Di susun oleh:
1. Cita Ayu Nanda (L1A117011)
2. Ulvi Monica Aulia (L1A117028)
3. Rahmini Rangkuti (L1A117118)
4. Dian Ahmad Syahory (L1A117138)
5. Rafferhan Rachmad S (L1A117141)
6. Ilhalya Putri Yuny (L1A117151)
Dosen Pengampu:
Dr. Fuad Muchlis S.p, M,si
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................
1.2 Tujuan.................................................................................................................................
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................................
2.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat...............................................................................
2.2 Tujuan Pemberdayaan Masyarakat ...................................................................................
2.3 Prinsip Pemberdayaan Masyarakat....................................................................................
2.4 Strategi Dalam Pemberdayaan Masyarakat........................................................................
2.5 Tahapan Pemberdayaan Masyarakat..................................................................................
2.6 Pengenalan Metode Pembelajaran Kolaboratif..................................................................
BAB III PENUTUP................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemberdayaan masyarakat adalah konsep pembanguan ekonomi yang merangkum nilai-
nilai masyarakat untuk membangun paradigma baru dalam pembangunan yang bersifat people-
centered dan participatory. Dalam kerangka ini upaya untuk memberdayakan masyarakat
(empowering) dapat dikaji dari 3 (tiga) aspek : Pertama, ENABLING yaitu menciptakan suasana
yang memungkinkan potensi masyarakat dapat berkembang. Kedua, EMPOWERING yaitu
memperkuat potensi yang dimiliki masyarakat melalui langkah-langkah nyata yang menyangkut
penyediaan berbagai input dan pembukaan dalam berbagai peluang yang akan membuat
masyarakat semakin berdaya. Ketiga, PROTECTING yaitu melindungi dan membela
kepentingan masyarakat lemah.
Pendekatan pemberdayaan pada intinya memberikan tekanan pada otonomi pengambilan
keputusan dari kelompok masyarakat yang berlandaskan pada sumberdaya pribadi, langsung,
demokratis dan pembelajaran social. Memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk
meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat bawah (grass root) yang dengan segala
keterbatasannya belum mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan, kebodohan dan
keterbelakangan, sehingga pemberdayaan masyarakat tidak hanya penguatan individu tetapi juga
pranata-pranata sosial yang ada. Menanamkan nilai-nilai buaya modern seperti kerja keras,
hemat, keterbukaan, tanggung jawab adalah bagian penting dalam upaya pemberdayaan.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui Tahapan kegiatan pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan dan
Metode Belajar Bersama (Studi Partisipatif)
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
Terdapat empat prinsip yang sering digunakan untuk suksesnya program pemberdayaan,
yaitu prinsip kesetaraan, partisipasi, keswadayaan atau kemandirian, dan berkelanjutan (Najiati
dkk, 2005:54). Adapun penjelasan terhadap prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Prinsip Kesetaraan
Prinsip utama yang harus dipegang dalam proses pemberdayaan masyarakat adalah
adanya kesetaraan atau kesejajaran kedudukan antara masyarakat dengan lembaga yang
melakukan program-program pemberdayaan masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan.
Dinamika yang dibangun adalah hubungan kesetaraan dengan mengembangkan mekanisme
berbagai pengetahuan, pengalaman, serta keahlian satu sama lain. Masing-masing saling
mengakui kelebihan dan kekurangan, sehingga terjadi proses saling belajar.
2. Partisipasi
Program pemberdayaan yang dapat menstimulasi kemandirian masyarakat adalah
program yang sifatnya partisipatif, direncanakan, dilaksanakan, diawasi, dan dievaluasi oleh
masyarakat. Namun, untuk sampai pada tingkat tersebut perlu waktu dan proses pendampingan
yang melibatkan pendamping yang berkomitmen tinggi terhadap pemberdayaan masyarakat.
3. Keswadayaan atau kemandirian
Prinsip keswadayaan adalah menghargai dan mengedepankan kemampuan masyarakat
daripada bantuan pihak lain. Konsep ini tidak memandang orang miskin sebagai objek yang tidak
berkemampuan (the have not), melainkan sebagai subjek yang memiliki kemampuan sedikit (the
have little). Mereka memiliki kemampuan untuk menabung, pengetahuan yang mendalam
tentang kendala-kendala usahanya, mengetahui kondisi lingkungannya, memiliki tenaga kerja
dan kemauan, serta memiliki norma-norma bermasyarakat yang sudah lama dipatuhi. Semua itu
harus digali dan dijadikan modal dasar bagi proses pemberdayaan. Bantuan dari orang lain yang
bersifat materiil harus dipandang sebagai penunjang, sehingga pemberian bantuan tidak justru
melemahkan tingkat keswadayaannya.
4. Berkelanjutan
Program pemberdayaan perlu dirancang untuk berkelanjutan, sekalipun pada awalnya peran
pendamping lebih dominan dibanding masyarakat sendiri. Tapi secara perlahan dan pasti, peran
pendamping akan makin berkurang, bahkan akhirnya dihapus, karena masyarakat sudah mampu
mengelola kegiatannya sendiri.
3.1 Kesimpulan
Najiati, Sri, dkk. 2005. Pemberdayaan Masyarakat di Lahan Gambut. Bogor: Wetlands
International.