0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan14 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang pentingnya sosialisasi dan pengelolaan sterilisasi alat medis untuk mencegah terjadinya infeksi, dengan melakukan proses sterilisasi yang meliputi pembersihan, dekontaminasi, disinfeksi, dan sterilisasi menggunakan uap tekanan tinggi, serta pengelompokan dan penyimpanan alat steril sesuai standar.
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang pentingnya sosialisasi dan pengelolaan sterilisasi alat medis untuk mencegah terjadinya infeksi, dengan melakukan proses sterilisasi yang meliputi pembersihan, dekontaminasi, disinfeksi, dan sterilisasi menggunakan uap tekanan tinggi, serta pengelompokan dan penyimpanan alat steril sesuai standar.
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang pentingnya sosialisasi dan pengelolaan sterilisasi alat medis untuk mencegah terjadinya infeksi, dengan melakukan proses sterilisasi yang meliputi pembersihan, dekontaminasi, disinfeksi, dan sterilisasi menggunakan uap tekanan tinggi, serta pengelompokan dan penyimpanan alat steril sesuai standar.
Oleh : Sutan Nur Baiti, A.Md.Kep. NIP : 199305242022032005 Pendahuluan Tiga kategori risiko berpotensi infeksi (Spaulding, 1968) • Kritikal --> Bahan dan praktik ini berkaitan dengan jaringan steril atau sistem darah sehingga merupakan risiko infeksi tingkat tertinggi. Kegagalan manajemen sterilisasi dapat mengakibatkan infeksi yang serius dan fatal. • Semi-kritikal --> Bahan dan praktik ini merupakan terpenting kedua setelah kritikal yang berkaitan dengan mukosa dan area kecil di kulit yang lecet. Pengelola perlu mengetahui dan memiliki keterampilan dalam penanganan peralatan invasif, pemrosesan alat, Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT), pemakaian sarung tangan bagi petugas yang menyentuh mukosa atau kulit tidak utuh. • Non-kritikal --> Pelolaan peralatan/ bahan dan praktik yang berhubungan dengan kulit utuh yang merupakan risiko terendah. Walaupun demikian, pengelolaan yang buruk pada bahan dan peralatan non-kritikal akan dapat menghabiskan sumber daya dengan manfaat yang terbatas (contohnya sarung tangan steril digunakan untuk setiap kali memegang tempat sampah atau memindahkan sampah) Pentingnya Sterilisasi Alat Sterilisasi : Proses menghilangkan semua mikroorganisme (bakteria, virus, fungi dan parasit) termasuk endospora menggunakan uap tekanan tinggi (otoklaf), panas kering (oven), sterilisasi kimiawi, atau radiasi. Tujuan Sterilisasi : • Menghambat pertumbuhan dari mikroorganisme (bakteriostatik) namun dapat juga membunuh bakteri (bakterisidal) • Pengendalian infeksi dan berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi • Menjamin keamanan dan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan Dampak Abai Sterilisasi • Infeksi aliran darah • Infeksi luka operasi (ILO) --> infeksi daerah tindakan • Infeksi bakteri --> resisten terhadap antibiotik Rencana yang Akan Dilakukan • Sosialisasi • Diskusi • Penentuan Jadwal • Packing & Labeling (Pengelompokan alat berdasarkan tindakan) • Pembuatan alarm pengingat • Poster pengingat Alur Sterilisasi Alat Dalam dekontaminasi peralatan perawatan pasien dilakukan penatalaksanaan peralatan bekas pakai perawatan pasien yang terkontaminasi darah atau cairan tubuh (pre-cleaning, cleaning, disinfeksi, dan sterilisasi) sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO) Pengelompokan Alat Berdasarkan Tindakan
Contohnya : PEMERIKSAAN GIGI (diagnostic set) -kaca mulut -sonde -ekskavator -pinset Pengelolaan Alat Steril dan Bersih Non-Steril
Semua alat steril harus disimpan di
lemari/wadah tertutup dan bebas debu dan kuman. (Permenkes No. 27 Tahun 2017 tentang Pengendalian Infeksi) Alarm Pengingat Poster Pengingat Evaluasi • Questionnaire Terimakasih