Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

BPJS KESEHTAN

DI

SUSUN OLEH :

KELOMPOK IV

ANGGOTA :

ALYA

DEVI

ALFIRA BAHARUDDIN

DINA

WAHYUNI

DIYAN NURSANTI

KHAIRIL MUBARAQH

EVA PUSPITA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PRODI ADMINISTRASI KESEHATAN


TAHUN AJARAN 2022 / 2023

KATA PENGANTAR

Asslamualaikum Wr . Wb .

Puji syukur kami panjatakan kehadirant Allah SWT , karena atas berkat rahmat dan
karunianya – lah , makalah ini dapat terselesaikan dengan baik , tepat pada waktunya
adapun tema dari makalah ini adalah “ BPJS KESEHATAN “

Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar besarnya
kepada dosen mata kuliah Pengantar Administrasi Kesehatan yang telah memberikan tugas
terhadap kami . Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang turut
membantu dalam pembuatan makalah ini .

Kami jauh dari sempurna . Dan ini merupakan langkah yang baik dari study yang
sesungguhnya . Oleh karena itu , keterbatasan waktu dan kemampuan kami maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalh ini dapat berguna bagi
kami pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya .

Majene , 03 november 2022

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A . LATAR BELAKANG
Di Indonesia , falsafah dan dasar negara pancasila terutama sila ke -5 juga mengakui hak
asasi warga atas kesehatan . Hak ini juga termaktub dalam UUD 45 pasal 28H dan pasal 34 ,
dan diatur dalam UU No. 23 / 1992 yang kemudian diganti dengan UU 36 / 2009 tentang
kesehatan . Dalam UU 36 / 2009 ditegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama
dalam memperoleh akses atau sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman , bermutu , dan terjangkau . Sebaliknya , setiap juga
mempunyai kewajiban turut serta dalam program jaminan kesehatan sosial .

B . RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian BPJS ?
b. Contoh kasus yang berkaitan BPJS ?
c. Bagaimana cara mengatasi pemasalahan BPJS?
d. Fakor apa yang mempengaruhi penanganan peserta BPJS kesehat
BAB II

PEMBAHASAN

A . PENGERTIAN BPJS

BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) merupakan Badan Hukum Publik
yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan memiliki tugas untuk menyelenggarakan
jaminan Kesehatan Nasional bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil,
Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan
Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa.

BPJS Kesehatan merupakan penyelenggara program jaminan sosial di bidang kesehatan yang
merupakan salah satu dari lima program dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), yaitu Jaminan
Kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, dan Jaminan Kematian
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional.

BPJS Kesehatan juga menjalankan fungsi pemerintahan (governing function) di bidang pelayanan
umum (public services) yang sebelumnya sebagian dijalankan oleh badan usaha milik negara dan
sebagian lainnya oleh lembaga pemerintahan. Gabungan antara kedua fungsi badan usaha dan
fungsi pemerintahan itulah, yang dewasa ini, tercermin dalam status BPJS Kesehatan sebagai badan
hukum publik yang menjalankan fungsi pelayanan umum di bidang penyelenggaraan jaminan sosial
nasional.

BPJS Kesehatan juga dibentuk dengan modal awal dibiayai dari APBN dan selanjutnya memiliki
kekayaan tersendiri yang meliputi aset BPJS Kesehatan dan aset dana jaminan sosial dari sumber-
sumber sebagaimana ditentukan dalam undang-undang. Kewenangan BPJS Kesehatan meliputi
seluruh wilayah Republik Indonesia dan dapat mewakili Indonesia atas nama negara dalam
hubungan dengan badan-badan Internasional. Kewenangan ini merupakan karakteristik tersendiri
yang berbeda dengan badan hukum maupun lembaga negara lainnya. Maka dari itu, BPJS Kesehatan
merupakan salah satu bentuk Badan Hukum Milik Negara (BHMN), sehingga pelaksanaan tugasnya
dipertanggungjawabkan kepada Presiden sebagai kepala pemerintahan negara.
B . CONTOH KASUS YANG BERKAITAN DENGAN BPJS

KETERLAMBATAN PENANGANAN PESERTA BPJS KESEHATAN OLEH PIHAK RUMAH SAKIT


YANG MENGAKIBATKAN KEMATIAN .

Karena adanya keterlambatan penanganan pasien BPJS Kesehatan yang menyebabkan


kematian dikarenakan adanya perbedaan penanganan pasien umum dan pasien peserta
BPJS Kesehatan , rumah sakit lebih mendahulukan pasien umum dibandingkan pasien
peserta BPJS Kesehatan .

C. CARA MENGATASI KASUS TERSEBUT :

Yaitu dengan meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit ,

Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan , Dan

Meberikan kepastian hukum pada pasien , masyarakaat , sumber daya manusia rumah .

D .FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANGANAN PASIEN PESERTA BPJS


KESEHATAN OLEH PIHAK RUMAH SAKIT .

Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan
derajat kesehatan masyarkat. Oleh karena itu, rumah sakit dituntut untuk memberikan
pelayanan yang bermutu sesuai standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh
lapisan masyarakat. Rumah Sakit juga sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang
merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung
penyelenggraan upaya kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga
kesehatan dengan perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi satu sama lain. Ilmu
pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berkembang sangat pesat yang harus diikuti
oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu, membuat
semakin kompleksnya permasalahan dalam Rumah Sakit.

Untuk itu, dalam melaksanakan tujuan tersebut rumah sakit diharapkan memberikan
pelayanan yang baik dan tidak diskriminatif antara pasien umum dengan pasien BPJS
kesehatan. Pelayanan publik dalam hal ini adalah pelayan rumah sakit yang menangani
pasien BPJS kesehatan maupun pasien umum yang diberikan oleh birokrasi rumah sakit
BAB III

PENUTUP

A . KESIMPULAN
Akibat hukum terhadap pihak rumah sakit yang terlambat menangani pasiean peserta BPJS
kesehatan yang menyebabkan kematian adalah Sesuai dasar hukumnya pada Pasal 32 huruf
q Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, berbunyi: “Setiap pasien
mempunyai hak: menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun
pidana;

B . SARAN
Diharapkan agar pemerintah dapat mengawasi setiap rumah sakit dalam menangani
peserta BPJS Kesehatan dan memberikan sanksi yang tegas bagi pihak rumah sakit yang
melantarkan pasien BPJS kesehatan

Diharapkan pihak rumah sakit dapat meningkatkan pelayanan dan fasilitas rumah sakit dan
pihak-pihak yang rumah sakit lebih profesional dalam melayani seluruh pasien

Anda mungkin juga menyukai