya KAK tersebut peran
pengelola kegiatan promkes akan mengetahui bagaimana penyelenggara promkes secara
efisien dan efektif terlebih penting secara sistematis dapat mengetahui tahapan
penyelenggaraan promkes dan skala prioritas apa yang harus di selenggarakan.

B. Tujuan
a. Umum
1) Untuk memberikan edukasi pengetahuan kepada masyarakat yang berbasis kesehatan,
dan pola hidup agar terciptanya kemandirian masyarakat bidang kesehatan.

b. Khusus
1) Terciptanya hubungan kerjasama lintas sektor dan lintas program di wilayah kerja
Puskesmas Kilan
2) Terciptanya kemandirian masyarakat di bidang kesehatan, melalui pembelajaran dari,oleh,
untuk dan bersama masyarakat agar dapat menolong diri sendiri
3) Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
C. Lingkup Pelaksanaan
1. UPTD Puskesmas Kilan
2. Lintas sektor di Wilayah UPTD Puskesmas Kilan

D. Peserta
1. Seluruh masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kilan

E. Lokasi Kegiatan Dan Waktu


NO JENIS KEGIATAN WAKTU PELAKSANA TEMPAT
PELAKSANA PELAKSANAAN
1. Penerapan kawasan tanpa rokok Februari Tenaga 10 Desa wilayah
(KTR) untuk desa tanpa asap
rokok Kesehatan kerja UPTD
Puskesmas Kilan
2 Edukasi gizi seimbang di Februari Tenaga 21 Sekolah
semua tatanan (sekolah/UKS,
Kesehatan SD/SMP di
rempat ibadah, kantor
pemerintahan/non Wilayah kerja
pemerintahan, melibatkan UPTD
organisasi profesi, ormas,
forum pemuda, serta melalui Puskesmas Kilan
UKBM (posbindu, posyandu
lansia, posyandu remaja, dasa
wisma, karang taruna, pos
UKK, dll) (Edukasi gizi
seimbang di semua tatanan
sekolah/UKS)
3 Peningkatan pemberdayaan Maret Tenaga 23 Posyandu di
masyarakat melalui UKBM Kesehatan wilayah kerja
dalam upaya penurunan AKI- UPTD
AKB terintegrasi dengan Puskesmas Kilan
upaya perbaikan gizi
masyarakat. Pembinaan
Posyandu, Posyandu Remaja,
Posyandu Lansia, Poskestren,
Pos Upaya Kesehatan Kerja
(UKK) dan UKBM lainnya.
(Pembinaan Posyandu)
4 Pelaksanaan intervensi lanjut Mei,Juni, Juli Tenaga Desa Buki
termasuk pelayanan keperawatan Kesehatan
kesehatan masyarakat Agustus, Lingkar dan Aur
(perkesmas) dalam rangka Oktober, Cina
intervensi hasil PIS-PK.

F. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran


Tahun 2022

G. Biaya Yang Diperlukan


Biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah Rp. 61.400.0000,- (Enam
Puluh Satu Juta Empat Ratus Ribu Rupiah)

Anda mungkin juga menyukai