Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENDIDIKAN DAN KESIAPSIAGAAN

BENCANA

OLEH

KELOMPOK VIII

Nama : Diana Taye

Rifka Buton

Rugaya C. Panity

Wa Ita Sulfanti

Sueyani Rumida

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

MALUKU HUSADA

AMBON

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karunia-Nya sehingga
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
Keperawatan Bencana dengan judul Pendidikan Dan Kesiapsiagaan bencana. Makalah ini
disusun secara sederhana sehingga dapat memudahkan  mahasiswa dan pembaca dalam
mempelajari materi yang kami sampaikan.

Karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman saya, saya menyadari bahwa makalah  ini
belum sempurna dan masih terdapat kekurangan, oleh sebab itu saya mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Akhir kata saya berharap semoga makalah ini
dapat diterima, dipelajari dan bermanfaat bagi teman-teman mahasiswa dan pembaca di kalangan
masyarakat serta dapat digunakan sebagai acuan dengan penyusunan makalah yang lainnya.

Ambon , 10 November 2019

Kelompok VIII
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II : PEMBAHASAN
A. Pendidikan Kesiapsiagaan Bencana
B. Kesipsiagaan Menghadapi Gempa Bumi
C. Pendidikan Kesiapsiagaan Bencana
D. Tujuan Pendidikan Kesiapsiagaan Bencana

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Beberapa factor penyebab timbulnya banyak korban akibat bencana adalah karena
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bencana adan kurangnya kesiapsiagaan
masyarakat dalam mengantisipasi bencana tersebut. Anak merupakan golongan paling
rawan dan peristiwa bencana, apa lagi jika anak tersebut merupakan anak berkebutuhan
khusus. Anak berkebutuhan khusus jika di hadapkan dengan masalah ini akan memilih
di antara dua alternative, yaitu tetap berdiam diri atau mencoba menghilangkan
keteganggan itu (indriani,2011). Masih sedikit perhatian dalam program pendidikan
yang diarahkan untuk menolong anak berkebutuhan khusus dalam menghadapi dan
mengatasi ketengangan yang dihadapi anak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pendidikan Kesiapsiagaan Bencana ?
2. Apa Kesipsiagaan Menghadapi Gempa Bumi ?
3. Apa Pendidikan Kesiapsiagaan Bencana ?
4. Apa Tujuan Pendidikan Kesiapsiagaan Bencana ?
C. Tujuan
1. Mengetahui Pendidikan Kesiapsiagaan Bencana.
2. Mengetahui Kesipsiagaan Menghadapi Gempa Bumi.
3. Mengetahui Pendidikan Kesiapsiagaan Bencana.
4. Mengetahui Tujuan Pendidikan Kesiapsiagaan Bencana.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendidikan Kesiapsiagaan Bencana


Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 23 tahun 2003, Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.
Kesiapsiagaan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi
bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya
guna (UU RI No.24 Tahun 2007). Sedangkan Kesiapsiagaan bencana menurut Carter
(1991) adalah tindakan-tindakan yang memungkinkan pemerintahan, organisasi,
masyarakat, komunitas, dan individu untuk mampu menanggapi suatu situasi bencana
secara cepat dan tepat guna. Termasuk kedalam tindakan kesiapsiagaan adalah
penyusunan rencana penanggulangan bencana, pemeliharan dan pelatihan personil.
B. Kesipsiagaan Menghadapi Gempa Bumi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menguraaikan beberapa aktivitas
yang perlu dilakukan dalam rangka mengantisipasi bencana gempa bumi. Antisipasi
dilakukan baik sebelum, saat dan sesudah terjadi gempa bumi. Namun demikian aktivitas
yang lebih spesifik yang terkait dengan pengurangan resiko bencana (PRB) dibahas
dalam standar operasional prosedur (SOP).
C. Pendidikan Kesiapsiagaan Bencana
Kesiapsiagaan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi
bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya
guna (UU RI No.24 Tahun 2007). Sedangkan Kesiapsiagaan menurut Carter (1991)
adalah tindakan-tindakan yang memungkinkan pemerintahan, organisasi, masyarakat,
komunitas, dan individu untuk mampu menanggapi suatu situasi bencana secara cepat
dan tepat guna.
D. Tujuan Pendidikan Kesiapsiagaan Bencana
Menurut Hartuti (2009) pendidikan kesiapsiagaan bencana bertujuan mengurangi resiko
dari dampak bencana baik dampak langsung maupun tidak langsung, berikut tujuan
pendidikan kesiapsiagaan bencana:
1. Memberikan bekal pengetahuan kepada masyarakat tentang adanya risiko bencana
yang ada di lingkungannya, berbagai macam jenis bencana, dan cara-cara
mengantisipasi atau mengurangi risiko yang ditimbulkannya.

2. Memberikan keterampilan agar masyarakat mampu berperan aktif dalam


pengurangan risiko bencana baik pada diri sendiri dan lingkungannya.

3. Memberikan bekal sikap mental yang positif tentang potensi bencana dan risiko yang
mungkin ditimbulkan.

4. Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang bencana di Indonesia kepada


masyarakat.

5. Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bencana, dampak bencana,


penyelamatan diri bila terjadi bencana.

6. Memberikan keterampilan kepada masyarakat dalam menyusun perencanaan,


melaksanakan dan melakukan pendidikan bencana.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 23 tahun 2003, Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.
Kesiapsiagaan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat
guna dan berdaya guna (UU RI No.24 Tahun 2007). Sedangkan Kesiapsiagaan
bencana menurut Carter (1991) adalah tindakan-tindakan yang memungkinkan
pemerintahan, organisasi, masyarakat, komunitas, dan individu untuk mampu
menanggapi suatu situasi bencana secara cepat dan tepat guna. Termasuk kedalam
tindakan kesiapsiagaan adalah penyusunan rencana penanggulangan bencana,
pemeliharan dan pelatihan personil.
B. Saran
Masyarakat sudah seharusnya menerapkan pendidikan kesiapsiagaan bencana Untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mitigasi bencana sehingga mengurangi
resiko terkena bencana.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Jurnal Penanggulangan Bencana Vol.3 No.1 Tahun 2012 http://www.bnpb.go.id (diakses

Selasa, 20 Oktober 2016).

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Setyowati, Dewi Liesnoor. 2010. Erosi Dan Mitigasi Bencana. Semarang. CV Sanggar

Krida Aditama.

Anda mungkin juga menyukai